Latar Belakang
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat
dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Asuhan Dokumentasi dalam proses asuhan
keperawatan merupakan tampilan perilaku atau kinerja perawat pelaksana dalam memberikan
proses asuhan keperawatan kepada pasien selama pasien dirawat di rumah sakit. Kualitas
pendokumentasian keperawatan dapat dilihat dari kelengkapan dan keakuratan menuliskan
proses asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien, yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi.
Pelaksanaan dokumentasi keperawatan merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui,
memantau, dan menilai suatu pelayanan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh rumah sakit
(Fischbach, 1991). Dokumentasi keperawatan tidak hanya mencerminkan kualitas perawatan saja
tetapi membuktikan pertanggunggugatan setiap tim keperawatan (Potter & Perry, 2005). Oleh
karena itu, jika kegiatan keperawatan tidak didokumentasikan dengan baik, akurat, obyektif, dan
lengkap serta sesuai dengan standar asuhan keperawatan maka sulit untuk membuktikan bahwa
tindakan keperawatan telah dilakukan dengan benar (Gillies, 2000; Carpenito, 1999).
Pendokumentasian yang akurat dan baik dalam asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat
penting, namun dalam praktiknya masih banyak hambatan-hambatan yang mengakibatkan
pendokumentasian yang dilakukan oleh perawat belum sempurna. Kurang patuhnya perawat
akan berakibat rendahnya mutu asuhan keperawatan dan masih banyak lagi faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan.
Metode yang digunakan ialah literatur review yang didapatkan dari berbagai sumber jurnal, text
book, dan penelitian sebelumnya. Tidak dilakukan langsung di lapangan, hanya mengumpulkan
informasi-informasi yang didapatkan. Sumber yang digunakan merupakan karya ilmiah yang
dibuat dalam 8 tahun terakhir. Penulisan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan 10 referensi
terpercaya dan akurat, kemudian penulis menganalisis lalu menyimpulkan hasil pemikiran dari
10 referensi tersebut.
Hasil
Perawat memerlukan suatu keterampilan untuk dapat memenuhi standar yang sesuai. Standar
adalah suatu ukuran atau model yang harus dipenuhi oleh hal-hal serupa.
Standar dokumentasi adalah suatu situasi pernyataan tentang kualitas dan kuantitas dokumentasi
yang dipertimbangkan dengan baik dalam suatu situasi tertentu. Standar dokumentasi
memberikan informasi adanya suatu ukuran terhadap kualitas dokumentasi keperawatan.
Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi untuk memperkuat pola pendokumentasian dan
sebagai petunjuk atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan asuhan
keperawatan. Kemampuan perawat dalam pendokumentasian ditujukan pada keterampilan
menulis sesuai dengan standar dokumentasi yang konsisten, efektif, lengkap, dan akurat.
Dokumentasi keperawatan adalah sebuah alat perekam terhadap masalah yang berkaitan dengan
klien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat catatan yang ada dan sebagai alat
komunikasi yang dijadikan pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien.
Pencatatan data klien yang dilakukan dengan lengkap dan akurat akan memberikan kemudahan
bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh klien. Selain itu untuk
mengetahui sejauh mana masalah yang dialami oleh klien untuk dapat diatasi dan seberapa jauh
masalah baru dapat di identifikasi dan di monitor melalui catatan yang akurat, hal ini akan
membantu meningkatkan mutu keperawatan.
Manfaat dari dokumentasi keperawatan adalah dimana dokumentasi keperawatan yang berisi
semua catatan tentang informasi klien dan merupakan dokumentasi yang resmi yang bernilai
hukum. jika perawat mengalami suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan,
dimana peran perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa maka dokumentasi
sangat diperlukan.
Dokumentasi dapat dijadikan barang bukti di pengadilan sebagai bukti. Maka dari itu data klien
harus di identifikasi secara lengkap, jelas dan objektif dan ditandatangani oleh perawat, nama
jelas, tanggal, perlunya penulisan dengan jelas agar tidak menimbulkan salah interpretasi.
Pembahasan
Dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting dalam aspek hukum, kualitas pelayanan,
komunikasi, pendidikan, penelitian, dan akreditasi. Berkaitan dengan perlindungan hukum,
dokumentasi asuhan keperawatan dapat memberi bukti yang berharga tentang kondisi pasien dan
pengobatannya dan dapat bersifat kritis dalam menentukan standar perawatan apakah telah
dipenuhi atau tidak (Nursalam, 2008).
Komponen dokumentasi asuhan keperawatan meliputi komponen isi dokumentasi dan komponen
dalam konsep penyusunan dokumentasi. Komponen isi dokumentasi meliputi: pengkajian,
diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan, evaluasi,
pengesahan (tanda tangan/paraf dan nama terang perawat), dan catatan keperawatan diisi secara
lengkap dan jelas, resume keperawatan (Catatan pasien pulang atau meninggal dunia).
Standar asuhan keperawatan diberlakukan di seluruh rumah sakit melalui Surat keputusan
direktur jenderal pelayanan medik nomor: YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya
standar asuhan keperawatan di rumah sakit. Standart Operating Procedure (SOP) merupakan
akitivitas dari NIC (Nursing Intervention Classification). NIC (Nursing Intervention
Classification) adalah sistem klasifikasi perawatan yang menggambarkan kegiatan yang
dilakukan oleh perawat sebagian bagian dari proses keperawatan yang berasosiasi dengan
pembuatan rencana asuhan keperawatan. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai langkah -
langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki. Proses yang
dikehendaki tersebut berupa penggunapengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas,
aliran data, dan aliran kerja.
Prosedur operasional standar adalah proses standar langkah - langkah sejumlah instruksi logis
yang harus dilakukan berupa aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Dilihat dari fungsinya, SOP
berfungsi membentuk sistem kerja & aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat
dipertanggung jawabkan, menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku, menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan
kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian
pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan, menjamin konsistensi dan proses kerja
yang sistematik, dan menetapkan hubungan timbal balik antar satuan kerja.
Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting dilihat dari berbagai aspek
diantaranya
Hukum, Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai
hukum. Bila terjadi suatu masalah (misconduct) yang berhubungan dengan profesi keperawatan,
dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi dapat
dipergunakan sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut dapat digunakan sebagai barang bukti
dipengadilan. Oleh karena itu datadata harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, objektif, dan
ditandatangani oleh tenaga kesehatan (perawat), tanggal, dan perlu dihindari adanya penulisan
yang dapat menimbulkan interpretasi yang salah.
Kualitas Pelayanan, Pendokumentasian data klien yang lengkap dan akurat, akan memberi
kemudahan bagi perawat dalam membanru menyelesaikan masalah klien. Dan untuk mengetahui
sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah dapat diidentifikasi dan
dimonitor melalui dokumentasi yang akurat. Hal ini akan membanru meningkatkan kualitas
(mutu) pelayanan keperawatan.
Komunikasi, Dokumentasi keadaan klien merupakan alat "perekam" terhadap masalah yang
berkaitan dengan klien. Perawat atau profesi kesehatan lain dapat melihat dokumentasi yang ada
dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keuangan, Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua asuhan keperawatan yang belum,
sedang, dan telah diberikan didokumentasikan dengan lengkap dan dapat dipergunakan sebagai
acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan bagi klien.
Akreditasi, Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan pemberian asuhan keperawatan yang diberikan guna
pembinaan dan pengembangan lebih lanjut. Hal ini selain bermanfaat bagi peningkatan kualitas
pelayanan, juga bagi individu perawat dalam mencapai tingkat kepangkatan yang lebih tinggi.
Penutup
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat
dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat, dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pendokumentasian dalam proses keperawatan merupakan hal yang sangat penting, namun
didalam prakteknya masih banyak ditemukan hambatanhambatan yang mengakibatkan
pendokumentasian belum baik dan sempurna. Kurang patuhnya perawat akan berakibat terhadap
rendahnya mutu asuhan keperawatan ,disarankan untuk dapat memperbaiki ketenagaan,
mempertahankan dan meningkatkan motivasi perawat dalam melaksanakan pendokumentasian
proses keperawatan agar proses pendokumentasian berjalan dengan baik . Dokumentasi yang
dilakukan oleh perawat memiliki fungsi sebagai bukti bagi perawat telah melakukan tindakan
yang dilakukannya
Daftar Pustaka
Kimalaha, N., Mahfud, M., & Anggraini, A. N. (2019). Pengetahuan dan Beban Kerja Perawat
Berhubungan Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Bangsal
Penyakit Dalam dan Bedah. Indonesian Journal of Hospital Administration, 1(2), 79-88.
Passya, P., Rizany, I., & Setiawan, H. (2019). Hubungan Peran Kepala Ruangan dan Supervisor
Keperawatan dengan Motivasi Perawat dalam Melakukan Dokumentasi Keperawatan. JURNAL
KEPERAWATAN RAFLESIA, 1(2), 99-108.
Rezkiki, F., Febrina, W., & Anggraini, D. (2019). PENGARUH PELAKSANAAN PRE DAN
POST CONFERENCE TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN.
Real in Nursing Journal, 2(1), 21-28.
Rosdahl, B.C & Kowalski, T.M. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Ed.10.Vol 1. Jakarta:
EGC
Saputra.C. , dkk. (2020). Andra’s Nursing Informatic System Application (ANNISA) dalam
Upaya Meningkatkan Pengetahuan Perawat tentang Dokumentasi Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Silampari Vol. 4, (1).
Simamora,R.H., Purba,J.M, Bukit,E.K, & Nurbaiti,N. (2019). Penguatan Peran Perawat dalam
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Layanan Prima. JPPM (Jurnal Pengabdian
dan Pemberdayaan Masyarakat),3(1), 25-31.