Disusun Oleh :
NIM : 82021040088
B. ETIOLOGI
Faktor resiko
1. Nyeri akut
a. Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
b. Menunjukan kerusakan
c. Posisi untuk mengurangi nyeri
d. Gerakan untuk melindungi
e. Tingkah laku berhati-hati
f. Muka dengan ekspresi nyeri
g. Gangguan tidur
2. Nyeri kronis
a. Perubahan berat badan
b. Melaporkan secara verbal dan non verbal
c. Menunjukan gerakan gelisah
d. Perubahan pola tidur
e. Kelelahan
f. Interaksi dengan orang lain menurun
Faktor prediposisi
1. Trauma
a. Mekanik : rasa nyeri timbul akibat ujung saraf bebas mengalami
kerusakan misalnya akibat benturan, gesekan, luka.
b. Thermis : nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat
rangsangan akibat panas, dingin.
c. Khermis : nyeri timbul karena kontak dengan zat kimia yang
bersifat asam atau basa kuat.
d. Elektrik : nyeri timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat
mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot.
2. Neoplasma, bersifat ganas maupun jinak.
3. Peradangan.
4. Kelainan pembuluh darah dan gangguan sirkulasi darah.
5. Trauma psikologis.
Faktor presipitasi
1. Lingkungan
2. Suhu ekstrim
3. Kegiatan
4. Emosi
E. PATHWAY
Sel saraf
Jaringan
Zat-zat kimia
Ujung saraf
Hypothalamus
Stimulasi
Termosensitif
Nyeri Akut
F. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
1. Non Farmakologi
a. Relaksasi distraksi, mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatu.
Contoh : nonton tv, mendengarkan musik, dan membaca buku.
b. Stimulus kulit, beberapa teknik untuk stimulus kulit antara lain :
kompres hangat dan plester hangat.
2. Farmakologi, obat oral :
a. Amlodipin 10 mg / 24 jam
b. Captopril 25 mg / 8 jam
c. Lanzoprazole 30 mg / 24 jam
d. Domperidone 1 tablet / 8 jam
e. Cpz 25 mg / 8 jam
G. PENGKAJIAN
1. Perilaku non verbal
Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain ekspresi
wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah, dll.
2. Kualitas
Deskripsi menolong orang mengkonsumsikan kualitas dan nyeri.
Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui.
3. Faktor presipitasi
Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara lain
lingkungan, suhu ekstrim, dan kegiatan yang tiba-tiba.
4. Intensitas
Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau
dapat menggunakan skala nyeri dari 0 – 10.
5. Waktu dan lama
Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri terjadi, berapa lama,
bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir
timbul.
6. Hal yang perlu dikaji lainnya adalah karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya
nyeri.
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul atau
tersayat).
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (skala nyeri) : keparahan / intensitas nyeri
T (time) : lama / waktu serangan / frekuensi nyeri.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera biologis. (Domain : 12
kenyamanan, kelas 1, kode : 00132)
I. INTERVENSI KEPERAWATAN