Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGKAJIAN FISIK

Pemeriksaan Payudara

Di susun oleh:
Sinta Diani Rochmah
Nim: P27820714031

D4 KEPERAWATAN GADAR
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
TAHUN AJAR 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Maha Esa atas berkat rahmat dan


hidayah-Nya,

sehingga

makalah

ini

dapat

terselesaikan.

Penyusunan makalah ini untuk menyelesaikan tugas judul dari


makalah ini adalah pemeriksaan payudarah. Sehubungan dengan
penyelesaian
terimakasih

makalah
yang

ini

penyusun

setulus-tulusnya

menyampaikan

kepadaSemua

pihak

rasa
yang

membantu dalam penyelesaian makalah ini.


Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan
guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Surabaya, 5 april
2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1..............................................................................................L
atar Belakang........................................................................
1.2..............................................................................................R
umusan Masalah....................................................................
1.3..............................................................................................T
ujuan......................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.............................................................................................Pe
ngertianPemeriksaan fisik.....................................................
2.2.............................................................................................An
atomi dan fisiologi payudara................................................
2.3.............................................................................................Pe
ngkajian fisik payudara.........................................................
BAB III
PENUTUP
3.1.............................................................................................Ke
simpulan...............................................................................

3.2.............................................................................................Sa
ran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Penyebab utama kematian wanita yang kedua, kangker
payudara akhir akhir ini menyerang satu dari 10 wanita di
amerika serikat, hanya 1 % dari semua kangker payudara terjadi
pada pria.
Tetapi sebagian besar tumor payudara dan masalah yang
berhubungan

bukanlah

membutuhkan
mengesampingkan

kangker,

pengkajian
kemungkinan

meskipun

mereka

cermat

untuk

yang
kondisi

maligna.

Perawat

dapat menjadi promotor garis depan bagi perawatan payudara,


mengajari

klien

pemeriksaan

payudara

sendiri

dan

menganjurkan pengkajian payudara rutin dan mamografi, jika


tepat .
Perubahan payudara dapat berhubungan dengan siklus
menstruasi, atau dapat juga mengidentifikasikan kangker atau
penyakit payudara benigna, seperti penyakit fibrikistik, yang

menyebabkan banyak kista benigna pada payudara. Kira kira


80% kangker payudara terjadi pada wanita di atas 40 tahun .
Pembengkakan

payudara

dapat

mengindikasikan

kista

benigna, fibroadenoma, ata tumor maligna. Payudara yang


bengkak dapat menunjukkan penyakit fibrokistik, yang terjadi
pada 58% wanita amerika. Hubungan antara penyakit fibrokistik
dan kangker payudara belum pasti. Tetapi, hampir semua
peneliti

mempercayai

bahwa

penyakit

fibrokistik

bukan

pencetus kanker payudara, kecuali jika klien menunjukkan bukti


bukti hyperplasia epithelial (penambahan abnormal pada sel sel
epitel ), disebut juga penyakit fibrokistik florid. Puting yang
masuk kedalam,

pembengkakan kulit , lipatan kulit dan vena

superficial yang lebih menonjol pada satu payudara dari pada


payudara yang lain dapat mengindikasikan adanya kanker.
Perubahan pada area di bawah lengan , adanya pembengkakan
yang progresif dapat mengindikasikan kanker. Pigmentasi gelap
dan aksila bertekstur seperti bludru juga dapat mengindikasikan
kanker.

1.2
1.
2.
3.

Rumusan masalah
Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan fisik?
Bagaimana anatomi fisiologi payudara?
Bagaimana pengkajian payudara ?

1.3
1.
2.
3.

Tujuan
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pemeriksaan fisik.
Untuk mengetahui anatomi fisiologi payudara.
Untuk mengetahui cara pengkajian payudara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PengertianPemeriksaan fisik


Pemeriksan

fisik

adalah

pemeriksaan

tubuh

untuk

menentukan adanya kelainan-kelainan dari suatu sistim atau


suatu organ tubuh dengan cara melihat (inspeksi), meraba
(palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi).
(Raylene M Rospond,2009; Terj D. Lyrawati,2009).
Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang
sistematik dengan memakai indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehatan
klien.Untuk pemeriksaan fisik perawat menggunakan teknik
inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi (Craven & Hirnle, 2000;
Potter & Perry, 1997; Kozier et al., 1995).
Pemeriksaan fisik dalam keperawatan
mendapatkan

data

objektif

dari

digunakan

riwayat

untuk

keperawatan

klien.Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan bersamaan dengan


wawancara.Fokus pengkajian fisik keperawatan adalah pada
kemampuan

fungsional

klien.Misalnya

klien

mengalami

gangguan sistem muskuloskeletal, maka perawat mengkaji

apakah

gangguan

tersebut

mempengaruhi

klien

dalam

melaksanakan kegiatan sehari-hari atau tidak.


