Anda di halaman 1dari 9

IND ASS

S4: PEMERINTAHAN ISLAM YANG BERKEMBANG DI INDIA TIDAK MENGHAPUSKAN ELEMEN SOSIO
BUDAYA PRA ISLAM MASYARAKAT INDIA .

Islam yang masuk ke India pada abad ke-7 disebarkan melalui beberapa saluran. Saluran pertama
adalah melalui kegiatan perdagangan, kemudian mendirikan kerajaan dan sekaligus bersamaan
dengan itu datang pula para penyebar Islam (da’i / muballigh) yang mendakwahkan agama Islam
kepada masyarakat India.

Dengan penyebaran Islam seperti itu, maka masyarakat Islam India wakut itu dapat dibagi menjadi
dua:

 Golongan keturunan asing yang datang ke India membawa agama Islam.

 Golongan penduduk asli yang tadinya memeluk suatu agama tertentu dan kemudian masuk
Islam melalui berbagai cara dakwah secara bertahap dalam periode tertentu.

Perkembangan Islam di India

Meskipun India lama dikuasai oleh pemerintahan Islam, namun orang Islam di India tergolong
minoritas. Tekanan-tekanan terhadap umat Islam sering kali sangat keras. Meski demikian umat Islam
berusaha bertahan. Mereka berusaha menggerakkan bidang pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan.
Sekolah-sekolah dan akademi-akademi serta universitas Islam sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan
Islam terdahulu sampai sekarang tetap berjalan. Misalnya Darul Ulum dan Nadwatul Ulama di
Lucknow, Universitas Osmaniyyah dan Akademi Dairatul Maarif di Heiderabad. Organisasi-organisasi
mahasiswa Islam juga berkembang di berbagai universitas.
Pernyataan tersebut menyiratkan bahawa pemerintahan Islam yang sedang berkembang di India
tidak menghapuskan elemen sosio-budaya pra-Islam dalam masyarakat India. Untuk membahas hal
ini, perlu diperhatikan beberapa faktor yang terlibat.

Perlindungan terhadap Warisan Budaya:


Salah satu prinsip dasar pemerintahan yang baik adalah melindungi dan mempromosikan
keberagaman budaya dan warisan sejarah sebuah negara. Pemerintahan Islam di India mungkin
menerapkan kebijakan yang berfokus pada pelestarian dan pengembangan elemen-elemen sosio-
budaya pra-Islam di India. Mereka dapat mengakui pentingnya menjaga identitas budaya setiap
kelompok masyarakat India, termasuk kelompok-kelompok yang memiliki warisan pra-Islam.

Pendidikan dan Kesadaran Budaya:


Pemerintahan Islam yang berkembang di India mungkin juga mendorong pendidikan dan kesedaran
budaya di kalangan masyarakat. Mereka dapat memperkenalkan program-program pendidikan yang
mempromosikan pengetahuan tentang pelbagai aspek budaya India, termasuk elemen-elemen sosio-
budaya pra-Islam. Dengan cara ini, pemerintahan berperan dalam memastikan bahwa pengetahuan
dan apresiasi terhadap warisan budaya India tetap hidup di antara generasi muda.

Partisipasi Masyarakat:
Pemerintahan yang baik harus melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan warisan budaya mereka. Pemerintahan Islam yang berkembang di India mungkin
memfasilitasi dialog dan konsultasi antara kelompok-kelompok sosio-budaya pra-Islam dan
pemerintah untuk menjaga keberlanjutan elemen-elemen budaya mereka. Dalam kerangka ini,
kebijakan publik dan inisiatif pembangunan dapat dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan
aspirasi masyarakat pra-Islam.

Penghormatan Terhadap Kebebasan Beragama:


Sebagai pemerintahan yang berbasis Islam, pemerintahan tersebut diharapkan menghormati
kebebasan beragama setiap warga negara. Ini berarti pemerintahan harus memberikan ruang bagi
praktik-praktik dan ritual-ritual pra-Islam yang penting bagi masyarakat India. Dalam konteks ini,
pemerintahan yang berkembang dapat menghormati kehidupan sosio-budaya pra-Islam sebagai
bagian dari identitas beragama dan budaya negara.

Meskipun pernyataan tersebut menyiratkan bahwa elemen sosio-budaya pra-Islam tidak dihapuskan
oleh pemerintahan Islam yang berkembang di India, penting untuk diingat bahwa ini adalah sebuah
asumsi. Faktanya, perkembangan politik dan sosial di suatu negara dapat bervariasi, dan setiap
pemerintahan memiliki pendekatan yang berbeda terhadap isu-isu budaya dan agama.
PENGENALAN

Pemerintahan Islam di India memiliki sejarah yang panjang dan beragam. Islam pertama kali masuk ke
India pada abad ke-7 Masehi melalui penaklukan oleh pasukan Arab Muslim. Pada abad ke-12,
kerajaan Muslim Turk dan Afghan mulai muncul di wilayah utara India, yang dikenal sebagai
Kesultanan Delhi. Kesultanan Delhi menguasai sebagian besar India utara selama beberapa abad.

Salah satu periode pemerintahan Islam yang paling terkenal di India adalah masa kekuasaan
Kekaisaran Mughal. Kekaisaran Mughal didirikan pada abad ke-16 oleh Babur dan mencapai puncak
kejayaannya di bawah Kaisar-kaisar seperti Akbar, Jahangir, Shah Jahan, dan Aurangzeb. Mughal
menggabungkan budaya Persia dan India, menciptakan kerajaan yang maju secara politik, sosial, dan
budaya. Pada masa kejayaannya, Mughal menguasai sebagian besar India, termasuk wilayah-wilayah
yang sekarang menjadi India, Pakistan, dan Bangladesh.

Selama pemerintahan Islam di India, terdapat pengaruh besar dalam seni, sastra, arsitektur, dan
budaya India. Seni dan arsitektur Mughal, seperti Taj Mahal yang terkenal, menjadi contoh
kemegahan dan keindahan yang masih dipuja hingga hari ini.

Namun, tidak semua periode pemerintahan Islam di India berjalan mulus. Ada konflik dan
pertempuran antara penguasa Muslim dan penguasa Hindu serta pemberontakan oleh kelompok-
kelompok India. Salah satu konflik yang paling terkenal adalah pembangunan kuil Hindu Babri Masjid
di Ayodhya, yang menjadi sumber ketegangan antara komunitas Hindu dan Muslim selama beberapa
dekade dan menyebabkan kerusuhan di beberapa wilayah India.

Pada saat kemerdekaan India dari penjajahan Inggris pada tahun 1947, terjadi pemisahan antara India
dan Pakistan. India menjadi negara sekuler dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu,
sementara Pakistan menjadi negara Islam dengan mayoritas Muslim. Namun, India tetap memiliki
populasi Muslim yang signifikan dan menjadi rumah bagi komunitas Muslim terbesar ketiga di dunia.

Pemerintahan India saat ini adalah sebuah republik sekuler di mana semua agama diakui dan
dihormati. Undang-undang India melindungi hak-hak minoritas, termasuk Muslim, dan berusaha
menciptakan harmoni antara berbagai kelompok agama di negara tersebut.

Perkembangan Islam di India

Perkembangan Islam di India adalah sebuah perjalanan yang panjang dan bersejarah. Islam tiba di
India pada abad ke-7 Masehi melalui perdagangan dengan pedagang Arab. Sejak saat itu, agama ini
telah tumbuh dan berkembang di seluruh penjuru negeri, mempengaruhi budaya, kehidupan sosial,
dan sejarah India.

Salah satu momen penting dalam perkembangan Islam di India adalah kedatangan Muslim yang
dipimpin oleh Muhammad bin Qasim pada abad ke-8. Pada masa itu, wilayah Sindh (sekarang bagian
dari Pakistan) menjadi bagian dari kekuasaan Umayyah di Damaskus. Penyebaran Islam di wilayah ini
mempengaruhi perkembangan Islam di daerah-daerah lain di India.

Pada abad ke-12, seorang penakluk Muslim bernama Muhammad of Ghor menginvasi India dan
mendirikan Kekaisaran Delhi. Ini memulai periode dominasi Muslim di India Utara yang dikenal
sebagai Sultanat Delhi. Selama masa ini, beberapa dinasti Muslim seperti Dinasti Mamluk, Dinasti
Khalji, Dinasti Tughlaq, dan Dinasti Lodi memerintah wilayah tersebut.

Pada abad ke-16, Kekaisaran Mughal yang dipimpin oleh kaisar Babur menaklukkan sebagian besar
India. Mughal menjadi salah satu dinasti paling berpengaruh dalam sejarah India, dan masa
kejayaannya dikenal dengan kemakmuran budaya, arsitektur, seni, dan sastra. Beberapa kaisar
Mughal terkenal, seperti Akbar yang Agung, Jahangir, Shah Jahan, dan Aurangzeb, meninggalkan jejak
yang kuat dalam sejarah India.

Di sisi lain, Islam juga menyebar melalui upaya para sufi atau tokoh mistik Islam yang melakukan
dakwah dan kegiatan sosial di seluruh India. Sufisme, dengan pendekatan spiritual dan toleransi,
mendapatkan popularitas di kalangan masyarakat India.

Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan antara komunitas Hindu dan Muslim di India tidak selalu
berjalan mulus. Konflik agama dan politik terkadang muncul, terutama pada periode kolonial dan
setelah kemerdekaan India dari penjajahan Inggris pada tahun 1947, ketika terjadi pemisahan India
dan Pakistan.

Saat ini, Muslim merupakan kelompok agama minoritas terbesar di India. Mereka berkontribusi dalam
berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, budaya, seni, dan ekonomi. Ada juga lembaga-lembaga
pendidikan Islam dan pusat-pusat keagamaan yang berperan dalam mempertahankan tradisi dan
mempromosikan pendidikan agama.

Perkembangan Islam di India adalah hasil dari interaksi budaya dan sejarah yang kompleks antara
komunitas Muslim dengan komunitas Hindu dan lainnya. Meskipun terdapat tantangan dan konflik di
masa lalu, banyak Muslim dan non-Muslim di India berusaha membangun masyarakat yang inklusif
dan harmonis.

Awal Mula Islam di India

Islam tiba di India pada abad ke-7 Masehi melalui perdagangan dan kontak dengan
pedagang Arab. Awalnya, perdagangan yang berkembang antara Arab dan India
membawa masuk budaya dan agama Islam ke wilayah ini. Pada tahun 712 Masehi,
pasukan Muslim Arab dan Persia yang dipimpin oleh Muhammad bin Qasim
menaklukkan wilayah Sindh (sekarang bagian dari Pakistan), dan ini menjadi invasi
Muslim pertama di India.

Pada abad ke-12, invasi yang lebih besar dilakukan oleh suku-suku Muslim Turk dan
Afghanistan yang dikenal sebagai Ghaznavids dan Ghurids. Pada tahun 1192, Sultan
Muhammad Ghori berhasil mengalahkan pasukan Rajput di Pertempuran Tarain dan
mendirikan kekuasaan Muslim di Delhi. Ini menandai dimulainya periode kekuasaan
Muslim yang dikenal sebagai Sultanat Delhi.

Selama periode Sultanat Delhi (abad ke-13 hingga abad ke-16), Islam menjadi agama
dominan di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Muslim. Sultan-sultan
Delhi membangun masjid-masjid, istana, dan struktur Islam lainnya. Selain itu,
banyak orang Hindu juga berpindah agama menjadi Muslim karena berbagai alasan
seperti interaksi sosial, perdagangan, dan pernikahan.

Pada abad ke-16, Kekaisaran Mughal didirikan oleh Babur, seorang penguasa Turk
dan Mongolia yang menaklukkan sebagian besar wilayah India. Kekaisaran Mughal
mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Akbar yang bijaksana. Pada
masa ini, Islam berkembang pesat di India, dan Mughal membangun beberapa
monumen megah seperti Taj Mahal.

Namun, selama periode kolonial Inggris di India, pengaruh Islam mengalami


perubahan. Pemerintahan Inggris memperkenalkan politik pemisahan agama yang
memicu konflik antara komunitas Hindu dan Muslim. Setelah kemerdekaan India
pada tahun 1947, pembagian India dan Pakistan terjadi, yang disebut juga sebagai
pembagian berdasarkan agama, dengan Pakistan menjadi negara berbasis Muslim. Ini
menyebabkan migrasi massal penduduk Hindu dan Muslim, dan meningkatkan
perpecahan agama di wilayah tersebut.

Sejak itu, Islam tetap menjadi salah satu agama utama di India. Negara ini memiliki
populasi Muslim terbesar ketiga di dunia setelah Indonesia dan Pakistan. Meskipun
India secara umum menganut prinsip pluralisme agama dan memastikan kebebasan
beragama, konflik antara kelompok Hindu dan Muslim masih terjadi di beberapa
wilayah. Namun, sejumlah besar Muslim India juga telah berhasil berkontribusi pada
budaya, seni, sastra, dan politik India.

Masuknya Islam di India

Masuknya Islam di India memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Agama Islam
pertama kali tiba di wilayah India pada abad ke-7 Masehi melalui perdagangan dan
kontak dengan pedagang Arab. Namun, pengaruhnya masih terbatas pada beberapa
daerah pantai.

Perkembangan Islam di India meningkat pesat pada abad ke-12 Masehi dengan
kedatangan bangsa Muslim dari Asia Tengah, terutama melalui serbuan pasukan
Muslim, termasuk invasi oleh pasukan Turki-Mongol seperti Muhammad bin Qasim
dan Mahmud dari Ghazni. Mereka mendirikan dinasti-dinasti Muslim seperti Dinasti
Delhi dan Dinasti Mughal yang berkuasa di India selama berabad-abad.

Selama periode ini, banyak orang India dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk
bangsawan Hindu, pindah ke agama Islam. Beberapa orang memilih masuk Islam
secara sukarela, sementara yang lain dipaksa atau terpengaruh oleh tekanan sosial dan
politik.

Pengaruh Islam tidak hanya terbatas pada aspek agama, tetapi juga membawa
perubahan budaya, arsitektur, seni, dan sastra di India. Contohnya, arsitektur Islam
seperti Masjid Jama Masjid di Delhi dan Taj Mahal di Agra menjadi simbol
keindahan dan keagungan. Seni lukis miniatur Mughal juga berkembang pesat dan
menjadi bagian penting dari warisan seni India.

Perkembangan Islam di India juga melahirkan gerakan-gerakan reformasi seperti


gerakan Sufi, yang menekankan pada aspek spiritualitas dan toleransi. Banyak sufi
seperti Nizamuddin Auliya dan Moinuddin Chishti memainkan peran penting dalam
menyebarkan ajaran Islam di kalangan masyarakat India.

Namun, masuknya Islam juga menyebabkan konflik antara komunitas Hindu dan
Muslim di India. Konflik tersebut mencapai puncaknya pada pembagian India pada
tahun 1947 menjadi India dan Pakistan, yang juga dikenal sebagai "Pembagian
Bersama" atau "Partisi".

Secara keseluruhan, masuknya Islam di India telah membentuk dan mempengaruhi


sejarah, budaya, dan masyarakat India secara signifikan. Meskipun terdapat tantangan
dan konflik dalam sejarahnya, India tetap menjadi rumah bagi komunitas Muslim
yang beragam, dan Islam menjadi salah satu agama yang signifikan di negara tersebut.

Perpindahan agama

Perpindahan agama Islam di India telah terjadi sepanjang sejarah negara ini. India
memiliki sejarah panjang dan kompleks dalam hal pluralitas agama, dan Islam telah
ada di India sejak abad ke-7 Masehi. Perpindahan agama ke Islam di India dapat
dilihat dalam beberapa periode penting.

Selama periode awal, banyak orang India yang menganut agama Hindu dan agama
lainnya memilih untuk memeluk Islam sebagai hasil dari pernikahan campuran,
perdagangan, dan penyebaran agama ini oleh para pedagang Arab dan Turki. Selain
itu, beberapa kelompok yang terpinggirkan atau yang merasa tidak puas dengan
sistem kasta dalam agama Hindu juga beralih ke Islam.

Selama periode penjajahan oleh Kekaisaran Mughal, perpindahan agama menjadi


lebih masif. Kaisar Mughal seperti Akbar yang toleran terhadap agama-agama lain
memberikan insentif dan hak-hak istimewa kepada mereka yang memeluk Islam.
Banyak orang Hindu yang beralih ke Islam untuk memperoleh manfaat sosial, politik,
dan ekonomi yang lebih besar di bawah kekuasaan Mughal.

Selain itu, proses perpindahan agama ke Islam di India juga terjadi melalui upaya
dakwah yang dilakukan oleh para sufi, yang mengajarkan Islam dengan pendekatan
spiritual dan toleran. Ajaran sufi menarik banyak orang India yang mencari makna
spiritual dan mencari pembebasan dari ketidakadilan sosial.

Namun, perpindahan agama ke Islam di India juga melibatkan kontroversi dan


konflik. Beberapa perpindahan agama terjadi karena tekanan sosial atau politik,
terutama selama masa penjajahan Inggris di India. Selain itu, ada juga kasus konversi
paksa atau manipulatif yang dilakukan oleh beberapa individu atau kelompok.

Perpindahan agama di India adalah fenomena yang kompleks dan dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Walaupun ada perpindahan agama ke Islam di India, negara ini
juga tetap memiliki populasi mayoritas Hindu yang kuat serta minoritas Muslim yang
signifikan.

Perubahan masyarakat

Perubahan masyarakat Islam di India telah mengalami berbagai transformasi


sepanjang sejarah. Sebagai salah satu agama utama di India, Islam telah menjadi
bagian integral dari lanskap sosial, budaya, dan politik negara ini.

Salah satu perubahan masyarakat Islam di India yang signifikan adalah peningkatan
pendidikan dan kesadaran. Seiring dengan perkembangan pendidikan di negara ini,
masyarakat Muslim India telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan
akses pendidikan mereka. Banyak lembaga pendidikan Islam modern didirikan di
seluruh India untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi komunitas
Muslim. Hal ini telah memberikan kesempatan kepada masyarakat Muslim untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi
dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan bisnis.

Selain itu, ada juga peningkatan partisipasi politik masyarakat Muslim di India. Pada
tahun-tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dalam politik India di mana partai-partai
politik mencoba untuk memenangkan dukungan masyarakat Muslim dengan
menyuarakan kepentingan mereka. Ini telah menyebabkan peningkatan partisipasi
politik masyarakat Muslim dalam pemilihan umum dan menjadi faktor penting dalam
pembentukan pemerintahan di beberapa negara bagian.

Namun, perubahan ini juga dihadapkan pada tantangan dan kontroversi. Masyarakat
Muslim di India sering mengalami diskriminasi dan ketegangan sosial. Kontroversi
seputar hukum pernikahan dan perceraian, akses ke tempat ibadah, serta isu keamanan
dan kebebasan beragama terus menjadi perhatian utama bagi masyarakat Muslim di
India.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan ketegangan antara komunitas


Muslim dan mayoritas Hindu di India. Insiden kekerasan agama dan polarisasi politik
telah mempengaruhi hubungan antara masyarakat Muslim dan Hindu di negara ini.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan positif dalam masyarakat
Muslim India, masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam rangka mencapai
integrasi sosial dan harmoni antaragama.

Secara keseluruhan, perubahan masyarakat Islam di India mencerminkan


kompleksitas dan dinamika negara multikultural ini. Meskipun ada kemajuan dalam
pendidikan, partisipasi politik, dan kesadaran, masih ada tantangan yang perlu diatasi
untuk mencapai inklusi sosial yang lebih luas dan mengatasi ketegangan yang ada.

Sejarah Perkembangan Islam di India

Islam yang masuk ke India pada abad ke-7 disebarkan melalui beberapa saluran.
Saluran pertama adalah melalui kegiatan perdagangan, kemudian mendirikan kerajaan
dan sekaligus bersamaan dengan itu datang pula para penyebar Islam (da’i /
muballigh) yang mendakwahkan agama Islam kepada masyarakat India.

Perkembangan Islam di India

Meskipun India lama dikuasai oleh pemerintahan Islam, namun orang Islam di India
tergolong minoritas. Tekanan-tekanan terhadap umat Islam sering kali sangat keras.
Meski demikian umat Islam berusaha bertahan. Mereka berusaha menggerakkan
bidang pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan. Sekolah-sekolah dan akademi-akademi
serta universitas Islam sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan Islam terdahulu sampai
sekarang tetap berjalan. Misalnya Darul Ulum dan Nadwatul Ulama di Lucknow,
Universitas Osmaniyyah dan Akademi Dairatul Maarif di Heiderabad. Organisasi-
organisasi mahasiswa Islam juga berkembang di berbagai universitas.
Kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di India di antaranya:

KERAJAAN GHAZNA

Cikal bakal kerajaan ini adalah sebuah kerajaan kecil yang berdaulat penuh dengan
ibu kotanya Ghazni. Pendirinya adalah seorang hambasahaya dari Kerajaan Turki
yang dapat memerdekakan dirinya. Dan namanya adalah Alpitigin. Kemudian ia
digantikan oleh menantunya yang bernama Sabaktigin (Mahmud Sabaktigin bin Alp
Takin dari Ghazna). Dibawah pemerintahannya Kerajaan Ghazna semakin luas
berkembang sampai Afganistan. Kemudian dibawah penggantinya yaitu Mahmud
Ghazna berhasil memasuki perbatasan India, negara tetangga yang kaya raya dan
sangat diidam-idamkan para leluhurnya itu. Namun sepeninggal Mahmud Ghazna,
pamor Kerajaan Ghazna menjadi pudar.

KERAJAAN GHORI

Kerajaan ini berdiri pada tahun 1186. Pendirinya ialah Alaiddin Husen bin Husen.
Rajanya yang terkenal ialah Muhammad Abul Mudzaffar bin Husein Al Ghari yang
berhasil menaklukkan Delhi, Kanuj, And, Gujarat, Benares, Bihar, dan Benggala.

Sepeninggal Abul Muzaffar, yang menjadi raja adalah dari dinasti hamba sahaya
(mamluk) seperti Qutbuddin Aibak (1206-1211 M); Malik Syamsuddin Iltutmiah / At
Tamasy (1211 – 1236 M); dan Bulban (1236 – 1287 M). Sepeninggal Bulban,
Kerajaan Ghori runtuh. Peninggalan mereka adalah masjid “Jami” di Delhi dan
menara “Khuttub Mini” yang menjulang tinggi.

Kerajaan Khilji / Khiljia (1290 – 1320 M)

Kerajaan ini didirikan oleh Jalaluddin. Pada masa pemerintahannya kerajaan berada
dalam keadaan aman. Akan tetapi raja akhirnya terbunuh oleh Alauddin,
kemenakannya sendiri. Pada masa inilah orang-orang Mongol (di India disebut orang
Moghul atau Mughal) mulai memasukiIndia dan berangsur-angsur menetap disana.

Kerajaan Tuglaq / Kesultanan Delhi (1321 – 1388 M)

Kerajaan Khilji runtuh akibat serangan Syamsuddin Malik dari dinasti Tughlak.
Kerajaan ini mencapai kejayaan pada masa Firus Syah Tughlak.

Kerajaan Lodi (1451 – 1526 M)

Setelah dinasti Tughlaq runtuh pada tahun 1388 M, tidak diketahui siapa penerusnya.
Namun pada tahun 1414 M muncul Khizir Khan yang mendirikan dinasti Sayyid.
Tetapi dinasti Sayyid akhirnya dikalahkan oleh dinasti Lodi (1451-1526 M) dengan
rajanya yang terkenal bernama Ibrahim Lodi. Dinasti Lodi ini berakhir karena
dikalahkan oleh orang-orang Mughal.
Kerajaan Mughal (1256 – 1258 M)

Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482 – 1530), salah satu
keturunan kelima dari Timur Lenk (penghancur Kota Delhi). Raja-raja Mughal yang
memerintah di India sebanyak 26 orang. Namun raja-raja yang terkenal selain Babur
adalah Humayun, Akbar, Jehangir, Syah Jehan, dan Aurangzeb. Setelah 6 raja
tersebut, Kerajaan Mughal berangsur-angsur mengalami kemerosotan.

Masa pemerintahan Kerajaan Mughal merupakan puncak kekuasaan muslim di India.


Seni, sastra, dan arsitektur berkembang; namun yang dapat dinikmati sekarang lebih
banyak berupa karya arsitektur. Pada masa akbar dibangun Istana Fatepur Sikri di
Sikri, villa dan masjid-masjid yang indah. Pada masa Syah Jehan dibangun masjid
berlapiskan mutiara dan Taj Mahal (makam istri Syah jehan yang bernama Arjumand
Bano / Mumtaz Mahal) di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.

Anda mungkin juga menyukai