Achilles
Ketua :
Giri Mahesa Putra Zatnika (1102012100)
Sekretaris :
Kartilia Nurani Putri (1102015111)
Anggota :
Kelompok A-2
Akbar Fitrianto (1102015013)
Atika Wahyu Andari (1102015040)
Dyah Sri Kusumaningayu (1102015064)
Eka Heriyanti (1102015065)
Fannani Nursyabani (1102015070)
Khairifa Adlina Razie (1102015115)
Larasati Yofi Putri (1102015119)
Skenario
Sulit Berjalan
Plantar fleksi
Gerakan meluruskan telapak kaki dengan pergelangan kaki, dengan
rentang sudut ROM (range of movement) 30o – 50o
Analisa Masalah
1. Mengapa bisa terjadi bunyi “krek” saat berlari?
2. Mengapa bisa terjadi nyeri bila ditekan?
3. Kenapa tidak didapatkan gerak plantar fleksi pada
Simmonds test?
4. Mengapa nyeri hanya dirasakan di pergelangan kaki?
5. Mengapa dilakukan Simmonds test? Apakah ada test
lain selain Simmonds test?
6. Kenapa keadaan umum dan tanda vital dalam
keadaan baik, padahal ada organ yang terganggu?
7. Mengapa cedera terjadi pada pergelangan kaki
kanan?
Jawaban
1. Karena adanya ruptur dari tendon Achilles.
2. Karena adanya rangsangan saraf dari suatu organ yang mengalami
gangguan.
3. Terjadi perubahan posisi kaki secara mendadak dalam keadaan dorso
fleksi maksimal, karena terjadi penarikan tendon yang terlalu kuat.
Sehingga terjadi ruptur tendon Achilles. Keadaan ini bisa di diagnosis
dengan tidak ditemukannya plantar fleksi pada Simmonds test.
4. Karena cederanya di pergelangan kaki.
5. Karena Simmonds test lebih sederhana, dari pemeriksaan fisik cederanya
terdapat pada tendon Achilles. Maka dari itu dilakukan Simmonds test.
6. Karena hanya tendonnya yang ruptur dan rentang waktu kejadiannya
belum lama.
7. Karena tumpuan kaki kanan lebih besar atau karena kecelakaan yang
tidak disengaja.
Hipotesa
Perubahan posisi kaki secara mendadak dapat menyebabkan
penarikan tendon achilles secara berlebihan, sehingga
menimbulkan rasa nyeri dan hasil Simmonds test yang positif.
Dokter mendiagnosis bahwa ini merupakan cedera ruptur tendon
achilles.
Sasaran Belajar
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Tendon Achilles
LO 1.1. Makroskopik
LO 1.2. Mikroskopik
Struktur:
1. Kolagen (70% dari berat kering tendon)
2. Glycine (approximately 33%)
3. Proline (approximately 15%)
4. Hydroxyproline (15%)
2. Mikroskopik
Kinesiologi
Tendo Achilles memiliki origo pada M.gastrocnemius, M.soleus,
M.plantaris dan ber-insersio pada calcaneus sehingga memiliki
sumbu pergerakan pada articulatio talocrularis.
Memungkinkan gerakan:
1. Dorsoflexi : M.tibialis anterior, M.extensordigitorum longus,
M.peroneus tertius, M.extensor hallucis longus.
2. Plantarflexi: M.gastrocnemius, M.soleus, M.plantaris,
M.flexor hallucis longus, M.peroneus longus & brevis,
M.tibialis posterior.
Memahami dan Menjelaskan
Ruptur Tendon Achilles
1. Definisi
Tendon achilles adalah tendon yang paling
kuat dan paling besar dalam tubuh manusia
yang panjangnya 15 cm dibentuk oleh gabungan
antara otot gastronemius dan otot soleus yang
terdapat di betis, dimulai dari pertengahan
tungkai bawah, mengumpul dan melekat pada
bagian tengah – belakang tulang calcaneus.
2. Etiologi
Dorongan yang kuat dan tiba tiba ke arah dorsoflexi kaki.
Ruptur tendon Achilles juga dapat terjadi sebagai akibat dari
trauma langsung atau juga sebagai hasil akhir setelah Achilles
peritonitis, dengan atau tanpa tendinosis
Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes.
Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik
yang dapat meningkatkan resiko pecah.
Penyuntikan steroid. Terkadang steroid disuntikkan pada
pergelangan kaki untuk mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Tetapi obat ini juga dapat melemahkan tendon yang dekat dan
diketahui berhubungan dengan terjadinya ruptur tendon
achilles.
Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada
olah raga badminton, tennis, basket dan sepak bola
Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis
3. Klasifikasi
1. Berdasarkan area anatomi
Area noninsersional (ruptur tendon achilles, noninsersional
tendinosis achilles, paratendinitis achilles, dan tendinopati
adesif)
Area insersional (insersional tendinosis achilles, bursitis
retrocalcanea, bursitis retro-achilles, fascitis tendo achilles
distal, fraktur avulsi calcaneus)
2. Berdasarkan kejadian
Komplet
Sebagian
3. Klasifikasi
3. Berdasarkan keparahan dan derajat retraksinya
Tipe 1 ruptur parsial kurang dari sama dengan 50%.
Tipe II ruptur komplet dengan celah tendo kurang dari sama
dengan 3 cm.
Tipe III ruptur komplet dengan celah tendo 3-6 cm.
Tipe IV ruptur komplet dengan defek lebih dari 6 cm (ruptur
yang terabaikan).
4. Patofisiologi dan Patogenesis
Obat-Obatan
Salisilat, salisilamid, dan diflunisal
Asetaminofen, Fenasetin
Pirazolon dan derivatnya
9. Komplikasi
Adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan
tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan
berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit,
mikroorganisme kedalam tubuh manusia.
Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit
seperti bakteri, virus, jamur dan lain-lainnya.
10. Prognosis
Dengan pengobatan dan rehabilitasi yang baik, prognosis dari RTA
adalah baik. Kebanyakan atlet dapat kembali ke aktivitas sebelumnya
dengan pengobatan bedah atau konservatif.
Tingkat re-ruptured pada pengobatab operatif adalah 0-5%
dibandingkan dengan hampir 40% pada mereka yang memilih
pengobatan konservatif.
Keuntungan pengobatan non-operative termasuk komplikasi luka tidak
ada (misalnya, kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera
neurovaskular), biaya rumah sakit menurun dan biaya dokter, morbidity
lebih rendah dan tidak ada paparan anestesi
Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih
tinggi re-ruptured hingga 40% dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah.
Selain itu, tepi tendon dapat menyembuhkan dalam posisi memanjang
karena celah di ujung tendon yang mengakibatkan penurunan daya
fleksi plantar dan daya tahan.
11. Epidemiologi
Insiden ruptur tendon achilles meningkat hingga 50% di
negara maju dengan prevalensi bervariasi. Insiden
meningkat dari 18/100.000 pada tahun 1984 menjadi
37/100.000 pada tahun 1996.
Insiden tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun. Tujuh
puluh tiga persen cedera berhubungan dengan olah raga.
Puncak cedera yang berhubungan dengan olah raga terjadi
pada usia rata-rata 53 tahun.
Gangguan pada tendon achilles lebih umum terjadi di
sebelah kiri dari pada sisi kanan dengan alasan yang tidak
diketahui.
Ruptur tendon paling banyak terjadi pada laki-laki dengan
rasio antara laki-laki dan perempuan kira-kira 10:1.
Daftar Pustaka
1. Anonym. 2011. http://www.scribd.com/doc/53134449/6/A-
KONSEP-DASAR-PENYAKIT-1-Anatomi-Fisiologi-Sistem-
Muskuloskeletal
2. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and
barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
3. Anderson Silvia Prince. (1996). Patofisiologi Konsep Klinik
Proses-proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC,
Jakarta.
4. Dorland, 1994. kamus kedokteran. Jakarta. EGC
5. hinchliff, sue. 1999. kamus keperawatan. Edisi 17. Jakarta EGC.
6. Muttaqin, A. 2011. Buku saku gangguan musculoskeletal. EGC.
Jakarta
Terimakasih Atas Perhatiannya