Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PERTEMUAN 11

ANALISIS KEMAJUAN PERADABAN PADA MASA


KERAJAAN MUGHAL DAN PROSES TERBENTUKNYA
NEGARA PAKISTAN DAN BANGLADESH

Diajukan sebagai tugas mata kuliah PAI 5 dengan dosen pengampu


Asep Ahmad Siddiq, Drs., M.si.

Disusun oleh:
Kennisza Fitrina Rizalda
10050018231
Kelas A

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
KEMAJUAN PERADABAN PADA MASA KERAJAAN MUGHAL

Berikut beberapa kemajuan peradaban dan keilmuan pada masa Dinasti Mughal antara lain:

1. Bidang Politik dan Administrasi Pemerintah

Pada masa pemerintahan Akbar, dia berhsil mencapai keemasan. Hal ini berkat
politik yang diterapkannya yaitu politik Sulakhul atau toleransi universal. Sehingga
masa pemerintahannya cukup berhasil dan wilayah kekuasaannya pun semakin meluas
seperti Chubdar, Ghond, Chitor, Kashmir, Bengal, Bihar, Gujarat, Orissa, Deccan,
Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Usaha ini berlangsung hingga masa
Aurangzeb. Pada pemerintahan Akbar banyak ditetapkan kebijakan seperti menata
system pemerintahannya dengan system militer termasuk ke seluruh daerah
taklukannya. Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang seorang sipah salar (kepala
komandan), sub-distrik dipegang oleh faudjar (komandan). Selain itu terbentuk
landasan institusional dan landasan geografis bagi kekuatan imperiumnya,
pemerintahan Mughal pada umumnya dijalankan oleh pembesar kalangan elit militer
dan politik seperti dari Iran, Turki, Afghanistan, dan Muslim asli India (Thohir, 2004,
p. 205).

2. Bidang Ekonomi dan Sosial

Kemantapan stabilitas politik yang diterapkan oleh Akbar telah membawa


kemajuan di bidang lainnya. Seperti bidang ekonomi, kerajaan Mughal dapat
mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Namun yang
menjadi tumpuannya adalah sektor pertanian karena disektor ini hubungan antara
pemerintah dan petani diatur baik. Dimana terdapat deh yakni unit lahan pertanian
kecil yang tergabung dalam pargana (desa). Komunitas petani dipimpin oleh
mukkadam. Melalui mukkadam inilah pemerintah berhubungan dengan petani. Setiap
petani bertanggung jawab untuk menyerahkan hasilnya sehingga mereka dilindungi
dari kejahatan. Adapun hasil pertaniannya yaitu berupa biji-bijian, kacang-kacangan,
tebu, sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, dan bahan- bahan celupan.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri hasilnya di ekspor ke Eropa, Arabia, dan
Asia Tenggara. Bersama dengan hasil kerajinan seperti kain tenun, kain tipis bahan
Gordyin yang banyak diproduksi di Gujarat dan Bengal. Pada masa Syekh Jehan
dilakukan pembangunan ekonomi dimulai dari pengembangan irigasi. System
perpajakan pun diatur dengan baik yang dikelola sesuai dengan system zabt. Insdustri
pertanian dan perdagangan mulai berkembang.

3. Bidang Seni dan Budaya

Karya seni terbesar yang dicapai pada masa Dinasti Mughal khususnya pada
masa Akbar dibangunnya istana Fatfur Sikri di Sikri, villa dan masjid-masjid yang
indah. Pada masa Syekh Jehan dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di
Agra, masjid Raya Delhi, dan Istana di Lahore (Yatim, 2002, pp. 150–151). Seni lukis,
gubahan syair, dan munculnya sejarawan pada masa Aurangzeb.

4. Bidang Agama

Masuknya Islam di India bukan tidak menimbulkan masalah konflik terkait


kepercayaan. Hal ini sangat wajar, mengingat di wilayah tersebut berkembang dua
agama besar terutama Hindu dan Islam. Sikap para penguasa Islam yang berusaha
membuat keadilan dalam menjalankan ibadah kadang sulit dilakukan oleh munculnya
berbagai kecurigaan dan kesalahpahaman politik. Upaya melakukan akomodasi kedua
agama ini pernah dilakukan oleh Sultan Akbar dengan melahirkan ajaran baru Din
Illahi tahun 1582 M, namun tidak mendapat respon positif dari para ulama Islam.
Akbar juga memperistri seorang Hindu dengan maksud menghilangkan pertentangan
dua pemeluk agama terbesar di India tersebut. Munculnya perbedaan kasta akan tetapi,
hal ini dapat menguntungkan perkembangan Islam. Sehingga berkembanglah aliran
agama Islam di India seperti Syi’ah. Dan pada masa Aurangzeb pun dibuatlah risalah
hukum Islam.

