Anda di halaman 1dari 16

MODUL ILMU DASAR KESEHATAN

(SFS113)

MODUL 4
ILMU SOSIAL DAN PERILAKU DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH
MOHAMAD REZA HILMY, SKM, MARS, PhD.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 16
PENGANTAR

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. memahami mengenai konsep ilmu sosial dan perilaku dalam kesehatan masyarakat
dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat
2. memahami penerapan ilmu kesehatan masyarakat di masyarakat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 16
B. Pendahuluan
Dalam memahami mengenai konsep ilmu sosial dan perilaku dalam kesehatan
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat kita harus mengetahui
faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, kelompok, atau
masyarakat. Terdapat teori yang mempelajari terkait factor-faktor yang mempengaruhi
derajat Kesehatan.

Teori klasik H.L. Blum menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan secara berturut-turut, yaitu:
• gaya hidup (life style);
• lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya);
• pelayanan kesehatan; dan
• faktor genetik (keturunan).
Keempat determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status Kesehatan
seseorang
• Lingkungan (Environment)
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia)
misalnya sampah, air, udara dan perumahan, dan sosiokultur (ekonomi,
pendidikan, pekerjaan dan lain-lain). Pada lingkungan fisik, kesehatan akan
dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu berada. Hal
ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya kualitas sanitasi
lingkungan, misalnya ; ketersediaan air bersih pada suatu daerah akan
mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan pokok
manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-
hari. Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian
suatu masyarakat. Semakin miskin individu/masyarakat maka akses untuk
mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin sulit. Demikian
juga dengan tingkat pendidikan individu/masyarakat, semakin tinggi tingkat
pendidikan individu/masyarakat maka pengetahuan untuk hidup sehat akan
semakin baik.

• Perilaku (Life Styles)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 16
Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak sehatnya lingkungan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku
manusia itu sendiri, di samping itu juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat
istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan perilaku-perilaku lain
yang melekat pada dirinya.

Berikut ini contoh dari life style yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang:
o Perilaku perokok sejak dini akan meningkatkan risiko kanker pada paru-
paru.
o Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan
meningkatkan risiko obisitas yang berisiko pada penyakit jantung.
o Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur dan menutup)
pada pencegahan DBD akan menurunkan prevalensi penyakit DBD.

• Pelayanan Kesehatan (Health Care Services)


Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan
dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit,
pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan
pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas sangat berpengaruh oleh lokasi,
apakah dapat dijangkau oleh masyarakat atau tidak, tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi
fasilitas dalam memperoleh pelayanan, serta program pelayanan kesehatan itu
sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Semakin mudah
akses individu atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka derajat
kesehatan masyarakat semakin baik.
• Keturunan (Heredity)
• Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat kesehatan.
Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor
yang telah ada pada diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya: dari
golongan penyakit keturunan. Faktor keturunan ini sulit untuk di intervensi
dikarenakan hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika di intervensi maka
harga yang dibayar cukup mahal.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 16
Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat ini
menunjukan bahwa diperlukan suatu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 16
C. Keilmuan Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat melingkupi ilmu kedokteran dan ilmu social karena berhubungan
dengan masalah kesehatan dan harus berinteraksi dengan masyarakat

Upaya yang dilakukan terhadap faktor perilaku merupakan hal yang sangat strategis
karena masih banyak perilaku masyarakat yang belum sehat dan perilaku memberikan
berkontribusi besar terhadap kesehatan individu, kelompok, atau
masyarakat.

D. Disiplin Ilmu Kesmas


Ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari 2 (dua) disiplin keilmuan, yakni
bio-medis dan social sciences. Tetapi dalam perkembangannya Ilmu Kesehatan
Masyarakatpun berkembang, sehingga sampai saat ini disiplin ilmu yang mendasari
ilmu kesehatan masyarakat antara lain :
• Ilmu biologi
• Ilmu kedokteran
• Ilmu kimia
• Fisika
• Ilmu Lingkungan
• Sosiologi
• Antropologi
• Psikologi
• Ilmu Pendidikan

Keberagaman ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat menjadikan


Ilmu Kesehatan Masyarakat itu menjadi ilmu yang multidisiplin. Ilmu
Kesehatan Masyarakat disebut Multidisiplin karena masalah Kesehatan
Masyarakat bersifat multikausal, maka pemecahanya harus secara multidisiplin
dimana upaya kesehatan masyarakat meliputi upaya (langsung/tidak langsung)
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 16
E. Pilar Kesehatan Masyarakat
Walaupun kesehatan Masyarakat merupakan sebuah ilmu Multidisipliner yang Artinya
Ilmu kesehatan Masyarakat itu terdiri dari banyak disiplin-disiplin ilmu lain yang
menyangganya sebagai dasar yang diantaranya adalah Biologi, kimia, fisika,
antropologi, sosiologi, ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu lain.
tetapi pada dasarnya Ilmu Kesehatan masyarakat itu dapat dipadatkan menjadi 7 sub
yang dikenal dengan 7 pilar ilmu Kesehatan Masyarakat.
1. Epidemiologi
2. Biostatistik
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
5. Administrasi Kesehatan
6. Gizi Masyarakat
7. Pelayanan Kesehatan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 16
F. Penerapan Ilmu Kesmas
Secara garis besar, upaya kesehatan yang dapat dikategorikan sebagai
penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :
• Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
• Perbaikan sanitasi lingkungan
• Perbaikan lingkungan pemukiman
• Pemberantasan Vektor
• Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
• Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
• Pembinaan gizi masyarakat
• Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
• Pengawasan Obat dan Minuman
• Pembinaan Peran Serta Masyarakat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 16
G. Perilaku Kesehatan
Perilaku menurut Skinner merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus,
yang dibedakan menjadi dua:
• Perilaku tertutup (covert behaviour), apabila respons tersebut terjadi dalam diri
sendiri, dan sulit diamati dari luar (orang lain) yang disebut dengan pengetahuan
(knowledge) dan sikap (attitude).
• Perilaku Terbuka (Overt behaviour), apabila respons tersebut dalam bentuk
tindakan yang dapat diamati dari luar (orang lain) yang disebut praktek
(practice)

Perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori ‘S-O-R” (Stimulus-
Organisme-Respons). Berdasarkan batasan dari Skinner tersebut, maka dapat
didefinisikan bahwa perilaku adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka pemenuhan keinginan, kehendak, kebutuhan, nafsu, dan
sebagainya. Kegiatan ini mencakup :
• Kegiatan kognitif : pengamatan, perhatian, berfikir yang disebut Pengetahuan
• Kegiatan emosi : merasakan, menilai yang disebut Sikap (afeksi)
• Kegiatan konasi : keinginan, kehendak yang disebut tindakan (practice)

Perilaku kesehatan adalah suatu repson seseorang (organisme) terhadap stimulus atau
obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan
dan minuman serta lingkungan. Dalam konteks pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan
dibagi menjadi dua: 1) Perilaku masyarakat yang dilayani atau menerima pelayanan
(consumer), Perilaku pemberi pelayanan atau petugas kesehatan yang melayani
(provider).

