MAKASSAR JURUSAN
FISIOTERAPI
Perubahan yang terjadi pada sendi lutut oleh karena OA menurut pardjoto (2000)
adalah sebagai berikut:
1.) Degradasi rawan
Degradasi timbul sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara regenerasi (reparasi)
dengan degenerasi rawan sendi melalui beberapa tahap yaitu fibrilasi, pelunakan,
perpecahan, dan pengelupasan lapisan rawan sendi. Proses ini dapat berlangsung
cepat atau lambat.
2.) Osteofit
Bersama timbulnya dengan degenerasi rawan, timbul reparasi. Reparasi berupa
pembentukan osteofit di tulang subchondral.
3.) Sclerosis subchondral
Pada tulang subchondral terjadi reparasi berupa
sclerosis pemadatan atau penguatan tulang tepat di
bawah lapisan rawan yang mulai rusak.
4.) Sinovitis
Sinovitis ialah inflamasi dari sinovium dan terjadi akibat
proses sekunder degenerasi dan fragmentasi. Matrik
rawan sendi yang putus terdiri dari kondrosit yang
menyimpan proteoglycan yang bersifat immunogenik
dan dapat mengantisipasi lekosit. Sinovitis dapat
meningkatkan cairan sendi.
ETIOLOGI
Faktor resiko pada osteoarthritis, meliputi hal-hal sebagai berikut.
2. Kaku sendi.
Gejala yang sering dijumpai pada OA, terjadi kesulitan atau
kekakuan pada saat akan memulai gerakan pada kapsul,
ligamentum, otot dan permukaan sendi (Heru, 2005).
Anamnesis Khusus
Keluhan Utama : Nyeri lutut kiri
Letak keluhan : Lutut kiri
RPP : Pasien mengeluh nyeri pada kedua lutut saat lama berdiri dan berjalan,
nyeri di rasakan sudah sekitar setahun yang lalu.
Riwayat penyakit dahulu: Asam urat
Dinamis
- Pasien mampu jalan sendiri, wajah tampak menahan sakit ketika berjalan dan
jongkok ke berdiri
Palpasi
Suhu : Normal
Nyeri tekan : Ada
Tonus otot : Spasme M. Hamstring dan M. Quadriceps pada knee bilateral
Pemeriksaan Fungsi Dasar
1.) Aktif
Hip : mampu bergerak aktif, full ROM dan tanpa disertai nyeri
Knee : mampu bergerak aktif, ROM terbatas dan disertai nyeri terutama
saat flexi > 90o
Ankle :mampu bergerak aktif, full ROM dan tanpa disertai nyeri
2. ) Pasif
Hip: mampu digerakkan pasif oleh terapis secara full ROM soft end feel
disertai nyeri
Knee : mampu digerakkan pasif oleh terapis, ROM terbatas, terutama saat
flexi ≥ 90o hard end feel terdapat nyeri.
Ankle : mampu digerakkan pasif oleh terapis secara full ROM soft end feel
tanpa disertai nyeri
3. ) TIMT
Hip: pasien mampu melawan tahanan minimal dari terapis tanpa disertai
nyeri
Knee : pasien mampu melawan gerak isometrik melawan tahanan minimal
dari terapis namun disertai nyeri
Ankle : pasien mampu melawan tahanan tanpa disertai nyeri.
Pemeriksaan spesifik dan
pengukuran fisioterapi
A. Pengukuran VDS knee
d. Skala JETTE
Indeks functional jette Lutut Lutut
kanan kiri
Berdiri dari posisi duduk
a. Nyeri 3 3
b. Kesulitan 4 4
c. ketergantungan 2 2
Naik turun tangga
a. Nyeri 4 4
b. Kesulitan 5 5
c. ketergantungan 3 3
e. Tes
- Anterior Drawer test
hasil : (-)
- Knee Valgus test
hasil : (+)
- Gravity sign
hasil : (+)
PROBLEMATIK FT
Anatomical / function
1. Nyeri gerak saat menumpuk
2. keterbatasan otot quadriceps dan hamstring
3. penurunan kekuatan otot dan keterbatasan LGS
Activity Limitation
1. kesulitan naik turun tangga
2. kesulitan berjalan jauh
3. Adanya gangguan aktifitas duduk jongkok
Participation Retriction
Hambatan menyelesaikan pekerjaannya
Tujuan
a. Jangka Pendek :
Meningkatkan kekuatan otot quadrisep dan hamstring dan LGS knee serta
mengurangi nyeri saat menumpuk.
b. Jangka Panjang :
Meningkatkan aktivitas fungsional seoktimal mungkin.
INTERFENSI
1)InfraRed
Persiapan alat, cek kabel, dan cek bolam. Posisi pasien tidur
tengkurap dalam keadaan nyaman, daerah yang akan di terapi bebas
dari kain, sinar tegak lurus dengan daerah yang di terapi, atur jarak
antara 45-60 cm. Durasi pengobatan 10-30 menit.
b. Resisted
active movement
Latihan ini dilakukan dengan posisi tidur
tengkurap, posisi terapis disamping pasien untuk
memfiksasi. Tangan kiri berada pada lutut atas dan tangan
satu pada pergelangan kaki. Pasien disuruh
menggerakan kearah fleksi knee. Fisioterapis memberi
tahanan minimal pada gerakan tersebut. Diulang 8 kali.
Evaluasi fisioterapi
Penurunan Nyeri
Setelah pasien mengikuti terapi sejak setahun
yang lalu ada penurunan nyeri di ukur dari
kemampuan pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari yang sudah bisa bertahan
lama dari sebelumnya.
Peningkatan ROM Knee
Pasien mengalami peningkatan kedua ROM
knee di ukur menggunakan Goinometer.