06 Januari 2009
Pasien merasakan kaku dan berat pada kedua lutut saat berjalan. Kadang-kadang px
juga mengeluh nyeri pada medial lutut kanan-kiri setelah duduk lama kemudian
berdiri dan berjalan
Keluhan bertambah saat :
- pagi hari bangun tidur
- duduk ke berdiri harus pelan-pelan dan berdiri agak lama sebelum berjalan
- awal mulai berjalan
Nyeri dan kaku berkurang saat istirahat. Nyeri dirasakan beberapa bulan yang lalu
tetapi tetapi tidak diperdulikan
Px adalah seorang ibu rumah tangga dalam melakukan aktifitas rumah tangga tanpa
bantuan orang lain, di lingkungan sekitar tempat tinggalnya px juga aktif dalam
pengajian.
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
HT (-)
DM (-)
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi badan, berat badan)
TD : 130/90 mm Hg
Nadi : 750 x/menit
RR : 22 x/menit
TB : 158 cm
BB : 70 kg
2. INSPEKSI/OBSERVASI
3. PALPASI
4. JOINT TEST
Tes Integritas
- Irama gerak lutut kiri lebih lambat dari lutut kanan, ada hambatan gerak pada
lutut kanan, krepitasi (+)
Dextra Sinistra
Dext Sin
5. MUSCLE TEST
(kekuatan otot, kontrol otot, panjang otot, isometric melawan tahanan/provokasi
nyeri, lingkar otot)
6. NEUROLOGICAL TEST
(Pemeriksaan reflek, myotom tes, dermatom tes, Straight Leg Raising, dll)
7. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
8. PEMERIKSAAN SPESIFIK
- Tes Drawer -/ +
- Tes varus -/ +
- Tes valgus -/ -
- Nyeri dengan VAS, nyeri gerak
Lutut kanan
0 7 10
x
Tidak nyeri nyeri tak tertahankan
Lutut kiri
O 5 10
__________________________________________
Tidak nyeri x nyeri tak tertahankan
Nyeri 3 4 4
Derajat kesulitan 4 3 4
Derajat 2 1 2
ketergantungan
Keterangan :
Nyeri nilai 1 : tidak nyeri, nilai 2 : nyeri ringan. Nilai 3 : nyeri sedang, nilai 4 : agak
nyeri, nilai 5 sangat nyeri
Derajad kesulitan, nilai 1 : sangat mudah, nilai 2 : agak mudah, nilai 3 : sedang,
nilai 3 : butuh bantuan orang lain, nilai 4: butuh bantuan orang lain dan alat, nilai5 :
OA
Langsung radang
ischemia
↓LGS
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment
Functional Limitation
Kesulitan berjalan, bangkit dari duduk, kesulitan toileting, kesulitan aktifitas shalat
Disability/Participation restriction
E. PROGRAM FISIOTERAPI
(Tujuan jangka panjang dan Pendek, Teknologi Intervensi FT)
Teknologi Intervensi FT :
- Waktu 15 menit.
Exercise therapi.
Free active exercise
Pasien duduk dikursi posisi lutut 90 derajad, kemudian pasien diminta untuk
meluruskan tungkai secara berulang- ulang sebanyan 20 kali, sebanyak 3 seri dengan
Latihan dilakukan dengan menggunakan alat bantu quadricep, dengan metode Holten,
F. RENCANA EVALUASI
G. PROGNOSIS
2.LGS
3. Kekuatan otot
kuadrisep kanan 5 5 5
kuadrisep kiri 4 4 5
Nyeri 3 3 2 4 4 2 4 4 3
Derajat kesulitan 4 4 2 3 3 2 4 3 3
Derajat 2 2 2 1 1 1 2 2 2
ketergantungan
Pasien dengan nama Ny.Z, umur 46 tahun, dengan kondisi osteoarteritis lutut bilateral
setelah mendapatkan penanganan fisioterapi sebanyak 12 kali, tiga kali dalam seminggu
dengan modalitas IR, mobilisasi sendi, free active exercaise, resisted exercaise maka
1. Penurunan nyeri
Pembimbing,
K I N T A ; RPT
NIP. 140268304