Anda di halaman 1dari 19

A.

Pengertian
Kesehatan individu dapat ditingkatkan dari mulai tingkat primer, sekunder
hingga tersier. Seiring dengan perkembangan zaman, metode pengobatan dalam
meningkatkan kualitas kesehatan semakin maju, bahkan saat ini telah banyak
ditemukan berbagai pengobatan alternatif yang juga berperan penting dalam
kesehatan. Salah satu metode pengobatan yang merupakan metode pengobatan
alternatif ialah dengan aromaterapi.
Aromaterapi merupakan salah satu metode pengobatan melalui media bau-
bauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan
dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada
sejak ribuan tahun yang lalu.1 Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan
esensial. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai
dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentuk-
bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma
minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi.
Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender,
jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium, dan masih
banyak lagi. Dan setiap wangi-wangian tersebut memiliki kelebihan positif yang
bermacam-macam. Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa
stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia). Sedangkan aroma sandalwood
dapat mengurangi stress saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk
berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan
wanita, dan anti de qpresi. Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam
merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya
berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur.
Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Sistem
limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan kesatuan struktur
yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus),
paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior), mesocortex
(girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan nuklei
subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus, nukleus
talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur tentang
emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat saling
berkaitan satu sama lain.

Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan


volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja
aromaterapi adalah dengan menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga
menimbulkan efek emosi tertentu. Biasanya efek yang dicari adalah
menenangkan, menyemangati, merilekskan. Sedangkan kegunaan minyak atsiri
secara topikal memiliki banyak manfaat farmakologis seperti melancarkan
peredaran darah, menghangatkan, anti- inflamasi, anti-konvulsan, dll.

Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi secara
ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki pengaruh terhadap
fisiologis manusia. Buchbauer menetapkan definisi universal untuk aromaterapi,
yaitu terapi menggunakan senyawa aromatik atau senyawa yang mudah menguap
(volatile) untuk mengobati, mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi
dan kegelisahan dengan cara menghirupnya (Muchtaridi, 2003).
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian
minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno
menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun
rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi
menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif,
termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari
minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga.
Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan
pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Hutasoit, 2002).
A. Tujuan Umum
Mengetahui secara umum mengenai metode pengobatan dengan
aromaterapi?
Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian metode pengobatan aromaterapi
b. Mengetahui sejarah dari metode pengobatan aromaterapi
c. Mengetahui jenis metode pengobatan aromaterapi
d. Mengetahui manfaat dari metode pengobatan aromaterapi
e. Mengetahui cara kerja dari metode pengobatan aromaterapi
f. Mengetahui cara penggunaan dari metode pengobatan aromaterapi.

B. Jenis
Ada banyak jenis aromaterapi, yaitu minyak esensial, dupa, lilin, garam,
minyak pijat, dan sabun. Jenis-jenis tanaman juga ada sangat banyak, yaitu
lavender, jasmine, orange, frangipani, sandalwood, peppermint, basil, ginger,
lemon, rosemary, tea tree, dan masih banyak lagi. Modernisasi telah membawa
dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial
untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau kebersihan. Minyak atsiri dapat
wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak
esensial untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik aromaterapi.
Selain itu, minyak esensial harus diekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik
untuk menjadi terapeutik.
Menurut Online SupportMinyak Terapi (2009) ada beberapa bahan minyak
aromaterapi :
a. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)
Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana.
Bekerja lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek
stimulasi sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak sangat baik
digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan. Cendana juga
mempenyai efek penenang dan dapat membantu mengatasi masalah gangguan
tidur. Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk
yang sangat baik digunakan pada kulit kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit
meradang karena sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat
dihilangkan dengan minyak cendana.
b. Lemon (Citrus Lemon)
Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman,
merupakan minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap.
Menyegarkan badan dan melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya
akan vitamin C, ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan
pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan kulit. Baik
digunakan untuk influenza dan sakit tenggorokan. Menguatkan sistem kekebalan
tubuh. Membangkitkan nafsu makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri
sendi. Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Membantu
menghilangkan depresi dan kecemasan.
c. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)
Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas.
Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi
iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat
kulit kering dan kulit sensitif.
d. Mawar (Rosa Centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi-fungsi
tubuh, membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi),
menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan penguat jantung.
Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita asma dan sebagai perawatan pada
kulit sensitif, kulit kering, dan kulit alergi.
e.Green Tea (CamelliaSinensis)
Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan kuat dan antiradikal bebas.
Menenangkan pikiran. Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi.
Dapat dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu
menyeimbangkan fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver, membantu
menguraikan asam lemak, menurunkan kadar gula dalam darah, melancarkan
sistem pencernaan dan urin. Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem
peredaran darah, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, membantu mengeluarkan
dahak dan membersihkan paru.
f. Lavender(Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang
popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek
relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak
lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi,
sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan
sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan
serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk
regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.
g. Pine(Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk
mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis,
tuberculosisdan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan
membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk
membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis).
Dapat dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu
perawatan infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan
peredaran darah. Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit
dan iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan
semangat. Sangat berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.

C. Manfaat
a. Membantu meringankan Stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres. Senyawa
aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal sebagai
relaksan, dan bisa membantu untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan
kecemasan. Beberapa minyak esensial terbaik untuk menghilangkan stres
adalah minyak lemon, minyak esensial lavender, bergamot, peppermint,
vetiver, dan ylang. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa minyak lemon
bisa meningkatkan mood dan mengurangi kemarahan.
b. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan perasaan
depresi, karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan farmasi.
Sementara aromaterapi berguna untuk pengobatan, psikiater juga tetap
diperlukan untuk menilai apakah depresi masih berlanjut atau memburuk.
Minyak esensial yang digunakan untuk mengurangi depresi yang banyak
disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender, dan melati.
c. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan, namun
ada cara tertentu untuk mengurangi atau memperlambat perkembangannya.
Aromaterapi juga sering menjadi sebagai alternatif untuk pengobatan
tambahan bagi pasien demensia Alzheimer. Studi telah menunjukkan khasiat
aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat meningkatkan kapasitas
memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah perawatan. Minyak Sage
adalah minyak yang paling sering direkomendasikan untuk efek
meningkatkan memori.
d. Meningkatkan jumlah Energi
Stimulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa menmberikan
efek yang sangat merusak pada tubuh. Sementara diet dan olahraga juga bisa
membantu, namun banyak orang menggunakan aromaterapi untuk
memperoleh sedikit rasa lebih semangat. Banyak minyak esensial yang
dikenal berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan energi,
dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping yang berbahaya.
Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termasuk lada hitam,
kapulaga, kayu manis, minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan
rosemary.

e. Penyembuhan dan Pemulihan


Banyak minyak esensial yang bermanfaat untuk menstimulasi peningkatan
penyembuhan luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh karena
peningkatan aliran oksigen dan peredaran darah kepada luka yang perlu
disembuhkan. Sifat anti mikroba dari minyak esensial tertentu juga bisa
menjaga tubuh terlindungi selama tahap penyembuhan. Beberapa minyak
esensial yang paling populer untuk mempercepat proses penyembuhan
termasuk lavender, calendula, rosehip, Everlasting, dan minyak buckthorn.
Sejumlah orang bahkan menggunakan aromaterapi lebih dari sekedar
menyembuhkan luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat keparahan dan
ketidaknyamanan karena masalah kulit seperti psoriasis dan eksim.
f. Mengatasi sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan sakit
kepala, sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk mencegah sakit
kepala. Beberapa minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala
dan migrain adalah peppermint, eucalyptus, minyak esensial cendana, dan
minyak rosemary. Anda juga dapat mencampur minyak ini dengan minyak
pembawa dan menyebarkannya ke kulit, kulit kepala, leher, dan pelipis.
Beberapa minyak pembawa terbaik untuk sakit kepala termasuk minyak
almond, alpukat, kelapa, aprikot, dan minyak wijen.
g. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah medis,
serta dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan demikian,
aromaterapi bisa membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur atau
insomnia, sehingga bisa tidur lelap dan berkualitas. Beberapa minyak esensial
terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender, chamomile,
melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial ylang ylang.
h. Sistem kekebalan tubuh
Lebih baik mencegah daripada mengobati!. Sebagian besar medis
mengatakan, aromaterapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan
tubuh jika digunakan dengan benar. Efek antimikroba, efek anti jamur atau
antibakteri dari minyak esensial aromaterapi dapat melindungi Anda dari
sejumlah penyakit dan infeksi. Beberapa minyak yang paling efektif untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh termasuk oregano, kemenyan, lemon,
peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus.

i. Menghilangkan rasa nyeri


Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri bisa memiliki
banyak efek samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu kondisi umum yang
bisa diatasi dengan aromaterapi. Minyak esensia termasuk lavender,
chamomile, clary sage, juniper, kayu putih, rosemary, dan minyak
peppermint, bisa digunakan untuk tujuan ini.
j. Mengatasi masalah pencernaan
Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi, seperti
meringankan sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan mempercepat
metabolisme sehingga makanan bisa lebih cepat dicerna. Minyak esensial
jeruk biasanya yang terbaik untuk mengobati kondisi pencernaan, termasuk
lemon. Tetapi ada juga beberapa studi yang menyarankan jahe, adas,
chamomile, clary sage, dan lavender.

Berikut beberapa jenis minyak essensial dan kegunaannya:


1. Camomile
Bisa membuat rileks dan menenangkan serta menangkal radikal bebas yang
bisa menyebabkan penuaan.
2. Alang-alang
Aroma ini dapa membuat kulit terasa lebih berkilau, eksotis, dan menarik.
3. Basil
Basil dapat membantu mengatasi beberapa keluhan seperti; sakit perut,
kejang otot dan pegal linu, masalah pernapasan, flu dan demam, lelah mental,
sakit kepala, sulit konsentrasi dan mudah gugup.
4. Bergamot
Dapat menormalkan juga mengencangkan kulit
5. Cedarwood
Untuk infeksi pernapasan dan saluran kencing, penyegar bagi kulit berminyak
dan pori-pori tersumbat, ketombe dan gatal-gatal.
6. Cendana
Dapat menstabilisasi dan menenangkan emosi.
7. Chammomile Roman
Dapat membantu hampir semua permasalahan kulit seperti jerawat, alergi,
luka bakar, eksim dan peradangan kulit.
8. Clove
Membantu mengurangi masalah sakit gigi, diare, kudis, kurap dan kadas.
9. Cubeb
Dapat membantu penyembuhan penyakit anorexia, selulit dan kurang nafsu
makan.
10. Geranium
Dapat mengencangkan payudara, menopause, eksim jerawat, pendarahan,
tanda melahirkan sekaligus mencerahkan kulit.
11. Ginger
Ginger atau jahe, dapat melindungi tubuh dari rasa kedinginan, demam, mual-
mual, pencernaan, anti peradangan, infeksi saluran kencing, kandung kemih,
menghancurkan segala jenis parasit usus dan menormalkan tekanan darah.
12. Juniper
Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan penyumbatan seperti peregangan pembuluh darah, wasir
dan selulit.
13. Kenanga
Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi sebagai tonik
rambut sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
14. Clary sage
Bisa menenangkan dan untuk menguatkan serta membersihkan pikiran.
15. Cypress
Bisa untuk revitalisasi, obat pengkelat, untuk menghilangkan bengkak,
mengurangi sakit kram pada saat menstruasi, tapi sebaiknya hindari pada 1-3
bulan masa kehamilan.
16. Eucalyptus
Bisa digunakan untuk antiseptik, obat bengkak dan membantu masalah
pernafasan.
17. Grapefruit
Bisa digunakan untuk refreshing, detoksifikasi, pembersih, untuk melegakan
saraf, dan merilekskan otot.
18. Jasmine
Bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi sebaiknya
tidak digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
19. Lavender
Aroma Lavender memiliki efek menenangkan, serta membantu mereka yang
mengalami susah tidur, agar tidur lebih nyenyak. Lavender juga
menormalkan, serta membersihkan kulit. Merawat infeksi paru-paru, sinus,
vaginal termasuk jamur, radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan
lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi
kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.
20. Lemon
Aroma lemon memberi efek menenangkan dan mengangkat suasana hati.
Aromaterapi lemon juga dapat mengencangkan, menstimulasi, menyegarkan
kulit. Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat
antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri, mencegah
hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki
metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh serta memperlambat
kenaikan berat badan..
21. Mandarin
Bisa menenangkan, merilekskan, memberikan sensasi kedamaian dan bisa
digunakan oleh anak-anak.
22. Mawar
Aroma mawar dapat membantu mengurangi stres, kesedihan dan
menstabilisasi kondisi tubuh.
23. Orange
Dapat digunakan untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,
debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.

