A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Keluhan Utama : Adanya nyeri bahu kiri dan sulit mengangkat tanganya ketika
melepaskan pakaian
RPS : Kurang lebih 5 bulan yang lalu pasien merasa nyeri pada bahu
kirinya, nyeri dirasakan setelah bangun tidur. Lama kelamaan pasien
merasakan kesulitan untuk menggerakan lengan kirinya, terutama
pada saat melepaskan pakaian dan mengambil sesuatu dari belakan
sakunya. Nyeri dirasakan ketika bangun tidur pagi dan terasa kaku,
nyeri dirasakan mulai dari pundak sampai ke lengan atas kiri.Nyeri
berkurang jika pasien sudah menggerakan bahu kirinya perlahan-
lahan disertai dengan minum obat. Stadium kronis dengan aktualitas
sedang
.
2. Riwayat Keluarga Dan Status Sosial
(Lingkungan kerja, lingkurang tempat tinggal, aktivitas rekreasi dan diwaktu senggang,
aktivitas sosial)
- Pasien adalah pensiunan PNS yang pernah bekerja di dagian tatausah
- Aktivitas pasien yang rutin dilakukan saat ini adalah jalan pagi
- Aktivitas sosial pasien aktif dalam kegiatan dilingkungan tempat tinggalnya
2. Inspeksi / Observasi
Inspeksi statis
- Bahu kiri lebih rendah dari bahu kanan
Inspeksi dinamis
- Pesien terlihat menahan rasa sakit ketikan mengambil dompet dari saku belakang dan
melepas baju
- Pasien kesulitan menggerakan lengan sinistra ke arah eksorotasi,abdusksi dan
endorotasi
3. Palpasi
4. Joint Test
6. Neurological Test
(Pemeriksaan reflek, myotom tes, dermatom tes, Straight Leg Raising, dll)
8. Pemeriksaan Spesifik
Pemeriksaan nyeri
- Pemeriksaan nyeri tekan dengan VAS
Nyeri pada 30 mm
0 10
Nyeri pada 0 mm
0 10
Pemeriksaan LGS
C. UNDERLYING PROCCESS
(CLINICAL REASONING)
trauma degeneratif
Proses radang
Immobilisasi
Kemampuan fungsional
Kemampuan fungsional
sendi bahu ↓
sendi bahu ↑
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment
2. Functional Limitation
E. PROGRAM FISIOTERAPI
- Mengurangi adanya nyeri gerak pada gerakan eksorotasi, abduksi dan endorotasi pada
sendi glenohumeral sinistra.
- Mengurangi adanya keterbatasan LGS pada sendi glenohumeral sinistra pada gerakan
eksorotasi, abduksi, dan endorotasi
- Meningkatkan kekuatan otot fleksor, ektensor, abduktor, adduktor, eksorotator, dan
endorotator pada glenohumeral sinistra
- Meningkatkan kemampuan fungsional sendi glenohumeral sinistra
F. RENCANA EVALUASI
G. PROGNOSIS
H. PELAKSANAAN TERAPI
Tanggal 3 Mei 2011
MWD
Posisi pasien tidur terlentang, elektrode dipasang pada sendi bahu anterior dengan jarak 6
cm, intensitas sub mitis, durasi 10 menit
TENS
Konvensional, pasien tidur terlentang menggunakan dua pad dipasang pada titik nyeri
yaitu pada sendi glenohumeral sinistra dan otot biceps sinistra dengan phase durasi 200
Hz, frekuensi 100 Hz, Intensitas 20 dengan durasi 20 menit
Terapi manipulasi
- Traksi sendi bahu kearah latero ventro cranial
Pasien tidur terlentang, pada sisi sebelah kiri berada ditepi bed, dengan lengan sinistra
menggantung diluar bed. Terapis berdiri disamping kiri pasien menghadap kearah cranial.
Kedua tangan terapis memegang humerus sedekat mungkin dengan sendi, kemudian
dilakukan traksi kearah latero ventro cranial. Lengan bawah pasien rileks dan disangga
oleh lengan terapis dan lengan yang satunya mengarahkan gerakan.
- Slide ke kaudal untuk menambah gerakan abduksi
Pasien tidur terlentang, terapis berdiri disamping kiri pasien menghadap kearah kaudal.
Terapis memegang bahu atau kaput humeri dengan membentuk huruf ’V’, empat jari
dibawah dan ibu jari diatasnya. Terapis mendorong kaput humeri ke posisi depresi
maksimal, kemudian lakukan traksi ke kaudal, saat mendorong usahakan tangan terapis
sedikit fleksi untuk meminimalkan rasa sakit.
- Slide kearah anteromedial, untuk menambah gerakan eksorotasi
Kedua tangan terapis mememgang lengan atas sebelah kiri sedekat mungkin dengan
axilla, lengan bawah dijepit dengan kedua lengan terapis, tangan terapis mendorong
lengan atas pasien kearah anteromedial
Edukasi
- Latihan fungsional sendi glenohumeral sinistra, latihan menggosok punggung belakang
dengan handuk
- Latihan tangan merayap di tembok (wall climbing exercice) ke arah gerakan atas
- Menyarankan untuk tidur miring kesisi yang sakit.
