Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN

Tugas Kebutuhan Dasar Profesi (KDP)

OLEH:
TIKA FEBRIYANI
18200100130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN

A. DEFINISI
Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari).
Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu ransangan.

Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan
baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).

Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi


yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya (Carpenito, 2006).

B. Proses Kebutuhan Manusia Sesuai Kasus


Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang
otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian
dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom
menghasilkan respon fisiologis.
C. Pathway
D.
Agen cedera biologi Agen cedera fisik Agen cedera kimiawi
(infeksi, iskemia dan (Abses, amputasi, luka
neoplasma bakar, trauma

Implus nyeri

Reseptor Nyeri
(Nosiseptor)

Kerusakan jaringan

Merangsang sel-sel mast menghasilkan


histamine, bradikini dan prostaglandin

Nyeri cepat dari serat A Nyeri lambar dari serat C

Medulla Spinalis

Dihantarkan oleh paleospinotalamikus

Sistem aktivasi retikular Area Griseas


Periakueduktus

Hipotalamus sistem limbik


Talamus
Talamus

Korteks sensori somatik

Diaforesis, dilatasi pupil, focus menyempit, Nyeri telah ada lebih dari 6 bulan, anoreksia,
ekspresi wajah nyeri dan perubahan frekuensi ansietas, depresi, imobilitas, berfokus pada diri
napas sendiri

Nyeri Akut
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
Nyeri Kronis
1. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan.
2. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury.
3. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yangberbahaya seperti
gangguan penciuman dan penglihatan.
4. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit.
5. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan.
6. Gangguan tingkat pengetahuan.
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya.

F. MANIFESTASI KLINIS/ BATASAN KARAKTERISTIK


1. Manifestasi Klinis
a. Vakolasi
1) Mengaduh
2) Menangis
3) Sesak nafas
4) Mendengkur

b. Ekspresi Wajah
1) Meringis
2) Mengeletuk gigi
3) Mengernyit dahi
4) Menutup mata, mulut dengan rapat
5) Menggigit bibir

c. Gerakan Tubuh
1) Gelisah
2) Imobilisasi
3) Ketegangan otot
4) Peningkatan gerakan jari dan tangan
5) Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
6) Gerakan melindungi bagian tubuh

d. Interaksi Sosial
1) Menghindari percakapan
2) Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
3) Menghindar kontak social
4) Penurunan rentang perhatian

2. Batasan karakteristik
a. Perilaku
1) Penurunan produktivitas
2) Mengekspresikan kehawatiran akibat perubahan dalam peristiwa
hidup
3) Gerakan yang tidak relevan
4) Gelisah
5) Memandang sekilas
6) Insomnia

b. Afektif
1) Gelisah
2) Kesedihan yang mendalam
3) Distres
4) Ketakutan
5) Perasaan tidak adekuat
c. Fisiologis
1) Wajah tegang
2) Insomnia
3) Peningkatan keringat
4) Peningkatan ketegangan
5) Terguncang

G. KOMPLIKASI
1. Hipovolemik
2. Hipertermi
3. Masalah Mobilisasi
4. Hipertensi
5. Edema Pulmonal
6. Kejang

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui
apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa aman dan nyaman seperti :
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
2. Menggunakan skala nyeri
a. Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih
dapat berkomunikasi dengan baik
b. Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat
menunjukkan lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti
instruksi yang diberikan
c. Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa
merespon, namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang
diberikan.
d. Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.
I. DIAGNOSA & INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Ansietas
Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC
1. Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai
sedang dan selalu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas,
konsentrasi dan koping
2. Pasien menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, yang
dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah,
jarang, kadang-kadang, sering dan selalu)

Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC


1. Intervensi : Lakukan bimbingan antisipasi
Rasional : Agar pasien mampu menghadapi kemungkinan krisis
perkembangan dan situasional
2. Intervensi : Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang
mengalami distres akut
3. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi
stressor, perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan
dan peran hidup

Diagnosa 2: Nyeri akut


Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC
1. Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator
sebagai berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang,
sering atau selalu)
2. Mengenali awitan nyeri
3. Melaporkan nyeri dapat dikendalikan

Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC


1. Intervensi : Ajarkan manajemen nyeri
Rasional : Untuk menghilangkan nyeri atau menurunkan
nyeri ketingkat yang lebih nyaman yang dapat ditoleransi oleh pasien
2. Intervensi : Ajarkan manajemen alam perasaan
Rasional : Untuk memberikan keamanan, stabilisasi,
pemulihan dan pemeliharaan pada pasien yang mengalami disfungsi
alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan

Diagnosa 3: Gangguan rasa nyaman


Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC
1. NOC
a) Ansiety
b) Fear leavel
c) Sleep deprivation
d) Comfort

2. Kriteria hasil
a) Mampu mengontrol kecemasan
b) Status lingkungan yang nyaman
c) Kontrol gejala
d) Status kesehatan meningkat

Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC


1. Intervensi : Gunakan pendekatan yang menenangkan
Rasional : Untuk menjalin hubungan saling percaya
2. Intervensi : Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami
distres akut.
3. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi
stressor, perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan
tuntutan dan peran hidup
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jkarta: Salemba Medika.

Anonim. (2016). Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman


Praktik Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan.

Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC


Kemenkes. (2016). Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman.

Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatn Praktis. Jakarta:


Mediaction

Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC

Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai