Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Teori Adaptasi Calista Roy di Pelayanan Maternitas ( Ruang Bersalin)

Teori keperawatan Adaptasi Roy menitik beratkan pada kemampuan seseorang melakukan
adaptasi terhadap stimulus fokal, stimulus kontekstual dan stimulus residual yang dipengaruhi
oleh subsistem kognator dan subsistem regulator. Peran perawat adalah memberikan intervensi
keperawatan yang dapat mengoptimalkan subsistem regulator dan subsistem kognator tersebut
sehingga pasein mampu mencapai tingkat adaptasi yang adaptif.

Pengkajian dilakukan tanggal 7 Desember 2012. Ny. B, 48 tahun, SMP, Ibu rumah tangga, Jawa,
Islam. Klien Ny. B datang ke rumah sakit karena akan melakukan persalinan anak pertama.
Klien mengatakan cemas karena akan melakukan operasi sesar pertama. Klien takut jika operasi
dapat menyebabkan dia merasa sakit lama atau bahkan kematian. Asuhan keperawatan diberikan
dengan tujuan mempersiapkan psikologis klien dalam menghadapi operasi sesar pertama.
Asuhan keperawatan diberikan dengan memberikan informasi tentang operasi yang akan
dilakukan, dampak serta pencegahan infeksi yang mungkin ditimbulkan. Klien diberikan
asuhan keperawatan tentang bagaimana klien harus terbiasa dengan kondisi fisik akibat
pembedahan. Klien juga diberikan asuhan keperawatan tentang manajemen gejala yang mungkin
ditimbulkan sebagai dampak post op sesar tersebut. Klien diberikan dukungan motivasi agar
lebih lebih semangat dan bias merawat anak dengan baik, menganjurkan klien untuk lebih
mendekatkan diri pada Tuhan, menganjurkan pada keluarga untuk terus memberikan dukungan
pada klien. Setelah diberikan asuhan keperawatan, klien telah dapat beradaptasi secara fisik
maupun psikologis serta mampu melakukan pengelolaanemosional terhadap operasi sesar yang
akan dilakukan (Ika, 2014).

Kecemasan dalam menghadapi persalinan sesar menjadi permasalahan yang selalu muncul pada
pasien. Kecemasan menjadi stimulus fokal pada perubahan perilaku klien. Kondisi fisik dan
psikologis, fakor lingkungan menjadi stimulus kontekstual, sedangkan usia, pengalaman
menjalani operasi sesar menjadi stimulus residual. Asuhan keperawatan berdasarkan Teori
Adaptasi Roy, menekankan pada perubahan stimulus agar respon adaptif dapat tercapai (Roy,
2009). Maka asuhan keperawatan diberikan pada pasien ditekankan pada upaya untuk
menurunkan kecemasan. Asuhan keperawatan diberikan melalui pemberian informasi tentang
prosesr operasi sesar, kemungkinan dampak dari operasi ini.. Mengajarkan klien manajemen
dalam mengurangi kecemasan misalnya dengan relaksasasi nafas dalam (Ika, 2014).
Kombinasi teori keperawatan Symptom management Humphreys dapat melengkapi teori
adaptasi Roy. Teori ini memberikan pengetahuan pada perawat dalam membantu pasien
melakukan pengelolaan terhadap gejala yang dirasakan pasien sebagai dampak operasi sesar.
Dengan demikian, model Adaptasi Roy dan teori Symptom Management Humphreys dianggap
sesuai diterapkan agar pasien dapat meningkatkan kualitas hidup melalui adaptasi terhadap
kondisi pasca operasi sesar dan melakukan pengelolaan gejala secara mandiri (Ika, 2014).

Sumber :

Ika Widi Astuti. Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 35-43. ”Penerapan
Teori Adaptasi Roy Dan Symptom Management Humphreys Pada Asuhan Keperawatan Pasien
Kanker Ovarium Post Operasi Sitoreduktif Dengan Kemoterapi . Ners Spesialis Keperawatan
Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
http://ppnijateng.org/wp-content/uploads/2014/09/ Diakses : 2 November 2020

Anda mungkin juga menyukai