Tanggal 7 Mei 2011
MWD
Posisi pasien tidur terlentang, elektrode dipasang pada sendi bahu anterior dengan jarak 6
cm, intensitas sub mitis, durasi 10 menit
TENS
Konvensional, pasien tidur terlentang menggunakan dua pad dipasang pada titik nyeri
yaitu pada sendi glenohumeral sinistra dan otot biceps sinistra dengan phase durasi 200
Hz, frekuensi 100 Hz, Intensitas 20 dengan durasi 20 menit
Terapi manipulasi
- Traksi sendi bahu kearah latero ventro cranial
Pasien tidur terlentang, pada sisi sebelah kiri berada ditepi bed, dengan lengan sinistra
menggantung diluar bed. Terapis berdiri disamping kiri pasien menghadap kearah cranial.
Kedua tangan terapis memegang humerus sedekat mungkin dengan sendi, kemudian
dilakukan traksi kearah latero ventro cranial. Lengan bawah pasien rileks dan disangga
oleh lengan terapis dan lengan yang satunya mengarahkan gerakan.
- Slide ke kaudal untuk menambah gerakan abduksi
Pasien tidur terlentang, terapis berdiri disamping kiri pasien menghadap kearah kaudal.
Terapis memegang bahu atau kaput humeri dengan membentuk huruf ’V’, empat jari
dibawah dan ibu jari diatasnya. Terapis mendorong kaput humeri ke posisi depresi
maksimal, kemudian lakukan traksi ke kaudal, saat mendorong usahakan tangan terapis
sedikit fleksi untuk meminimalkan rasa sakit.
- Slide kearah anteromedial, untuk menambah gerakan eksorotasi
Kedua tangan terapis mememgang lengan atas sebelah kiri sedekat mungkin dengan
axilla, lengan bawah dijepit dengan kedua lengan terapis, tangan terapis mendorong
lengan atas pasien kearah anteromedial
Edukasi
- Latihan fungsional sendi glenohumeral sinistra, latihan menggosok punggung belakang
dengan handuk
- Latihan tangan merayap di tembok (wall climbing exercice) ke arah gerakan atas
- Menyarankan untuk tidur miring kesisi yang sakit.
Tanggal 11 Mei 2011
MWD
Posisi pasien tidur terlentang, elektrode dipasang pada sendi bahu anterior dengan jarak 6
cm, intensitas sub mitis, durasi 10 menit
TENS
Konvensional, pasien tidur terlentang menggunakan dua pad dipasang pada titik nyeri
yaitu pada sendi glenohumeral sinistra dan otot biceps sinistra dengan phase durasi 200
Hz, frekuensi 100 Hz, Intensitas 20 dengan durasi 20 menit
Terapi manipulasi
- Traksi sendi bahu kearah latero ventro cranial
Pasien tidur terlentang, pada sisi sebelah kiri berada ditepi bed, dengan lengan sinistra
menggantung diluar bed. Terapis berdiri disamping kiri pasien menghadap kearah cranial.
Kedua tangan terapis memegang humerus sedekat mungkin dengan sendi, kemudian
dilakukan traksi kearah latero ventro cranial. Lengan bawah pasien rileks dan disangga
oleh lengan terapis dan lengan yang satunya mengarahkan gerakan.
- Slide ke kaudal untuk menambah gerakan abduksi
Pasien tidur terlentang, terapis berdiri disamping kiri pasien menghadap kearah kaudal.
Terapis memegang bahu atau kaput humeri dengan membentuk huruf ’V’, empat jari
dibawah dan ibu jari diatasnya. Terapis mendorong kaput humeri ke posisi depresi
maksimal, kemudian lakukan traksi ke kaudal, saat mendorong usahakan tangan terapis
sedikit fleksi untuk meminimalkan rasa sakit.
- Slide kearah anteromedial, untuk menambah gerakan eksorotasi
Kedua tangan terapis mememgang lengan atas sebelah kiri sedekat mungkin dengan
axilla, lengan bawah dijepit dengan kedua lengan terapis, tangan terapis mendorong
lengan atas pasien kearah anteromedial
Edukasi
- Latihan fungsional sendi glenohumeral sinistra, latihan menggosok punggung belakang
dengan handuk
- Latihan tangan merayap di tembok (wall climbing exercice) ke arah gerakan atas
- Menyarankan untuk tidur miring kesisi yang sakit.
I. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
- Pengukuran LGS
Bidang Gerak LGS Aktif LGS PAsif LGS Normal
Pre Post Pre Post
S 35-0-140 40-0-150 40-0-150 45-0-160 45-0-180
F 135-0-35 145-0-40 145-0-40 150-0-45 180-0-45
R (F90) 45-0-45 50-0-45 50-0-45 70-0-50 90-0-80
T (F90) 30-0-120 35-0-125 30-0-125 40-0-130 45-0-135
- MMT
Grup Otot Pre (3 mei 2011) Post ( 11 mei 2011)
Fleksor 4 4
Ekstensor 4 4
Adduktor 4 4
Abduktor 4 4
Eksorotator 4 4
Endorotator 4 4
Setelah menjalani terapi sebanyak 3 kali, dengan modalitas MWD, Tens, dan terapi
manipulasi didapatkan hasil :
- Keluhan nyeri gerak dan nyeri tekan sendi glenohumeral kearah eksorotasi, abduksi,
dan endorotasi berkurang.
- Adanya penurunan spasme dari otot otot disekitar sendi glenohumeral
- Peningkatan LGS sendi glenohumeral kearah abduksi, eksorotasi, abduksi, dan
endorotasi
- Peningkatan kekuatan otot seiring dengan menurunnya tingkat nyeri
- Peningkatan aktifitas fungsional terutama pada waktu melepas pakaian, nyerinya
sedikit berkurang.
Catatan Pembimbing: