DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 :
2. Dwi Indriyani
4. Nisa Aulia A
5. Novi Setiani
6. Octa Lorenza
7. Khanitati Zulaikha
8. Wulan Sari
A. Pengertian
Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang otak
dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon stress.
Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis.
a. Emosi Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
d. Keadaan imunitas Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit
Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan nyaman
a. Jatuh Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh kecelakaan yang
terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami pasien lansia
b. Oksigen Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata
pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan pasien rawat
inap.
Manifestasi Klinis :
a. Vakolasi
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkur
b. Ekspresi Wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Mengernyit dahi
5. Menggigit
c. Gerakan Tubuh
1. Gelisah
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
d. Interaksi Sosial
1. Menghindari percakapan
e. Komplikasi
a. Hipovolemik
b. Hipertermi
c. Masalah Mobilisasi
d. Hipertensi
e. Edema Pulmonal
f. Kejang
f. Pemeriksaan penunjang
1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi
nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa merespon, namun
terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.
g. Pemeriksaan fisik
b. Palpasi : pada permukaan ini ditemukan kulit teraba panas, nadi cepat
D. Penatalaksanaan
a. Relaksasi
merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan tress. Teknik
relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri
stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan
dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap klien dapat
mngurangi rasa nyerinya.
b. Teknik imajinasi
c. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyerike stimulus
yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual(melihat pertandingan,
menonton televise,dll), distraksi pendengaran(mendengarkan music, suara gemericik air),
distraksi pernafasan ( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu)
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saatkontraktur atau
terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegahterjadinya penyakit baru seperti decubitus.
A. Pengkajian
1. Riwayat keperawatana.
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/ bedah
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasisecara langsung pada reseptor
sehingga mengganggu rasa nyamanklien
a. Ekspresi wajah
b. Verbal
1) Menangis
2) Berteriak
c) Tanda- tanda vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Pernapasan
c. Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mealokasikan tempat atau rasa yang tidak nyaman
d. Pemeriksaan Penunjang
a. USG
b. Rontgen
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa 1: Ansietas
1. Definisi
2. Batasan karakteristik
a. Perilaku
1) Penurunan produktivitas
2) Mengekspresikan kehawatiran akibat perubahan dalam peristiwa hidup
4) Gelisah
5) Memandang sekilas
6) Insomnia
b. Afektif
1) Gelisah
3) Distres
4) Ketakutan
c. Fisiologis
1) Wajah tegang
2) Insomnia
3) Peningkatan keringat
4) Peningkatan ketegangan
5) Terguncang
a. Terpajan toksin
b. Hubungan keluarga/hereditas
e. Stres
f. Penyalahgunaan zat
g. Ancaman kematian
Diagnosa 2: Nyeri akut
1. Definisi
2. Batasan karakteristik
a. Subjektif
Isyarat
b. Objektif
psikologis)
1. Definisi
Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
ligkungan dan sosial.
2. Batasan karakteristik
a. Menangis
b. Gangguan pola tidur
c. Takut
f. Melaporkan distress
d. Kurang privasi
C. Perencanaan
Diagnosa 1: Ansietas
terhadap ansietas.
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres akut
oleh pasien
3) Psikospiritual
b. Kriteria hasil
3) Konrol gejala
E. Evaluasi