Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK
DI RUANGAN CENGKIR 2 PADA PASIEN NY. K

Diajukan guna memenuhi tugas PMI/Praktik Klinik Keperawatan Komprehensif Stase


Keperawatan Dasar di Ruang Cengkir 2 RSUD Indramayu 2022

Disusun Oleh :
CITRA
2006034
D3KP2B

Program Studi Diploma III Keperawatan


Politeknik Negeri Indramayu
Jl. Lohbener Lama no. 8. Lohbener, Indramayu, Lengok, Lohbener, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat
Telp. (0234) 5746464
2022/2023
A. Pengertian
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak dan
melakukan kegiatan secara mudah, bebas dan teratur guna memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari, baik secara mandiri, dengan bantuan orang lain, maupun hanya
dengan bantuan alat (Wulandari, 2018).
Gangguan mobilitas atau imobilitas merupakan keadaan di mana seseorang tidak
dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas),
misalnya trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas,
dan sebagainya (Wulandari, 2018). Menurut Nurarif dan Kusuma (2015), gangguan
mobilitas adalah keterbatasan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri dan terarah.
B. Penyebab
Menurut Tim Pokja DPP PPNI (2017), faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan mobilitas fisik, adalah sebagai berikut :
1. Penurunan kendali otot
2. Penurunan kekuatan otot
3. Kekakuan sendi
4. Kontraktur
5. Gangguan muskoloskeletal
6. Gangguan neuromuskular
7. Keengganan melakukan pergerakan

C. Patofisiologis
Gangguan fisik yang disebabkan oleh gout arthritis karena terjadinya
menumpuknya zat purin pada sendi yang menyebabkan terjadinya kekakuan
pada daerah sendi yang terdapat penumpukan zat purin yang dapat
menyebabkan peradangan pada daerah persendian dan berakibat terjadinya
nyeri pada saat bergerak dan menyebabkan terhambatnya aktiftas sehari-
hari dan hal inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan mobilitas fisik
pada gout arthritis.

D. Faktor – faktor yang Mempengaruhi


Menurut Hidayat (2009), mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya :
a. Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang
karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari – hari.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan gaya hidup terutama orang muda
perkotaan modern, seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)
yang mengandung kadar lemak tinggi, kebiasaan merokok, minuman
beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga dan stres (Junaidi, 2011).
b. Proses penyakit / cedera
Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat
memengaruhi fungsi sistem tubuh.
c. Kebudayaan
Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi kebudayaan.
Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki
kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami
gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk
beraktivitas.
d. Tingkat energi
Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat
melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
e. Usia dan Status Perkembangan
Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang berbeda.
Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan
dengan perkembangan usia.

E. Tindakan keperawatan dan standar operasional prosedur (SOP)


Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua indentitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan :
a. Sarung tangan bersih, jika perlu
b. Bantal
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan, jika perlu
6. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
7.Identifikasi toleransi fisik dalam melakukan mobilisasi
8. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
9. Berikan posisi miring kanan selama maksimal 2 jam dan berikan
sokongan bantal pada punggung
10. Berikan posisi miring kiri selama maksimal 2 jam dan berikan sokongan
bantal pada punggung
11. Berikan posisi terlentang selama maksimal 2 jam
12. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
13. Libatkan keluarga dalam membantu pasien untuk melakukan mobilisasi
14. Lepaskan sarung tangan, jika menggunakan
15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
16. Dokumentasikan prosedur yang telah dialkukan dan respons pasien.
F. Pengkajian keperawatan : data Subjektif dan Objektif
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
Objektif
1. Kekuatan otot menurun
2. Rentang gerak (ROM) menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Nyeri saat bergerak
2. Enggan melakukan pergerakan
3. Merasa cemas saat bergerak
Objektif
1. Sendi kaku
2. Gerakan tidak terkoordinasi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah

G. Diagnosis keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
H. Perencanaan keperawatan

N Dx Tujuan dan Intervensi


o Kepera Kriteria Hasil
. watan
1 Ganggu Tujuan : Setelah Observasi :
an dilakukan - Identifikasi
mobilit tindakan 3 x 24 keinginan
as fisik jam diharapkan berhenti
(D.0054 Mobilitas Fisik merokok
) (L.05042)
- Identifikasi
ditandai dengan
upaya
kriteria hasil :
berhenti
11. Pergerakan merokok
ekstremitas 3 – 5
2. Kekuataan otot 3
Terapeutik :
–5
- Diskusikan
3. Rentang gerak
motivasi
(ROM) 3 – 5
penghentian
merokok
- Diskusikan
kesiapan
perubahan
gaya hidup
- Lakukan
pendekatan
psikoedukasi
untuk
mendukung
dan
membimbin
g upaya
berhenti
merokok

Edukasi :
- Jelaskan
efek
langsung
berhenti
merokok
- Jelaskan
berbagai
intervensi
dengan
farmakoter
api (mis.
terapi
penggantia
n nikotin)
F. Daftar Pustaka
file:///C:/Users/HP/Downloads/
LAPORAN_PENDAHULUAN_MOBILITAS_FISIK.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2398/3/BAB%20II.pdf#
file:///C:/Users/HP/Downloads/Chapter%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai