Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERTEMUAN 6

PRODUK PERADABAN ISLAM YANG DIHASILKAN PADA MASA


DINASTI UMAYYAH DI ANDALUSIA

Diajukan sebagai tugas mata kuliah PAI 5 dengan dosen pengampu


Asep Ahmad Siddiq, Drs., M.si.

Disusun oleh:
Kennisza Fitrina Rizalda
10050018231
Kelas A

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
PRODUK PERADABAN ISLAM YANG DIHASILKAN PADA MASA DINASTI
UMAYYAH DI ANDALUSIA

Dinasti Umayyah di Andalusia kemudian dipimpin oleh beberapa penguasa besar selama
masa pemerintahannya, dan secara garis besar ada 3 pemimpin yang sangat menonjol di antara
pemimpin lainnya, yaitu Abdurrahman yang berkuasa pada 931 M sampai 961 M, Al Hakam II
yang berkuasa pada 961 M sampai 976 M, dan Hisyam II yang berkuasa pada 976 M sampai
1009 M. Pada periode pemerintahan 3 penguasa itulah Dinasti Umayyah di kawasan Andalusia
mengalami perkembangan yang sangat pesat diberbagai bidang, baik dalam bidang intelektual
yang menyebabkan kebangkitan Eropa saat ini, bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik
atau arsitektur, maupun bidang-bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol
berdampak bagi kemajuan peradaban Eropa.

1. Perkembangan Filsafat dan Ilmu eksata


Pada abad 10 Masehi, para pelajar Andalusia banyak yang pergi ke Baghdad untuk
mempelajari filsafat. Salah satunya adalah Abu al-Qasim Maslamah Ibn Ahmad al-
Majriti mempelajari manuskrip Arab dan Yunani, lalu mengembangkan ilmu yang
diperolehnya di Andalusia, berjasa dalam bidang ilmu matematika, astronomi, kedokteran,
dan kimia. Beliau merupakan ulama pertama yang memperkenalkan ajaran Rasa’il
lkhwan al-Shafa di Eropa. Perkembangan filsafat mendorong berkembangnya ilmu eksakta
seperti matematika. Ilmu pasti yang dikembangkan orang Arab berpangkal dari buku India,
yajtu Sinbad. Nasawi (pakar matematika) memperkenalkan angka-angka India (0,1,2,
hingga 9). Angka-angka India di Eropa lebih dikenal dengan angka Arab (Arabicnumber).
Ulama Arab menciptakan ilmu tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan pengobatan
Melahirkan ilmu apotek dan farmasi.
- Filsafat
Pada filsafat, atas inisiatif al-Hakam II (961-976 M.) karya-karya ilmiah dan filosof
diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan
Universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu
pengetahuan di Dunia Islam. Sekaligus hal ini merupakan persiapan bagi melahirkan
filosof-filosof besar Spanyol pada masa yang akan datang.
- Sains
Dalam bidang kedokteran dikenal Ahmad bin Ibas adalah ahli dalam bidang obat-obatan.
Ummi al-Hasan binti Abi Ja’far adalah ahli kedokteran dari kalangan wanita. Dalam
bidang ilmu kimia dan astronomi dikenal Abbas bin Farnas. Yang merupakan orang
pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.48 Ibrahim bin Yahya al-Naqqash
terkenal dalam ilmu astronomi yang dapat menentukan waktu terjadinya gerhana
matahari dan menentukan berapa lamanya terjadi.

2. Perkembangan Ilmu Fiqih


Mazhab fiqih yang berkembang di Cordova merupakan Mazhab Maliki. Mazhab ini
diperkenalkan oleh Ziyad Ibn Aburrahman Ibn Ziyad Lahmi pada zamaan khalifah
Hisyam I Ibn Abdurrahman al-Dakhil. Abu Muhammad Ali Ibn Hazm yang merupakan
ulama besar fiqih yang hidup pada zaman dinasti ini. Beliau awalnya merupakan
pengikut imam al-Syaffi. Namun pada akhirnya Pindah ke mazhab al-Zhahiri. Beliau
memperkenalkan ajaran Asy’ariyah di Eropa. Beliau menulis sekitar 400 buku tentang
teologi, fiqih, hadits, dan puisi.

3. Seni Musik Modern


Dalam bidang musik dan seni suara juga Spanyol Islam mencapai kecermelangan
dengan tokohnya antara lain: Hasan Ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Pada zamaan
Abdurrahman II al-Awsath, Beliau tiba di Cordova. Beliau dianggap sebagai peletak
dasar musik Spanyol modern. Beliau juga mendapat Julukan sebagai Bapak music
modern. Ulama Arablah yang memperkenalkan not lagu : do-re-mi-fa-so-la-si. Not itu
diambil dari bunyi-bunyi huruf Arab dal, ra, mim, fa, shad, lam, sin. itulah sebagian dari
kehebatan tokoh-tokoh yang pernah memberikan ilmunya pada dunia Islam,
terutamna di Andalusia yang sebelum kedatangan Islam sangat terbelakang.

