Anda di halaman 1dari 14

FARMASI

KOMUNITAS

KONSEP SEHAT DAN TEORI


BLOOM
S1 Farmasi – FIK - UMMat

• Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
• Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Who.int/
• Detels, R., McEwen, J., Beaglehole, R., Tanaka, H. 2002. Oxford Textbook of Public Health 4thEdition.
London: Oxford University Press.
KONSEP SEHAT
◦ Menurut UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan :
“KESEHATAN adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”

◦ Menurut badan kesehatan dunia/WHO :


Sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna secara fisik, mental, dan sosial, yang tidak
terbatas hanya pada bebas dari penyakit maupun kelemahan/cacat.

◦ Pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya merupakan hak fundamental


bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, jenis kelamin, politik yang dianut
serta tingkat sosial ekonominya.
TEORI KLASIK Hendrick L. BLOOM
◦ Teori Klasik yang dikembangkan oleh Bloom (1974), menyatakan bahwa terdapat 4
determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) kesehatan, baik individu, kelompok,
maupun masyarakat. Yaitu:
1. Lingkungan (fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dsb)
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Keturunan / hereditas

◦ Keempat factor tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan


seseorang dan derajat kesehatan masyarakat.
Konsep Sehat Menurut H.L. Bloom (1974)

◦ Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat hendaknya memperhatikan keempat faktor tersebut.
◦ Dengan kata lain, intervensi atau upaya kesehatan masyarakat juga dikelompokkan menjadi 4, yaitu
intervensi terhadap faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan hereditas.
◦ Untuk mengkondisikan keempat factor tersebut, juga diperlukan upaya promosi kesehatan
Faktor Lingkungan
◦ Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan.
◦ Faktor lingkungan terdiri dari:
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik, seperti: sampah, air, udara, tanah, iklim, perumahan, dsb.
Contoh : Sanitasi yang buruk dapat menjadi sumber penyakit. Pengelolaan sampah yang tidak baik, termasuk
polusi udara, air dan tanah dapat menjadi sumber penyakit (diare, DBD, malaria, TBC, dsb).

2. Lingkungan Sosial
Lingkungan social merupakan hasil interaksi antara manusia dengan budaya, pendidikan, ekonomi, dsb.
Kondisi lingkungan social yang buruk tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, juga kesehatan jiwa.

◦ Intervensi terhadap faktor lingkungan fisik adalah dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan
◦ Intervensi terhadap lingkungan sosial, budaya politik, dan ekonomi dalam bentuk program-program
pengingkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi masyarakat, penstabilan politik dan keamanan, dsb.
Faktor Perilaku
◦ Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan memegang peranan penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
◦ Terutama pada budaya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), harus tertanam dalam diri
masyarakat untuk menjaga kesehatannya.
◦ Pada masa pandemi Covid19,PHBS berperan penting dalam mencegah penularan virus tersebut.
◦ Intervensi terhadap faktor perilaku adalah dengan pendidikan kesehatan.
◦ Pendidikan kesehatan juga dapat dilakukan pada ketiga faktor lainnya.
Faktor Pelayanan Kesehatan
◦ Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat.
◦ Kondisi fasilitas kesehatan (faskes) tersebut tidak hanya jumlah faskes yang memadai, fasilitas yang
mumpuni, dan jumlah tenaga kesehatan yg memadai, tetapi juga kemudahan akses masyarakat
dalam mencapai faskes mengingat kondisi wilayah geografis indonesia.
◦ Puskesmas menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang membutuhkan
edukasi dan pelayanan primer, sehingga dengan program preventif pkm, penyakit dapat dicegah
dan masyarakat tidak banyak yang sakit.
◦ Intervensi terhadap faktor pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan atau
perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan, dsb.
Faktor Keturunan / Hereditas
◦ Intervensi terhadap faktor keturunan/ hereditas adalah dengan perbaikan gizi masyarakat,
khususnya perbaikan gizi ibu hamil dan anak.
◦ Dengan gizi yang baik, ibu hamil akan melahirkan anak yang sehat dan cerdas.
◦ Sebaliknya ibu hamil yang kurang gizi akan melahirkan anak dengan berat badan kurang, dan
sakit-sakitan.
◦ Program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak yang telah dilakukan oleh
puskesmas, terutama bagi masyarakat miskin, sebagai upaya peningkatan status gizi ibu dan anak.
◦ Pengukuran berat badan dan tinggi badan balita sesuai dg KMS (Kartu Menuju Sehat) terus rutin
dilakukan untuk mendeteksi secara dini status gizi balita, untuk mencegah stunting pada anak.
◦ Bukan hanya gizi kurang yang perlu diperhatikan, obesitas juga perlu dihindari, beberapa kasus
obesitas pada anak bahkan menyebabkan kematian.
◦ Selain itu, intervensi pendidikan kesehatan dapat dilakukan bagi kelompok masyarakat dengan
faktor risiko menurunkan penyakit tertentu (asma, diabetes, hipertensi, jantung, dsb).
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Determinan Kesehatan
◦ Pendidikan Kesehatan adalah suatu upaya / kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang
kondusif untuk kesehatan
◦ Untuk mengkondisikan ke-4 faktor tersebut diperlukan pendidikan atau promosi kesehatan.
◦ Maka pendidikan kesehatan tidak terlepas dari perilaku kesehatan, yaitu:
🡪 Perilaku masyarakat dalam menyikapi dan mengelola lingkungannya
🡪 perilaku masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya
perilaku masyarakat dan petugas kesehatan dalam menyikapi dan mengelola fasilitas atau
pelayanan kesehatan
Perilaku masyarakat dalam bentuk kesadaran dan praktik hidup sehat dalam mewariskan status
kesehatan kepada anak atau keturunannya.
Peran pendidikan kesehatan dalam faktor lingkungan
◦ Banyak fasilitas kesehatan lingkungan yg telah dibangun oleh pemerintah, swasta, maupun LSM,
termasuk pengadaan sarana sanitasi lingkungan yg dibangun untuk masyarakat.
◦ Contohnya jamban keluarga, jamban umum, MCK, tempat sampah, dsb.
◦ Namun, karena perilaku masyarakat yg kurang atau tidak memanfaatkan dan memelihara sarana /
fasilitas sanitasi tsb dengan baik, maka perlu pendidikan kesehatan bagi masyarakat agar fasilitas
tsb dimanfaatkan secara optimal.
◦ Pada Lingkungan nonfisik, akibat masalah sosial banyak warga masyarakat yang menderita stress
dan gangguan jiwa
◦ Maka untuk memperbaiki masalah sosial maupun menangani akibat masalah sosial (stress dan
gangguan jiwa) diperlukan pula pendidikan kesehatan. Contoh lainnya: trauma healing pasca
bencana
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan
◦ Adanya puskesmas di seluruh kecamatan di Indonesia, termasuk puskesmas pembantu (pustu),
posyandu, polindes, dan puskesmas keliling (puskel) merupakan upaya perbaikan kesehatan
masyarakat oleh pemerintah untuk dapat dijangkau oleh seluruh penduduk.
◦ Peran puskesmas saat ini tidak hanya sebatas pada kuratif/ pengobatan, melainkan juga upaya
preventif melalui promosi kesehatan dengan datang langsung ke lingkungan warga.
◦ Promosi kesehatan yang dilakukan beragam, termasuk terkait kefarmasian (Gema Cermat)
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Perilaku
◦ Pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara
memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan
kesehatannya dan kesehatan orang lain, kemana harus mencari pengobatan jika sakit, dsb.
◦ Pendidikan kesehatan diharapkan dapat membuat masyarakat “melek kesehatan” (health literacy),
dan mencapai perilaku kesehatan (healthy behavior).
◦ Kesehatan bukan hanya diketahui atau disadari (knowledge), dan disikapi (attitude), juga harus
dikerjakan/dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (practice).
◦ Artinya tujuan akhir dari pendidikan kesehatan adalah agar masyarakat dapat mempraktikan hidup
sehat bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat, atau masyarakat dapat berperilaku hidup sehat
(healthy life style)
Tugas Individu
◦ Buatlah Poster (karya sendiri, bukan copas karya orang lain) yang berisi anjuran
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
◦ Sertakan identitas kalian pada poster : nama, nim, prodi, fakultas, univ, tugas mk
farmasi komunitas, dosen pengampu mk.
◦ Penilaian berdasarkan kualitas isi dan pembuatan.
◦ Tugas di upload di google classroom sesuai dg batas waktunya
◦ Selain itu, tugas jg di upload di sosmed (ig, fb, dsb), dan tag akun sosmed fik ummat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai