Anda di halaman 1dari 18

MODUL FISIOTERAPI DISASTER

(FEH 414)

MODUL SESI – 1
PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER

DISUSUN OLEH
Dr Heri Priatna, SKM, S.Sos, Ftr, MM, Sp.FOM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2021

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 18
SUBTOPIK 1 – PENGERTIAN DAN DEFINISI

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mampu menjelaskan tentang pengertian dan jenis bencana
2. Mampu menjelaskan tentang macam-macam bencana disekitar kita
3. Mampu menjelaskan tentang kejadian bencana lainnya yang berpotensi untuk
terjadi

B. Uraian dan Contoh

1. Sub sub topik ke-1: Pengertian dan jenis bencana


Uraian sub topik ke-1:
a. Bencana
Adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh; faktor alam, non
alam maupun faktor perilaku manusia. Akibat dari bencana akan menimbulkan
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, , kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan juga dampak kejiwaan/psikologis. Klasifikasi bencana; bencana alam,
bencana non alam dan bencana sosial
Bencana alam adalah kejadian bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain: gempa bumi, tsunami,
Gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dan lain-lain
Bencana nonalam adalah kejadian bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain: gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit
Bencana sosial adalah kejadian bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi : konflik sosial
antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
b. Beberapa pengertian tentang Bencana
• Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi : penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi
• Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
sebagai upaya untuk : menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman
bencana.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 18
• Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk:
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna
• Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang : kemungkinan terjadinya bencana pada
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang
• Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui: pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana
• Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan : penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
• Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca
bencana.
• Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua : prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan : perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,
dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana

2. Sub sub topik ke-2 : Ancaman bencana


Uraian sub topik ke-2
Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa
menimbulkan bencana. Hal-hal yang berhubungan dengan ancaman bencana antara
lain;
a. Rawan bencana yaitu kondisi atau karakteristik : geologis, biologis,
hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 18
teknologi. pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang dapat
mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan
mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
b. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk:mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan
memfungsikan kembali: kelembagaan, prasarana dan sarana dengan
melakukan upaya rehabilitasi.
c. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk : mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui
pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam
bencana
d. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa:
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

3. Sub sub topik ke-3 : Bantuan darurat bencana


Uraian sub topik ke-3
Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat. Hal-hal yang berhubungan
dengan bantuan darurat bencana antara lain:
a. Status keadaan darurat bencana, yaitu suatu keadaan yang ditetapkan
oleh pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan
yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana yaitu BNPB
b. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau
dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti
sebagai akibat dampak buruk bencana. Yang dimaksud dengan setiap orang
adalah orang perseorangan, kelompok orang dana tau badan hukum.
c. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana
d. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 18
e. Pemerintah daerah adalah: Gubernur, Bupati / Walikota, atau
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah
f. Lembaga usaha adalah setiap badan hukum yang dapat berbentuk :
badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi, atau swasta
yang didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
menjalankan jenis usaha tetap dan terus menerus, bekerja dan berkedudukan
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g. Lembaga internasional adalah organisasi yang berada dalam lingkup
struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang menjalankan
tugas mewakili Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasional
lainnya dan lembaga asing nonpemerintah dari negara lain di luar
Perserikatan Bangsa-Bangsa

C. Latihan
1. Latihan soal ke-1: Klasifikasi bencana antara lain?
2. Latihan soal ke-2: Mitigasi adalah?
3. Latihan soal ke-3: Ancaman bencana adalah?
4. Latihan soal ke-4: Bantuan darurat bencana adalah?

D. Kunci Jawaban
1. Jawaban latihan soal ke-1: Bencana alam, bencana non alam dan bencana
sosial
2. Jawaban latihan soal ke-2: Serangkain upaya untuk mengurangi risiko bencana
baik secara fisik maupun non fisik
3. Jawaban latihan soal ke-3: Suatu kejadian atau peristiwa yang dapat
menimbulkan terjadinya bencana
4. Jawaban latihan soal ke-4: Upaya memberikan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 18
SUBTOPIK 2 – MACAM-MACAM BENCANA ALAM DISEKITAR KITA

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mampu menjelaskan tentang bencana banjir, gempa bumi dan tsunami
2. Mampu menjelaskan tentang bencana gunung meletus, angin topan dan tanah
longsor
3. Mampu menjelaskan tentang bencana kekeringan, global warning dan
kebakaran hutan

B. Uraian dan Contoh

1. Sub sub topik ke-1: Bencana banjir, gempa bumi dan tsunami
Uraian sub-sub topik ke-1:
a. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-
wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir terjadi
karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena
dampak kiriman banjir. Banjir dapat juga dikatakan sebagai keadaan dimana
terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Banjir
bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar
yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

Gambar becana Banjir

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 18
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari
yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan gempa
bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan
oleh lempengan yang bergerak. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan lempengan tersebut. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi
karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat
menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Gempa bumi merupakan gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk
diperkirakan kedatangannya. Sehingga dapat dilihat bahwa gejala alam ini sifatnya
seolah-olah mendadak dan tidak teratur. Dengan sifat seperti ini, ketika usaha-usaha
untuk memperkirakan masih belum menampakkan hasil, maka usaha yang paling
baik dalam mempersiapkan diri dengan cara mengatasi bencana alam ini adalah
dengan mitigasi, yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana.
Usaha mitigasi adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat
dalam menghadapi bencana alam sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi.
Gempa bumi dapat terjadi di darat maupun di laut / lautan. Bila gempa bumi
terjadi di laut / dasar laut dengan kekuatan lebih dari 7 SR, maka gempa bumi
tersebut berpotensi untuk terjadinya tsunami ( gelombang tinggi)

Gambar Bencana Gempa Bumi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 18
c. Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat
adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain
sebagainya. TSunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman
warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami berasal dari
bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan, "nami"
berarti gelombang ombak).

Gambar Bencana Tsunami

2. Sub sub topik ke-2: Bencana gunung meletus, angina topan dan tanah
longsor
Uraian sub-sub topik ke-2:

a. Gunung Meletus
Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal
dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas,
lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.
Saat terjadi letusan gunung maka gunung memuntahkan materi-materi dari dalam
bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin,
magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya
sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 18
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang
keluar dari dalam bumi disebut lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-
1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur
sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai
sejauh radius 90 km.

Gambar Bencana GunungMeletus


Tidak semua Gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering
meletus disebut gunung berapi aktif.

b. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri
merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam
kemiringan lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor.
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian
utama gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia
merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring.
Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20° umumnya berbakat untuk
bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi
untuk longsor.
Pada umumnya tanah longsor juga sering dan berpotensi untuk terjadi pada
lahan-lahan di dataran tinggi yang penahan air atau akar beberapa tanaman
dihilangkan seperti akar pohon dan lain-lain. Kejadian di beberapa daerah baik di

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 18
pegunungan maupun di pemukiman penduduk disebabkan oleh adanya
penggundulan hutan dan tanaman.

Gambar Bencana TanahLongsor

c. Angin Topan / Puting Beliung


Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari
63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 3-5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah
Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini
yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan
berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore
hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang
diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan
terlempar.
Beberapa kejadian badai angina topan yang sangat mematikan dalam sejarah
antara lain:
1) Badai Wilma (2005)
Badai Wilma adalah badai terkuat yang pernah tercatat di Samudra
Atlantik. Ini menghancurkan bagian dari Semenanjung Yucatán dan Florida

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 18
selatan selama Oktober di musim topan Atlantik 2005. Wilma memecahkan
beberapa rekor, baik untuk kekuatan maupun aktivitas musiman. Badai Wilma
tercatat menjadi topan Kategori 5 di urutan keempat dari rekor yang pernah
tercatat. Badai Wilma tercatat memiliki kekuatan angin 882milibar hingga
mencapai puncaknya di titik 185mph. Badai ini terbentuk di tanggal 15
Oktober 2005 dan menghilang pada 25 Oktober 2005. Kerusakan yang
diakibatkan oleh badai ini mencapai 34,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara kematian manusia yang diakibatkan oleh Badai Wilma ini
mencapai 23 jiwa. Total kerugian dari kerusakannya ditaksir mencapai 29
miliar dolar AS, dengan masing-masing di Amerika Serikat mencapai 20,6
miliar dolar AS, Meksiko 7,5 miliar dolar AS, dan Kuba 700 Juta dolar AS.
2). Badai Gilbert (1988)
Badai Gilbert adalah topan tropis yang sangat kuat sehingga
menyebabkan banyak kerusakan di Karibia, Meksiko, dan sebagian Texas
Selatan pada musim topan Atlantik 1988. Sebelum Badai Wilma pada tahun
2005, Badai Gilbert adalah badai terkuat yang pernah tercatat di Atlantik
dalam hal tekanan Barometrik. Badai ini muncul di tanggal 8 September 1988
dan menghilang pada 19 September 1988. Badai Gilbert menyebabkan
banyak kerusakan dan kematian di semua wilayah yang terkena dampaknya.
Banjir lonjakan badai di pantai menghasilkan gelombang hingga 2,7 m (8,9
kaki) di atas normal di Pantai Timur Laut Jamaika. Banjir bandang daratan
adalah hasil dari lebih dari 700 mm (27,6 in) curah hujan dari 10-14
September. Kekuatan angin yang dihasilkan 888 milibar dan puncaknya 185
mph. Kerusakan awal akibat badai Gilbert ditaksir antara 1-2 miliar dolar AS di
Meksiko. Kerusakan di Jamaika menyumbang sebagian besar kerugian
moneter terkait dengan Badai Gilbert, dengan kerusakan pada tanaman,
bangunan, jalan dan rumah-rumah yang berjumlah 4 miliar dolar AS. Secara
keseluruhan, total kerusakan akibat badai diperkirakan mencapai 5,5 miliar
dolar AS.
3) Badai Rita (2005)
Badai Rita adalah badai Atlantik yang sangat hebat dan menyebabkan
kerusakan signifikan pada Pantai Teluk AS pada September 2005. Badai Rita
terbentuk dari interaksi yang rumit antara dua sistem cuaca yang berbeda.
Badai ini bergerak dengan kekuatan terbesar 180 mph dan melemah di titik

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 18
897 milibar. Badai Rita mulai mucul di tanggal 17 September 1935 kemudian
meningkat menjadi badai tropis dan tetap berada di kekuatan itu selama dua
hari. Pada tanggal 20 September, Badai Tropis Rita menguat menjadi badai di
atas Selat Florida dan terus meningkat dengan sangat cepat ketika bergerak
ke Teluk Meksiko. Badai Rita menyebabkan 120 kematian. Total kerusakan
yang disebabkan Badai Rita lebih dari 10,5 miliar dolar AS.

Gambar Bencana Angin Topan

3. Sub sub topik ke-3: Bencana kekeringan, global warning dan kebakaran hutan
Uraian sub topik ke-3
a. Kebakaran Hutan
Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran
rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar,
tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian.
Penyebab umum termasuk petir,kecerobohan manusia, musim kemarau dan
pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari
sebuah sinonim dari api yunani, sebuah bahan seperti napalm yang digunakan di
eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 18
Kebakaran hutan dapat pula dikatakan sebagai suatu keadaan di mana hutan
dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang
menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan
lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan
kesehatan masyarakat sekitar.
Sedangkan kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat
seperti rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang
menimbulkan korban dan/atau kerugian.

Gambar Bencana Kebakaran Hutan

b. Pemanasan Global / Global Warming


Pengertian global warming- Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya
suhu rata-rata atmosfer bumi, laut dan daratan bumi. Temperature rata-rata bumi
secara global meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Pemanasan
global warmimg disebabkan oleh efek rumah kaca, efek timbal balik, variasi matahari
Dampak pemanasan global yang cukup sering dipublikasikan adalah
mencairnya gletser: Mencairnya gletser akan menciptakan banyak masalah bagi
manusia dan hewan yang hidup di bumi. Salah satunya adalah kenaikan permukaan
laut. Akibat pemanasan global yang kedua adalah terjadinya perubahan Iklim.
Cara Mencegah Global Warming, Mulai Sejak Dini
1) Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
2) Beli Barang Hemat Energi. ...
3) Menanam pohon.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 18
4) Ajak orang lain untuk melakukan pelestarian lingkungan.
5) Kurangi penggunaan pemanas air.
6) Kurangi penggunaan AC.
7) Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle.

Gambar Bencana Pemanasan Global/Global Warming

c. Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang
berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di
bawah dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan
lingkungan. Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala dalam
peningkatan produksi pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada setiap musim
kemarau hampir selalu terjadi kekeringan pada tanaman pangan dengan intensitas
dan luas daerah yang berbeda tiap tahunnya.
Kekeringan merupakan salah satu fenomena yang terjadi sebagai dampak
penyimpangan iklim global seperti el-nino dan Osilasi Selatan. Dewasa ini bencana
kekeringan semakin sering terjadi bukan saja pada periode tahun-tahun El Nino,
tetapi juga pada periode tahun dalam keadaan kondisi normal
Kekeringan yang terjadi sangat berdampak untuk kehidupan seperti
mempengaruhi kesehatan manusia, tanaman, maupun hewan. Kekeringan juga
dapat menyebabkan pepohonan menjadi mati dan tanah menjadi gundul sehingga
pada musim hujan dapat menyebabkan erosi dan banjir.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 18
Gambar Bencana Kekeringan

C. Latihan
1. Latihan soal ke-1: Salah satu penyebab bencana banjir?
2. Latihan soal ke-2: Beberapa kejadian bencana angina topan yang sangat
mematikan dalam sejarah?
3. Latihan soal ke-3: Salah satu upaya mencegah badai pemanasan global?

D. Kunci Jawaban
1. Jawaban latihan soal ke-1: Curah hujan tinggi tidak disertai dengan saluran
pembuangan yang memadai
2. Jawaban latihan soal ke-2: Badai Wilma, badai Gilbert dan badai Rita
3. Jawaban latihan soal ke-3: Menanam pohon

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 18
SUBTOPIK 3 – KEJADIAN BENCANA LAIN YANG BERPOTENSI UNTUK
TERJADI

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mampu menjelaskan tentang gelombang panas, abrasi dan Kejadian luar biasa
2. Mampu menjelaskan tentang kecelakaan transportasi dan kecelakaan industri
3. Mampu menjelaskan tentang konflik social, aksi terror dan sabotase

B. Uraian dan Contoh

1. Sub sub topik ke-1: Gelombang panas, abrasi dan kejadian luar biasa
Uraian sub topik ke-1:

a. Gelombang pasang atau badai.


Adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis
di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.
Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan
memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai
hujan deras.

b. Abrasi
Adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut
yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis
pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai
tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering
disebut sebagai penyebab utama abrasi.

c. Kejadian Luar Biasa (KLB)


Adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004.

2. Sub sub topik ke-2: Kecelakaan transportasi dan kecelakaan industri


Uraian sub topik ke-2:

a. Kecelakaan transportasi
Adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di darat, laut dan udara.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 18
Dari hasil analisis data statistik, manusia atau pengemudi punya andil besar
sebagai penyebab kecelakaan di jalan raya. Penyebabnya bisa dari kondisi fisik dan
mental, sikap berkendara, keterampilan mengemudi yang buruk, serta pengaruh
alkohol.

b. Kecelakaan industri
Adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu perilaku kerja yang
berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe conditions).
Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya,
misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi tempat
kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya.

3. Sub sub topik ke-3: Konflik social, aksi terror dan sabotase
Uraian sub topik ke-3 :

a. Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara


Adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib
sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang
biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).

b. Aksi Teror
Adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana
teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang
bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan
hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran
terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik
internasional.

c. Sabotase
Adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi,
penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini
digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak
berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan
terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-
lain.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 / 18
C. Latihan
1. Latihan soal ke-1: Apa yang disebut dengan abrasi?
2. Latihan soal ke-2: Penyebab kecelakaan transportasi yang umum adalah?
3. Latihan soal ke-3: Salah satu faktor pemicu konflik social adalah?

D. Kunci Jawaban
1. Jawaban latihan soal ke-1: Proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut
dan arus laut
2. Jawaban latihan soal ke-2: Kondisi fisik, mental, perilaku dan keterampilan
mengemudi
3. Jawaban latihan soal ke-3: Kecemburuan sosial

Daftar Pustaka
1. Community Health Nursing Theory&Practice. 2005
2. Turkanto. Splinting & Bandaging. Kuliah Keperawatan Kritis PSIK Universitas
Airlangga, Surabaya 2006
3. Undang-undang RI No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana
4. https://tirto.id/ej89

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 17 / 18

Anda mungkin juga menyukai