4. Perkembangan Ilmu Bahasa dan Sastra


Ahmad Syalabi menginformasikan, bahwa bahasa resmi di Andalusia (Spanyol)
merupakan Bahasa Arab. Ulama besar yang menghasilkan karya di Cordova antara lain :
- Al-Zabidi (guru Ibn Quthiyah) : karyanya adalah Mukhtashar al-’Ayn dan Akhbar
al-Nawiyin.
- Ali al-Qali : karyanya adalah al-’amali dan al-Nawadir.
- Ibn al-Quthiyah Abu Bakar Muhammad Ibn Umar : karyanya adalah al-Af’al
dan Fa’alta wa af’alat.

5. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan baru spanyol juga didukung oleh kemakmuran ekonomi pada abad ke-9
dan abad ke-10. Perkenalan dengan pertanian irigasi yang didasarkan pada polapola
negeri Timur mengantarkan pada pembudidayaan sejumlah tanaman pertanian yang dapat
diperjual-belikan, meliputi buah ceri, apel, buah delima, pohon ara, buah kurma, tebu,
pisang, kapas, rami dan sutera. Beberapa kota seperti seville dan Cordova mengalami
kemakmuran lantaran melimpahnya produksi pertanian dan perdagangan internasional
(Alibas & Khotimah, 2013).

6. Perkembangan Kota dan Seni Bangun


Kemajuan Dinasti Umayyah di Andalusia dicapai pada zaman al-Muntashir. Kemajuan
Cordova ditandai dengan pembangunan peradaban sebagai berikut:
- Al-Qashr al-Kabir (kota satelit oleh Ad-Dakhil)
- Al-Rushafah (istana yang dikelilingi taman yang dibangun al-Dakhil disebelah barat
laut Cordova)
- Masjid Jami’ Cordova yang didirikan pada tahun 786 M dengan dana 80.000 dinar.
Panjang masjid itu dari utara ke selatan adalah 175 meter, sedangkan lebarnya dari
barat ke timur adalah 134 meter, tinggi menaranya 20 meter yang didukung oleh 300
buah pilar yang terbuat dari marmer. Di tengah maajid terdapat tiang agung yang
menyangga 1000 buah lentera. Ketika Cordova jatuh ke tangan Fernando III pada
tahun 1236 M, masjid ini dijadikan gereja dengan nama yang lebih terkenal di
kalangan masyarakat Spanyol, yaitu La Mezquita yang berasal dari kata Arab al-
masjid.
- Al -Zahra yang merupakan kota satelit dibangun oleh Al-Nashir yang terletak di
bukit pegunungan Sierra Morena. Terletak sekitar tiga mil di sebelah utara Cordova.
Bagian atas kota terdiri dari istana-istana dan gedung-gedung Negara lainnya, bagian
tengah adalah taman-taman dan tempat rekreasi, sedangkan bagian bawah terdapat
rumah-rumah dan toko-toko, masjid-masjid dan bangunan-bangunan umum lainnya.
Yang terbesar di antara istana-istana al-Zahra tersebut adalah bernama Dar al-
Raudhah
- A1-Zahirah (kota satelit oleh Al-Manshur yang terletak di pinggir Wadi Al-Kabir)
- Istana Al-hambra yang terletak di Granada dan dianggap sebagai istana Andalusia
terbesar yang dikuasai oleh Ibnu Al-Ahmar.
- Jembatan Cordova yang terletak di atas sungai Al-Wadi Al-Kabir (Lembah Besar),
yang lebih dikenal dengan nama Al-Jisr, atau juga Qantharah Ad'Dahr (Jembatan
Masa). Panjangnya sekitar 400 meter dan lebar 40 meter dengan ketinggian 30 meter.
- Universitas Cordova. Peran masjid Cordova tidak hanya terbatas untuk beribadah
saja. Namun ia juga berfungsi sebagai universitas ilmiah yang dapat dianggap
sebagai universitas paling masyhur di dunia saat itu, bahkan menjadi pusat keilmuan
di Eropa. Dari sanalah ilmu-ilmu bangsa Arab berpindah ke negeri-negeri Eropa
sepanjang masa. Dalam universitas ini semua jenis ilmu diajarkan, dengan dosen-
dosen besar yang dipilih dan para mahasiswanya datang dari Timur dan Barat,
muslim atau non muslim. Majelis-majelis kajian dan ilmu telah menempati lebih dari
setengah bagian masjid itu. Para dosen itu mendapatkan gaji bulanan yang sangat
baik agar dapat berkonsentrasi untuk mengajar dan menulis. Begitu pula untuk para
mahasiswa disiapkan sejumlah beasiswa dan bantuan untuk yang membutuhkan. Hal
ini sangat memperkaya kehidupan ilmiah dengan sangat menonjol di masa itu dan di
kawasan tersebut, dan Cordova berhasil mempersembahkan banyak ulama dan
ilmuwan untuk kaum muslimin dan dunia, dan dalam seluruh bidang keilmuan

7. Perkembangan dalam Bidang Industri


Terdapat industri pembuatan kapal, ada industri di bidang garmen, dan industri
pembuatan kertas yang patut dibanggakan.Juga ada industri yang bergerak di bidang
pengolahan kulit, pembuatan perhiasan, dan industry-industri seni kerajinan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Alvarendra, H. Kenzou. (2017). Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book.

As-Sirjani, Raghib. (2013). Bangkit dan Runtuhnya Andalusia. Pustaka Al-Kautsar.

Maidir Harun, Firdaus. (2001). Sejarah Peradaban Islam, Padang: IAIN-IB Press.

Zuhairini, dkk. (2004). Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai