Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TELAAH JURNAL

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


“GADAR FLAIL CHEST”

DOSEN MATA KULIAH :


Ns. Rebi Permata Sari, M. Kep

DISUSUN OLEH :
Elsa Shintia Paramita
(1710105048)
KELAS VI B KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG


TAHUN AJARAN 2020
“KESULITAN “WEANING” PADA KASUS FLAIL CHEST AKIBAT FRAKTUR
STERNUM YANG TIDAK TERIDENTIFIKASI”

A. PENDAHULUAN
1. Metode Pencarian Literatur
a) Database yang digunakan dalam pencarian ini adalah Google.
b) Kata kunci pencarian literatur adalah “Kesulitan Weaing, Flail Chest, Trauma
Toraks Anterior, Fraktur Sternum”
c) Jumlah literatur yang didapatkan sebanyak Sekitar 9.340 hasil (0,32 detik)
d) Proses seleksi literatur adalah (kriteria inklusi dan eksklusi)
Berdasarkan literatur yang paling lengkap dan memenuhi keinginan dari penelaah
2. Abstrak
a) Konteks
Trauma toraks menyebabkan 20% dari semua kematian akibat trauma. Salah satu
yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi adalah flail chest dan fraktur
sternum merupakan sebagian kecil dari penyebab flail chest. Mengingat
kejadiannya yang sangat jarang maka fraktur sternum sering menjadi jebakan
diagnostik yang terlupakan pada flail chest.
b) Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kesulitan “weaning” pada kasus flail
chest akibat fraktur sternum yang tidak teridentifikasi
c) Desain
Desain penelitian ini adalah case control dengan menggunakan data pasien
kecelakaan yang dirawat di RSUD Dr Soetomo.
d) Hasil Penelitian
Dengan mengetahui mekanisme trauma, gejala klinis yang tidak sesuai dengan
gambaran foto toraks antero-posterior dan sulitnya penyapihan dari ventilasi
mekanik maka penggunaan ultrasonografi untuk skrining diharapkan dapat
membantu menghindari jebakan terlambatnya identifikasi fraktur sternum.
e) Panjang Abstrak
283 kata
f) Kata Kuci
Kesulitan Weaing, Flail Chest, Trauma Toraks Anterior, Fraktur Sternum
B. DESKRIPSI JURNAL
1. Deskripsi Umum
a. Judul : Kesulitan “Weaning” pada Kasus Flail Chest Akibat Fraktur Sternum
yang Tidak Teridentifikasi
b. Penulis : Pesta PM Edwar
c. Publikasi : Jurnal Anestesiologi Indonesia
d. Penelaah : Nama : Elsa Shintia Paramita.
NIM : (1710105048)
e. Tanggal telaah : 27 Maret 2020

2. Deskripsi Konten/Isi
a. Masalah
Trauma toraks menyebabkan 20% dari semua kematian akibat trauma. Salah
satu yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi adalah flail chest dan
fraktur sternum merupakan sebagian kecil dari penyebab flail chest.
Mengingat kejadiannya yang sangat jarang maka fraktur sternum sering
menjadi jebakan diagnostik yang terlupakan pada flail chest.
a. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kesulitan “weaning” pada kasus
flail chest akibat fraktur sternum yang tidak teridentifikasi
b. Hasil penelitian
Dengan mengetahui mekanisme trauma, gejala klinis yang tidak sesuai dengan
gambaran foto toraks antero-posterior dan sulitnya penyapihan dari ventilasi
mekanik maka penggunaan ultrasonografi untuk skrining diharapkan dapat
membantu menghindari jebakan terlambatnya identifikasi fraktur sternum.
c. Kesimpulan penelitian
Fraktur sternum jarang didapatkan pada trauma toraks namun seringkali
menjadi jebakan yang terlewatkan dalam diagnostik dan tatalaksananya.
Perhatian khusus atas kecurigaan fraktur sternum diindikasikan bila pasien
mengalami riwayat trauma hebat, trauma toraks di anterior dengan atau tanpa
fraktur kosta, flail chest yang tidak dapat dijelaskan dari foto toraks antero-
posterior. Pemeriksaan diagnostik yang memiliki keakuratan tinggi adalah
dengan foto toraks lateral. Ultrasonografi dapat menjadi alternatif cepat dan
mudah bila pasien tidak memungkinkan untuk diposisikan lateral atau
ditransportasikan misalnya pada kondisi hemodinamik yang tidak stabil.
Dengan diagnostik dini yang diikuti fiksasi eksternal dini akan menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas pada pasien fraktur sternum.

C. TELAAH JURNAL
1. Fokus penelitian
Trauma toraks menyebabkan 20% dari semua kematian akibat trauma. Salah satu
yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi adalah flail chest dan fraktur sternum
merupakan sebagian kecil dari penyebab flail chest. Mengingat kejadiannya yang
sangat jarang maka fraktur sternum sering menjadi jebakan diagnostik yang
terlupakan pada flail chest.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kesulitan “weaning” pada kasus flail chest akibat fraktur sternum yang tidak
teridentifikasi
Fokus utama penelitian cukup jelas yaitu bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan
“weaning” pada kasus flail chest akibat fraktur sternum yang tidak teridentifikasi
2. Gaya dan sistematika penulisan
Sistematika belum tersusun dengan baik, tesrsusun baik hanya pada judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, hasil dan kesimpulan). Pada jurnal tidak terdapat
tujuan penelitian, analisis statistic
3. Penulis
Penulis dalam penelitian ini adalah Pesta PM Edwar merupakan Staf Departemen
Anestesiologi danTerapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RSUD
Dr. Soetomo Surabaya
Penulis cukup jelas disertai Profesi.
4. Judul penelitian
Kesulitan “Weaning” pada Kasus Flail Chest Akibat Fraktur Sternum yang Tidak
Teridentifikasi
a) Kelebihan
 Judul penelitian ini cukup jelas, akurat dan tidak ambigu serta menggambarkan
apa yang akan diteliti.
b) Kekurangan
 Peneliti tidak mencantumkan tempat penelitian
 Peneliti juga tidak mencantumkan kapan penelitian itu diadakan.
5. Abstrak
a) Kelebihan
 Mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, dan hasil
yang didapatkan
 Jurnal ini juga mencantumkan kata kunci
b) Kekurangan
 Jurnal ini tidak memenuhi IMRAD (Introduction, Metode, Result, Analize,
Discussion)
 Jurnal ini tidak menyebutkn manfaat penelitian secara tertulis
 Jurnal ini tidak menyebutkan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya
 Jurnal ini menyebutkan rekomendasi apa yang diberikan kepada pihak-pihak
yang terkait atau berkepentingan dalam penelitian ini
 Abstrak melebihi dari 200 kata
6. Masalah penelitian
Trauma toraks menyebabkan 20% dari semua kematian akibat trauma. Salah satu
yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi adalah flail chest dan fraktur sternum
merupakan sebagian kecil dari penyebab flail chest. Mengingat kejadiannya yang
sangat jarang maka fraktur sternum sering menjadi jebakan diagnostik yang
terlupakan pada flail chest
Masalah penelitian cukup jelas, dan dapat mengatasi masalah tersebut dengan tepat
7. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kesulitan “weaning” pada kasus flail
chest akibat fraktur sternum yang tidak teridentifikasi
Tujuan penelitian cukup jelas, mudah dimengerti dan sederhana
8. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian kurang jelas karena tidak ditulis oleh peneliti
9. Tinjuan pustaka
a) Kelebihan
 Penulisan jurnal sudah menggunakan analisis kritis berdasarkan literatur yang
ada dengan membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya
dengan hasil yang didapatkan oleh penulis.
 Buku-buku yang digunakan sudah cukup relevan sehingga dapat digunakan
dalam penyusunan penelitian ini.
 Terdapat jurnal yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini
10. Kerangka konsep
Kerangka konsep tidak dijelaskan dalam jurnal
11. Hipotesis
Hipotesis seharusnya ada dalam penelitian, namun dalam penelitian ini tidak
dicantumkan.
12. Desain penelitian
Desain penelitian ini adalah case control dengan menggunakan data pasien kecelakaan
yang dirawat di RSUD Dr Soetomo.
Peneliti menjelaskan secara rinci bagaimana penerapan case control tersebut
13. Populasi
Populasi adalah 2 pasien yang kecelakaan dan dirawat di RSUD Dr. Soetomo.
Populasi kurang jelas karena tidak disertai waktu
14. Sampling
Peneliti tidak menuliskan sampling dalam jurnal
15. Sample
Peneliti tidak menuliskan sample dalam jurnal
16. Variabel
Peneliti tidak menjelaskan variabel dalam jurnal
17. Definisi operasional variabel
Trauma toraks menyebabkan 20% dari semua kematian akibat trauma. Pasien yang
mengalami trauma toraks ringan maupun berat, angka mortalitasnya mencapai
18,72%. Kondisi klinis tertinggi lain adalah fraktur kosta tunggal maupun multipel
(33,3%), kontusio paru (15,5%) dan pneumotoraks (10%). Fraktur kosta terberat
adalah flail chest, 60,8% membutuhkan bantuan ventilasi mekanik, signifikan pada
pasien dengan Injury Severity Score (ISS) yang lebih tinggi dibanding pasien flail
chest tanpa ventilasi mekanik. Mortalitas bisa terjadi pada pasien yang mengalami
komplikasi sepsis, pada pasien yang disertai perdarahan intrakranial. Oleh karena itu,
prognosa pasien dapat dilihat dari kecepatan penyapihan ventilasi mekanik. Pada
pasien flail chest, penyebab lama penyapihan karena ketidakstabilan dinding dada.
Fraktur sternum adalah cedera langka dengan insiden kurang dari 0,5% dari seluruh
fraktur dan kurang lebih 3-8 % pada trauma tumpul dada. Trauma pada sternum
sebagian besar melintang pada batang sternal dan jarang terjadi pada daerah
manubrium ataupun xiphoid. Ada dua jenis dislokasi sternum: posterior (tipe 1) atau
anterior (tipe 2) pada manubrium. Trauma toraks dapat disertai nyeri dada hebat
sehingga menimbulkan gagal napas sampai menyebabkan kematian. Pada kasus
fraktur sternal yang mengalami ketidakstabilan dinding toraks, dapat mengalami
distress napas, nyeri hebat, dan fraktur non-union, maka fiksasi eksternal harus segera
dikerjakan. Mengingat angka kejadian sangat kecil dan kebutuhan akan fiksasi
operatif yang tidak rutin dilakukan, maka sering menjadi pitfall atas kegagalan
penyapihan pasien dari ventilasi mekanik.
Definisi operasional variabel sudah cukup jelas

18. Hasil penelitian


Dengan mengetahui mekanisme trauma, gejala klinis yang tidak sesuai dengan
gambaran foto toraks antero-posterior dan sulitnya penyapihan dari ventilasi mekanik
maka penggunaan ultrasonografi untuk skrining diharapkan dapat membantu
menghindari jebakan terlambatnya identifikasi fraktur sternum.
Hasil penelitian ditulis secara jelas, singkat, padat.

19. Pembahasan
Pada pembahasan jurnal peneliti membahas masalah secara tepat dan tidak berbelit-
belit
20. Kesimpulan
Isi kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian
Kesimpulan ditulis secara ringkas dan jelas
21. Saran
penulis mengharapkan dapat menjadikan pembelajaran dalam pola penanganan
trauma toraks dan evaluasi adanya trauma sternum.
22. Referensi
Literatur yang digunakan sekitar 70% menggunakan literatur terbaru yang berasal dari
jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Meskipun ditemukan berbagai kekurangan, tetapi banyak juga kelebihannya.
Penelitian tersebut sudah memberkan kontribusi positif pada kemajuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.
2. Saran
Diharapkan sebelum penelitian dilakukan, hendaknya peneliti atau pihak
terkait memperhatikan dan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari teknik
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai