Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. S


DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NYERI
DAN KENYAMANAN (NYERI AKUT)

Diajukan guna memenuhi tugas PMI/Praktik Klinik Keperawatan Komprehensif Stase


Keperawatan Dasar di Ruang Manalagi 2 RSUD Indramayu 2022

Disusun Oleh :
CITRA
2006034
D3KP2B

Program Studi Diploma III Keperawatan


Politeknik Negeri Indramayu
Jl. Lohbener Lama no. 8. Lohbener, Indramayu, Lengok, Lohbener, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat
Telp. (0234) 5746464
2022/2023
A. Pengertian
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya ( Azis,2014).
Nyeri adalah perasaan kurang senang,lega dan sempurna dalam dimensi
fisik,psikospiritual,lingkungan dan sosial (SDKI,2016).
Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlansgung kurang dari 3 bulan (SDKI,2016).
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan
meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. (Judith
M.Wilkinson 2002). Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional
yangmuncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan
adanyakerusakan. Serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai
berat yangdapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi
kurang dari 6 bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional).

B. Penyebab
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakan jaringan akibat bedah atau
cidera.
2. Iskemik jaringan
3. Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak
terkendali dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada
otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan. Khususnya ketika otot teregang
berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang
lama.
4. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan lokal
dan juga karena pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
5. Post operasi setelah dilakukan pembedahan.

C. Patofisiologis
Rangsangan nyeri diterima oleh nosireseptor pada kulit bisa intensitas tinggi maupun
rendah seperti perenggangan dan suhu oleh lesi jaringan. Sel yang mengalami
nekrotik akan merilis K+ dan protein intraseluller. Peningkatkan kadar K+
ekstraseluller akan menyebabkan depolarisasi nosireseptor, sedangkan protein pada
beberapa keadaan akan menginfiltrasi mikroorganisme sehingga menyebabkan
keradangan/inflamasi. Akibatnya, mediator nyeri dilepaskan seperti
leukotrien,prostaglandin E2 dan histamin yang akan merangsang nosiseptor sehingga
rangsangan berbahaya & tidak berbahaya dapat menyebaban nyeri (hiperaglesia dan
allodynia).
Nyeri timbul akibat adanya rangsangan oleh zat-zat algesik pada reseptor nyeri yang
banyak dijumpai pada lapisan superficial kulit dan pada beberapa jaringan di dalam
tubuh, seperti periosteum, permukaan sendi, otot rangka dan pulpa gigi. Zat-zat
algesik yang mengaktifkan reseptor nyeri adalah ion K, H, asam laktat, serotonin,
bradikinin, histamin dan prostaglodin.

D. Faktor – faktor yang Mempengaruhi


1. Usia
Usia merupakan variabel yang penting dalam mempengaruhi nyeri
pada individu. Anak yang masih kecil mempunyai kesulitan dalam
memahami nyeri dan prosedur pengobatan yang dapat menyebabkan
nyeri.
2. Jenis kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam
berespon terhadap nyeri.
3. Budaya
Petugas kesehatan sering kali berasumsi bahwa cara yang dilakukan
dan hal yang diyakini adalah dengan cara dan keyakinan orang lain.
4. Ansietas
Meskipun pada umumnya diyakini bahwa ansietas akan
meningkatkan nyeri, mungkin tidak seluruhnya benar dalam semua
keadaan.
5. Pengalaman masalalu dengan nyeri
Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri
sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan
menerima nyeri dengan lebih muda pada masa yang akan datang.
6. Efek plasebo
Efek plasebo terjadi ketika seseorang berespon terhadap pengobatan
atau tindakan lain karena sesuatu harapan bahwa pengobatan
tersebut benar – benar bekerja.

E. Tindakan keperawatan dan standar operasional prosedur (SOP)


Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap, tanggal lahir, dan nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan :
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
6. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
7. Jelaskan penyebab, periode dan strategi meredekan nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
10. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
11. Berikan kesempatan untuk bertanya
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

F. Pengkajian keperawatan : data Subjektif dan Objektif


Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1.Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis

G. Diagnosis keperawatan
Nyeri akut
H. Perencanaan keperawatan

N Dx Tujuan dan Intervensi


o Keperaw Kriteria Hasil
. atan
1 Nyeri Tujuan : Observasi :
. akut setelah dilakukan - Identifikasi
(D0077) tindakan 3 x 24 lokasi,
jam diharapkan karakteristik
tingkat nyeri , durasi,
menurun frekuensi,
(L.08066), kualitas,
ditandai dengan itensitas
kriteria hasil : nyeri
1.. Kemampuan - Identifikasi
menuntaskan skala nyeri
aktivitas 3 – 1 - Identifikasi
2. Keluhan nyeri 3 respons
–1 nyeri non
3. Meringis 3 – 1 verbal
4. Gelisah 3 – 1
Terapeutik :
- Kontrol
lingkungan
yang
memperbera
t rasa nyeri
(mis. suhu
ruangan,
pencahayaan
, kebisingan)
- Fasilitasi
istirahat dan
tidur
- Pertimbangk
an jenis dan
sumber
nyeri dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri

Edukasi :
- Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu
nyeri
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
- Anjurkan
menggunaka
n analgetik
secara tepat
F. Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/425697812/Laporan-Pendahuluan-
Nyeri-Akut https://www.scribd.com/document/410305444/Laporan-
Pendahuluan-Nyeri http://repository.ump.ac.id/5356/3/ARI
%20MAWARDI%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai