Dosen Pengampu :
Nuridha Fauziyah, S.Kep., Ners. M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 6 IKP - 4B
1. Cintya Ramadhanty
2. Ida Sonia
3. Karlina Julianti
4. Rafi Kharisma Maulana
5. Rima Ferdilla Ramadhanty
6. Sri Ayu Fujastuti
7. Yono Saepudin
8. Ripandi (Lanjutan)
2021
Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier Pada Masalah Kasus Covid-19
a. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dapat dilakukan dengan promosi kesehatan dan perlindungan diri.
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan intervensi pada individu, misalnya makan
makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk
mencegah terjadinya penyakit. Perlindungan diri dilakukan melalui tindakan tertentu,
misalnya imunisasi/vaksin, proteksi pada bahan industri berbahaya, mencuci tangan
dengan larutan antiseptik, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, dan lain-lain.
Pencegahan primer dengan promosi kesehatan pada kasus Covid-19 dapat dilakukan
dengan cara :
b. Pencegahan Sekunder
Secondary Prevention (penceghan sekunder) yaitu pencegahan terhadap masyarakat
yang masih/sedang sakit, dengan dua kelompok kegiatan :
1. Early diagnoosis and prompt treatment (Diagnosis awal dan pengobatan segera atau
adekuat), antara lain melalui : Pemeriksaan kasus dini (early case finding), pemeriksaan
umum lengkap (general check up), pemeriksaan misa (mask screening), survei terhadap
kontak, sekolah dan rumah (contects survei, school survei, house hold survei), kasus
(case holding) , pengobatan adekuat (adekuat treatement)
Pada pencegahan level ini menekankan pada upaya penemuan kasus secara dini atau
awal dan pengobatan tepat atau “early diagnosis and prompt treatment”. Pencegahan
sekunder ini dilakukan mulai saat fase patogenesis (masa inkubasi) yang mulai saat bibit
penyakit masuk ke dalam tubuh manusia sampai saat timbulnya gejala penyakit atau
gangguan kesehatan. Diagnosis dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses
patologik (proses perjalanan penyakit) sehingga akan dapat memperpendek waktu sakit
dan tingkat keparahan atau keseriusan penyakit.
4. Pengkajian Disability
b. Kaji apakah ada komorbid, kaji riwayat pengobatan, kaji kapan terakhir
kali minum obat penurun panas dan anti nyeri
5. Pengakajian Exposure
a. Kaji riwayat kontak erat sesuai pedoman WHO atau kemenkes Revisi 5
6. Pengkajian Extra
a. Hasil laboratorium
b. EKG 2 Lead
c. CT Scat Thorax
d. Ro Thorax
e. PCR
7. Pemeriksaan penunjang
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier untuk mengurangi dampak negatif dari penyakit yang sudah ada
dengan memulihkan fungsi dan mengurangi komplikasi terkait penyakit. Pencegahan
tersier juga bertujuan untuk meningkatkan kualitan hidup penderita penyakit Covid-19.
Dalam situasi Covid-19 ini dapat melibatkan penggunaan antiretroviral untuk mencegah
penggandaan dan efek merusak dari virus di paru-paru menjadi lebih khusus. Penumonia
terkait Covid-19 bisa sangat parah sehingga pasien mungkin memerlukan ventilasi
mekanis. Penggunaan ventilator untuk melestarikan kehidupan tersebut.