Perilaku kesehatan masyarakat (consumer) adalah perilaku individu, kelompok atau


masyarakat yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Kegiatan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ini meliputi kegiatan :
• Mencegah dari sakit dan kecelakaan (preventif).
• Meningkatkan derajat kesehatannya (promotif)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 16
• Bila sakit berupaya untuk memperoleh kesembuhan (kuratif)
• Bila telah sembuh berupaya untuk memulihkan (rehabilitatif)
H. Upaya Intervensi Perilaku
Upaya intervensi perilaku dalam bentuk:
• Tekanan (enforcement)
o Upaya agar masyarakat mengubah atau mengadopsi perilaku kesehatan
dengan cara tekanan atau paksaan
o Bentuk; undang – undang, peraturan, instruksi, sanksi, dan tekanan –
tekanan lain (fisik/non fisik)
o Menimbulkan dampak yang cepat terhadap perubahan perilaku
o Perubahan baru biasanya tidak langgeng
• Edukasi (education)
o Upaya agar masyarakat mengubah atau mengadopsi perilaku kesehatan
dengan cara – cara persuasi, himbauan, ajakan, memberikan
informasi atau kesadaran, dll
o Bentuk; pendidikan atau penyuluhan kesehatan
o Perubahan lama tapi dapat langgeng
o Memakan waktu yang lama terhadap perubahan perilaku
masyarakat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 16
I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes)
dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri
ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:
• Faktor predisposisi (predisposing factors
o Merupakan faktor utama/penting dalam berperilaku kesehatan
o Mencakup pengetahuan, sikap, tradisi, & kepercayaan masyarakat
terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kesehatan
• Faktor pemungkin (enabling factor)
o Merupakan faktor pendukung dalam berperilaku kesehatan
o Berupa fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan air bersih, tempat
pembuangan sampah, fasilitas pelayanan kesehatan, dll
o Mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-
fasilitas atau sarana-sarana

• Faktor penguat (reinforcement factor)


o Faktor-faktor ini meliputi undang- undang, peraturan-peraturan,
pengawasan dan sebagainya
o Merupakan faktor penguat dalam berperilaku kesehatan
o Menyangkut sikap dan perilaku para petugas kesehatan, tokoh
masyarakat, dan tokoh agama, serta peraturan/undang – undang
(Notoatmodjo, 2003).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
16
J. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
16
• Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pencaindera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2003).

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses yang didasari
oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng (long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang dalam hal ini pengetahuan yang tercakup
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.

• Sikap
Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi,
kepribadian, dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan sikap mental,
yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman, dan yang menyebabkan
timbulnya pengaruh khusus atas reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-
objek, dan situasi-situasi dengan siapa ia berhubungan (Winardi, 2004).
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek, pendapat atau penilaian seseorang
mengenai sesuatu hal yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
16
• Tindakan
Merupakan bentuk perwujudan tingkah laku terbuka yang Didapatkan dari
pengetahuan dan sikap seseorang mengenai suatu objek

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
16
K. Latihan
1. Sebutkan factor yang mempengaruhi status Kesehatan!
2. Sebutkan factor yang mempengaruhi perilaku!

Jawaban
1. Teori klasik H.L. Blum menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan secara berturut-turut, yaitu:
gaya hidup (life style);
lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya);
pelayanan kesehatan; dan
faktor genetik (keturunan).
2. Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes)
dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri
ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:
• Faktor predisposisi (predisposing factors
o Merupakan faktor utama/penting dalam berperilaku kesehatan
o Mencakup pengetahuan, sikap, tradisi, & kepercayaan masyarakat
terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kesehatan
• Faktor pemungkin (enabling factor)
o Merupakan faktor pendukung dalam berperilaku kesehatan
o Berupa fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan air bersih, tempat
pembuangan sampah, fasilitas pelayanan kesehatan, dll
o Mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-
fasilitas atau sarana-sarana

• Faktor penguat (reinforcement factor)


o Faktor-faktor ini meliputi undang- undang, peraturan-peraturan,
pengawasan dan sebagainya
o Merupakan faktor penguat dalam berperilaku kesehatan
o Menyangkut sikap dan perilaku para petugas kesehatan, tokoh
masyarakat, dan tokoh agama, serta peraturan/undang – undang
(Notoatmodjo, 2003).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
16
L. Referensi
• Richard Riegelman, 2010, Public Health 101: healthy People-healthy Population,
Jones and Bartlett Publishers, LLC (RujukanUtama)
• Roger Detels, et al (Ed), 2004, Oxford Textbook of Public Health, 4th Edition,
Oxford University Press
• Eliana, et al. Kesehatan Masyarakat, Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 /
16

Anda mungkin juga menyukai