Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi
Kesehatan yang Dibimbing Oleh: TURMIUR SORMIN,SKM.,M.Kes

Disusun Oleh:
CANDRIKA KEMALA PUTRI
1814401107
Tingkat 2 Reguler 3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : DHF (Dengue Haemoragic Fever) Pada Anak


Sub Pokok Pembahasan : Hipertermia DHF Pada Anak
Sasaran : Orang tua dan anak
Hari/Tanggal : Senin, 27 Januari 2020
Jam /Waktu : 09.00-09.30 (30 menit )
Tempat : Puskesmas Desa Maju
Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Tanjung Karang

A.Analisa Situasi
DHF ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, aedes aegypti, dan aedes
albopictus merupakan vektor utama penyakit DHF. Penyakit DHF dapat muncul sepanjang
tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat (Dinkes, 2015).

Masalah keperawatan yang umum terjadi dan dialami pasien adalah demam

tinggi (hipertermia) terus menerus selama 2-7 hari, pendarahan diatesis seperti uji tourniquet
positif, trombositopenia dengan jumlah trombosit ≤ 100 x 109/L dan kebocoran plasma
akibat peningkatan permeabilitas pembuluh (Candra, 2010). Diantara masalah tersebut, yang
menjadi prioritas dialami oleh pasien adalah hipertermia.

B.Diagnosa Keperawatan
Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi virus dengue/viremia)
ditandai dengan suhu tubuh diatas normal, kulit merah, kejang, takikardia, takipnea

C.Tujuan
1.Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga dan pasien
dapat mengerti tentang hipertermia pada DHF.
2.Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dan pasien diharapkan mampu:
a.Menjelaskan kembali tentang pengertian DHF dan hipertermia
b.Menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertermia DHF
c.Menyebutkan kembali penatalaksanaan hipertermia DHF
d.Menyebutkan kembali pertolongan pertama pada DHF di rumah
e.Menyebutkan kembali langkah-langkah kompres hangat yang benar

D.Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1.Pengertian hipertermia pada DHF
2.Tanda dan gejala hipertermia pada DHF
3.Penatalaksanaan hipertermia pada DHF
4.Pertolongan pertama pada DHF di rumah
5.Cara mengompres hangat

E.Metode
1.Make a Match
2.Ceramah
3.Tanya jawab

F.Media
1.Laptop dan LCD (Power Point)
2.Leaflet
G.Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 Pembukaan :
Menit ·  1.Membuka kegiatan dengan   Menjawab salam
mengucapkan salam.
  Mendengarkan
·  2. Memperkenalkan diri
   Memperhatikan
·  3. Kontrak waktu
   Memperhatikan
·  4. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5. Memperhatikan
·  5.Menyebutkan materi yang akan
diberikan

2. 15 Isi :
   

Menit    1. Menjelaskan pengertian hipertermia Memperhatikan dan menjawab


 

pada DHF pertanyaan yang diajukan


   2. Menjelaskan tanda dan gejala   Memperhatikan
hipertermia pada DHF
   3. Menjelaskan tentang penatalaksanaan    Memperhatikan
hipertermia pada DHF
    Memperhatikan
   4.  Menjelaskan tentang pertolongan
pertaa pada DHF di rumah
    Mengajukan pertanyaan
  5. Menjelaskan tentang cara mengompres
hangat yang benar
3. 5 Evaluasi :
Menit   1.    Menanyakan kepada peserta tentang      Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Penutup :
Menit       1.  Mengucapkan terima kasih atas peran    Mendengarkan
serta peserta. Menjawab salam
      

      .   Mengucapkan salam penutup

H.Evaluasi
1.Evaluasi Struktural
a)Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b)Penyelenggaraan dilaksanakan di Puskesmas Desa Maju
c)Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya

2.Evaluasi Proses
a)Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b)Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c)Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan

3.Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respons Nilai
Audiens

1 Pengertian hipertermia pada DHF


2 Tanda dan gejala hipertermia pada
DHF
3 Penatalaksanaan hipertermia pada
DHF
4 Pertolongan pertama DHF di rumah
5 Cara kompres hangat

MATERI PENYULUHAN

HIPERTERMIA PADA DHF

A. Pengertian
Dengue Haemoragic Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne virus, genus flavivirus,
famili flaviviridae. DHF ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, aedes aegypti,
dan aedes albopictus merupakan vektor utama penyakit DHF. Penyakit DHF dapat
muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini
berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Dinkes, 2015).

Hipertermia adalah keadaan meningkatnya suhu tubuh di atas rentang normal tubuh,
dimana salah satu penyebabnya karena proses penyakit (infeksi virus dengue) (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016). Hipertermia merupakan keadaan di mana individu mengalami
atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh >37,8oC (100oF) per oral atau 38,8oC
(101oF) per rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal (Carpenito, 2012). Jadi
hipertermia merupakan salah satu gejala klinis yang ditemukan pada DHF sehingga
dimungkinkan bahwa hipertermi juga berpengaruh terhadap derajat keparahan penyakit
DHF.

B. Tanda dan Gejala Hipertermia pada DHF

Adapun gejala dan tanda mayor, dan gejala dan tanda minor, yaitu :

a. Gejala dan Tanda Mayor


Suhu tubuh di atas nilai normal, yaitu >37,8oC (100oF) per oral atau 38,8oC
(101oF) per rektal (Carpenito, 2012)

b. Gejala dan Tanda Minor


1) Kulit merah dan terdapat bintik-bintik merah (ptikie).
2) Kejang
Kejang merupakan suatu kondisi di mana otot-otot tubuh berkontraksi secara
tidak terkendali akibat dari adanya peningkatan temperatur yang tinggi.

3) Takikardia
Takikardia adalah suatu kondisi yang menggambarkan di mana denyut jantung
yang lebih cepat dari pada denyut jantung normal.

4) Takipnea
Takipnea adalah suatu kondisi yang mengambarkan di mana pernapasan yang
cepat dan dangkal.

5) Kulit terasa hangat


Kulit dapat terasa hangat terjadi karena adanya vasodilatasi pembuluh darah
sehingga kulit menjadi hangat (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

C. Penatalaksanaan Hipertermia pada DHF

a. Penatalaksanaan Medik DHF tanpa renjatan

1) Beri minum banyak (11/2-2 liter/hari).


2) Obat anti piretik untuk menurunkan panas.
3) Ganti baju dan selimut yang tipis
4) Jika kejang, maka dapat diberi luminal (antionvulsan).
5) Berikan iinfus jika terus muntah dan hematokrit meningkat.

b. Penatalaksanaan Medik DHF dengan renjatan


1) Pasang infus RL.
2) Jika dengan infus tidak ada respon, maka berikan plasma expander (20-30 ml/kg
BB).
3) Transfusi jika Hb dan Ht turun.

c. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Observasi intake output.
2) Pada pasien DHF derajat I : pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3
jam, periksa Hb, Ht, trombosit tiap 4 jam, beri minum 11/2-2 liter/hari, beri
kompres.
3) Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht,
trombosit, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah
menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
4) Pada pasien DHF derajat III : infus guyur, posisi semi fowler, beri O2,
pengawasan tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, observasi produksi urine
tiap jam, periksa Hb, Ht, trombosit.
5) Pada pasien DHF dengan resiko perdarahan : observasi perdarahan (pteckie,
epistaksis, hematemesis, dan melena), catat banyak dan warna dari perdarahan,
pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus gastrointestinal.
6) Penatalaksanaan pada peningkatan suhu tubuh : observasi/ukur suhu tubuh secara
periodik, beri banyak minum dan berikan kompres (Padila, 2013)

D. Pertolongan Pertama pada DHF di Rumah

 Pertolongan pertama DBD pertama adalah beristirahat di tempat tidur dan kurangi
aktivitas
 Penggantian cairan. Anak-anak sekitar 1 tahun atau > 10 kg – setidaknya satu liter sehari.
Sementara Anak-anak > 40 kg – setidaknya dua liter sehari
 Pastikan anak mengeluarkan cukup air seni selama sehari
 Berikan cairan dengan garam dan gula (cairan rehidrasi oral, air kelapa raja, sup, kanji,
jus buah, dan bubur)
 Parasetamol dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakit dan mengendalikan demam
– 15mg / kg, setiap 6 jam
 Kompres hangat dapat dilakukan untuk mengendalikan demam
 Jangan memberikan obat lain apa pun untuk mengendalikan demam
 Obat dapat diberikan untuk mual dan muntah
 Mungkin perlu tes darah (hitung darah lengkap) setiap hari untuk menilai perkembangan
penyakit
 Pertolongan pertama demam berdarah selanjutnya melakukan tes Antigen Dengue pada
hari 1 atau 2 mengalami demam

E. Cara Kompres Hangat


Agar panas tubuh anak bisa segera turun, ibu perlu tahu cara mengompres yang benar:
1. Pertama-tama, sediakan baskom kecil berisi air hangat dengan suhu kurang lebih 38
derajat Celsius, lalu basahi handuk atau waslap dengan air hangat tersebut.
2. Bukalah baju anak saat mengompres. Letakkan handuk hangat jangan hanya di dahi saja,
karena kurang efektif. Tapi letakkan juga di lipatan-lipatan pembuluh darah besar, seperti
di ketiak dan lipatan paha agar panas tubuh dapat cepat keluar lewat pori-pori.
3. Kompres bagian tubuh tersebut kurang lebih selama 10 menit. Bila handuk sudah tidak
lagi hangat, rendam lagi handuk dalam air hangat. Kompres lagi sampai suhu tubuh anak
menurun.
4. Selesai mengompres, keringkan bagian tubuh yang dikompres dengan cara menekan-
nekan kulit dengan handuk kering, jangan digosok. Kenakan kembali baju Si Kecil.
Pilihlah baju yang tipis dan longgar untuk membantu proses penguapan panas. Tutupi
anak dengan selimut tipis apabila ia kedinginan atau menggigil.

Anda mungkin juga menyukai