Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi
Kesehatan yang Dibimbing Oleh: TURMIUR SORMIN,SKM.,M.Kes
Disusun Oleh:
CANDRIKA KEMALA PUTRI
1814401107
Tingkat 2 Reguler 3
A.Analisa Situasi
DHF ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, aedes aegypti, dan aedes
albopictus merupakan vektor utama penyakit DHF. Penyakit DHF dapat muncul sepanjang
tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat (Dinkes, 2015).
Masalah keperawatan yang umum terjadi dan dialami pasien adalah demam
tinggi (hipertermia) terus menerus selama 2-7 hari, pendarahan diatesis seperti uji tourniquet
positif, trombositopenia dengan jumlah trombosit ≤ 100 x 109/L dan kebocoran plasma
akibat peningkatan permeabilitas pembuluh (Candra, 2010). Diantara masalah tersebut, yang
menjadi prioritas dialami oleh pasien adalah hipertermia.
B.Diagnosa Keperawatan
Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi virus dengue/viremia)
ditandai dengan suhu tubuh diatas normal, kulit merah, kejang, takikardia, takipnea
C.Tujuan
1.Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga dan pasien
dapat mengerti tentang hipertermia pada DHF.
2.Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dan pasien diharapkan mampu:
a.Menjelaskan kembali tentang pengertian DHF dan hipertermia
b.Menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertermia DHF
c.Menyebutkan kembali penatalaksanaan hipertermia DHF
d.Menyebutkan kembali pertolongan pertama pada DHF di rumah
e.Menyebutkan kembali langkah-langkah kompres hangat yang benar
E.Metode
1.Make a Match
2.Ceramah
3.Tanya jawab
F.Media
1.Laptop dan LCD (Power Point)
2.Leaflet
G.Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 Pembukaan :
Menit · 1.Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Mendengarkan
· 2. Memperkenalkan diri
Memperhatikan
· 3. Kontrak waktu
Memperhatikan
· 4. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5. Memperhatikan
· 5.Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 Isi :
H.Evaluasi
1.Evaluasi Struktural
a)Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b)Penyelenggaraan dilaksanakan di Puskesmas Desa Maju
c)Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
2.Evaluasi Proses
a)Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b)Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c)Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
3.Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respons Nilai
Audiens
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Dengue Haemoragic Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne virus, genus flavivirus,
famili flaviviridae. DHF ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, aedes aegypti,
dan aedes albopictus merupakan vektor utama penyakit DHF. Penyakit DHF dapat
muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini
berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Dinkes, 2015).
Hipertermia adalah keadaan meningkatnya suhu tubuh di atas rentang normal tubuh,
dimana salah satu penyebabnya karena proses penyakit (infeksi virus dengue) (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016). Hipertermia merupakan keadaan di mana individu mengalami
atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh >37,8oC (100oF) per oral atau 38,8oC
(101oF) per rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal (Carpenito, 2012). Jadi
hipertermia merupakan salah satu gejala klinis yang ditemukan pada DHF sehingga
dimungkinkan bahwa hipertermi juga berpengaruh terhadap derajat keparahan penyakit
DHF.
Adapun gejala dan tanda mayor, dan gejala dan tanda minor, yaitu :
3) Takikardia
Takikardia adalah suatu kondisi yang menggambarkan di mana denyut jantung
yang lebih cepat dari pada denyut jantung normal.
4) Takipnea
Takipnea adalah suatu kondisi yang mengambarkan di mana pernapasan yang
cepat dan dangkal.
c. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Observasi intake output.
2) Pada pasien DHF derajat I : pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3
jam, periksa Hb, Ht, trombosit tiap 4 jam, beri minum 11/2-2 liter/hari, beri
kompres.
3) Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht,
trombosit, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah
menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
4) Pada pasien DHF derajat III : infus guyur, posisi semi fowler, beri O2,
pengawasan tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, observasi produksi urine
tiap jam, periksa Hb, Ht, trombosit.
5) Pada pasien DHF dengan resiko perdarahan : observasi perdarahan (pteckie,
epistaksis, hematemesis, dan melena), catat banyak dan warna dari perdarahan,
pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus gastrointestinal.
6) Penatalaksanaan pada peningkatan suhu tubuh : observasi/ukur suhu tubuh secara
periodik, beri banyak minum dan berikan kompres (Padila, 2013)
Pertolongan pertama DBD pertama adalah beristirahat di tempat tidur dan kurangi
aktivitas
Penggantian cairan. Anak-anak sekitar 1 tahun atau > 10 kg – setidaknya satu liter sehari.
Sementara Anak-anak > 40 kg – setidaknya dua liter sehari
Pastikan anak mengeluarkan cukup air seni selama sehari
Berikan cairan dengan garam dan gula (cairan rehidrasi oral, air kelapa raja, sup, kanji,
jus buah, dan bubur)
Parasetamol dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakit dan mengendalikan demam
– 15mg / kg, setiap 6 jam
Kompres hangat dapat dilakukan untuk mengendalikan demam
Jangan memberikan obat lain apa pun untuk mengendalikan demam
Obat dapat diberikan untuk mual dan muntah
Mungkin perlu tes darah (hitung darah lengkap) setiap hari untuk menilai perkembangan
penyakit
Pertolongan pertama demam berdarah selanjutnya melakukan tes Antigen Dengue pada
hari 1 atau 2 mengalami demam