Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL BOOK REPORT

KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan Tahun akademik 2012

Di susun oleh EDIN EFENDI NASUTION NIM : 509331015

FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha Esa, yang memberikan taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Saya menyadari bahwa critical book ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan pihak-pihak yang terkait begitu juga mungkin dalam penyajiannya jauh dari kesempurnaan karena masih banyak terdapat kekurangan serta kelemahan dalam penyusunan makalah ini. Dengan bantuan dan dukungan yang telah kami dapatkan, semoga dapat menjadi amal baik dan mendapat imbalan yang baik pula dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami dan pembaca khususnya di dunia pendidikan.

BAGIAN I PENDAHULUAN

Judul Buku Penulis Penerbit Cetakan ISBN

: Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan : Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. : ALFABETA,CV : Januari 2009 : 978-602-8361-08-8

BAGIAN II CRITICAL BOOK REPORT

BAB I, MENINGLATKAN KUALITAS LAYANAN BELAJAR DENGAN SENTUHAN PENDIDIK YANG PROFESIONAL Pada BAB I ini secara detail telah dijelaskan tentang makna dan ciri-ciri suatu profesi, yaitu kekhususan bahwa profesi itu memerlukan kelengkapan mengajar atau keterampilan atau kedua-duanya yang menggambarkan bahwa seseorang itu dalam hal melaksanakan tugasnya. Akan tetapi pada BAB ini tidak ada penjelasan mengenai pengertian yang lebih terperinci lagi. Sebaiknya disini disebutkan sedikit mengenai apa itu profesi, professional, profesionalisme sehingga dapat memperkuat keterangan yang diberikan selanjutnya.

BAB

II,

PROFESI

GURU

DAN

KEPENDIDIKAN

DALAM

SISTEM

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN Pada BAB II ini dijelaskan mengenai Kedudukan Guru dan Tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional dalam administrasi dan manajemen pendidikan, Fungsi-fungsi administrasi dan manajemen pendidikan, serta Refleksi penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif profesi kependidikan. Akan tetapi pada BAB ini tidak ada penjelasan yang konkrit atau sama dengan kenyataannya di sekolah. Sebaiknya diberikan contoh-contoh semisal prosedur manajemen pendidikan maupun administrasi pendidikan.

BAB

III,

KEMAMPUAN

PROFESIONAL

PEMIMPIN

PENDIDIKAN

MENERAPKAN MODEL MANAJEMEN BERBASISI SEKOLAH

Pada BAB ini terdapat penjelasan mengenai kenapa manajemen berbasissekolah menjadi pilihan,kemandirian, otonomi, dan pemberdayaan manajemen pendidikan, pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan, serta kemampuan profesional pemimpin pendidikan. Dimana dalam menjelaskan pengertian manajemen pendidikan tersebut sebaiknya harus lebih jelas lagi dan ditambahkan contoh implementasinya mengenai manajemen pendidikan itu sendiri guna memperjelas keterangan sehingga pembaca mudah memahaminya. Kemudian alangkah baiknya lagi jika penulis memberikan contoh yang sesuai dengan kenyataannya langsung dilapangan. Agar para pembaca tidak bingung dengan apa yang tertulis dengan apa yang terjadi sebenarnya

BAB IV, GURU PROFESIONAL MEMPUNYAIKEMAPUAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN Pada BAB ini dijelaskan pengembangan dan implementasi kurikulum, model pengembangan kurikulum serta guruprofesional mampumengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum. Sebaiknya penulis juga menjelaskan dalam pengembangan kurikulum tidak hanya dilakukan oleh guru saja. Tetapi peran serta kepala sekolah, masyarakat, perkembangan zaman bahkan teknologi juga mempunya peranan penting dalam pengembangan kurikulum tersebut.

BAB V, PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK AKTIF DAN BERMAKNA Dalam kenyataannya sangat sulit sekali membuat peserta didik aktif dalam belajar. Di buku ini penulis hanya menjelaskan teorinya saja bagaiman membuat belajar itu menyenangkan dan hanya memberikan saran saja tetapi tidak memberikan solusi. Sebaiknya penulis memberikan cara atau tips dan trik agar saat pembelajaran berlangsung peserta didik aktif dalam belajar sehingga proses pembelajaran berlangsung menarikdan bermakna.

BAB VI, MENJAMIN MUTU MELALUI SUPERVISI PEMBELAJARAN DAN MANAJEMEN SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF PROFESI PENDIDIKAN Disini penulis menjelaskan arti dan makna supervis pendidikan namun bahasa yang digunakan cukup membingungkan pembaca sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih baik dan jelas lagi agar tujuan penulis bisa ditangkap pembaca. Kemudian penulis juga menuliskan teknik-teknik supervisi pendidikan, namun penulis tidak memberikan penjelasan yang lebih mendetail lagi atau setidaknya penulis memberikan contoh-contoh yang real yang sesuai dengan kenyataannya di sekolahsekolah agar para pembaca tidak kesulitan dalam penafsiran teknik-teknik yang telah diberikan penulis.

BAB

VII,

BIMBINGAN

DAN

KONSELING

SEBAGAI

JABATAN

PROFESIONAL Pada BAB ini disebutkan dan dijelaskan beberapa tujuan dan fungsi bimbingan konseling. Selain penjelasan mengenai apa itu tujuan dan fungsi bimbingan konseling penulis juga memberikan contoh dan memberikan penjelasan mengenai layananan bimbingan konseling yang dilakukan oleh konselor sekolah. Namaun,contohcontoh yang diberikan masih kurang sesuai dengan keadaan langsung di sekolahsekolah semisal daerah yang bukan ibukota provinsi. Jusru bimbingan dan konseling menjadi momok yang cukup menakutkan bagi para peserta didik karena masih ada anggapan bahwa konselor sekolah hanya bertugas memberikan hukuman saja. Sebaiknya penulis menjelaskan bagaiman sebernarnya tugas-tugas konselor di sekolah.

BAB VIII, PERAN SERTA MASYARAKATDALAM MANAJEMEN SEKOLAH Di BAB ini penulis menuliskan konteks desentralisasi dan partisipasi masyarkat, peran komite sekolah dalam rencana kerja sekolah analisis kinerja peran serta masyarakat di lingkup pendidikan serta strategi peningkatan peran serta masyarakat.

Namun pada kenyataannya, kebanyakakan masyarakat justru acuh tak acuh bahkan tidak peduli dengan rapat komite sekolah yang diselenggarakan sekolah. Sebaiknya penulis tidak hanya memberikan teori saja melainkan memberikan solusi yang terbaik agar bagaimana masyarakat mau berperan serta dalam manajemen sekolah sehingga tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan target.

KESIMPULAN 1. Kertas yang digunakan hendaknya lebih besar, putih dan bersih sehingga enak untuk dibaca. 2. Sebaiknya tulisan diberi jarak1 spasi. 3. Membuat daftar gambar. 4. Setiap gambar diberi keterangan berdasarkan babnya.

5. Teknik penulisan harus sistematis 6. Keterangan harus padat dan jelas. 7. Setiap keterangan gambar sebaiknya diberikan contoh konkrit agar pembaca dapat membandingkan keterangan-keterangannya. 8. Tiap keterangan yang penting dan unik sebaiknya diberi tampilan yang menarik. 9. Sebelum memasuki isi dari suatu bab hendaknya penulis memberikan keterangan orientasi contoh aplikasi lain dengan bahasa yang baik agar dapat memotivasi para pembaca untuk kelanjutan bacaannya. 10. Untuk keterangan yang terlalu banyak, hal tersebut dapat dijelaskan pada bagian lampiran. 11. Sebaiknya istilah asing dijelaskan pada bagian daftar istilah, hal ini dimaksudkan untuk memperjelas penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai