Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN

Disusun Oleh

Nama : Indrianti Wulandari

NIM : 0433131420117101

PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG

2018
LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN

A. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman

1. Definisi/deskripsi kebutuhan aman dan nyamanPotter & Perry, 2006


mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalahsuatu keadaan telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitukebutuhan akan ketentraman
(suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari). Ketidak
nyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam berespon terhadap suatu ransangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis.
Pemenuhankebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas
darikecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja
untuk pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).Perubahan
kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalamisensasi yang
tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsanganyang
berbahaya (Carpenito, 2006)

2. Fisiologi sistem/fungsi normal sistem rasa aman dan nyaman pada saat
impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menujukebatang otak
dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasisebagai bagian dari
respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis padasistem saraf otonom
menghasilkan respon fisiologis.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan


a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury.
c. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti
gangguan penciuman dan penglihatan.
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit.
e. Tingkat kesadarn pada pasien koma, respon akan menurun terhadap
rangsangan.
f. Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan
dapatdiprediksi sebelumnya

4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan


nyaman
a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar
dialami pasien lansia.
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigenakan
mempengaruhi keamanan pasien.
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting.
Tata pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhikenya
manan pasien rawat inap.

5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui
apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang
dapat menyebabkan timbulnya rasa aman dan nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
b. Menggunakan skala nyeri
1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik.
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat
menunjukkan lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti
instruksi yang diberikan.
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa
merespon, namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang
diberikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.

6. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : ditemukan kulit tampak pucat, menggigil, gelisah, dan
lemah.
b. Palpasi : pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadi
lambat.
c. Auskultasi : tekanan darah menurun.
B. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan
Nyaman
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien

Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

No. Reg :

Tgl MRS :

Tgl Pengkajian :

Dx Medis :

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Hub dgn pasien :

3. Riwayat keperawatan.
 Keluhan Utama :
Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien
meminta bentuan pelayanan seperti :
- Apa yang dirasakan klien
- Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-
tiba atau perlahan dan sejakkapan dirasakan.
- Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu
klien
- Mengkaji keluhan utama (PQRST)
P:Provokatif (penyebab timbulnya rasa nyeri)
Q: Qualitas (bagaimana rasa nyeri)
R : Region (lokasi rasa nyeri)
S : Skala Seviritas (skala nyeri)
T : Timing (kapan rasa nyeri itu terasa)
 Riwayat penyakit sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial
yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan
kelangsungan hidup klien. Keamanan yang ada dalam lingkungan
ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang
akan mempengaruhi rasa aman dan nyaman klien.
 Riwayat penyakit dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas
operasi/bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan
iritasi secara langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa
nyaman klien.
 Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan gangguan
rasa aman dan nyaman. Karena dengan adanya riwayat penyakit
maka klien akan beresiko terkena penyakit sehingga menimbulkan
rasa tidak nyaman seperti nyeri.
4. Pengkajian Fisik

 Keadaan Umum pasien

 Kesadaran

 Pemeriksaan TTV
Secara umum, teknik pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dalam
memperoleh berbagai penyimpangan fungsi adalah : Inspeksi, Palpasi,
Auskultasi dan Perkusi. Pengkajian Psikososial : Mengkaji
keterampilan koping, dukungan keluarga, teman dan handai taulan
serta bagaimana keyakinan klien tentang sahat dan sakit.

Analisa (pengelompokan data)

DS :

 Klien mengeluh nyeri


 Klien mengaku tidak bisa beristirahat dengan baik
 Klien mengaku ada perasaan tidak nyaman

DO :

 Klien tampak pucat


 Klien tampak lemes
 Klien tampak gelisah
 Klien sesak merintih
 Frekuensi pernapasan klien > 24x/menit
 Frekuensi nadi klien > 100x/menit
5. Pemeriksaan Penunjang
 Hasil Laboratorium
 Pemeriksaan Radiologi

B. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


Diagnosa 1: Ansietas
1) Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon
autonom, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
2) Batasan karakteristik
a. Perilaku
 Penurunan produktivitas
 Mengekspresikan kehawatiran akibat perubahan dalam
peristiwa hidup
 Gerakan yang tidak relevan
 Gelisah
 Memandang sekilas
 Insomnia
 Kontak mata yang buruk
b. Affektif
 Gelisah
 Kesedihan yang mendalam
 Distres
 Ketakutan
 Perasaan tidak adekuat.
 Ragu/tidak percaya diri
 Khawatir
c. Fisiologis
 Wajah tegang, tremor tangan
 Gemetar/tremor
 Peningkatan keringat
 Peningkatan ketegangan
 Suara bergetar
3) Faktor yang berhubungan
 Terpajan toksin
 Hubungan keluarga/hereditas
 Transmisi dan penularan interpersonal
 Krisis situasi dan maturase
 Stres, ancaman kematian
 Penyalahgunaan zat.
 Ancaman kematian

Diagnosa 2: Nyeri akut

1) Definisi
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, awitan yang tiba-tiba atau
perlahan dengan intensitas ringan sampai berat.
2) Batasan karakteristik
 Perubahan selera makan
 Perubahan tekanan darah
 Perubahan frekuensi jantung
 Perubahan frekuensi pernafasan
 Diaphoresis
 Perilaku distraksi
 Mengekpresikan perilaku
 Sikap melindungi rasa nyeri
 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
 Gangguan tidur
 Melaporkan nyeri secara verbal
3) Faktor yang berhubungan
Agen-agen penyebab cedera (misalnya, biologis, kimia, fisik
dan psikologis)

Diagnosa 3: Gangguan rasa nyaman

1) Definisi
Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi
fisik, psikospiritual, ligkungan dan sosial.
2) Batasan karakteristik
 Menangis
 Gangguan pola tidur
 Takut
 Ketidakmampuan untuk rilek
 Melaporkan perasaan tidak nyaman
 Melaporkan merasa dingin
 Melaporkan merasa panas
 Melaporkan gejala distress
 Melaporkan kurang puas dengan keadaan.
 Melaporkan rasa lapar
 Melaporkan rasa gatal
 Melaporkan kurang senang dengan situasi tersebut
 Gelisah
 Merintih
 Berkeluh kesah
3) Faktor yang berhubungan.
 Gejala terkait penyakit
 Sumber yang tidak adekuat
 Kurang pengendalian lingkungan
 Kurang privasi
 Kurang control situasional
 Efek samping terkait terapi
C. Perencanaan Keperawatan

NO Diagnose Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Ansietas Setelah dilakukan tindakan  Gunakan pendekatan yang


keperawatan selama …… x menenangkan
Definisi : Perasaan tidak
jam diharapkan Ansietas  Nyatakan dengan jelas
nyaman atau
dapat teratasi, dengan kriteria harapan terhadap perilaku
kekhawatiran yang samar
hasil : pasien
disertai respon autonomy
 Jelaskan semua prosedur
(sumber sering kali tidak  Klien mampu
spesifik atau tidak dan apa yang dirasakan
mengidentifikasi dan
diketahui); perasaan selama prosedur
menungkapkan gelaja
takut yang disebabkan cemas  Pahami perspektif pasien
terhadap situasi stress
oleh antisipasi terhadap  Mengidentifikasi,
bahaya. mengungkapkan dan  Temani pasien untuk

menunjukan teknik untuk memberikan keamanan dan

mengontrol cemas mengurangi takut

 Vital sign dalam batas  Dengarkan dengan penuh

normal perhatian

 Postur tubuh, ekspresi  Identifikasi dengan penuh

wajah, Bahasa tubuh dan kecemasan

tingkat aktivitas  Bantu pasien mengenal

menunjukan situasi yang menimbulkan

berkurangnya kecemasan kecemasan


 Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, dan persepsi
 Intruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
 Berikan obat untuk
mengurangi kecemasan
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan  Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama …… x secara komprehensif
Definisi :Pengalaman
24 jam diharapkan Nyeri termasuk lokasi,
sensori dan emosi yang
Akut teratasi. Dengan karakteristik, durasi,
tidak menyenangkan
Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas, dan factor
akibat adanya kerusakan
presipitasi
jaringan yang aktual atau  Mampu mengontrol nyeri
potensial, awitan yang  Kaji kultur yang
(tahu penyebab nyeri,
tiba-tiba atau perlahan mempengaruhi nyeri
mampu menggunakan
dengan intensitas ringan  Control lingkungan yang
tehnik nonfarmakologi
sampai berat. dapat mempengaruhi nyeri
untuk mengurangi nyeri,
seperti suhu ruangan,
mencari bantuan)
pencahayaan dan kebisingan
 Melaporkan bahwa nyeri
 Ajarkan tentang teknik non
berkurang dengan
Farmakologi
menggunakan
managemen nyeri  Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
 Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas,  Tingkatkan istirahat

frekuensi dan tanda nyeri)  Observasi reaksi non verbal

 Menyatakan nyaman dari ketidaknyamanan

setelah nyeri berkurnag  Evaluasi pengalaman nyeri


masa lampau
 Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
 Evaluasi keefektifan kontol
nyeri
3 Gangguan Rasa Nyaman Setelah dilakukan tindakan 󠇯 Gunakan pendekatan yang

Definisi : Merasa kurang keperawatan selama …… x menenangkan

senang, lega dan sempurna jam diharapkan gangguan


󠇯 Nyatakan dengan jelas
dalam dimensi fisik, rasa nyaman dapat teratasi
harapan terhadap pelaku
psikospiritual, lingkungan dengan kriteria hasil :
pasien
dan social.
 Mampu mengontrol
󠇯 Jelaskan semua prosedur
kecemasan
dan apa yang dirasakan
 Status lingkungan yang
selama prosedur
nyaman
󠇯 Pahami prespektif pesien
 Mengontrol nyeri
terhadap situasi stress
 Kualitas tidur dan
istirahat adekuat 󠇯 Temani pasien untuk
 Agresi pengendalian diri memberikan keamanan dan
 Respon terhadap mengurangi rasa takut
pengobatan
󠇯 Dengarkan dengan penuh
 Control gejala perhatian
 Status kenyamanan
󠇯 Identifikasi tingkat
meningkat
kecemasan
 Dapat mengontrol
ketakutan 󠇯 Bantu pasien mengenal
 Support social situasi yang menimbulkan
 Keinginan untuk hidup kecemasan

󠇯 Dorong pasien untuk


mengungkapkan perasaan,
ketakutan, dan persepsi

󠇯 Intruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi

󠇯 Berikan obat untuk


mengurangi kecemasan
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2005. BUKU AJAR FUNDAMENTAL KEPERAWATAN :


KONSEP, PROSES, DAN PRAKTIK, Vol.1,E/4.Jakarta : EGC
Nurarif, A. H., Kusuma, H. 2015. ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN
DIAGNOSA MEDIS & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.

Anda mungkin juga menyukai