Islam dan Hindu yang kadang memunculkan pertentangan tersebut kemudian


mendorong munculnya aliran kepercayaan baru yang kemudian berkembang menjadi
salah satu agama besar di India. Pada abad XV muncul agama Sikh yang merupakan
sinkritisme Islam dan Hindu dengan pemimpinnya yang terkenal dengan sebutan Guru
Nanak (1469-1539 M). Sikh (artinya murid) terus berkembang, dan guru Nanak
laksana sebagai Rasul yang kemudian dilanjutkan oleh guru-guru selanjutnya sampai
guru ke sepuluh yakni Guru Govind Singh (1675-1708 M). Agama Sikh terus
berkembang dan mendapatkan tantangan baik dari umat Islam itu sendiri maupun dari
agama Hindu itu sendiri. Tetapi, lambat laun penganut Sikh membuat kelompok
tersendiri dan berhasil membangun kekuatan baru di Asia Selatan.

5. Bidang Pengetahuan

Pada zaman ini banyak lahir mausu’at dan mu’jamat (buku kumpulan berbagai ilmu
dan masalah kira-kira seperti ensiklopedia), sehingga pada zaman ini sering juga disebut
zaman mausu’at. Dalam masa ini juga lahir pemikir- pemikir baru nama ijtihadnya hanya
sebatas mazhab.

PROSES TERBENTUKNYA NEGARA PAKISTAN DAN BANGLADESH

A. Proses Terbemtuknya Negara Pakistan


Pakistan adalah sebuah negara baru di tanah kuno di Asia Selatan.Wilayah yang
saat ini menjadi negara Pakistan memiliki sejarah selama ribuan tahun yang dimulai sejak
Peradaban Sungai Indus, yang sampai saat ini masih bisa dilihat sisa-sisa
peninggalannya. Wilayah Pakistan ini pada awalnya merupakan wilayah India. Namun
Pakistan memisahkan diri dari India dan mengumumkan kemerdekaannya pada 14
Agustus 1947. Selama masa penjajahan Inggris, Sebagian dari wilayah Pakistan sekarang
dikuasai oleh kaum Muslimin.

Pada tahun 1906 M terbentuklah partai “Liga Muslim” yang dibentuk oleh
Muhammad Ali Jinah yang bertujuan untuk membentuk pemerintahan yang Islami.
Kemudian secara bertahap partai ini mampu menarik kaum Muslim dan terbentuklah
negara Pakistan. Awalnya Pakistan terdiri dari dua wilayah yang terpisah, yaitu timur dan
barat. Di bawah Jenderal Ayub Khan dimulailah suatu sistem pemerintahan presidensil
dengan badan esekutif yang kuat. Penerapan sistem presidensil tersebut, didasarkan atas
UUD 1962 yang berlaku sampai tahun 1969.
Sistem pemerintahan presidensil di Pakistan hanya berlangsung 1962 – 1969,
sekarang negera tersebut kembali ke sistem parlementer kabinet. Pada sekitar abad ke-13
M umat Islam mulai mengkonsolidasikan kekuasaannya di seluruh wilayah India yang
kini menjadi Pakistan serta membentuk kesultanan di sekitar New Delhi. Pada abad ke-
16 Dinasti Mughal menguasai seluruh wilayah anak benua ini dengan rajanya yang
pertama bernama Babur, keturunan Timur Lenk yang mulai memerintah tahun 1530.
Akan tetapi kejayaan Mughal hancur bersamaan dengan masuknya Inggeris di India.

Nasionalisme Pakistan berawal ketika terjadinya pertentangan antara Hindu dan


Islam. Pertentangan ini terjadi karena umat Islam merasa bahwa mereka diabaikan oleh
Kongres Nasional India Bersatu tahun 1885 yang di dominasi oleh orang-orang Hindu.
Setelah perang dunia I, pihak Islam mulai melakukan gerakan dengan membangun
konsolidasi internal dalam rangka menuntut kemerdekaan dan melepaskan diri dari India.

Secara keseluruhan pembentukan negara Pakistan ini dilatarbelakangi oleh


perseteruan antara tiga kekuatan sosial, yaitu Hindu yang menjadi mayoritas di India,
kaum muslimin India yang minoritas dan Inggris sebagai penjajah dengan kekuatan
politik dan tekhnologi modern yang dimilikinya. Sehingga sangat sulit mewujudkan
“negara kesatuan India” seperti yang disampaikan oleh Nehru.

Perseteruan keras yang terjadi antara kaum muslimin India dan kaum Hindu India
mendorong Inggris mengambil jalan tengah dengan melaksanakan konferensi antara
pihak muslim India dan kaum Hindu India, namun gagal mencapai mufakat.

Karena Muslim India merasa hak-haknya terabaikan. Melalui Liga Muslim India,
Muhammad Ali Jinnah menyampaikan teori “dua bangsa” dan secara resmi
menyampaikan tuntutan sebuah tanah air Muslim yang terpisah dari India. Dalam resolusi
tahun 1940 Liga Muslim menyampaikan pembentukan negara Pakistan merdeka dan
berdaulat penuh. Dengan berbagai perjuangan yang dilakukan- nya tanggal 15 Agustus
1947 Pakistan lahir sebagai negara berdaulat penuh untuk umat Islam India.
B. Proses Terbentuknya Negara Bangladesh
Bangladesh merupakan negara yang pernah menjadi bagian dari India, Pakistan dan
kemudian pada akhirnya berdiri sebagai negara sendiri. Bangladesh diduduki oleh hampir
90 persen rakyat beragama Islam dan menjadi negara kedua penganut Islam terbanyak.
Tahun 1950-an terjadi konflik antara Pakistan Timur dan Pakistan Barat yang menguasai
kelompok militer dan pegawai sipil. Perpecahan tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti:

a. Faktor Geografis
Pada dasarnya wilayah Bangladesh terdiri atas bagian Bengala sebelah
timur dan beribu kota di Dhaka. Secara geografis, letak Pakistan Barat dan
Pakistan timur sangat berjauhan sehingga sulit terjadinya komunikasi.

b. Faktor Politik
Setelah pembunuhan perdana menteri pertama Pakistan, kekuataan politik
mulai dipusatkan pada presiden Pakistan, dan kadang-kadang militer. Berbagai
keadaan yang terjadi mendorong tampilnya seorang pemimpin dari partai Liga
Awami yang mempunyai kesempatan baik untuk memenangkan pemilihan umum
pada tahun 1970, namun kemenangan tersebut menimbulkan pro dan kontra
karena dengan kemenangan tersebut Partai Liga Awami menuntut kemerdekaan
Pakistan Timur

c. Faktor Ketidakseimbangan Militer


Faktor penempatan militer yang tidak seimbang antara Pakistan Timur dan
Pakistan Barat disebabkan hanya divisi infanteri di Pakistan Timur. Selain itu juga
ketidakadilan pembagian biaya pengembangan militer untuk Perang India-
Pakistan 1965 memicu pecahnya Pakistan.
d. Faktor Bahasa
Perbedaan penggunaan bahasa “Urdu” sebagai bahasa nasional dan
masyarakat Pakistan Barat, sementara Pakistan Timur menggunakan bahasa
Bengali turut andil dalam perpecahan Pakistan.

e. Faktor Ekonomi
Terjadinya kesenjangan ekonomi antara Pakistan Barat dan Pakistan
Timur menimbulkan benih-benih perpecahan. Pemusatan sentra industri, pusat
perdagangan, pusat pemerintahan dan sarana perhubungan di Calcutta India
semakin menguatkan keinginan Pakistan Timur untuk memisahkan diri dari
Pakistan Barat.
Keadaan demikian memuncak pada saat peristiwa kekerasaan yang
dilakukan tentara Pakistan Barat pada 25 Maret 1971, membuat marah orang
Bengali dan semakin memperkuat keinginan pemisahan diri dari Pakistan.
Kemudian Sheikh Mujibur Rahman mendandatangani deklarasi resmi yang
kemudian pada tanggal 26 Maret 1971 secara resmi adalah Hari Kemerdekaan
Bangladesh.

Lahirnya negara Bangladesh pun didukung oleh berbagai macam faktor yang
dapat dipilih menjadi penyebab tidak langsung dan langsung. Penyebab tidak langsung
adalah campuran dari rasa ketidakpuasan dan kekecewaan orang-orang Bengali terhadap
dominasi orang-orang Pakistan Barat dalam bidang politik, administrasi/pemerintahan,
ekonomi dan bahkan sosial-budaya.

Sedangkan penyebab langsungnya adalah pada Pemilihan Umum 1970 M yang


jelas dimenangkan oleh Partai Liga Awami atas pimpinan Mujibur Rahman, akan tetapi
kemenangannya tidak diakui. Proses ini dipercepat dengan turut campurnya tentara India
dalam perang sipil yang membantu kaum nasionalis Bengali melawan tentara Pakistan
pada akhir tahun 1971 M. Sebagai hasilnya, tentara Pakistan kalah dan kemerdekaan
Bangladesh menjadi sesuatu yang riil/nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Aniroh, A. (2021). Pendidikan Islam Masa Pertengahan (Studi Historis Pendidikan Di Kerajaan
Usmani Kerajaan Safawi Dan Kerajaan Mughal). Qalam: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1).

Auliahadi, A. (2018). Sejarah Perjuangan Sheikh Mujiburrahman Dan Lahirnya Negara


Pakistan. Khazanah.

Rohman, Sandi Nur. (2017). Dinasti Mughal: Menelusuri Jejak Peradaban Islam di Tanah
Hindustan. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Thohir, A. (2004). Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam Mencetak Akar-akar


Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam. Jakarta: Raja Grafindo P.

Zubaidah, S. (2016). Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai