Anda di halaman 1dari 15

Buku Ensiklopedi Anak

Muslim
www.ensiklopediaanak.com

Anak Ditanya Siapa Nabi-Nya Gak Tau?


Jangan Sampai Seperti Ini. Yuk Kenalai Siapa
Nabi-Nya

OPEN

Kesehatan Lingkungan
S a t u r d ay, A u g u s t 2 , 2 0 1 4

Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana
tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan
gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak
sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau
cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan
gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun
drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita
tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal
yang mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang
apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya
hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang
baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang
dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak
menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit
tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk
menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat
mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari
Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.

  B.     Rumusan Masalah


      Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?

      Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?

      Bagaimana penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?

      Apa tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?


      Apa manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?

  C.    Tujuan Penulisan


       Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan !

       Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) !
       Mahasiswa dapat mengetahui penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
       Mahasiswa dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan

       Mahasiswa dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !

BAB II
PEMBAHASAN
     A.    Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri
seseorang atau individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi
tercapainya keadaan yang sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga
ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4
faktor yaitu faktor lingkungan, faktor  perilaku, faktor  keturunan dan faktor pelayanan
kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh
dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak
serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi
hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari
menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan
harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan
komitmen bersama-sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai
maksimal.

     B.     Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan
yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi
atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program
kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya
pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan
sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain
sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan : “Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment“. (Ottawa
Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna,
baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi
kesehatan sebagai berikut : “Health promotion is programs are design to bring about
“change”within people, organization, communities, and their environment ”. Artinya bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk
perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan
Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut
dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan
tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua
komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan
menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga
dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk
kebijakan dan peraturan perundangan.
Visi dari Promosi Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya
sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
     1.      Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai program
dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
     2.      Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang
terkait dengan kesehatan.
     3.      Meningkatkan
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
§  Aspek Penting dalam Kesehatan

       a)      Lingkungan


       b)      Perilaku 
       c)      Kesehatan 

      C.    PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)


     1.1  TUJUAN PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu  meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan
sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
     1.2  TATANAN PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
         1.            Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
                a.       Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
                 b.      Memberi bayi ASI eksklusif.
                 c.       Menimbang bayi dan balita.
                d.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
                e.       Menggunakan air bersih.
                f.       Menggunakan jamban sehat.
                g.      Memberantas jentik di rumah.
                h.      Makan sayur dan buah setiap hari.
                i.        Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
                j.        Tidak merokok di dalam rumah.

          2.            Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :


                a.       Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
                b.      Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
                c.       Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
                d.      Olahraga yang teratur dan terukur.
                e.       Memberantas jentik nyamuk.
                f.       Tidak merokok.
                g.      Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
                h.      Membuang sampah pada tempatnya.

         3.            Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :


               a.       Kawasan tanpa asap rokok.
               b.      Bebas jentik nyamuk.
               c.       Jamban sehat.
               d.      Kesehatan dan keselamatan kerja.
               e.       Olahraga teratur.

         4.            Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :


               a.       Menggunakan jamban sehat.
               b.      Memberantas jentik nyamuk.
               c.       Menggunakan air bersih.

         5.            Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :


               a.       Menggunakan air bersih.
               b.      Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
               c.       Membuang sampah pada tempatnya.
               d.      Tidak merokok.
               e.       Tidak meludah sembarangan.
               f.       Memberantas jentik nyamuk.
Namun yang akan dibahas disini adalah “Penerapan PHBS Ditatanan Pelayanan
Kesehatan”

      D.    PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan


Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti
rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya
untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu,
dan mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Pelayanan Kesehatan sangat
diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi
nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
   ·         Menggunakan air bersih
   ·         Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
   ·         Menggunakan jamban
   ·         Membuang sampah pada tempatnya
   ·         Tidak merokok di Institusi Kesehatan
   ·         Tidak meludah sembarangan
   ·         Memberantas jentik nyamuk

      E.     Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan


Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Institusi Kesehatan sangat
diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit dan
mewujudkan Institusi
KesehatanSehat.Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak ikut rnemelihara,
menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi kesehatan Sehat.

PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN


PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi
Kesehatan Sehat.
     

      F.     Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan Kesehatan Tujuan PHBS
di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
   ·        Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
   ·        Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
   ·        Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:


   ·         Pasien.
   ·         Keluarga Pasien.
   ·         Pengunjung.
         Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
         Karyawan di institusi kesehatan.

Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:


         Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
  Memperoleh   pelayanan   kesehatan   di   institusi
§  Kesehatan yang sehat.
§  Terhindar dari penularan penyakit.
§  Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
§  Peningkatan kesehatan pasien.
   ·         Bagi Institusi Kesehatan :
§  Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
  §  Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan
pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
   ·         Bagi Pemerintah Daerah :
  §  Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra
Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
§  Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan
PHBS di Institusi Kesehatan.
Dukungan untuk PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwu-jud apabila ada keinginan dan kemampuan dari
para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas
sektor terkait
Beberapa contoh perilaku di atas terlihat sangat sederhana, seperti halnya
pengertian PHBS sendiri yang terasa begitu mudah dimengerti, namun diperlukan
ketekunan dan kedisiplinan dalam penerapannya.
Untuk mengoptimalkan promosi tersebut maka para provider kesehatan yang
memiliki andil terbesar untuk menyadarkan masyarakat.
Diharapkan untuk terus berkreasi mensosialisasikan pentingnya perilaku yang tepat
pada masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
      PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga

beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
      Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara lain :

         Mandi dua kali sehari dengan sabun mandi.


         Menggosok gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.
         Buang air besar dijamban/WC
         Mencuci tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan sabun
         Membuang sampah ditempat sampah
         Mengganti pakaian sekali sehari dan pakaian jangan tetrlalu sempit
         Pakaian dicuci sampai bersih dengan sabun cuci
         Memetong kuku setiap minggu
         mencuci rambut minimal dua kali seminggu atau setiap kali rambut kotor
         Tidur dengan waktu yang cukup
DAFTAR PUSTAKA

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilaku-


hidup-bersih-dan-sehat ,diakses pada  29 September 2013)
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). (Online), (http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12
,diakses pada 29 September 2013)
Promosi Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan ,diakses pada
29 Septeber 2013)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

             Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari
kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung
mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut
kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari
dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini
marak. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua
istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus dipahami dan diinterpretasikan
sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukan dapat
berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social,
budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut.
Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan
fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan
dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan
kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian
kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta
rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan
komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui pengertian dan komponen lingkungan
1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1.2.3 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan
1.2.4 Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di negara berkembang
1.2.5 Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan kesehatan
lingkungan

                                                            BAB II
                                                 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu. Menurut
ahli cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan menurut ahli
teknologi lingkungan, maka lingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli
ekologi berpendapat bahwa lingkungan sama artinya dengan habitat hewan dan
tumbuhan.
Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada
di sekitar manusia. Secara lebnih rinci, lingkungan dibagi menjadi beberapa komponen
yaitu sebagai berikut :
1. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor –
factor tersebut.
2. Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua organisme
hidup seperti binatang dan tumbuh – tumbuhan, serta mikroorganisme lain.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara
manusia, yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.

2.2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber
daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Indikator Kesehatan
a. Indikator Positif
• Status Gizi
• Tingkat Pendapatan
b. Indikator Negatif
• Mortalitas (Angka Kematian)
• Morbiditas (Angka Kesakitan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku
kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah
pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku
adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.
(Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh
a. NILAI
b. SIKAP
c. PENDIDIKAN/PENGETAHUAN
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan
beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam
beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan
seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.

2.3 KESEHATAN LINGKUNGAN


2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum
pula (Notoatmodjo S.,2003)
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan
yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter R. L)
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada diantara
manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (World
Health Organization Expert Commite)
Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara
komunitas dengan perubahan yang memiliki potensi bahaya/menimbulkan gangguan
kesehatan/penyakit, serta mencari upaya penanggulangannya (Susanna D. Dkk).

2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan


1. PHBS Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat Kerja
4. PHBS di Tempat-tempat Umum
5. PHBS di Institusi Kesehatan

2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan


a. Perumahan bersih dan sehat
Rumah merupakan salah satu persyaratan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu
sebagian besar waktu kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Persyaratan rumah
sehat menjadi sangat penting. Beberapa faktor-faktor yang ikut berpengaruh dalam
pembangunan rumah antara lain adalah sebagian berikut:
1. Faktor lingkungan
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
3. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat
4. Kebijakan pemerintah
b. Penyediaan air bersih
Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Didalam tubuh manusia sendiri, sebagaian besar terdiri dari air. Pada orang dewasa
mengandung air sekitar 55-60%,,anak-anak sekitar 65% dan pada bayi 80%. Menurut
WHO, di negara maju, tiap orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari.
Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, tiap orang memerlukan air sekitar
30-60 liter per hari.
c. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
Permasalahan pembuangan kotoran manusia (tinja) semakin meningkat dengan
adanya pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman.
Ditinjau dari segi ilmu kesehatan masyarakat, masalah pembuangan tinja merupakan
yang urgen untuk diatasi, karena tinja dapat menyebabkan penyakit, antara lain typoid,
disentri, kolera dll.

d. Penanganan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut
dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri patogen). Selain itu
tempat bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar penyakit(vektor). Oleh
karena itu sampah harus dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada
masyarakat.
e. Penanganan air limbah
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun
tempat-tempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Secara garis besar, air limbah dapat dibagi menjadi:
• Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)
• Industrial wastes water (berasal dari industri)
• Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)

2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan


Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and Safety
Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC) adalah:
1. Pembuatan standar kualitas air dan udara
2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan
4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan
5. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru
6. Pemeliharaan data dasar
7. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang telah
dibuat dapat ditepati.
Adapun kegiatan – kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen, yaitu :
a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Memberantas jentik di rumah
4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5. Tidak merokok
b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Membuang sampah pada tempatnya
c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja
1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok
2. Bebas jentik
3. Jamban Sehat
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Olah raga teratur
d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum
1. Menggunakan jamban sehat
2. Memberantas jentik nyamuk
3. Menggunakan Air Bersih
e. Kegiatan PHBS di institusi kesehatan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan
yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan
antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan
manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :
1. Perumahan bersih dan sehat
2. Penyediaan air bersih
3. Penanganan air limbah
4. Penanganan sampah
5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi
kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat
memenuhi criteria kesehatan pemukiman.

DAFTAR PUSTAKA

http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13
http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres
Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Unknown at 8:49 PM

Share

2 comments:

Administrasi Kelas SD February 27, 2016 at 7:05 PM


kesehatan merupakan nikmat yang utama,trimakasih atas informasi PHBS ,untuk mengimformasikan di
keluarga,sekolah dan masyarakat.
Reply

InTips December 12, 2017 at 2:30 PM


mari biasakan hidup bersih agar kita jauh dari peny
akit.
makalah bola basket
Reply

Enter your comment...

Comment as: Google Account

Publish Preview

‹ Home ›
View web version

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai