Disusun Oleh:
DEWI NURPITASARI
NPM: 2014401110021
1
2020/2021
d. Keadaan Imunitas
e. Tingkat Kesadaran
i. Usia
j. Kebudayaan
2
4. Macam - macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan nyaman
a. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang tidak berfungsi dengan
baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem pembuangan akan menyebabkan
penumpukann karbondioksida
b. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika kelembaban relatifnya
tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat.
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata pencahayaan dalam ruang
rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap.
5. Manifestasi Klinis
a. Vakolis
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkur
b. Ekspresi wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Mengernyit dahi
5. Menggigit bibir
c. Gerakan tubuh
1. Gelisah
3
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
d. Interaksi sosial
1. Menghindari percakapan
6.Komplikasi
a. Hipovolemik
b. Hipertermi
c. Masalah mobilisasi
d. Hipertensi
e. Edema Pulmonal
f. Kejang
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui apakah ada perubahan
bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat menyebabkan timbulnya rasa aman dan
nyaman seperti :
4
Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi dengan baik
Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi nyeri, masih
merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan.
Berat = Skala nyeri 7-9 : Seara objektif pasien masih bisa merespons, namun terkadang klien
tidak mengikuti instruksi yang diberikan.
Nyeri sangat berat = Skala 10 : secara objektif pasien tidak mampu berkomunikasi dan klien
merespon dengan cara memukul.
8. Pemeriksaan Fisik
b. Palpasi : pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadi lambat.
9. Penatalaksanaan
a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress. Teknik
relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa nyaman atau nyeri fisik dan
emosi pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap klien dapat mengurangi rasa
nyerinya.
b. Teknik Imajinasi
c. Teknik distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain.
5
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen nyeri seperti pemberian obat
analgesik non apoid (aspirin, ibuprofen) yang bekerja pada saraf perifer didaerah luka dan
menurukan tingkatan infalamasi, dan analgesic apoid (morfin, kafeiin) yang dapat
meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.
e. Imobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat kontaktur atau terjadi
ketidakseimbangan otot dan mencegah terjadinya penyakit baru seperti decubitus
1) Pengkajian
1. Riawayat keperawatan
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah menyebabkan terjadinya
kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman
klien
Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman. Karena
dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit sehingga
menimbulkan rasa tidak nyaman seperti nyeri.
a. Ekspresi wajah
b. Verbal
6
Menangis
Berteriak
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
d. Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mealokasikan tempat atau rasa yang tidak nyaman
3. Pemeriksaan Penunjang
a. USG
b. Rontgen
Diagnosa 1 : Ansietas
a. Batasan karakteristik
Perilaku
Afektif
Fisiologis
Terpajan toksin
Hubungan keluarga/hereditas
Stres
7
Penyalahgunaan zat
Ancaman kematian
a. Batasan karakteristik
Subjektif
Objektif
Agen - agen penyebab cedera (misalnya ,biologis, kimia, fisik, dan psikologis)
a. Batasan karakteristik
Menangis
Takut
Ketidakmampuanuntuk rileks
Melaporkan distress
8
Sumber yang tidak adekuat
Kurang privasi
2) . Perencanaan
Diagnosa 1 : Ansietas
a. Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang dan
selalu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, konsentrasi dan koping
b. Pasien menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, yang dibuktikan oleh indicator
sebagai berikut (sebutkan 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang - kadang, sering dan selalu)
Rasional : Agar pasien mampu menghadapi kemungkinan krisis perkembangan dan situasional
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres akut
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau
ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup
a. Meperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut Pasien
menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
berikut (sebutkan 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang - kadang, sering dan selalu)
9
c. Melaporkan nyeri dapat dikendalikan
Rasional : Untuk menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri ketingkat yang lebih nyaman
yang dapat ditoleransi oleh pasien
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau
ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup
a. NOC
1. Ansiety
2. Fear leavel
3. Sleep deprivation
4. Comvort
b. Kriteria hasil
3. Kontrol gejala
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami disress akut
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau
ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup
Evaluasi
Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dievaluasi
setiap selesai melakukan perasat dan evaluasi hasil berdasarkan rumusan tujuan terutama
kriteria hasil. Hasil evaluasi memberikan acuan tentang perencanaan lanjutan terhadap
masalah nyeri yang dialami oleh pasien
11
Daftar Pustaka
Medication
Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan
12