24. Patchouli
Aroma Patchouli dapat membantu menenangkan dan membuat kulit terasa
lebih sensual.
25. Rosemary
Aroma rosemary memberi efek pada munculnya perasaan puas dan efek
positif pada mood dan kinerja, dan menurunkan tingkat hormon kortisol yaitu
hormon pemicu stres. Salah satu aroma yang manjur memperlancar peredaran
darah, menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik, menghilangkan
6.ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit kusam sampai di
lapisan terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang menampakkan urat-
urat kemerahan.
26. Pepermint
Aroma peppermint bisa membantu meningkatkan daya ingat dan
kewaspadaan. Cocok buat mereka yang sedang mengalami kelelahan. Aroma
Peppermint juga menyegarkan, dan menghidupkan kulit. Aromanya juga
dapat membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang di pencernaan.
Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan produksi minyak
dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap, herpes, kudis karena
tumbuhan beracun..
27. Sandalwood
Bisa digunakan sebagai penyeimbang, aprodisiak, antiseptik, untuk
mengobati batuk dan radang tenggorokan.
28. Tea Tree
Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-paru,
alat kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi jamur, cacar air, ruam saraf
serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi kanker. Bisa
digunakan sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, mengontrol ketombe dan
mengatasi masalah kulit.
29. Strawberry
Aromaterapi Strawberry dapat meningkatkan selera makan, mengurangi
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.
30. Thyme
Aroma Thyme dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur,
menghancurkan cacing gelang dan cacing pita.

D. Cara Kerja/Proses
Aromaterapi adalah penggunaan minyak essensial dari tanaman untuk
meningkatkan kesehatan, vitalitas tubuh, pikiran serta jiwa dengan cara inhalasi,
mandi rendam, kompres, pemakaian topikal dan pijat. Pemakaian minyak
essensial secara komersial untuk terapi stres dan pencegahan penyakit sudah
dilakukan sejak ratusan tahun (Rho dkk, 2006).
Hasil penelitian yang telah ada memperlihatkan bahwa aromaterapi dapat
mempengaruhi denyut nadi, tekanan darah, kekuatan otot, kesadaran otak,
temperatur tubuh dan sirkulasi darah (Field dkk, 2005).
Aromaterapi tidak berdiri sendiri namun digabungkan dengan praktik
komplementer yang lain. Menurut Davis dkk (2005), pijat aromaterapi dan musik
mampu menurunkan tingkat stres kerja pada perawat di ruang gawat darurat.
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh
dan sistem penciuman. Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa
dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan
merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat
memicu impuls elektris pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40
ujung saraf yang harus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang dicium
(Deveraux, 2003).
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara. Apabila
masuk ke rongga hidung melalui penghirupan, akan diterjemahkan oleh otak
sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tahap; dimulai
dengan penerimaan molekul bau tersebut oleh olfactory epithelium, yang
merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf. Selanjutnya bau tersebut
akan ditransmisikan sebagai suatu pesan ke pusat penciuman yang terletak pada
bagian belakang hidung (Howard dan Hughes, 2007).
Pusat penciuman sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat
ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke
sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus untuk diolah
(Deveraux, 2002).
Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan
membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke
puncak hidung. Rambut getar yang terdapat dalamnya, yang berfungsi sebagai
reseptor, akan menghantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat
seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi (Howard dan Hughes, 2007).
Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang
atau terangsang. Melalui penghirupan, sebagian molekul akan masuk ke dalam
paru-paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran
pernafasan, baik pada bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada
saat terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh
sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan
jumlah bahan aromatik ke dalam tubuh (Deveraux, 2002).
Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.
Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk
mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan
menghasilkan perasaan tenang (Howard dan Hughes, 2007).
Kelenjar pituitari juga melepaskan agen kimia ke dalam sirkulasi darah
untuk mengatur fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal. Bau yang
menimbulkan rasa tenang akan merangsang daerah di otak yang disebut raphe
nucleus untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang menghantarkan kita untuk
tidur (Howard dan Hughes, 2007).

E. Pelaksanaan
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
a. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkandalam penggunaan
metode terapi aroma yang paling simpeldan cepat. Inhalasi juga merupakan
metode yang paling tuadalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk
dari luartubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah,melewati paru-
paru di alirkan ke pembuluh darah melaluialveoli (Buckle, 2003).Hidung
mempunyai dua fungsi yang jelas yaitu sebagaipenghangat dan penyaring
udara yang masuk, dimanamerupakan salah satu bagian dari sistem olfactory.
Inhalasisama dengan penciuman, dimana dapat dengan mudahmerangsang
olfactory setiap kali bernafas dan tidak akanmenggangu pernafasan normal
apabila mencium bau yangberbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan kadang
hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang nyata. Bau
cepat memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu dengan
menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan
secara bersamaanmisalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut
inhalasi tidak langsung.
Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut Buckle
(2003) adalah sebagai berikut :
1) Tissue atau Gulungan Gabus Ambil 1 – 5 tetes minyak esensial, teteskan
pada tissue atau kapas, kemudian hirup 5 – 10 menit. Dapat juga tissue atau
kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.
2) Steam Tambahkan 1 – 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau
penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau
sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10 menit.
Anjurkan pasien untuk menutup mata dan melepaskan kontak lensa atau
kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan pedih.
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :
1) Pengharum atau penyegar ruangan Tambahkan 1- 5 tetes minyak esensial
ke dalam alat pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan di tempat
yang aman atau sudut ruangan. Sangat bagus apabila ditambahkan air
conditioner(AC) dalam ruangan tersebut.
2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak
aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik
ini sebagai alat penguap. Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum
digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan penambahan 2 - 5
tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20 mL air untuk dapat
menghasilkan uap air. Minyak yang umum digunakan adalah
pepermintuntuk mual, lavender untuk relaksasi, rose baik digunakan dalam
suasana sedih, floral citrus dapat memberikan kesegaran ( Departement of
Health, 2007).
b. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui
kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-
organ tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila diaplikasikan
langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang murni. Minyak esensial baru bisa
digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun,
minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung
mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum
menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi
maupun adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai
minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki
dalam panci dengan air sudah diberi efek meredakan (Departement of Health,
2007).
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang
sangat digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki
sirkulasi darah dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta
meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes
essensial oil ditambah 1 mL minyak pijat (Hutasoid, 2002).
c. Kompres Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit
membutuhkan minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi
aroma dapat digunakan untuk menurunkan nyeripunggung dan nyeri perut.
Kompres dingin yang mengandung minyak lavender digunakan pada bagian
perineum saat kala II persalinan (Departement of Health, 2007).

d. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan
tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam.
Dengan cara ini efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat
pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang
merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan memperoleh menfaat
tambahan dari menghirup uap harum. Minyak esensial aromaterapi yang
menguap dari air panas (Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot
yang tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan
saat yang menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari
jenis essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid, 2002).

F. Evaluasi

Aromaterapi dapat dipergunakan sebagai relaksan alternatif menghadapi


stres, dengan cara masuknya minyak atsiri ke dalam tubuh melalui inhalasi (cara
yang paling efektif), internal, dan penyerapan lewat kulit Setelah itu molekul-
molekul minyak atsiri akan diserap dan ikut terbawa oleh aliran darah dan limfatik
ke selumh tubuh untuk kemudian menimbulkan efek relaksasi dengan kerja sarna
sistem saraf dan sistem hormonal.
Aromaterapi dianggap lebih aman dibandingkan obat kimia sintetik karena
minyak atsiri yang digunakan berasal dari bahan alami yang walallpun bekerja
relatif lebih lambat namun efek sampingnya jauh lebih kecil dan tidak
menimbulkan ketergantungan serta gejala putus obat asalkan digunakan sesuai
indikasi, dosis, dan lama waktu pemakaiannya.
Ketika minyak yang beraroma sedatif terhirup oleh hidung dan
molekulnya terkunci pada silia hidung, timbul impuls yang ditransmisikan lewat
bulbus dan tractus olfactorius ke dalam sistem limbic (amigdala dan hipokampus).
Proses ini memicu respon memori dan emosional lewat hipotalamus, yang bekerja
sebagai pemancar dan regulator, kemudian impuls terkirim ke otak. Serabut
olfactorius membawa impuls ke bagian otak yang disebut nukleus raphe. Aroma
sedatif menyebabkan stimlliasi nuklells raphe dan akan melepaskan zat
nellrokimia serotonin, keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya keadaan
relaksasi.
Beberapa bahan minyak aromaterapi antara lain Cendana / Sandalwood
(Santalum Album), Lemon (Citrus Lemon), Jasmine (Jasminum Grandiflorum),
Mawar (Rosa Centifolia), Green Tea (CamelliaSinensis), Lavender(Lavendula
Augustfolia), dan Pine(Pinus Sylvestris).

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andria. 2002. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami.


Jakarta : Penebar Swadaya

Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com (diakses pada


tanggal 20 maret 2019)

Alexander M.(2001). Biodegradation and Bioremediation. Ed ke-2. California:


Academic Pr.

Davis C, Marie C, Kerri H, Mark J, Julie F. 2005. The Effect Of Aromatherapy


Massage with Music on the Strss and Anxiety Levels of Emergency
Nurses. Australasian Emegency Nursing Journal. 8: 43-50
Departement of Health.(2007). Paint management, aromatheraphy sectio B
clinical guidelines King Edward Memorial Hospital Perth Western
Australia.
http//www.kemh.health.wa.gov.au/development/manuals/section/4/8272.p
df (diakses pada tanggal 22 maret 2019)

Field T, Diego M, Hernandez-reif M, Cisneros W, Feijo L, Vera Y, Gil K, Grina D,


Claire He Q. 2005. Lavender Fragrance cleansing gels effect on
relaxation. International Journal of Neurosciene, 115 (2): 207-222

Howard S, Hughes BM Expectancies.2007. Not aroma, explain impact of


lavender aromatherapy .New England Journal of Medicine. 5(365):479-
485

Muchtaridi dan Moelyono. 2015. Aroma Terapi: Tinjauan Aspek Kimia Medisinal.
Yogyakarta: Graha Ilmu

Sharma, S. 2009. Aroma Therapy. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta:


Kharisma Publishing Group.

Anda mungkin juga menyukai