Stroke
Nama : Nurfaidah
Kelas : III A DIV FISIOTERAPI
NIM : PO714241161031
Pengertian
Rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) adalah upaya untuk memulihkan keberfungsian orang yang
mengalami gangguan atau hambatan, baik secara fisik, mental, psikologis, maupun sosial, dengan bertumpu
pada peran keluarga dan kelompok masyarakat, serta mendayagunakan berbagai prakarsa, potensi, dan
sumberdaya masyarakat.
Stroke adalah gangguan syaraf akut akibat gangguan darah otak yang terjadi secara mendadak (dalam
beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam)dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal di
otak yang terganggu (WHO, 1989). Stroke akan menyebabkan terganggunya fungsi-fungsi biologis – psikologis
– social – kultural dan spiritual bagi penderitanya
Rehabilítasí stroke merupakan sebuah program komprehensíf yang terkoordínasí antara medís dan
rehabílítasí dengan tujuan mengoptímalkan dan mernodifikasi kemampuan fungsíonal yang ada. Gejala sísa
fungsíonal yang dísebabkan karena deñsít motorik merupakan fokus utama program rehabílitasí stroke.
Program rehabílítasí stroke sendírí telah terbukti dapat mengoptímalkan pemulíhan sehingga penyandang
stroke mendapat keluaran fungsíonal dan kualitas hídup yang lebíh baík (Widiyanto, 2009).
Tujuan RBM
• Pentingnya Rehabilitasi
1.Mempercepat pemulihan
2.Mengarahkan agar pemulihan mencapaihasil yg optimal;
• 80% dpt berjalan tanpa bantuan
• 70% dpt merawat diri sendiri
• 30% dpt kembali bekerja3. Memodifikasi pada saat yg tepat
Organisasi dalam RBM
4. Pembatasan kecacatan dan erusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit
(Disability Limitation), dengan…
Pencegahan ABCDEFG yaitu...
• A Asetosal, ace-inhibitor, antikoagulan: minum obat-obatan untuk kendalikan penyakit faktor risiko.
• B Beta blocker, body weight reduction: minum obat dan menurunkan berat badan.
• C Cholesterol control & cigarette smoking cessation: kendalikan kolesterol dan berhenti merokok.
• D Diabetes control & diet: kendalikan diabetes dan makanan.
• E Exercise & education: olahraga dan menambah pengetahuan.
• F Family support: dukungan keluarga.
• G Glucose oxidation preservation: memelihara oksidasi glukosa tubuh.(Hendrahadi,2008).
Rutin memeriksa tekanan darah
Periksa kadar kolesterol dalam tubuh
Kontrol kadar gula darah
5. Rehabilitasi
• Terapi Okupasi
• Terapi wicara
• Terapi latihan
• Terapi rekreasi dan terapi psikolog
Terapi Okupasi
Pelaksanaan program ini terdiri dari beberapa komponen, antara lain;
• Arousal. Pasien dilatih untuk memberikan respon secara konsisten pada sensori input, misal; membuka mata, gerakan mata
mengikuti suatu benda.
• Orientasi. Pasien dilatih untuk mengidentifikasi orang, tempat dan waktu serta situasi.
• Attending Behaviour. Pasien dilatih untuk memfokuskan perhatian pada objek/target di lingkungan sekitar.
• Recognition (pengenalan). Pasien dilatih untuk dapat mengenal suatu objek, wajah, dan lainnya yang sebelumnya sudah
diperlihatkan.
• Memori. Pasien dilatih untuk memanggil kembali informasi yang sudah diberikan pada waktu yang sebentar atau yang sudah lama
tersimpan.
• Kategorisasi. Pasien dilatih untuk mengkategorikan objek dan konsep.
• Concept formation. Pasien dilatih untuk membayangkan kualitas serta arti dari suatu objek atau peristiwa kemudian
menggambarkannya kualitas dan arti tersebut pada semua objek atau peristiwa yang tepat.
• Sequencing. Pasien dilatih dalam menyusun informasi atau objek menurut peraturan yang khusus, atau kemampuan untuk
menyusun informasi atau objek dengan cara yang logis.
• Problem Solving. Pasien dilatih untuk mengenal masalah, menjabarkan masalah, mengidentifikasi alternatif rencana, memilih
rencana, menyusun tahap-tahap perencanaan, mengerjakan rencana tersebut, serta mengevaluasi hasil.
• General Learning. Pasien dilatih untuk dapat menerima informasi, peraturan-peraturan, strategi-strategi dalam mempelajari
sesuatu dan menerapkannya pada situasi yang mirip secara tepat.
• Integration of Learning. Pasien dilatih untuk dapat menerapkan konsep dan perilaku yang sebelumnya sudah dipelajari ke dalam
situasi yang baru.
• Synthesis of Learning. Pasien dapat menerapkan konsep dan perilaku yang dipelajari sebelumnya ke dalam situasi yang baru.
Terapi wicara
Terapi wicara menggunakan teknik yang disebut constraint-
induced aphasia therapy atau CIAT yang menggabungkan pelatihan
komunikasi verbal yang intens dengan permainan bahasa yang
membangun kemampuan bahasa sederhana serta kompleks. Prinsip
terapi wicara adalah
1. Motivasi
2.Penderita tidak tuli
3.Gunakan kalimat pendek & jelas
4.Jangan meremehkan pasien
Terapi latihan
Jenis Terapi Latihan
Latihan Passive Range of Motion
Jenis latihan ini dapat diberikan sedini mungkin untuk
menghindari adanya komplikasi akibat kurang gerak, seperti adanya
kontraktur, kekakuan sendi dan lain-lain
• Latihan pada anggota gerak atas
(upper extremity)
Fleksi dan ekstensi bahu
(Shoulder joint)
• Pada saat bahu membentuk sudut
900 berikan gerakan eksternal rotasi
(berputar keluar) pada lengan
hingga membentuk posisi supinasi
lengan bawah.
Ekstensi/hiperekstensi Bahu Abduksi bahu (Shoulder Joint)
Abduksi dan Adduksi Horizontal Internal dan Eksternal Rotasi Bahu
Bahu (Shoulder Joint) (Shoulder Joint)
Fleksi dan Ekstensi siku (Elbow Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan (Wrist
Joint)
Joint)