Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN


A. Definisi
Potter & Perry dalam Febriyani, (2021) mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman
adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari. ketidaknyamanan
adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam
berespon terhadap suatu rangsangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan
keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat atau
petugas lainnya yang bekerja untuk kebutuhan tersebut (Asmadi, 2018).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito,
2019).

B. Anatomi Fisiologi (Azwaldi, 2022)


Reseptor nyeri (nosireceptor) adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima
rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang
berespon hanya terdapat pada stimulus kuat yang secara potensial merusak.
a. Mekanik (mekano sensitif) : Kerusakan ujung saraf bebas akibat trauma karena benturan
atau gerakan.
b. Thermis (thermo sensitif) : Rangsangan panas atau dingin yang berlebihan.
c. Kimia (khemo sensitif) : Rangsangan zat kimia berupa bradikinin, serotinin, ion kalium,
asam, prostaglandin, asetilkolon, dan enzim proteolitik.
Mekanisme Penghantaran Impuls Nyeri
a. Serabut delta A (menusuk dan tajam) : Pada kulit dan otot bermielin halus, garis tengah
2-5 mm, kecepatan 6-30 m/detik.
b. Serabut delta C (panas & terbakar) : Dalam otot, tidak bermielin, garis tengah 0,4-1,2
mm, kecepatan 0,5-2,0 m/detik.
C. Proses Kebutuhan Manusia Sesuai Kasus (Febriyani, 2021)
Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medulla spinalis menuju ke batang otak
dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon stress.
Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis.

D. Pathway

Agen cedera bioligi Agen cedera fisik


Agen cedera
(infeksi, iskemia, (abses, amputasi, luka kimiawi
dan neoplasma) bakar dan trauma)

Impuls Nyeri

Resptor nyeri
(nosiseptor)

Kerusakan jaringan

Merangsang sel-sel mast menghasilkan


histamine, bradikinin, dan prostaglandin

Nyeri cepat dari serat A Nyeri lambat dari serat C

Medula spinalis

dihantarkan oleh paleospinotalamikus

Sistem aktivasi retikular Area griseas


periakueduktus
Talamus Hipotalamus sistem Talamus
limbik

Korteks sensori somatik

Diaforesis, dilatasi pupil, focus Nyeri telah ada lebih dari 6 bulan,
menyempit, ekspresi wajah nyeri dan anoreksia, ansietas, depresi, imobilitas,
perubahan frekuensi napas berfokus pada diri sendiri

Nyeri akut Nyeri kronis

Sumber; Azwaldi, (2022)

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Menurut Febriyani, (2021) mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi aman &
nyaman sebagai berikut:
1. Emosi
kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan
2. Status mobilisasi
keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun memudahkan
terjadinya resiko injury
3. Gangguan persepsi sensory
mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan
penciuman dan penglihatan
4. Keadaan imunitas
gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang
penyakit
5. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
6. Ganggguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya

F. Manifestasi Klinis
Menurut Patrisia, et al (2020) mengelompokkan Manifestasi Klinis sbb:
a. Vakolasi
1) Mengaduh
2) Menangis
3) Sesak napas
4) Mendengkur
b. Ekspresi wajah
1) Meringis
2) Mengelutuk gigi
3) Mengernyit dahi
4) Menutup mata, mulut dengan rapat
5) Menggigit bibir
c. Gerakan tubuh
1) Gelisah
2) Imobilisasi
3) Ketegangan otot
4) Peningkatan gerakan jari dan tangan
5) Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
6) Gerakan melindungi bagian tubuh
d. Interaksi sosial
1) Menghindari percakapan
2) Fokus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
3) Menghindar kontak sosial
4) Penurunan rentang perhatian
G. Diagnosa Keperawatan yang Berhubungan
a. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi
b. Nyeri kronis berhubungan dengan agen cedera biologis , fisik, kimia.

H. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut
Tujuan yang diharapkan :
1) Adanya penurunan intensitas nyeri
2) Ketidaknayaman akibat nyeri berkurang
3) Tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri akut
Rencana Tindakan :
Intervensi Rasional
Kaji Nyeri Mengetahui daerah nyeri, kualitas, kapan
nyeri dirasakan, faktor pencetus, dan
berat ringannya nyeri yang dirasakan.
Ajarkan teknik relaksasi kepada Untuk mengajarkan pasien apabila nyeri
pasien timbul
Berikan analgetik sesuai program Untuk mengurangi rasa nyeri
Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum pasien

b. Nyeri kronis
Tujuan yang diharapkan :
1) Tidak mengekspresikan nyeri secara verbal atau pada wajah
2) Tidak ada posisi tubuh yang melindungi
3) Tidak ada kegelisahan atau ketegangan otot
4) Tidak kehilangan nafsu makan
5) rekuensi nyeri dan lamanya episode nyeri dilaporkan menengah atau ringan
Rencana Tindakan :
Intervensi Rasional
Kaji keadaan umum, karakteristik nyeri, Untuk mengetahui keadaan umum
tanda-tanda vital serta efek penggunaan pasien, mengetahui daerah nyeri,
obat jangka panjang kualitas, kapan nyeri dirasakan,
faktor pencetus,berat ringannya nyeri
yang dirasakan serta mengetahui efek
penggunaan obat secara jangka panjang.
Bantu pasien mengidentifikasi tingkat nyeri Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien
Ajarkan pola istirahat/tidur yang adekuat Untuk mengurangi rasa nyeri secara
adekuat
Kolaborasi pemberian obat analgesik Untuk mengurangi rasa nyeri
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, (2018). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta. Salemba Medika

Azwaldi, (2022). Konsep Kebutuhan Dasar Manusia, Kebutuhan Oksigenasi, Eliminasi, dan
Rasa Aman dan Nyaman. Cetakan Pertama. Kediri: Lembaga Chakra Brahmanda Lentera

Carpenito, (2019). Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman dan Nyaman Praktik
Keterampilan Dasar dalam Keperawatan.

Patrisia, et al (2020). Asuhan Keperawatan pada Kebutuhan Dasar Manusia. Cetakan 1.


Penerbit: Yayasan Kita Menulis

Febriyani, (2021). Laporan Pendahuluan Rasa Aman dan Nyaman. Program Studi Pendidikan
Ners. Sekolah Tinggi Kesehatan Indonesia Maju. pdf

Anda mungkin juga menyukai