Pemeriksaan payudara dan ketiak adalah pemeriksaan fisik
yang dilakukan pada daerah torakal yang terletak secara
bilateral pada dinding anterior diantara spasium interkostalis
kedua sampai keenam atau ketujuh dengan di inspeksi dan di
palpasi. Inspeksi payudara dan puting susu serta palpasi
payudara dan area nodus limfe.

2.2

Anatomi dan fisiologi payudara


Payudara perempuan terletak pada dinding dada anterior,

membentang dari tulang rusuk klavikula dan 2 ke rusuk 6, dan


dari

sternum

menyeberang

ke

garis

midaxillaris.

Luas

permukaan pada payudara umumnya persegi panjang bukan


bulat. Umumnya payudara terletak pectoralis major dan pada
anterior

serratus.

Payudara

sering

dibagi

menjadi

empat

kuadran berdasarkan garis horizontal dan vertikal menyeberang


di puting.
Payudara adalah jaringan yang sensitif terhadap hormon,
responsif terhadap perubahan bersepeda bulanan amd penuaan.
Payudara memiliki kelenjar jaringan, kelenjar sekretorik yaitu
tubuloalveolar dan saluran, bentuk 15 sampai 20 lobus septated
memancar di sekitar puting. Jaringan ikat fibrosa memberikan
dukungan struktural dalam bentuk band berserat atau ligamen
suspensorium terhubung dengan baik kulit dan fasia yang
mendasarinya.

Jaringan

adiposa,

atau

lemak,

mengelilingi

payudara, terutama di daerah dangkal dan perifer. Proporsi


komponen ini bervariasi dengan usia, keadaan umum gizi,
kehamilan, penggunaan hormon eksogen, dan faktor lainnya.
Rangsangan Tactile pada payudara meliputi pengujian payudara,

buat puting lebih kecil, lebih kokoh, dan lebih lurus, sementara
aerola kerut dan kerutkan. Refleks otot memperlancar normal ini
tidak boleh disalah mengira untuk tanda dari disase payudara.
Rangsangan

Tactile

pada

payudara

meliputi

pengujian

payudara, buat puting lebih kecil, lebih kokoh, dan lebih lurus,
sementara

aerola

kerut

dan

kerutkan.

Refleks

otot

memperlancar normal ini tidak boleh disalah mengira untuk


tanda daridisase payudara.
Perubahan payudara berdasarkan :
1. Umur. Dewasa normal payudara mungkin lunak, tekstur
tidak seimbang ini adalah normal dan mungkin diarahkan
physiologic nodularity dan apabila nodularity meningkat pada
premenstrually.
2. limfatik limfatik dari sebagian besar menguras payudara
ke arah ketiak. kelenjar getah bening ketiak, node pusat yang
paling sering teraba. kebohongan sepanjang dinding cest,
biasanya tinggi di ketiak dan lipatan tengah antara keramah
aksiler anterior dan posterior.

2.3 Pengkajian Fisik


Perawat

menggunakan

alat

dan

melakukan pengkajian payudara


Alat :
1. Senter
2. Bantal kecil
3. Kain atau handuk yang di lipat
4. Penggaris
5. Fiksasi sitologis
6. Slide untuk rabas puting
Teknik-teknik

teknik

berikut

ini

ketika

a. Inspeksi
b. Palpasi
a. Menginspeksi payudara
1. Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap ke
depan , telanjang dada dengan kedua lengan rileks di sisi
tubuh .
2. Mulai inspeksi mengenai ukuran, bentuk dank e simetrisan
payudara.

Payudara

normalnya

melingkar

dan

agak

simetris dan dapat didiskripsikan kecil, sedang dan besar .


3. Inspeksi kulit payudara mengenai warna, lesi ,
vaskularisasi dan udema
4. Inspeksi warna aerola Pada wanita hami pada umumnya
berwarna lebih gelap.
5. Inspeksi payudara dan putting susu mengenai setiap
adanya penonjolan atau retraksi akibat adanya skar atau
lesi
6. Inspeksi putting susu mengenai setiap adanya keluaran ,
ulkus, pergerakan atau pembengkakan . amati juga posisi
kedua putting susu yang normalnya mempunyai arah yang
sama
7. Inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui adanya
pembbengkakan atau kemerah merahan .
b. Palpasi payudara
1. Untuk mempalpasi payudara, mintak klien untuk berbaring
telentang dengan bantalan atau bantalan kecil di letakkan
di bawah bahu dari sisi yang akan di periksa dan dengan
lengan pada sisi yang sama di letakkan di atas kepala klien
.

posisi

ini

memungkinkan

jaringan

payudara

untuk

menyebar, mempermudah pemeriksaan. Palpasi wanita


dengan payudara besar pada posisi telentang dan duduk .

2. Menggunakan bantalan dari ketiga jari di tengah, palpasi


payudara dengan pola yang sistematik , putar jari dengan
perlahan sejajar dinding dada .
3. Palpasi secara sirkular dari tengah keluar atau dari perifer
ke dalam, pastikan bahwa anda mempalpasi ekor Spence.
4. Memilih untuk mempalpasi atau ke bagian bawah
payudara juga baik, terutama pada klien dengan payudara
yang menggantung. Hal ini paling baik di lakukan jika klien
duduk.
5. Sambil

mempalpasi,

raba

adanya

massa

atau

area

indurasi(keras). Jika di curigai adanya massa, gerakan dan


tekanan payudara dengan perlahan untuk mencari adanya
lesung. Palpasi juga untuk konsistensi dan alastisitas.
Payudara wanita muda cukup elastic, dengan jaringan
glandular terasa seperti lobules kecil. Payudara matang
dapat terasa lebih berglunular dan kenyal. Nodularitas
yang

lebih

banyak

dan

rasa

penuh

dapat

terjadi

pramenstruasi . inframamari normal yang terdapat di tepi


bawah payudara bersifat keras dan dapat di kira sebagai
tumor.
6. Kaji juga adanya nyeri tekan, yang mungkin merupakan
temuan normal karena payudara biasanya lunak seminggu
sebelum periode menstruasi. Catat apakah klien sedang
pada siklus mestruasi ketika data pengkajian payudara
dicatat dan di interpretasikan.
7. Palpasi aerola dan putting klien pria dan wanita adalah
sam . palpasi putting dengan menekan perlahan di antara
ibu jari dan jari telunjuk anda. Putting akan menjadi tegak
dan area akan berkerut dengan normal karena stimulasi
taktik.

8. Dengan perlahan peras putting untuk keluaran dengan


menekannya di antara ibu jari dan jari telunjuk. Jika terjadi
keluaran,

catat

duktus

atau

duktus

suktus

tempat

munculnya keluaran tersebut .(perhatian: beberapa ahli


tidak lagi memeriksa adanya keluhan dengan memeras
putting karena banyak wanita yang normalnya mengalami
keluaran benigna pada palpasi. Namun , keluaran spontan
merupakan hal yang penting dan memerlukan rujukan
dokter).
9. Buat apus sitologis dari semua keluaran yang tidak di
jelaskan oleh kehamilan atau laktasi . letakkan slide kaca
di atas putting, ulaskan keluaran di atasnya , dan
semprotkan fiksatif dengan segera.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Pemeriksaan payudara dan ketiak adalah pemeriksaan

fisik yang dilakukan pada daerah torakal yang terletak secara


bilateral pada dinding anterior diantara spasium interkostalis

kedua sampai keenam atau ketujuh dengan cara di inspeksi


dan di palpasi. Dengan cara itu kita bisa mengetahui apakah
ada kelainan atau tidak di dalam payudara.
3.2
tanda

Saran
Sebaiknya lebih mewaspadai dan mengetahui tanda
kelainan

payudara

(penyakit

payudara)

dengan

melakukan infeksi dan mempalpasi sendiri, cara ini bisa di


lakukan pada saat mandi atau waktu luang agar bisa
melakukan pencegahan mulai dini.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai