Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

NEGARA PAKISTAN

Dosen Pengampu: Najuah S.Pd, M.Pd


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Selatan

Disusun Oleh :
Wardah 3222321001
Nadya Deswita 3222421003

KELAS C REGULER
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
6 SEPTEMBER 2022
MENGENAL PAKISTAN
Pakistan adalah sebuah negara yang terletak di Benua Asia, tepatnya di
Benua Asia bagian Selatan (Asia Selatan). Negara yang bernama lengkap
Republik Islam Pakistan ini memiliki Jumlah penduduk sebanyak 238.181.034
jiwa (2021). Jumlah penduduk yang sebanyak itu menjadikannya negara yang
menempati urutan ke-5 sebagai negara dengan jumlah penduduknya terbanyak
di dunia. Hampir semua penduduk Pakistan memeluk agama Islam yaitu
sebanyak 96,4% dari keseluruhan jumlah penduduknya. Agama Islam juga
merupakan agama resmi negara yang beribukota di Islamabad ini.

Nama Pakistan yang dicetuskan Choudhary Rahmat Ali ini memiliki arti
sebagai “Tanah yang murni” dalam bahasa Urdu dan Persia. “Pak” dalam
bahasa Persia memiliki arti “murni” sedangkan “stan” dalam bahasa Persia
dapat diartikan sebagai Tanah/tempat atau Negeri. Nama Pakistan ini juga
merupakan singkatan dari beberapa etnis utama di Pakistan
yaitu Punjab, Afgan, KashmIr, Sindh, dan Baluchistan. Choudhary Rahmat
Ali adalah seorang nasionalis Muslim Punjabi Pakistan yang memperjuangkan
pembentukan negara Pakistan.Pakistan merupakan salah satu negara di Asia
Selatan.
Pakistan
yang

Gambar 1 “Bendera Pakistan”


berpenduduk 122,8 juta jiwa (perkiraan tahun 1993) adalah bangsa muslim
terbesar kedua di dunia, dan memiliki latar belakang etnik yang cukup
beragam, yakni Punjabi, Shindhi, Pathan, Baluch dan etnis India. Pakistan juga
memiliki latar belakang agama yang beragam, mayoritas muslim (97%),
minoritas non muslim termasuk Kristen, Hindu, dan Persia.

Secara geografis Pakistan berbatasan dengan Uni Soviet di sebelah


utara, di bagian barat berbatasan dengan Iran, bagian barat laut berbatasan
lansung dengan Afghanistan, dan di Timur laut berbatasan langsung dengan
Cina dan India. Bahasa persatuan adalah bahasa Urdu, sedangkan .Inggris
adalah bahasa resmi yang berlaku di negara tersebut. Sedangkan hasil utama
negara di bidang perindustrian, berupa tekstil, pemrosesan makanan, rokok,
kimia, karpet, kerajinan kulit dan petrokimia. Selain itu berupa pertambangan
seperti gas alam, minyak bumi, biji besi dan pertanian berupa kapas, beras dan
gandum.

Pakistan merupakan bagian dari India yang memperoleh


kemerdekaannya pada tanggal 15 Agustus 1947 setelah melalui perjuangan
yang panjang baik dengan penjajahan Inggeris maupun dengan kelompok
Hindu sendiri. Dalam perjuangan ini berperan tokoh-tokoh diantaranya Sayyid
Ahmad Khan yang mencetuskan gagasan komunalisme, yakni umat Islam
perlu membentuk suatu kelompok yang berdiri sendiri. Ide ini muncul
berdasarkan pengamatannya bahwa di India ada tiga kekuatan sosial, yaitu
umat Islam sebagai minoritas, Hindu sebagai mayoritas dan Inggeris
mempunyai kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan.3 Umat Islam dan umat
Hindu mewakili dua budaya dan cara hidup yang berbeda. Perbedaan ini
terdapat di seluruh aspek kehidupan, seperti makanan, pakaian, literatur dan
pola pikir. Umat Islam berhasil mempertahankan budaya mereka yang berbeda
dan berhasil memelihara masyarakatnya secara utuh.

Umat Islam tidak mau menjadi masyarakat minoritas di negara India


yang mayoritas orang Hindu. Oleh sebab itu, golongan Islam melalui
organisasinya Liga Muslimin di bawah kepemimpinan Muhammad Ali Jinnah,
menuntut pemisahan diri dari India dan membentuk negara Islam yang berdiri
sendiri.
Sejarah Terbentuknya Negara Islam Pakistan

Sejarah Pakistan diketahui berawal pada awal abad ke-17, ketika


kelompok dagang British East Indian Company, Inggris mulai membangun
kekuasaan di anak benua India yang saat itu berada di bawah kekuasaan
Mongol.

Pada pertengahan abad ke-18, Inggris mulai melibatkan diri di bidang


politik dengan melakukan penaklukan sistematis terhadap wilayah-wilayah
sub-kontinen. Inggris memperluas pengaruhnya ketika Mongol melemah dan
kaum Sikh mulai mengembangkan kekuatannya. Inggris mengalahkan kaum
Sikh berturut-turut pada perang tahun 1845 dan 1849 dan berhasil menguasai
wilayah Punjab dan North-West Frontier, yang kemudian dimantapkan dengan
pembentukan perwakilan politik di Lahore.

Setelah perang kemerdekaan (juga dikenal sebagai revolusi/


pemberontakan Sepoy), dengan mengatas-namakan Ratu Victoria, Inggris
memperluas kekuasaannya ke seluruh wilayah anak benua India. Pada tahun
1893 Inggris menciptakan Durand Laine yang memisahkan India dan
Afghanistan serta memotong langsung wilayah suku Pathan. Hunza dan
perbatasan Cina adalah daerah terakhir yang dicaplok Inggris pada tahun 1891.

Pada tahun 1857 Sir Syed Ahmed Khan (1817-1898) mendirikan


gerakan Aligarh, dengan tujuan utamanya mempersatukan kaum muslim.
Namun gerakan tersebut pada akhirnya bubar, dan Inggris kemudian berhasil
memperlemah dan menekan kaum muslim.
Tahun 1930 penyair dan filsuf besar Islam Dr. Muhammad Iqbal
mengusulkan untuk membentuk negara terpisah di sub-kontinen yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Usul tersebut didukung oleh
Muhammad Ali Jinnah (seorang pengacara berpendidikan Inggris). Pada 14
Agustus 1947, Inggris menyetujui pemisahan diri Pakistan dari India.

Republik Islam Pakistan memperoleh bagian Barat dan Timur


(sekarang Bangladesh) dengan mayoritas penduduk beragama Islam, sementara
kawasan Tengah menjadi negara India. Wilayah yang masih menjadi sengketa
adalah Jammu dan Kashmir yang terbagi dua sejak 1948. Sampai saat ini, India
maupun Pakistan masih saling mengklaim Kashmir sebagai bagian wilayahnya
dan menjadi ganjalan utama dalam hubungan bilateral kedua negara. Pada
pertengahan abad ke-18, Inggris mulai melibatkan diri di bidang politik dengan
melakukan penaklukan sistematis terhadap wilayah-wilayah sub-kontinen.
Inggris memperluas pengaruhnya ketika Mongol melemah dan kaum Sikh
mulai mengembangkan kekuatannya. Inggris mengalahkan kaum Sikh
berturut-turut pada perang tahun 1845 dan 1849 dan berhasil menguasai
wilayah Punjab dan North-West Frontier, yang kemudian dimantapkan dengan
pembentukan perwakilan politik di Lahore.

Setelah perang kemerdekaan (juga dikenal sebagai revolusi/


pemberontakan Sepoy), dengan mengatas-namakan Ratu Victoria, Inggris
memperluas kekuasaannya ke seluruh wilayah anak benua India. Pada tahun
1893 Inggris menciptakan Durand Laine yang memisahkan India dan
Afghanistan serta memotong langsung wilayah suku Pathan. Hunza dan
perbatasan Cina adalah daerah terakhir yang dicaplok Inggris pada tahun 1891.
Pada tahun 1857 Sir Syed Ahmed Khan (1817-1898) mendirikan
gerakan Aligarh, dengan tujuan utamanya mempersatukan kaum muslim.
Namun gerakan tersebut pada akhirnya bubar, dan Inggris kemudian berhasil
memperlemah dan menekan kaum muslim.

Tahun 1930 penyair dan filsuf besar Islam Dr. Muhammad Iqbal
mengusulkan untuk membentuk negara terpisah di sub-kontinen yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Usul tersebut didukung oleh
Muhammad Ali Jinnah (seorang pengacara berpendidikan Inggris). Pada 14
Agustus 1947, Inggris menyetujui pemisahan diri Pakistan dari India.

Republik Islam Pakistan memperoleh bagian Barat dan Timur


(sekarang Bangladesh) dengan mayoritas penduduk beragama Islam, sementara
kawasan Tengah menjadi negara India. Wilayah yang masih menjadi sengketa
adalah Jammu dan Kashmir yang terbagi dua sejak 1948. Sampai saat ini, India
maupun Pakistan masih saling mengklaim Kashmir sebagai bagian wilayahnya
dan menjadi ganjalan utama dalam hubungan bilateral kedua negara.

SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem pemerintahan yang dianut oleh Pakistan adalah sistem


pemerintahan Republik Federal Parlementer. Dengan sistem pemerintahaan
tersebut, Kepala Negara Pakistan adalah seorang Presiden yang dipilih secara
tidak langsung oleh Lembaga Pemilihan Presiden (Electoral College) untuk
masa jabatan 5 tahun (dapat dipilih kembali). Lembaga Pemilihan Presiden ini
terdiri dari anggota senat, majelis nasional dan majelis provinsi. Sedangkan
Kepala Pemerintahannya adalah Perdana Menteri yang dipilih oleh Majelis
Nasional Pakistan setiap 5 tahun sekali.
Pada periode Pemerintah Jenderal Pervez Musharraf pada Oktober
1999, sistem pemerintahan sempat bergeser kepada presidensial dimana
kekuasaan Presiden secara “de-facto" lebih besar daripada Perdana Menteri.
Kondisi ini menimbulkan kecaman dari negara-negara Barat yang memicu
pembekuan keanggotaan Pakistan pada Organisasi Persemakmuran. Pakistan
masih menggunakan sebutan Gubernur Jenderal untuk Kepala Negara sampai
tahun 1956 sesuai dengan British Indian Act 1935. Setelah memiliki Konstitusi
sendiri tahun 1956, Pakistan menggunakan sebutan Presiden sebagai Kepala
Negara.
Pakistan adalah salah satu negara yang jumlah partisipasi politik
perempuannya masih sedikit. Politik di Pakistan lebih didominasi oleh
kedudukan laki-laki dibandingkan perempuan. Melihat dari posisi tersebut,
perempuan dalam keikutsertaan dalam dunia perpolitikan sangat kurang. Pada
tahun 1988, kuota untuk perempuan tercatat hanya berjumlah 3% yang
ditugaskan di legislatif. Setiap periode kuota untuk perempuan lebih minim
dibandingkan kuota untuk laki-laki di dalam kursi pemerintahan. Dari data ini
dapat dilihat bahwa adanya ketimpangan antara laki-laki dan perempuan.
Adanya ketidaksetaraan gender ini membuat kedudukan perempuan di Pakistan
dapat melemahkan posisinya dalam bermasyarakat dan juga sangat rentan
dengan kekerasan. Banyaknya kekerasan yang dialami oleh perempuan
Pakistan karena disebabkan oleh masih lemahnya hukum untuk menangani
kasus kekerasan terhadap perempuan
SITUASI EKONOMI

Di bidang Perekonomian, Pakistan memiliki Pendapatan Domestik


Bruto (PDB) sebesar US$ 1,015 triliun dengan Pendapatan Perkapita sebesar
US$ 4.690,- pada tahun 2017. Industri yang menopang perekonomian Pakistan
diantaranya adalah Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, Industri pengolah
makanan, Farmasi, bahan-bahan konstruksi, produk-produk kertas dan pupuk.
Beberapa komoditas pertanian penting dihasilkan oleh Pakistan diantaranya
seperti kapas, gandum, tebu, buah-buahan, sayur-sayuran, telur, susu, sapi dan
kambing.

Perekonomian Pakistan masih merupakan agriculture based economy


dengan output ekspor rendah. Produk pertanian yang dihasilkan belum dapat
mencukupi kebutuhan nasional sehingga masih harus di impor dari negara lain.
Kondisi ini menguras cadangan devisa Pakistan mengingat hubungan
perdagangan dengan hampir dengan semua mitra dagang menghasilkan defisit
perdagangan. Mitra utama dagang Pakistan adalah Uni Eropa, Amerika, China,
Timur Tengah dan beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia dan
Thailand.
Kegiatan ekonomi berpusat pada kegiatan ekspor dan impor. Sumber
daya alam yang dimiliki Pakistan berupa hasil tambang. Hasil tambang terbesar
ialah gas alam, sedangkan produk lainnya ialah minyak bumi, besi, tembaga
dan batu gamping dalam jumlah terbatas serta batu bara berkualitas rendah.
Sebagai perwakilan diplomatik Republik Indonesia di Pakistan, sasaran
strategis KBRI Islamabad adalah meningkatkan hubungan perdagangan
bilateral agar dapat berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. Sasaran
strategis tersebut diterjemahkan ke dalam fokus Diplomasi Ekonomi dengan
target memperluas pangsa pasar minyak sawit ke Kawasan dengan Pakistan
sebagai hub re-export dan mendorong diversifikasi produk ekspor nasional ke
Pakistan guna mewujudkan kerjasama yang seimbang, proposional dan
berkesinambungan.Pakistan merupakan salah satu negara dalam kategori
sebagai emerging economies di Asia menurut perusahaan media keuangan
multinasional, Bloomberg dan Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Klasifikasi Pakistan sebagai emerging economy di Asia tersebut tercermin dari
perkembangan perekonomian dalam negeri dengan indikator ekonomi makro,
keterbukaan terhadap investasi dan modal asing, modal Sumber Daya Manusia
(SDM), kondisi lingkungan yang kondusif untuk bisnis, dan kondisi politik
yang relatif stabil

SITUASI SOSIAL BUDAYA SITUASI

Dalam dimensi sosial budaya, Indonesia dan Pakistan secara umum


memiliki beberapa persamaan. Proses pendirian negara yang dilatarbelakangi
oleh perjuangan kemerdekaan dari penguasa kolonial telah membentuk
karakter emosional yang sama. Kedekatan hubungan kedua negara didorong
oleh kenyataan bahwa kedua negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
Kondisi keragaman suku, etnik, dan budaya di kedua negara selain merupakan
kekayaan kultural yang dimiliki kedua negara juga menjadi tantangan dalam
memupuk terus semangat persatuan dan rasa kebangsaan.
Gambaran kedekatan Bapak Bangsa kedua negara (Soekarno &
Muhammad Ali Jinah) yang sangat kuat masih melekat diingatan kalangan
generasi tua. Nama Presiden Soekarno diabadikan dalam jalan dan taman
besar, Soekarno Square Khyber Bazar (Soekarno Chowk) di Peshawar dan
Lahore. Namun seiring dengan perjalanan waktu, romantisme historis tersebut
mudah terkikis, khususnya di kalangan generasi muda di mana banyak yang
belum mengenal Indonesia dan lebih mengetahui Malaysia, atau Thailand.
Penerbangan langsung oleh armada kedua negara tersebut pada gilirannya
membantu pengenalan masyarakat Pakistan kepada Malaysia dan Thailand.

Karakteristik masyarakat Pakistan pada umumnya ramah dan mudah


bergaul. Kalangan media cetak dan elektronik dapat menjadi mitra kerja
potensial dalam memperluas diseminasi informasi mengenai Indonesia.
Instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga kebudayan serta
beberapa persona penting lainnya cukup kooperatif untuk melakukan
kerjasama di bidang sosial dan budaya dengan KBRI.
Keberadaan WNI di wilayah akreditasi dapat menjadi faktor yang
memperkuat hubungan kedua bangsa. Komposisi WNI terbesar di Pakistan
adalah wanita yang menikah dengan WN Pakistan (mix married), yakni
sebanyak 392 orang. Sementara mahasiwa dan pelajar yang belajar di Pakistan
sekitar 255 orang. Kedua kelompok WNI tersebut dalam semangat pembinaan
berpotensi besar untuk mendukung visi dan misi KBRI Islamabad dan berperan
aktif dalam upaya penguatan hubungan kedua bangsa. Mahasiswa Indonesia di
Pakistan pada umumnya berlatar belakang pendidikan pesantren dan tergabung
dalam organisasi induk Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI)
Pakistan. Mahasiwa terafiliasi ke dalam Lembaga-lembaga Khusus (LK)
Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Ikatan Keluarga Pondok
Mordern (IKPM) Gontor. KBRI Islamabad mendorong partisipasi para
pemuda dan mahasiswa untuk berkontribusi dalam diplomasi melalui kegiatan
kebudayaan di kampus/universitas.

Sejak tahun 2013, Pakistan mendapatkan komitmen mega investasi


sosial-ekonomi dari RRT dalam kerangka CPEC sebagai flagship project Belt
and Road Initiative (BRI) senilai kurang lebih USD 51,52 miliar. CPEC
meliputi proyek infrastruktur (pelabuhan, jalan raya, rel kereta api,
penerbangan, dan konektifitas data), energi (pembangkit dan jalur transmisi
listrik), dan industri (Special Economic Zones).
Sebagai perwakilan diplomatik Republik Indonesia di Pakistan, sasaran
strategis KBRI Islamabad adalah meningkatkan hubungan perdagangan
bilateral agar dapat berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. Sasaran
strategis tersebut diterjemahkan ke dalam fokus Diplomasi Ekonomi dengan
target memperluas pangsa pasar minyak sawit ke Kawasan dengan Pakistan
sebagai hub re-export dan mendorong diversifikasi produk ekspor nasional ke
Pakistan guna mewujudkan kerjasama yang seimbang, proposional dan
berkesinambungan.

Di hubungan luar negeri, Pakistan merupakan negara anggota PBB dan


lembaga-lembaga dibawahnya seperti FAO, IAEA, IBRD, ICAO, ILO, IMF,
ITU, UNESCO, UNWTO, UPU, WHO, WCO, WIPO, WMO dan WTO.
Pakistan juga merupakan anggota Asian Development Bank (ADB),
Developing Eight (D-8), Organisation of Islamic Cooperation (OIC) dan
Economic Cooperation Organization (ECO).

KONFLIK PAKISTAN-INDIA

Dua negara tetangga di Asia Selatan, Pakistan dan India, mengalami


situasi yang memanas dalam dua pekan terakhir. Penyebabnya adalah serangan
bunuh diri yang menimpa konvoi pasukan paramiliter India di Kashmir pada
14 Februari lalu. Serangan tersebut menewaskan 40 orang anggota paramiliter,
dengan kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM) mengklaim bertanggung jawab.
Namun dalam pernyataan resminya sehari setelah insiden, Perdana
Menteri India Narendra Modi menjanjikan "balasan terkuat" kepada Pakistan.
Konflik pun memanas dengan India mengutus jet tempurnya membombardir
markas JeM yang berada di wilayah Kashmir milik Pakistan. Islamabad pun
bereaksi dengan mengaklaim telah menembak dua jet tempur India, dengan
salah satunya jatuh di Kashmir Pakistan. Pilot yang diketahui bernama
Komandan Abhinandan Vatharman itu sempat dihajar warga Pakistan sebelum
dibebaskan dan diserahkan di perbatasan Wagah, Jumat. Penangkapan
Abhinandan merupakan seklumit kisah dari perseteruan kedua negara yang
sudah berlangsung selama tujuh dekade itu. Konflik itu bermuara pada satu
tempat: Kashmir. Sebuah wilayah di Himalaya di mana Pakistan dan India
saling mengklaim penuh meski sudah mendapat setengah bagian. Dilansir dari
Sky News, berikut merupakan sejarah perseteruan kedua negara dalam
memperebutkan kawasan tersebut.

1. Pemisahan dan Konflik Pertama: 1947-1948


Pertumpahan darah terjadi setelah Kerajaan Inggris pada 1947
memberikan kemerdekaan kepada pembentukan dua wilayah, India dan
Pakistan. Sekitar 500.000 penduduk tewas karena konflik dua negara tak lama
setelah memperoleh kemerdekaan, dengan jumlah yang sama dilaporkan
mengungsi. Perang besar Pakistan-India pertama untuk memperebutkan
Kashmir terjadi pada Oktober 1947, atau dua bulan setelah kedua negara
berdiri. Hari Singh, maharaja terakhir Jammu-Kashmir, meminta kepada India
untuk memadamkan perlawanan Muslim di wilayahnya sebagai ganti
kesepakatan bergabung dengan New Delhi. Namun asal dari perjanjian itu
menjadi sumber sengketa dengan perang selama dua tahun dan beru berakhir
melalui gencatan senjata pada 1 Januari 1949.

2. Perang Indo-Pakistan Kedua: 1965

Konflik kedua terjadi pada April 1965 ketika India dan Pakistan
mempersoalkan batas Kashmir sebelum Islamabad mengklaim kemenangan.
Baku tembak kemudian meletus lagi ketika Pakistan melancarkan serangan
rahasia melintasi garis gencatan senjata ke wilayah Kashmir pada Agustus
1965. India membalas dengan menyeberangi perbatasan internasional di
Lahore sebelum keduanya sepakat berhenti atas perundingan yang dimediasi
PBB.

3. Kelahiran Bangladesh: 1971


Enam tahun kemudian, kedua negara kembali angkat senjata setelah
Pakistan Timur, yang berlokasi di sebelah India, meminta kemerdekaan dari
Islamabad. Setelah konflik mengalami eskalasi menjadi perang sipil, 10 juta
orang melarikan diri ke India, memberi alasan Delhi melakukan intervensi.
Militer Pakistan kemudian menyerah dalam pertemuan di Dhaka dan sebanyak
90.000 tentara menjadi tahanan perang India. Pakistan Timur pun berubah
nama menjadi Bangladesh setelah deklarasi kemerdekaan pada 6 Desember
1971, dengan Pakistan mengakuinya tiga tahun kemudian.

4. Kedatangan Pejuang Muslim: 1989

Tumbuhnya kebencian Muslim terhadap pemerintahan, ditambah


masuknya milisi di Kashmir pasca-keluarnya Uni Soviet dari Afghanistan
membuat konflik kembali pecah di 1989. Pakistan memberi dukungan
"diplomatik dan moral" terhadap pergerakan itu. Namun Delhi menuduh
tetangganya sedang melatih dan menyediakan senjata kepada kelompok
separatis. Selama bertahun-tahun kemudian, sentimen anti-India di Kashmir
berubah jadi pergerakan nasionalis menjadi keagamaan.

5. Perseteruan Kargil: 1999


Lagi-lagi kontak senjata dua tetangga kembali pecah setelah India
melancarkan serangan udara melawan milisi yang disokong Pakistan setelah
memasuki Kargil yang dikuasai India di 1999. Serangan itu kemudian berubah
menjadi perang kedua negara dengan puluhan ribu orang mengungsi dari garis
perbatasan. Setelah itu masih di tahun yang sama, Jenderal Pervez Musharraf
melancarkan kudeta yang menggulingkan PM Nawaz Sharif.

6. Serangan Berdarah ke Politisi: 2001

Sebanyak 38 orang diberitakan terbunuh dalam serangan mematikan di


Dewan Srinagara, wilayah Kashmir India, pada Oktober 2001. Satu bulan
berselang, 14 orang tewas dalam baku tembak yang terjadi di gedung Parlemen
India di New Delhi. India pun menyalahkan Pakistan. Secara dramatis, India
meningkatkan keberadaan militernya di perbatasan Kashmir, dan membuat
Musharraf bereaksi. Pada Januari 2002, dia menjanjikan Pakistan tidak akan
membiarkan teroris beroperasi di Pakistan dan meminta Delhi menyelesaikan
sengketa terhadap Kashmir melalui dialog. Hingga saat ini, ketegangan pun
terus membara dengan isu yang bergulir adalah masalah Kashmir serta tuduhan
Pakistanmendukungkelompokteror.

Anda mungkin juga menyukai