Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN

Malaria, DHF, Thypoid, Filariasis

Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi
malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. penyakit
menular ini sangat dominan di daerah tropis dan sub-tropis atau kawasan tropika yang biasa
namun apabila diabaikan dapat menjadi penyakit yang serius. Parasit penyebab malaria seperti
malaria jenis Plasmodium falciparum merupakan malaria tropika yang sering menyebabkan
kematian. Ia adalah suatu protozoa yang dipindahkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina terutama pada waktu terbit dan terbenam matahari. Setidaknya 270 juta
penduduk dunia menderita malaria dan lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki
risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya tidak kurang dari 1 hingga 2 juta
penduduk meninggal karena penyakit yang disebarluaskan nyamuk Anopheles. Penyakit malaria
juga dapat diakibatkan karena perubahan lingkungan sekitar seperti adanya Pemanasan global
yang terjadi saat ini mengakibatkan penyebaran penyakit parasitik yang ditularkan melalui
nyamuk dan serangga lainnya semakin mengganas. Perubahan temperatur, kelembaban nisbi,
dan curah hujan yang ekstrim mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vector
sebagai penular penyakit pun bertambah dan sebagai dampak muncul berbagai penyakit,
diantaranya demam berdarah dan malaria.

DHF (Dengue Hemorrhagic Fever)

Dengue Hemorrhagic Fever Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Dengue ialah suatu
infeksi arbovirus (arthrop-borne virus) akut, ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes (FK UI,
1985, hlm. 607). Dengue Hemorrhagic fever (DHF) atau Demam berdarah dengue adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti (Nursalam, 2005). Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat
mengakibatkan kematian, terutama pada anak. Penyakit ini juga sering menimbulkan kejadian
luar biasa atau wabah.

Demam berdarah dengue atau DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh
empat serotipe virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang
tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai
timbulnya renjatan (sindroma renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat
menyebabkan kematian (Soe soegijanto, 2002).
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi
perdarahan, dan bertendendi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian
(Mansjoer, 2005). Puncak kasus DBD terjadi pada musim hujan yaitu bulan Desember sampai
dengan Maret.
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus dengue
(arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Suriadi, 2010).
Menurut Aziz Alimul H. (2006) Dengue Haemorargic Fever (DHF) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh karena virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan Demam Berdarah Dengue
(DBD).
Demam berdarah dengue ialah penyakit yang terutama terdapat pada anak dengan gejala
utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama
(Soeparman, 1993).

Thypoid
Demam tifoid merupakan penyakit yang penyebaran penyakitnya melalui media tertentu
dari distribusiglobal, gejala yang paling umum yaitu sakit kepala, sakit pada bagian abdomen,
diare dan demam tinggi.Penyakit Ini adalah satu penyakit febrile yang disebabkan oleh bakteri
gram negative salmonellaenterica dan menjadi salah satu masalah kesehatan di Negara
berkembang dimana di Negara tersebutmemiliki pelayanan kesehatan yang lemah, personal
hygiene yang lemah dan serta kebersihan makananyang kurang. Ini adalah endemik pada
beberapa bagian dari Negara berkembang, pengelolaan limbahyang buruk juga dapat menjadi
factor penyebab penularan demam tifoid, karena dapat menulari makanan.

Filariasis
Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasis adalah suatu infeksi
sistemik yang disebabkan oleh cacing filaria yang hidup dalam saluran limfe dan kelenjar limfe
manusia yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan akan menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan,
dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Cacing filaria berasal dari kelas Secernentea, filum Nematoda. Tiga spesies filaria yang
menimbulkan infeksi pada manusia adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia
timori (Elmer R. Noble & Glenn A. Noble, 1989). Parasit filaria ditularkan melalui gigitan
berbagai spesies nyamuk, memiliki stadium larva, dan siklus hidup yang kompleks. Anak dari
cacing dewasa disebut mikrofilaria.

Tanda dan Gejala

Malaria, DHF, Thypoid, Filariasis

Malaria

Tanda-tanda yang terjadi pada penyakit malaria dimulai dengan dingin dan sering sakit
kepala. Penderita menggigil atau gemetar selama 15 menit sampai satu jam. Dingin diikuti
demam dengan suhu 40 derajat atau lebih. Penderita lemah, kulitnya kemerahan dan menggigau.
Demam berakhir setelah beberapa jam. Penderita mulai berkeringat dan suhunya menurun.
Setelah serangan itu berakhir, penderita merasa lemah tetapi keadaannya tidak mengkhawatirkan.

DHF (Dengue Hemorrhagic Fever)

Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :

 Meningkatnya suhu tubuh 5-7 hr


 Nyeri pada otot seluruh tubuh
 Sakit kpala
 Suara serak
 Batuk
 Epistaksis
 Disuria
 Nafsu makan menurun
 Muntah
 Ptekie
 Ekimosis
 Perdarahan gusi
 Muntah darah
 Hematuria masih
 Melena

Thypoid

Gejala dari penyakit demam tifoid, ditandai oleh demam yang sangat tinggi, paradoxical
bradycardia,ruam yang berwarna merah, dan yang paling umum yaitu sakit kepala, sakit pada
bagian abdomen dandiare. Pasien yang menderita demam tifoid, mungkin memiliki gejala yang
kebih berat, seperti,pendarahan pada alat pencernaan, perlubangan pada bagian ileum, penyakit
otak, pancreatitis akut,perlubangan usus, gangguan pada limpa, osteomyelitis pada tulang
belakang, bisul, kelainan fungsi tubuh.

Filariasis

Gejala filariais antara lain adalah berupa :

1. Demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari, demam dapat hilang bila beristirahat dan
muncul kembali setelah bekerja berat.
2. Pembengkakan kelenjar limfe (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak
(lymphadenitis) yang tampak kemerahan. Diikuti dengan radang saluran kelenjar limfe
yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah
ujung (Retrograde lymphangitis) yang dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
3. Pembesaran tungkai, buah dada, dan buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas (Early lymphodema). Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap
pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar tersebut.
Pencegahan dan Pengobatan

Malaria

Pengobatan dan Pencegahan penyakit malaria memutus rantai penularan dengan memilih
mata rantai yang paling lemah. Mata rantai tersebut adalah penderita dan nyamuk malaria.
Seluruh penderita yang memiliki tanda-tanda malaria diberi pengobatan pendahuluan dengan
tujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah penularan selama 10 hari. Bagi penderita
yang dinyatakan positif menderita malaria setelah diuji di laboratorium, akan diberi pengobatan
secara sempurna. Bagi orang-orang yang akan masuk ke daerah endemis malaria seperti para
calon transmigran, perlu diberi obat pencegahan.

Obat- obat antimalaria diantaranya :

1. Klorokuin
Klorokuin adalah bentuk sintetik 4-aminokuinolin, diproduksi dalam bentuk garam
fosfat untuk pemberian secara oral. Ekskresi klorokuin melalui urin dengan mas paruh 3-
5 hari, namun waktu paruh eliminasi terminal mencapai 1-2 bulan. Klorokuin bersifat
skizontosida darah yang sangat efektif untuk semua jenis plasmodium pafa manusia dan
gametosida terhadap P.vivax, P.ovale dan P.malariae. Mekanisme kerja klorokuin adalah
menghambat polimerisasi produk sisa hemoglobin (heme) menjadi hemozoin di dalam
vakuol pencernaan parasit sehingga menghilangkan toksisitas parasit karena
pembentukan heme bebas.
2. Kina dan Kuinidin
Kina mulai dipakai sebagai OAM sejak tahun 1632. Obat ini merupakan alkaloid
kinkona yang dibuat dari ekstrak pohon kinkona di Amerika Selatan. Kuinidin adalah
dekstrorotatori stereoisomer dari kina. Mekanisme kerja kina sebagai OAM belum
sepenuhnya dipahami, diduga menghambat detoksifikasi heme parasit dalam vakuola
makanan.
3. Proguanil
Proguanil adalah suatu biguanid yang dimetabolisme dalam tubuh (melalui enzim
CYP2C19) menjadi bentuk aktif sikloguanil. Sikloguanil menghambat pembentukan
asam folat dan asam nukleat, bersifat skizontosida darah yang bekera lambat,
skizontosida jaringan terhadap P.falcifarum, P.vivax, P.ovale, dan sporontosida.

DHF (Dengue Hemorrhagic Fever)

Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan Demam Berdarah. Maka, hal yang dapat
dilakukan untuk membantu kesembuhan orang yang terkena penyakit ini adalah:

 Berikan obat penurun panas atau parasetamol.


 Kompres agar panas tidak terlalu tinggi. Kompres sebaiknya dilakukan dengan air
hangat, bukan dengan air dingin atau es. Air dingin dapat menyebabkan penderita
menggigil sehingga tubuh menjadi panas.
 Minum air putih yang banyak. Penderita DBD biasanya akan kekurangan cairan, maka air
putih sangat baik untuk mereka. Air putih juga dapat membantu menurunkan panas.
Selain air putih, bisa juga berikan cairan oralit untuk membantu penyembuhan.
 Makanan yang bergizi. Sebenarnya tidak ada pantangan makanan untuk penderita DBD.
Berikan makan bergizi agar tubuh menjadi kuat dan dapat melawan virus DBD. Buah-
buahan dan sayuran dapat sangat bermanfaat untuk pemulihan.
 Minum air daun jambu dan angkak dapat membantu menaikkan trombosit.

Perawatan bisa dilakukan di rumah jika kondisi penderita tidak buruk dan diperbolehkan oleh
dokter. Tetapi, butuh ketelitian dalam merawatnya. Anda juga harus terus berkonsultasi dengan
dokter dan melakukan periksa darah setiap hari untuk mengetahui kondisinya. Dirawat di rumah
sakit dapat menjadi pilihan jika Anda merasa hal itu lebih aman karena tindakan medis bisa
segara diambil jika kondisi pasien menurun juga dimungkinkan diberikan infus untuk menambah
cairan pasien.

Hal-hal yang membahayakan dari penyakit DBD karena infeksi virus ini dapat menyebabkan
trombosit darah turun menjadi sangat rendah. Yang kemudian akan menyebabkan pembuluh
darah menjadi kempis, cairan bocor sehingga darah masuk ke rongga-rongga tubuh dan
menyebabkan pendarahan pada telinga, hidung, atau kulit yang dapat mengakibatkan kematian.

Thypoid

Menurut Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (2006), ada 3 strategi pokok untuk memutuskan
transmisi thypoid yaitu:
 Identifikasi dan eradikasi Salmonella thypii baik pada kasus demam thypoid maupun
pada kasus carrier thypoid.
 Pencegahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi Salmonella thypii akut maupun
carrier.
 Proteksi pada orang yang beresiko terinfeksi.

Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah cuci tangan setelah dari
toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum susu mentah
(yang belum dipasteurisasi), hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih dan hindari
makanan pedas karena akan memperberat kerja usus dan pemberian vaksin.

Filariasis

Penyakit kaki gajah atau penyakit filariasis adalah penyakit menular menahun yang
disebabkan infreksi cacing filaria, ditularkan oleh gigitan berbagai jenis nyamuk seperti
anopheles culex aedes mansoniaan, opheles, aedes dan sebagainya.. Akibat dari penyakit kaki
gajah ini bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat menimbulkan cacat menetap.

Untuk mengobati penyakit kaki gajah, penderita harus meminum obat sesuai dosis lewat
petunjuk dokter atau dinas kesehatan. Biasanya obat untuk mengatasi penyakit kaki gajah terdiri
dari obat cacing utk membasmi cacing di dalam usus, obat cacing utk membasmi cacing yg ada
dlm peredaran darah, serta paracetamol. Namun tidak semua penderita diberikan obat yang sama,
karena pemberian obat kaki gajah disesuaikan dengan usia maupun latar belakang dari penderita
penyakit kaki gajah.
Bagaimanapun juga mencegah terjadinya penyakit lebih baik dari pada mengobatinya. Adapun
cara untuk mencegah penyakit kaki gajah antara lain :

 Membasmi penyebar penyakit kaki gajah, dengan cara penyemprotan nyamuk di sekitar
tempat tinggal kita.
 Gunakan anti nyamuk seperti pemakaian obat nyamuk semprot, bakar, lotion anti
nyamuk dan sebagainya.
 Memakai kelambu pada saat tidur juga dapat mencegah gigitan nyamuk.
 Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.
 Membersihkan pekarangan dan lingkungan di sekitar rumah.
 Mencegah berkembangkanya nyamuk, dengan cara menguras penampungan air yang
menjadi tempat berkembangkanya nyamuk.

Dengan melakukan hal-hal tersebut maka kita telah berusaha mengurangi resiko terjangkitnya
penyakit kaki gajah maupun penyakit-penyakit lain yang juga bisa ditularkan oleh nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai