OLEH:
NAMA KELOMPOK II :
1. Faktor Nyeri
a. Nyeri Akut
b. Nyeri Kronis
2. Faktor Predisposisi
a. Trauma
b. Peradangan
c. Trauma Psikologi
3. Faktor Presipitasi
a. Lingkungan
b. Suhu ekstrim
c. Kegiatan
d. Emosi
1.3 Patofisiologi
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat kimia
seperti bradikinin, serotonin, dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut merangsang
dan merusak unjung saraf resptor nyeri dan rangsangan tersebut akan dihantarkan ke
hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan dikorteks nyeri akan dipersiapkan
sehingga individu mengalami nyeri. Selain dihantarkan ke hypothalamus nyeri dapat
menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanik sensitive pada termosensitif sehingga
dapat juga menyebabkan atau mengalami nyeri.
1.4 Patway
Nyeri Akut
a. Gangguan tidur
g. Depresi
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah:
a. Ariti nyeri. Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hamper sebagian
arti nyeri merupakan arti yang negative, seperti membahayakan, merusak, dan
lain-lain. Keadaan ini dipengaruhi lingkungan dan pengalaman.
b. Persepsi nyeri. Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif dari
seseorang yang merasakan nyeri. Dikarenakan perawat tidak mampu merasakan
nyeri yang dialami oleh pasien.
c. Toleransi nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri anatar lain alkohol, obat-obatan,
hipnotis, gerakan atau garakan, pengaliahan perhatian, kepercayaan yang kuat dan
sebagainya. Sedangkan faktor yang menurunkan toleransi antara lain kelelahan,
srasa marah, bosan, cemas, nyeri yang kunjung tidak hilang, sakit, dan lain-laian.
d. Reaksi terhadap nyeri. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang
terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua
ini merupakan bentuk respon nyeri yang dapat dipengaruhi oleh beberapa factor,
seperti arti nyeri, tingakat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai budaya,
harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa takut, cemas, usia dan lain-lain.
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan abdomen.
1.7 Komplikasi
a. Oedema pulmonal
b. Kejang
c. Masalah mobilisai
d. Hipertensi
e. Hipertermi
FORMAT PENGKAJIAN
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Nn. A
2. Umur : 26 tahun
3. Suku/ Bangsa : Timor
4. Agama : Kristen Protestan
5. Pendidikan : Serjana
6. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
7. Alamat : Jln.kamp. Bajawa Nasipanaf
Penanggung jawab Biaya :
Nama : Tn. I
Ya tidak jenis…………………......
Genogram (3 generasi):
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Klien:
Meninggal:
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda tanda vital
S : 36.80c N : 98x/menit TD : 130/80 mmHg RR : 22x/menit
Kesadaran : Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor
Koma
Lain-lain : Klien mengatakan tidak ada.
2. Sistem Pernapasan
a. Keluhan: sesak nyeri waktu napas
Batuk : produktif tidak produktif
Sekret : Konsistensi : -
Warna : Bening Bau : -
b. Irama nafas teratur tidak teratur
c. Jenis Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
d. Suara nafas Vesikuler Bronko vesikuler
Ronki Wheezing
e. Alat bantu napas ya tidak
Jenis................... Flow..............lpm
Lain-lain :
gallop lain-lain.....
d. CRT :.............detik
e. Akral hangat panas dingin kering basah
Lain-lain :
5. Sistem Persyarafan
a. GCS : , E= 4 , V= 5 , M= 6
lain-lain :
Masalah Keperawatan :
6. Sistem perkemihan
a. Kebersihan Bersih Kotor
Disuria Oliguria
Retensi Hesistensi
Anuria
Lain-lain :
Masalah Keperawatan:
7. Sistem pencernaan
Lain-lain:S
Masalah Keperawatan :
b. Kekuatan otot 4 4
3 3
Keterangan:
Skala 3: dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat menggerakkan
tapak tangan dan jari
e. Fraktur ya tidak
Lain-lain:
Masalah Keperawatan :
8. Sistem Endokrin
c. Hipoglikemia ya tidak
d. Hiperglikemia ya tidak
Lain-lain:
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Lain-lain:
Masalah keperawatan :
PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN
d. Merokok : ya tidak
e. Alkohol : ya tidak
lain-lain :
Masalah Keperawatan :
PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kebiasaan beribadah
lain-lain :
Masalah Keperawatan :
1. Pengkajian Nyeri
Nyeri : ya / tidak Jenis Nyeri : akut/ Kronik….
Provokatif (P) : Kaki
Quaitas (Q) : Nyeri seprti tertikam
Region/Radiasi : Nyeri tidak menyebar
Skala nyeri : ringan …../ sedang…../ Berat 8
Timing : < 5 menit…./ > 5 Menit……./ Menetap /Hilang timbul…
1. Skala nyeri Wong Baker Pain Rating Scale ( pada anak lebih dari 3 tahun yang tidak
mengerti nyeri dengan angka)
2. Numeric rating scale (digunakan pada anak lebih dari 3 tahun yang mengerti nyeri dengan
angka dan dewasa )
3. Pengkajian nyeri pasien tidak sadar tanpa terpasang ventilator (Non verbal pain scale/NVPS)
4. Pengkajian nyeri pasien tidak sadar terpasang ventilator (crtical pain observation tool/CPOT)
Kriteria Skala
Riwayat jatuh: baru saja atau dalam 3 bulan Ya= 25
tidak =0
Diagnosisi sekunder >1 Ya= 15
tidak =0
Ambulasi berjalan Bedrest/dibantu perawat=0
Penyangga, tongkat/walker=15
Mencekram furniture benda disekitar =30
Terpasang IV/heparin lock Ya=20
Tidak=0
Cara berjalan Normal, tirah baring, tidak bergerak= 0
Kelelahan dan lemah=10
Keterbatasan/terganggu=20
Status mental Sadar baik (mengetahui kemampuan diri)=0
Lupa keterbatasan( Agitsi/konfusi/demensia)=15
Skore total 45
sKeterangan skor : tidak ada risiko = skore 0-24 risiko rendah= skore 25-50 risiko tinggi= skore
≥51
1 Radiologi
2 Laboratorium
25 – 35 detik
AP TT 26,8 detik
135 – 144 mmol/L
Natrium 145 mmol/liter
9 – 11 mmol/L
Kalsium 4,75 mmol/liter
Chloride 105,4 mmol/liter 96 – 106 mmol/L
TERAPI
ANALISA DATA
NO HARI/TGL DATA (DS/DO) MASALAH ETIOLOGI
1. Rabu, DS: Klien mengatakan nyeri Nyeri akut Fraktur
27/04/2022 pada kakinya
S: 8 Pergeseran
frakmen tulang
T: Menetap
TTV:
RR: 22x/menit
Nadi: 98x/menit
Suhu: 36,80c
TTV:
Nadi: 98x/menit
Suhu: 36,80C
TTV:
Bersihan jalan
TD : 130/80 mmHg napas tidak efektif
RR : 22x/menit
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36,80C
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, Latihan fisik berlebihan) dibuktikan
dengan d/d mengeluh nyeri dan tampak meringgis.
2. Gangguan pola tidur b/d restraint fisik d/d mengeluh sulit tidur
3. Bersihan jalan napas b/d obstruksi jalan napas
: spasme jalan napas dan sekresi tertahan d/d napas sesak
INTERVENSI KEPERAWATAN
N HARI/TGL DIAGNOSA SLKI (OUTCOME DAN SIKI (INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN INDIKATOR SKALA)
Edukasi:
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Terapeutik:
3. Fasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
Edukasi:
3. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu waktu tidur
Edukasi
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator ekspektoran
dan mukolitik jika perlu
Kolaborasi
1. Mengolaborasikan pemberian
analgetik, jika perlu
Edukasi:
Terapeutik:
1. Memberikan teknin nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri.
Edukasi:
1. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
2. menganjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
3. Mengajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Mengolaborasikan pemberian
analgetik, jika perlu
E: S: Klien mengatakan nyeri pada kakinya
sudah berkurang
P: Nyeri pada kaki
Q: Nyri seperti tertikam
R: Nyeri tidak menyebar
S: 3
T: Menetap
O: Klien tampak meringgis pada saat
bergerak
A: Masalah nyeri akut belum dapat
teratasi
P: Intervensi tetap dilanjutkan
2. Kamis, Gangguan pola tidur S: Klien mengatakan masih sulit tidur karena
28/04/2022 b/d restraint fisik d/d kakinya masih terasa nyeri
mengeluh sulit tidur O: Klien Tampak tidak bersemangat
A: Masalah gangguan pola tidur belum dapat
teratasi
P: Intrvensi dilanjutkan
I: Observasi:
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur (fisik Dan/ psikologis).
Terapeutik:
1. Menetapkan jadwal tidur rutin
2. Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan (mis.
Pijat, pengaturan posisi, terapi
akutpresur)
Edukasi:
1. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit.
2. Menganjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur.
3. Mengajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologi lainya.
E: S: Klien mengatakan sudah bisa tidur
O: Klien tampak lebih bersemangat
A: Masalah gangguan pola tidur teratasi
P: Intervensi dihentikan