Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KUALITAS DOKUMENTASI PROSES KEPERAWATAN

Junimiserya Zalukhu
junimiserya01@gmail.com

ABSTRAK

Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat
dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan
tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Ada faktor faktor yang
mempengaruhi kualitas dokumentasi proses keperawatan diantaranya kelengkapan
dokumentasi keperawatan, pelaksanaan dokumentasi keperawatan, beban kerja perawat, serta
faktor diri perawat yang memengaruhi perilaku kerja usia perawat, tingkat pendidikan
perawat, pengalaman kerja perawat, pelatihan perawat, motivasi kerja, pengetahuan terkait
dokumentasi keperawatan. Perawat yang baik dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan
berarti baik saat melakukanan setiap tahap proses keperawatan. Kualitas asuhan keperawatan
dapat tergambar dari dokumentasi proses keperawatan

Kata Kunci : dokumentasi keperawatan, faktor faktor kualitas dokumentasi keperawatan,


dokumentasi proses keperawatan, mutu asuhan keperawatan

LATAR BELAKANG Pendokumentasian merupakan


Mutu asuhan keperawatan dapat bukti legal pelaksanaan pelayanan di
tergambar dari dokumentasi proses rumah sakit. Kualitas pelayanan disuatu
keperawatan. Dokumentasi dalam rumah sakit salah satunya dapat dilihat
keperawatan memegang peranan penting dari pelaksanaan pendokumentasian
terhadap segala macam tuntutan asuhan keperawatan Pendokumentasian
masyarakat yang semakin kritis dan asuhan keperawatan dilakukan sebagai
mempengaruhi kesadaran masyarakat akan bukti tindakan keperawatan sudah
hak-haknya dari suatu unit kesehatan. dilakukan secara professional dan legal
Gillies (1994) dalam Yanti,Retyaningsih sehingga dapat memberikan perlindungan
Ida & Bambang Edi Warsito, (2013) pada perawat dan pasien
Pendokumentasian merupakan basis), akurat (accuracy), lengkap
suatu kegiatan pencatatan, pelaporan atau (completeness), ringkas (conciseness),
merekam suatu kejadian serta aktivitas terorganisir (organization), waktu yang
yang dilakukan dalam bentuk pemberian tepat (time liness), dan bersifat mudah
pelayanan yang dianggap penting dan dibaca (legability). Di dalam ANA, (2010)
berharga. Pendokumentasian yang tidak Prinsip-prinsip pendokumentasian direvisi
dilakukan dengan lengkap dapat menjadi tiga bentuk standar dokumentasi
menurunkan mutu pelayanan keperawatan yaitu communication, accountability, dan
karena tidak dapat mengidentifikasi sejauh safety. (Yanti,Retyaningsih Ida &
mana tingkat keberhasilan asuhan Bambang Edi Warsito, 2013)
keperawatan yang telah diberikan, dalam Pelaksanaan dokumentasi
aspek legal perawat tidak mempunyai keperawatan merupakan salah satu alat
bukti tertulis jika klien menuntut ukur untuk mengetahui, memantau, dan
ketidakpuasan akan pelayanan menilai suatu pelayanan asuhan
keperawatan. (Yanti,Retyaningsih Ida & keperawatan yang dilakukan oleh rumah
Bambang Edi Warsito, 2013) sakit . Dokumentasi keperawatan tidak
Pendokumentasian berguna bagi hanya mencerminkan kualitas perawatan
rumah sakit dalam meningkatkan standar saja tetapi membuktikan
akreditasi, sebagai alat komunikasi antar pertanggunggugatan setiap tim
profesi, indikator pelayanan mutu, bukti keperawatan.
tanggung jawab, dan tanggung gugat Oleh karena itu, jika kegiatan
perawat, sumber data dan sebagai sarana keperawatan tidak didokumentasikan
penelitian (Jefferies, Johnson, Nicholls & dengan baik, akurat, obyektif, dan lengkap
Lad, 2012). serta sesuai dengan standar asuhan
Dokumentasi asuhan keperawatan keperawatan maka sulit untuk
menggunakan pendekatan proses membuktikan bahwa tindakan
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, keperawatan telah dilakukan dengan benar
perumusan diagnosa, perencanaan, (Noorkasiani, Gustina, R. Siti
pelaksanaan, dan evaluasi sebagai metode Maryam,2015)
ilmiah penyelesaian masalah keperawatan Keberhasilan pendokumentasian
pada pasien untuk meningkatkan outcome asuhan keperawatan sangat dipengaruhi
pasien. Menurut Potter & Perry; 2009,Ciri oleh seorang perawat sebagai ujung
dokumentasi asuhan keperawatan yang tombak dalam memberikan asuhan
baik adalah berdasarkan fakta (factual keperawatan. Menurut Gibson (1996)
dalam Noorkasiani, Gustina, R. Siti terkait pelayanan yang diberikan kepada
Maryam (2015) bahwa faktor individu pasiennya. (Noorkasiani, Gustina, R. Siti
yang memengaruhi perilaku kerja antara Maryam,2015)
lain umur, lama kerja, pendidikan, dan
pelatihan. Produktivitas seorang pekerja METODE
menurun dengan bertambahnya umur, Metode penelitian yang dilakkan adalah
sedangkan lama kerja mempunyai literature review. Literature review ini
hubungan yang positif terhadap menganalisis jurnal, text book, dan ebook
produktivitas pekerjaan. Menurut Siagian yang relevan dengan topik pembahasan
(2002) dalam (Noorkasiani, Gustina, R. yaitu Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Siti Maryam,2015) menyatakan bahwa Kualitas Dokumentasi Proses
makin tinggi tingkat pendidikan seseorang Keperawatan.Referensi akan dicantumkan
makin besar keinginan untuk dengan jelas di daftar pustaka pada bagian
memanfaatkan pengetahuan dan akhir kajian. Jurnal,text book, dan ebook
keterampilan. Menurut Notoatmodjo yang digunakan adalah yang diterbitkan 8
(2003) Pelatihan merupakan bagian dari tahun terakhir.
proses pendidikan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. HASIL
(Noorkasiani, Gustina, R. Siti Berdasarkan kajian literature, pelaksanaan
Maryam,2015) dokumentasi keperawatan merupakan
Dokumentasi dibutuhkan untuk salah satu alat ukur untuk mengetahui,
keamanan pasien dan menjaga catatannya memantau, dan menilai suatu pelayanan
untuk tetap jelas, akurat, dan komprehensif asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
menjadi bermanfaat bagi perawat dalam rumah sakit . Dokumentasi keperawatan
pekerjaan sehari-hari. Kualitas tidak hanya mencerminkan kualitas
dokumentasi keperawatan menunjukkan perawatan saja tetapi membuktikan
pemberian perawatan yang baik melalui pertanggunggugatan setiap tim
komunikasi yang efektif di antara perawat keperawatan . Oleh karena itu, jika
dan dengan pemberi perawatan yang lain kegiatan keperawatan tidak
seperti keluarga pasien. Bjorvell (2002) didokumentasikan dengan baik, akurat,
menyatakan dari hasil FGD perawat bahwa obyektif, dan lengkap serta sesuai dengan
cara menuliskan dokumentasi keperawatan standar asuhan keperawatan maka sulit
membuat mereka menjadi berpikir kritis untuk membuktikan bahwa tindakan
dan berpikir dengan cara yang berbeda keperawatan telah dilakukan dengan benar.
Ada faktor faktor yang mempengaruhi dokumentasi proses keperawatan, semua
kualitas dokumentasi proses keperawatan kegiatan dalam proses keperawatan dapat
diantaranya kelengkapan dokumentasi ditampilkan kembali sehingga dapat
keperawatan, pelaksanaan dokumentasi diteliti ulang untuk dikembangkan atau
keperawatan, beban kerja perawat, serta diperbaiki .
faktor diri perawat yang memengaruhi
Jika data hasil pengkajian sesuai
perilaku kerja usia perawat, tingkat
dengan pedoman, dikelompokan (bio-
pendidikan perawat, pengalaman kerja
psiko-sosialspiritual) dalam format yang
perawat, pelatihan perawat, motivasi kerja,
berlaku , dan masalah tidak dirumuskan
pengetahuan terkait dokumentasi
berdasarkan kesenjangan antara status
keperawatan,
kesehatan dengan keadaan normal,ada
beberapa hal yang menyebabkan hal ini
PEMBAHASAN
antara lain kurang tersosialisasi
Kualitas asuhan keperawatan dapat
pemahaman pengisian form asuhan
tergambar dari dokumentasi proses
keperawatan yang ada di Rumah Sakit.
keperawatan . Dokumentasi dalam
Tindakan evaluasi yang dilakukan kurang
keperawatan memegang peranan penting
rutin dan terjadwal dalam pelaksanaan
terhadap segala macam tuntutan
pendokumentasian asuhan keperawatan,
masyarakat yang semakin kritis dan
pemahaman perawat muda yang belum
mempengaruhi kesadaran masyarakat akan
menerapkan asuhan keperawatan
hak-haknya dari suatu unit kesehatan.
professional bahwa pencatatan dan
Kualitas Dokumentasi Proses Asuhan pelaporan adalah suatu hal mutlak yang
Keperawatan harus ada dan dilaksanakan.

Menurut Nursalam (2008) di dalam Jika perawat melakukan


Yanti,Retyaningsih Ida & Bambang Edi pendokumentasian tidak dirumuskan
Warsito (2013) hakikat dokumentasi berdasarkan problem, etiology,dan
asuhan keperawatan adalah terciptanya symptom dan tidak dirumuskan diagnosa
kegiatan-kegiatan keperawatan yang keperawatan aktual/potensial,Hal ini tidak
menjamin tumbuhnya pandangan, sikap, sejalan dengan pendapat Nursalam (2008)
cara berpikir, dan bertindak profesional semua diagnosa keperawatan harus
pada setiap perawat. Pendekatan yang didukung oleh data. Definisi karakteristik
sistematis dan logis dengan landasan tersebut dinamakan tanda dan gejala, tanda
ilmiah yang benar, serta melalui adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan
gejala adalah sesuatu yang dirasakan oleh keperawatan kepada pasien . Setiap pasien
pasien. Setelah perawat mengelompokkan, yang memerlukan asuhan keperawatan
mengidentifikasi, dan memvalidasi data- perlu suatu perencanaan yang baik.
data bermakna, maka tugas perawat pada Perencanaan adalah bagian dari fase
tahap ini adalah merumuskan suatu pengorganisasian dalam proses
diagnosa keperawatan . Diagnosa keperawatan yang meliputi tujuan
keperawatan bersifat aktual jika perawatan, penetapan pemecahan masalah,
menjelaskan masalah nyata yang terjadi dan menentukan tujuan perencanaan untuk
saat ini sesuai data klinik yang ditemukan. mengatasi masalah klien . Suatu
Syarat untuk menegakkan diagnosa perencanaan yang kurang baik akan
keperawatan aktual harus ada unsur berakibat rendahnya mutu pelayanan
problem, etiology, dan symptom. Peneliti keperawatan pada pasien sebagai akibat
mengamati dari hasil dokumentasi, dari data yang kurang lengkap.
perawat sepertinya ragu menentukan
Tahap implementasi, jika perawat
diagnosa yang tepat karena masih
mengobservasi respons pasien , revisi
kurangnya pengalaman. Sebaiknya
tindakan tidak berdasarkan hasil evaluasi,
diadakan diskusi rutin terhadap
hal ini dapat disebabkan karena perawat
permasalahan yang ada sehingga bisa
merasa kurang sosialisasi mengenai
terdapat curah pendapat sebagai ajang
standar operasional prosedur tentang
berbagi pengalaman.
pendokumentasian asuhan keperawatan
Tahap perencanaan yang tidak yang baku di rumah sakit, perawat
disusun menurut urutan prioritas , tujuan mengerjakan tugas lain sehingga tidak
tidak mengandung komponen mempunyai waktu untuk bertatapan
pasien,perubahan perilaku, kondisi pasien. langsung dengan pasien. Implementasi
Tahap perencanaan yang ditulis perawat adalah pelaksanaan dari rencana intervensi
dapat dilihat mayoritas tidak mengandung untuk mencapai tujuan yang spesifik .
komponen pasien, perubahan perilaku, Tujuan dari implementasi adalah
kondisi pasien. Hal ini perlu mendapat membantu klien dalam mencapai tujuan
perhatian manajemen asuhan keperawatan yang telah ditetapkan yang mencakup
dalam hal evaluasi, monitoring, serta peningkatan kesehatan, pencegahan
pembinaan bagi perawat. penyakit, pemulihan kesehatan, dan
memfasilitasi koping.
Rencana keperawatan merupakan
metode komunikasi tentang asuhan
Evaluasi merupakan langkah akhir yang kurang, perawat lebih
proses keperawatan. Tugas selama tahap memprioritaskan tindakan langsung dan
ini termasuk pendokumentasian kekurangan tenaga keperawatan . Faktor
pernyataan evaluasi dan revisi rencana waktu atau lama pelaksanaan
asuhan keperawatan dan intervensi. pendokumentasian yang dibutuhkan
Pernyataan evaluasi memberikan informasi perawat mempunyai pengaruh yang
yang penting tentang pengaruh intervensi signifikan.
yang direncanakan pada status kesehatan
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
klien (.Pencatatan evaluasi tidak mengacu
Kualitas Dokumentasi Proses
pada tujuan dan hasil evaluasi tidak
Keperawatan
dicatat.
1. Kelengkapan Dokumentasi
Pendokumentasian asuhan Keperawatan
keperawatan sangat penting dilakukan, hal Kelengkapan dokumentasi
ini perlu mengingat catatan tersebut dapat keperawatan yang rata-rata kelengkapan
digunakan sebagai alat untuk pendokumentasian asuhan keperawatan
mengevaluasi perawat dalam melakukan mencapai <80% menunjukkan
tindakannya terhadap pasien. Dokumentasi kelengkapan dokumentasi keperawatan
asuhan keperawatan apabila dikemudian belum memenuhi standar asuhan
hari ada kasus hukum yang berkaitan keperawatan Depkes. Ini mencerminkan
dengan pasien tertentu maka catatan mutu pelayanan keperawatan yang masih
asuhan keperawatan dapat dijadikan bukti rendah. Sedangkan standar asuhan
sah terhadap tindakan yang dilakukan oleh keperawatan Depkes yaitu mencapai 80%.
perawat. Tindakan menghitamkan catatan sehingga mencerminkan mutu pelayanan
dan masih terdapat ruang kosong keperawatan tinggi.
menunjukkan bahwa tanggung jawab dan 2. Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan
tanggung gugat masih rendah, sehingga Perawat yang baik dalam
perlu dilakukan pengawasan dan pelaksanaan dokumentasi keperawatan
pengecekan pada setiap dokumen. berarti baik saat melakukanan proses
(Yanti,Retyaningsih Ida & Bambang Edi keperawatan. Proses keperawatan sangat
Warsito, 2013) bermanfaat bagi pasien, perawat dan
rumah sakit. Manfaat bagi pasien antara
Penyebab kurang baiknya
lain mendapat pelayanan keperawatan
dokumentasi asuhan keperawatan adalah
yang bermutu, efektif dan efisien; pasien
pengetahuan dan pemahaman perawat
bebas mengemukakan pendapat atau pendokumentasian asuhan keperawatan.
kebutuhannya demi proses kesembuhan; Semakin banyak jumlah pasien akan
mendapatkan kepuasan dari pelayanan meningkatkan beban kerja dan pada
yang diberikan. Manfaat untuk perawat akhirnya akan berpengaruh terhadap
adalah mengembangkan kemampuan kualitas pelayanan. Begitu halnya akibat
berpikir kritis maupun keterampilan dari kekurangan tenaga akibat penyebaran
teknis; meningkatkan kemandirian perawat dan alokasi yang tidak merata
dan meningkatkan citra perawat di mata menyebabkan beban kerja meningkat dan
masyarakat. Manfaat bagi rumah sakit risiko terjadi penurunan kualitas pelayanan
adalah meningkatkan citra rumah sakit keperawatan.
sehingga meningkatkan keuntungan bagi
rumah sakit. 4. Usia Perawat
Berdasarkan pendapat Gibson
3. Beban Kerja Perawat (1996) dalam Yanti,Retyaningsih Ida &
Hasil penelitian dari L.M. Harmain Bambang Edi Warsito (2013) yang
Siswanto, (2013),Faktor-Faktor Yang mengemukakan bahwa pekerja yang lebih
Berhubungan Dengan Kelengkapan tua dianggap lebih cakap secara teknis,
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan, lebih banyak pengalaman dan lebih
menunjukkan bahwa sebagian besar bijaksana dalam pengambilan keputusan.
perawat yang mempunyai beban kerja Usia perawat dewasa muda pada
tinggi tidak melakukan pendokumentasian umumnya mereka kurang memiliki rasa
dengan lengkap. Hasil juga menunjukkan tanggung jawab, kurang disiplin, sering
terdapat hubungan yang bermakna antara berpindah-pindah pekerjaan, belum
beban kerja dengan kelengkapan mampu menunjukkan kematangan jiwa,
pendokumentasian asuhan keperawatan. dan belum mampu berpikir rasional.
Berdasarkan hasil penelitian dari semua Perawat usia muda masih memerlukan
perawat yang mempunyai beban kerja bimbingan dan arahan dalam bersikap
tinggi tersebut hanya 16,7% yang disiplin serta ditanamkan rasa tanggung
melakukan pendokumentasian dengan jawab sehingga pemanfaatan usia
lengkap. Hasil penelitian ini sejalan produktif bisa lebih maksimal
dengan pendapat Ilyas (2012) bahwa (Yanti,Retyaningsih Ida & Bambang Edi
beban kerja perawat yang tinggi Warsito, 2013)
memengaruhi produktivitas kinerja
perawat termasuk kegiatan
5. Tingkat Pendidikan Perawat untuk peningkatan pengetahuan dan
Tingkat pendidikan yang tinggi keterampilan kerja. Perhubungan secara
umumnya menyebabkan seseorang lebih bermakna dengan kinerja perawat dalam
mampu dan bersedia menerima tanggung pendokumentasian keperawatan dan ada
jawab. M tinggi pendidikan seseorang pengaruh positif dari pelatihan pada
makin besar keinginan untuk kelengkapan dokumentasi keperawatan.
memanfaatkan pengetahuan dan Pelatihan merupakan suatu fungsi
keterampilan. Tingkat pendidikan manajemen yang perlu dilaksanakan terus
berhubungan secara bermakna dengan menerus dan ini sangat penting dalam
kinerja perawat dalam pendokumentasian peningkatan kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan. Tingkat pendidikan keperawatan. Tingginya persentase
berhubungan secara bermakna dengan perawat yang tidak pernah mengikuti
motivasi perawat dalam penerapan proses pelatihan pendokumentasian disebabkan
keperawatan. karena manajemen rumah sakit sudah lama
tidak menyelenggarakan pelatihan
6. Pengalaman Kerja Perawat pendokumentasian asuhan keperawatan.
Terdapat suatu hubungan yang (Yanti,Retyaningsih Ida & Bambang Edi
positif antara masa kerja dan produktifitas Warsito, 2013)
pekerjaan. Makin lama seseorang bekerja 8. Motivasi kerja
makin terampil dan berpengalaman Motivasi kerja yang semakin tinggi
melaksanakan pekerjaannya. Lama kerja menjadikan perawat mempunyai semangat
menjadi sangat penting karena dapat yang tinggi untuk memberikan pelayanan
mencerminkan tingkat kepuasan akhir yang terbaik. Hal ini sebanding dengan
yang dapat dicapai oleh karyawan. Faktor motivasi untuk melakukan
lama kerja berpengaruh terhadap kinerja pendokumentasian yang tinggi akan
perawat dalam pendokumentasian proses menghasilkan kualitas dokumentasi yang
keperawatan. baik. Motivasi merupakan dorongan yang
berpengaruh membangkitkan,
7. Pelatihan Perawat mengarahkan, dan memelihara perilaku
Sesuai dengan pendapat yang berhubungan dengan lingkungan
Notoatmodjo (2003) dalam kerja.
Yanti,Retyaningsih Ida & Bambang Edi
Warsito (2013) yang menyatakan pelatihan
merupakan bagian dari proses pendidikan
9. Pengetahuan terkait Dokumentasi asuhan keperawatan dapat tergambar dari
Keperawatan. dokumentasi proses keperawatan
Tingkat pengetahuan berhubungan
secara bermakna dengan kinerja perawat
DAFTAR PUSTAKA
dalam pendokumentasian keperawatan.
Adanya hubungan bermakna dan berpola 1. Dinarti & Yuli Mulyanti. (2017).
positif antara pemahaman terhadap Dokumentasi Keperawatan.
pendokumentasian proses keperawatan Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
dengan kompetensi mendokumentasikan 2. Ilyas, Y. (2012). Kinerja: Teori,
proses keperawatan. penilaian, dan penelitian (Edisi
revisi). Depok: Fakultas Kesehatan
PENUTUP Masyarakat UI.
3. Jefferies, D., Johnson, M.,
Dokumentasi keperawatan
Nicholls, D., & Lad, S. (2012). A
merupakan bukti pencatatan dan pelaporan
ward-based writing coach program
yang dimiliki perawat dalam melakukan
to improve the quality of nursing
catatan keperawatan yang berguna untuk
documentation. Journal Nurse
kepentingan klien, perawat dan tim
Education Today, 32, 647– 651.
kesehatan dalam memberikan pelayanan
4. Kasim, M., Abdurraouf, M. (2016).
kesehatan. Ada faktor faktor yang
Peningkatan Kualitas Pelayanan
mempengaruhi kualitas dokumentasi
dan pen dokumentasikan Asuhan
proses keperawatan diantaranya
Keperawatan Dengan Metode TIM.
kelengkapan dokumentasi keperawatan,
Nurseline Journal. Vol 1. No 1.
pelaksanaan dokumentasi keperawatan,
5. Kodim, Yulianingsih. (2015).
beban kerja perawat, serta faktor diri
Konsep Dasar Keperawatan.
perawat yang memengaruhi perilaku kerja
Jakarta: TIM.
usia perawat, tingkat pendidikan perawat,
6. Myny, D., Hecke, A.V.,
pengalaman kerja perawat, pelatihan
DeBacquer, D., Verhaeghe, S.,
perawat, motivasi kerja, pengetahuan
Gobert, M., Defloor, T., &
terkait dokumentasi keperawatan. Perawat
Goubergen, D.V. (2012).
yang baik dalam pelaksanaan dokumentasi
Determining a set of measurable
keperawatan berarti baik saat melakukanan
and relevant factors affecting
setiap tahap proses keperawatan. Kualitas
nursing workload in the acute
hospital setting: A Cross-sectional
study. International Journal of 10. Siswanto1,L.M. Harmain,dkk.
Nursing Studies, 49 (4), 427–436. (2013). Faktor-Faktor Yang
doi: 10.1016/j. Berhubungan Dengan Kelengkapan
ijnurstu.2011.10.005. Pendokumentasian Asuhan
7. Gustina ,Noorkasiani, R. Siti Keperawatan, Jurnal Keperawatan
Maryam. (2015). Faktor-Faktor Indonesia, 16(2),77-84.
Yang Berhubungan Dengan 11. Sugiharto, A.S., Keliat, B.A.,
Kelengkapan Dokumentasi Hariyati, T.S. (2012). Manajemen
Keperawatan, Jurnal Keperawatan keperawatan aplikasi MPKP di
Indonesia, 18 (1),1-8. rumah sakit. Jakarta: EGC.
8. Simamora, R. (2009). Dokumentasi 12. Yanti,Retyaningsih Ida &
Proses Keperawatan. Bambang Edi Warsito. (2013).
9. Simamora, R. H., Purba, J. M., Hubungan Karakteristik Perawat,
Bukit, E. K., & Nurbaiti, N. Motivasi, Dan Supervisi Dengan
(2019). Penguatan Peran Perawat Kualitas Dokumentasi Proses
Dalam Pelaksanaan Asuhan Asuhan Keperawatan, Jurnal
Keperawatan Melalui Pelatihan Managemen Keperawatan. 1 (2),
Layanan Prima. JPPM (Jurnal 107-114
Pengabdian Dan Pemberdayaan
Masyarakat), 3(1), 25-31.

Anda mungkin juga menyukai