Anda di halaman 1dari 9

Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN


KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP

Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIK Bina Husada Palembang1,2


arisoesman@ymail.com1
dwiocthavianaputri@gmail.com2

ABSTRAK
Latar belakang: Pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dibuat masih didapatkan belum
sesuainya dengan standar asuhan keperawatan. Padahal pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai
standar merupakan salah satu bagian kinerja perawat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
diketahuinya gambaran kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Metode: Metode dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Penelitin ini dilaksanakan pada
tanggal 24 Juni sampai dengan 6 Juli tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit
Bhayangkara Palembang. Pengambilan sempel menggunakan total sampling dengan jumlah responden
40 perawat. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil: Hasil dari penelitian ini
diketahui distribusi frekuensi kinerja perawat bahwa lebih dari setengah memiliki asuhan keperawatan
yang kurang baik yaitu sebanyak 75,0%. Saran: bagi perawat diharapkan agar dapat meningkatkan
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan terutama dalam penyusunan rencana keperawatan yang
berdasarkan tujuan dan kriteria hasil.

Kata kunci : Pendokumentasian Asuhan Keperawatan, Kinerja Perawat

ABSTRACT
Background: The documentation of nursing care that has been made is still found to be incompatible
with the standards of nursing care. Whereas documenting nursing care according to standards is one
part of nurse performance. Objective: This study aims: to determine the performance description of
implementing nurses in documenting nursing care. Method: the method in this research uses
descriptive design. This research was conducted on June 24 until July 6 in 2019. Sampling was used
using total sampling with a total of 40 nurses. Results: The results of this study note the frequency
distribution of nurse performance that more than half had poor nursing care, which was 75.0%.
Suggestion: nurses are expected to be able to improve the completeness of nursing care
documentation especially in the preparation of nursing plans based on the objectives and expected
outcomes.

Keywords: Documentation of Nursing Care, Nurse Performance

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 230


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

PENDAHULUAN perawat sebagai kinerja kerja (Triwibowo,


Pelayanan keperawatan merupakan 2013). Kinerja yang baik dapat memberi
Pelayanan profesional, sebagai bagian dampak terhadap peningkatan mutu
integral dari pelayanan kesehatan yang pelayanan klinis dalam tim, kinerja
mempunyai daya ungkit besar terhadap perawat juga dapat digunakan untuk
pembangunan bidang kesehatan. Kualitas mewujudkan komitmen pegawai dalam
pelayanan kesehatan ditentukan salah kontribusinya secara profesional guna
satunya dari kualitas pelayanan meningkatkan kinerja perawat
keperawatan yang diberikan oleh perawat (Zulkarnain, 2017).
yang berkualitas (PPNI, 2016). Kinerja perawat bukan sekedar
Peningkatan mutu pelayanan dinilai dari kesediaan tenaga keperawatan
keperawatan diberikan dalam bentuk untuk melakukan tindakan, tetapi lebih
kinerja perawat dan harus didasari dari itu. Kinerja tersebut harus
kemampuan yang tinggi sehingga kinerja memperhatikan juga mengenai kesediaan
mendukung pelaksanaan tugas dalam individu melakukan tindakan (Bakri,
pelayanan keperawatan. Kinerja 2017). Menurut penelitian Ramadini
merupakan suatu hasil kerja seseorang (2015) didapatkan bahwa lebih dari
yang dilakukan sesuai dengan tugas dalam separuh (55%) perawat pelaksana
suatu organisasi (Nursalam, 2014). memiliki kinerja yang kurang baik dan
Penelitian Gomes, F., & Proenca kurang dari separuh (45%) perawat
(2015) Indikator kinerja perawat adalah pelaksana memiliki kinerja yang baik
variabel untuk mengukur prestasi suatu dalam pendokumentasian asuhan
pelaksanaan kegiatan dalam waku keperawatan di Ruangan Rawat Inap
tertentu. Indikator yang berfokus pada RSUD dr.Rasidin Padang tahun 2014.
hasil asuhan keperawatan kepada pasien Sedangkan penelitian yang berbeda yang
dan proses pelayanannya disebut indikator dilakukan oleh Aryandini (2015)
kinerja. Kinerja perawat dapat dilihat menemukan bahwa sebagian besar atau
sesuai dengan peran fungsi perawat sebesar 83,8% perawat diruang rawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan. Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Perawat professional merupakan PKU Muhammadyah Yogyakarta
perawat yang mampu melakukan proses memiliki tingkat kerja yang baik dan
keperawatan secara lengkap, tugas sisanya sebesar 16,7% memiliki tingkat
perawat sebagai perawat professional kinerja perawat yang cukup baik dalam
dapat mengintegrasikan kualitas kerja pendokumentasian asuhan keperawatan.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 231


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

Kinerja perawat dalam pemberian penting dalam pendokumentasian adalah


asuhan keperawatan adalah aplikasi komunikasi, proses keperawatan, dan
kemampuan atau pembelajaran yang telah standar asuhan keperawatan. Efektivitas
diterima selama menyelesaikan program dan efisiensi sangat bermanfaat dalam
pendidikan keperawatan. Menurut mengumpulkan informasi yang relevan
penelitian Sutrisno (2017) yang dilakukan serta akan meningkatkan kualitas standar
terhadap 71 responden diketahui bahwa dokumentisi keperawatan (Nursalam,
kinerja perawat rawat inap di RSUD Kota 2014). Okaisu (2014) dokumentasi
Semarang berada kategori baik sebesar keperawatan dilaporkan memakan waktu
76,1% (55 orang). Kinerja perawat dalam hingga 50% dari waktu perawat per shift
memberikan pelayanan asuhan ini melayani sejumlah fungsi penting,
keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, termasuk komunikasi di antara petugas
perencanaan, implementasi dan evaluasi kesehatan untuk kesinambungan
sudah mencapai standar yang telah perawatan. Komunikasi yang buruk,
ditetapkan oleh Depkes RI (75,0%). dalam arti yang lebih luas, diketahui
Standar praktik keperawatan profisional berkontribusi secara signifikan terhadap
merupakan pedoman bagi perawat di terjadinya efek samping dalam perawatan
Indonesia dalam melaksanakan asuhan kesehatan dan karenanya merupakan
kepearawatan dengan mengunakan target penting inisiatif untuk
pendekatan proses keperawatan. Standar meningkatkan keselamatan pasien.
praktik tersebut dilaksanakan oleh perawat Ketidakpatuhan perawat dalam
generalis maupun spesialis di seluruh mendokumentasikan asuhan keperawatan
tatanan pelayanan kesehat di Rumah Sakit bisa mengakibatkan malpraktek dan
maupun tatanan pelayanan lain di duplikasi tindakan keperawatan yang
masyarakat. Standar dokumentasi asuhan dilakukan. Menurut konsep asuhan
keperawatan memacu pada proses keperawatan salah satu tujuan
keperawatan yang terdiri dari lima tahap pendokumentasian adalah sebagai alat
yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, komunikasi, mekanisme pertanggung
implementasi dan evaluasi (Nursalam, gugatan dan sebagai audit pelayanan
2011). keperawatan (Hidayat, 2009; Purwanti,
Dokumentasi keperawatan 2012; Nurman, 2013). Semakin banyak
merupakan catatan otentik dalam perawat yang tidak patuh
penerapan manajemen asuhan mendokumentasikan asuhan keperawatan
keperawatan professional. Komponen maka akan semakin tinggi resiko

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 232


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

terjadinya kesalahan dalam pemberian menerapkan upaya untuk kelengkapan


asuhan keperawatan, semakin kurang pendokumentasian asuhan keperawatan.
bukti tanggung jawaban dan tanggung Berdasarkan latar belakang di atas,
gugat perawat. Sebagai upaya untuk peneliti tertarik untuk melakukan peneliti
menghindari hal ini, maka peran seorang tentang “Kinerja Perawat dalam
manajer keperawatan dalam pengelolaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
dokumentasi proses keperawatan sangat di Instalasi Rawat Inap.”
penting, terutama terkait dengan
ketidakpatuhan perawat. METODE PENELITIAN
Berdasarkan studi pendahuluan yang Desain penelitian yang digunakan
dilakukan oleh peneliti dengan cara dalam penelitian adalah deskriptif.
membagikan kuesioner pada tanggal 9-10 Populasi yang digunakan dalam penelitian
April 2019 ruang rawat inap kelas satu, ini adalah seluruh perawat rawat inap
dua, dan tiga di Rumah Sakit Bhayangkara yang berjumlah 40 orang perawat. Teknik
Palembang bahwa lima perawat (62,5%) sampling yang digunakan dalam
dari delapan perawat menyatakan penelitian ini yaitu total sampling yaitu
penulisan asuhan keperawatan masih teknik pengambilan sampel dimana
belum lengkap, yaitu proses keperawatan jumlah sampel sama dengan populasi.
masih dilakukan dari pengkajian, diagnosa Instrumen penelitian ini menggunakan
dan langsung dilanjutkan penulisan kuesioner yang terdiri dari beberapa
implementasi, (37,5%) perawat pertanyaan dalam bentuk objektif tentang
mengatakan kelengkapan penulisan kelengkapan pendokumentasian asuhan
asuhan keperawatan sudah dilakukan keperawatan dan kinerja perwat sebagai
dengan lengkap, mulai dari pengkajian, alat ukur melalui metode checklist.
diagnosa, intervensi, implementasi dan Penelitian ini dilakukan pada
sampai evaluasi. tanggal 24 Juni sampai dengan 6 Juli
Melalui observasi pada tanggal 11 tahun 2019. Sedangkan tempat penelitian
April 2019 peneliti mengamati kinerja dilaksanakan di salah satu rumah sakit
keperawatan yang dilakukan di Rumah pemerintah di kota Palembang. Ruangan
Sakit Bhayangkara Palembang bahwa yang digunakan adalah instalasi rawat
telah menerapkan kelengkapan inap. Alat pengumpulan data dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan penelitian ini menggunakan kuesioner
namun masih ada perawat yang tidak yang meliputi pertanyaan tentang
Karekteristik dan kinerja perawat

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 233


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

pelaksana dalam pendokumentasian HASIL PENELITIAN


asuhan keperawatan berbentuk lembar cek Analisa Univariat
list dengan metode observasi. Analisa Karakteristik Perawat
yang dilakukan dengan melihat distribusi Hasil penelitian menunjukkan
frekuensi dan persentase Pada penelitian distribusi frekuensi responden menurut
ini analisa univariat dilakukan untuk usia perawatsetelah dikategorikan terlihat
mendapatkan distribusi frekuensi variabel dalam tabel berikut ini.
tiap-tiap variabel.
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin,
Lama Kerja dan Pendidikan Perawat
No Karakteristik Perawat Jumlah Persentase (%)
A. Usia
1. Masa Remaja Akhir 7 17,5
2. Masa Dewasa Awal 26 65,0
3. Masa Dewasa Akhir 7 17,5
4. Masa Lansia Awal 0 0
Total 40 100
B. Jenis Kelamin
1. Laki-laki 8 20,0
2. Perempuan 32 80,0
Total 40 100
C. Lama Kerja
1. < 3 tahun 8 20,0
2. ≥ 3 tahun 32 80,0
Total 40 100
D. Pendidikan
1. S1/Ners 16 40,0
2. D3 23 57,5
3. SPK 1 2,5
Total 40 100

Berdasarkan tabel 1 di atas tentang diketahui bahwa lebih dari setengah perawat
distribusi frekuensi karakteristik perawat memiliki usia masa dewasa awal sebanyak

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 234


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

65,0 %, sebagian besar perawat berjenis Kinerja Perawat dalam


kelamin perempuan sebanyak 80% dan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan distribusi
memiliki masa kerja ≥ 3 tahun yaitu
frekuensi perawat menurut kinerja perawat
sebanyak 80,0 % serta lebih dari setengah
setelah dikategorikan terlihat dalam table
berpendidikan D3 sebanyak 57,5 %.
berikut ini.

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kinerja Perawat dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

No Kinerja Perawat dalam Jumlah Persentase (%)


Pendokumentasian Askep
1. Baik 10 25,0
2. Kurang Baik 30 75,0
Total 40 100

Berdasarkan tabel 2 di atas tentang dan memiliki masa kerja ≥ 3 tahun yaitu
distribusi frekuensi kinerja perawat dalam sebanyak 80,0 % serta lebih dari setengah
pendokumentasian asuhan keperawatan, berpendidikan D3 sebanyak 57,5 %.
diketahui bahwa lebih dari setengah Sedangkan distribusi frekuensi kinerja
responden memiliki kinerja asuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam pendokumentasian keperawatan, diketahui bahwa lebih dari
asuhan keperawatan yang kurang baik yaitu setengah responden memiliki kinerja asuhan
sebanyak 75,0%. Sedangkan responden keperawatan dalam pendokumentasian
memiliki kinerja asuhan keperawatan dalam asuhan keperawatan yang kurang baik yaitu
pendokumentasian asuhan keperawatan yang sebanyak 75,0%. Sedangkan responden
berkatagori baik yaitu sebanyak 25%. memiliki kinerja asuhan keperawatan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan yang
PEMBAHASAN berkatagori baik yaitu sebanyak 25%.
Berdasarkan hasil penelitian ini Kinerja perawat merupakan
didapatkan distribusi frekuensi karakteristik pencapaian/prestasi seseorang berkenanaan
perawat diketahui bahwa lebih dari setengah dengan seluruh tugas yang diberikan
perawat memiliki usia masa dewasa awal kepadanya sesuai dengan standar yang
sebanyak 65,0 %, sebagian besar perawat berlaku. (Okaisu, 2014).
berjenis kelamin perempuan sebanyak 80%

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 235


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

Kinerja perawat adalah bentuk Penelitian yang sama oleh Widodo


pelayanan profesional yang merupakan (2016) menyatakan bahwa sebagian besar
bagian integral dari pelayanan kesehatan. kinerja perawat kurang baik dalam
Merawat orang sakit sudah ada sekajak pendokumentasian proses keperawatan
zaman purba yang didasari oleh insting dan sebesar 67.8%. Akan tetapi hasil penelitian
pengalaman. Dalam sistem asuhan yang berbeda oleh Sutrisno (2017)
keperawatan, kinerja dapat diartikan melalui menunjukkan bahwa kinerja perawat berada
kepatuhan perawat sesuai standar. Untuk di katagori baik sebesar 76,1% (54 orang).
penilaian ini digunakan metode dan Berdasarkan hasil penelitian, teori dan
instrument peilaian yang bakuoleh penelitian terkait yang ada peneliti
Departemen Kesehatan RI Tahun 2005 mengasumsikan bahwa kinerja perawat
(Triwibowo, 2013). mendukuemtasikan asuhan keperawatan
Kinerja perawat pelaksana dalam masih rendah hal ini karena terlalu tingginya
pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan beban kerja perawat akan mempengaruhi
upaya meningkatan mutu pelayanan performa seorang perawat dalam
keperawatan yang diberikan dalam bentuk mendokumentasikan asuhan keperawatan.
kinerja perawat dan harus didasari Beban kerja yang berlebih akan membuat
kemampuan yang tinggi sehingga kinerja perawat tidak fokus melakukan pengisian
mendukung pelaksanaan tugas dalam format asuhan keperawatan apalagi
pelayanan keperawatan. Kinerja merupakan ditambah format asuhan keperawatan yang
suatu hasil kerja seseorang yang dilakukan panjang.
sesuai dengan tugas dalam suatu organisasi
(Nursalam, 2015). Sedangkan menurut KESIMPULAN DAN SARAN
Efendi (2015) kinerja perawat yang baik Kesimpulan
merupakan jembatan dalam menjawab a. Distribusi frekuensi karakteristik
jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang perawat diketahui bahwa lebih dari
diberikan terhadap pasien baik yang sakit setengah perawat memiliki usia masa
maupun sehat. Kunci utama dalam dewasa awal sebanyak 65,0 %, sebagian
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan besar perawat berjenis kelamin
adalah perawat yang mempunyai kinerja perempuan dan memiliki masa kerja ≥ 3
tinggi. Perilaku kerja (performance) yang tahun yaitu sebanyak 80,0 % serta lebih
dihasilkan perawat tidak lepas dari faktor dari setengah perawat berpendidikan D3
yang mempengaruhinya. sebanyak 57,5 %.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 236


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

b. Distribusi frekuensi kinerja perawat b. Bagi STIK Bina Husada Palembang


diketahui bahwa lebih dari setengah Diharapkan bagi institusi pendidikan
memiliki asuhan keperawatan yang untuk dapat menambahkan refrensi
kurang baik yaitu sebanyak 75,0%. tentang kinerja perawat, karena saat ini
hanya sebagian refrensi yang dapat
Saran
ditemukan yang berkaitan dengan
a. Bagi Rumah Sakit dan Perawat
beberapa factor tersebut.
Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
untuk dapat mengevaluasi kinerja
Sebagai tambahan referensi tentang
perawat dan mendapat dorongan untuk
metode penelitian yang menguraikan
meningkatkan kinerjanya dalam
tentang hubungan kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan
pendokumentasian asuhan keperawatan
di ruangan. Bagi perawat diharapkan
dengan kinerja perawat. Metode tersebut
agar dapat meningkatkan kelengkapan
dapat dilanjutkan dan digunakan oleh
dokumentasi asuhan keperawatan
peneliti selanjutnya agar dapat
terutama dalam penyusunan rencana
digunakan dengan variabel yang lain.
keperawatan yang berdasarkan tujuan
dan kriteria hasil.

DAFTAR PUSTAKA

Bakri, H.M, 2017. Manajemen Keperawatan : Konsep Dan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Yogyakarta : Katalok Dalam Terbitan.

Noorkasian, dkk 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Dokumentasi


Keperawatan.Jurnal Keperawatan Indonsia.Volume 18
No.1http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/391Diakses pada tanggal 03 April 2019.

Nursalam, 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 4.Jakarta : Salemba Medika.

Okaisu, E.M, dkk 2014. Improving the quality of nursing documentation: Anaction research
project. http://www.ncbi.nlm.govDiakses pada tanggal 16 Februari 2019.

PPNI. (2016). Perubahan Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Perawat


Indonesia, Dewan Pengurus Pusat.

Prabowo, Tri, 2017. Dokumentasi Keperawatan. I-Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 237


Volume 4, Nomor 2, Agustus 2019 Aris Citra Wisuda1, Dwi Octhaviana Putri2

Ramadini, I &Erin J. 2015. Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Perawat Pelaksanadi


Ruangan Rawat Inap RSUD Dr. Rasidin Padang.Jurnal Ners Keperawatan. Volume 11,
No 1http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/nersindexDiakses pada tanggal 09 Februari
2019.

Sutrisno, Y.M, dkk. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Rawat
Inap Di RSUD Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 5,
Nomor 1.http://ejournal3.undip.ac.idDiakses pada tanggal 18 Februari 2019

Triwibowo, Cecep. 2013. Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta :


Trans Info Medika.

Widodo, W, dkk, 2016. Kinerja Perawat Pelaksana dalam Pendokumentasian Asuhan


Keperawatan di Irina F RSUD Prof DR.R. D. Kandou Manado. e-jurnal Keperawatan,
Vol. 4 No. 2 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/12871Diakses pada
tanggal 9 Februari 2019.

Zulkarnain. 2017. Analisis Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pengarahan Kepala Ruangan


Dengan Kinerja Perawat Dalam Menerapakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap RSUD Bima. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Pendidikan . JISIP, Vol. 1 No.
2http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/view/356Diakses pada tanggal
29 Maret 2019.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 238

Anda mungkin juga menyukai