Anda di halaman 1dari 38

LATAR BELAKANG GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM di INDONESIA

Pada buruk ke XIII M. agama Islam mulai masuk ke Indonesia, dan ada yang mempertimbangkan yaitu pe
nyebaranIslam pertama kali dilakukan oleh para pedagang dan mubaligh dari Gujarat-
India.Sekarangjumlah umat Islam di Indonesia merupakan yang pagar besar dibandingkan umatislamdi n
egara-negara berbaring di dunia ini oleh karena itu, bisa disajikan itu umat Islam diIndonesiamemiliki per
an yang penting bagi bangsa-bangsa dan negara-negara Islamlainnya.Lebih-lebih di Indonesia sendiri um
at Islam merupakan mayoritas penduduk danmerekabertebaran di segenap pelosok tanah udara juga ba
nyak yang pertemuan dalam berbagaiorganisasisosial, pendidikan, religius, ekonomi, dan politik.Semenja
kdatangnya Islam di Indonesia yang disiarkan oleh para mubaligh khususnya di JawaolehWali Sanga atau
Sembilan Wali Allah hingga berabad-abad kemudian, masyarakat sangatdijiwaioleh keyakinan agama, kh
ususnya Islam. Sejarah telah mencatat pula itu Islam yangdatangdi Indonesia ini sebagiannya dibawa dari
India, dimana Islam tidak lepas dari halengaruhHindu.Campurnya Islam dengan elemen-elemen Hindu m
enambah mudah tersiarnya agama ituditengah masyarakat Indonesia, Terutama masyarakat Jawa, karen
a sudah lama kenal akanajaran-ajaranHindu ituSebagianbesar tersiarnya Islam di Indonesia adalah hasil p
ekerjaan dari Kaum Suf dan Mistik.Sesungguhnyaadalah Sufsme dan Mistisisme Islam, memang ortodok
si Islam yang meluaskan pengaruhnyadi Jawa dan sebagian Sumatera. Golongan Suf dan Mistik ini dalam
berbagai segitoleranterhadap adat kebiasaan yang hidup dan berjalan di tempat itu, yang sebenarnya bel
umtentusesuai dengan ajaran-ajaran tauhid.

Sebelumnya, masyarakat sangat kuat berpegang teguh pada Agama Hindu dan Budha. Penghasilan kena
pajak Kedatangan Islam, mereka banyak beralih agama secara sukarela. Namun sementara itu mereka
masih membiasakan diri dengan adat kebiasaan lam, jadi bercampur-baur antara adat kebiasaan
HinduBudha dengan ajaran Islam. Hal tersebut berlangsung dari buruk ke Abad,sehingga
sulit istirahat antara ajaran Islam yang murni dengan tradisi peninggalan Hindu atau peninggalanagama B
udha. Dan tidak sedikit tradisi lama berubah menjadi seakan akan "TradisiIslam".Seperti kebiasaan
sebuah menyelamati orang yang telah mati pada hari ke: 7, 40, 1 tahun dan ke1000-
nyajuga selamatan pada bulan ke
7 bagi orang yang sedang hamil pertama kali,mengkeramatkankubur seseorang, percayaini benda-benda
bertuah dan sebagainya.

AWAL KELAHIRAN GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM di INDONESIA

Melihat keadaan di lapangan itu pengamalan agama Islam di Indonesia yang masih banyak
bercampurdengan tradisi Hindu-Budha tersebut dan jelas sekali rusak kemurnian ajarannya,
makatampillah beberapa ulama diadakan pemurnian dan pembaharuan faham keagamaan dalamIslam.
Pada mulanya lahir Gerakan Padri di daerah Minangkabau yang dipelopori oleh MalimBasa, pendiri
perguruan di Bonjol, yang kemudian dikenal dengan sebutan Imam Bonjol. Sejakkembali dari Mekah,
Imam Bonjol melancarkan pemurnian aqidah Islam seperti yang telah dilakukanoleh gerakan Wahabi di
Mekah. Karena kaum tua yang masih sangat kuat berpegang teguhpada adat lanjut dengan keras
terhadap gerakan Imam Bonjol maka timbulah perang Padriyang berlangsung antara tahun 1821-1837.

Pemerintahan Kolonial Belanda, sesuai dengan politik induknya "Membagi et empera ” akhirnya

membantu kaum adat untuk bersama-sama menumpas kaum pembaharu. Sungguh permainan kata-kata
kaum militerPadri bisa dikalahkan, tetapi semangat pemurnian Islam dan kader-kader pembaharu
telahditabur yang kemudian pada kenmudian hari banyak melanjutkan usaha dan perjuangan
mereka.Diantaranya, Syekh Tohir Jalaludin, setelah kembali dari Mekah dan Mesir bersama- samadengan
Al Khalili mengembangkan semangat pemurnian Agama Islam dengan diterbitkanmajalah Al Imam di
Singapura.

Pada saat itu juga, di Jakarta berdiri Jami'atul Khair pada tahun 1905, yang pada umumnya
beraggotakanperanakan Arab. Organisasi Jami'atul Khair ini membicarakan sangat

penting karena dalam kenyataanya dialah yang memulai dalam bentuk organisasi dengan bentuk
modern dalam masyarakatIslam (dengan anggaran dasar, daftar anggota yang disajikan, rapat-rapat
berkala) dan membentuksuatu sekolah dengan cara-cara yang banyak persiapan telah modern. Di bawah

pimpinan Syekh Ahmad Soorkati, Jami'atul Khair banyak diadakan pembaharuan dalam

bidang lanjut bahasa Arab, pendidikan Agama Islam, penyiaran agama, dan melarangyak
berusahamewujudkan Ukhuwah Islam. Sementaraitu, banyak tumbuh dan lahir gerakan pembaharuan
dan pemurnian Agama Islam di beberapatempat di Indonesia, yang satu sama berbaring memiliki
penonjolan perjuangan dan sifat yangberbeda-beda. Akan tetapi secara Keseluruhan mereka memiliki
cita-cita yang sama dan

tunggal yaitu “

Izzul Islam wal Muslimi n ”

atau kejayaan Agama Islam dan Kaum Muslimin. Di antaragerakan-gerakan tersebut adalah: Partai
Sarekat Islam Indonesia, Muhammadiyah, PersatuanIslam, dan Al Irsyad. Gerakan-gerakantersebut,
Umum terbagi dalam doa golongan yaitu Gerakan Modernis dan GerakanReformis. Yang diminta dengan
Gerakan Modernis adalah gerakan yang menggunakan organisasisebagai alat perjuangannya. Jadi semua
Gerakan Islam tersebut bisa digolongkan sebagaigerakan Modernis. Padahal Gerakan Reformis, berarti di
samping gerakan ini menggunakanorganisasi sebagai alat perjuangannya, juga berusaha memurnikan
Islam dan membangunkembali Islam dengan pikiran-pikiran baru, jadi Islam bisa mengarahkan dan
membimbingumat manusia dalam seumur hidup mereka. Misalnya: Muhammadiyah, Persatuan
Islam,dan Al Irsyad.

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM


A.GERAKAN POLITIK ISLAM

1.PARTAI SAREKAT ISLAM INDONESIA

Sebelum menjadi Sarekat Islam, pada mulanya Kehadiran organisasi perdagangan yang bernama Sarekat
DagangIslam. Dibentuk pada 1911 oleh seorang pengusaha batik terkenal di Salam, yaitu Haji
Samanhudi.Anggota-anggotanya terbatas pada para pengusaha dan pedagang batik, sebagai usahauntuk
berbicara kepentingan mereka dari tekanan politik Belanda dan monopoli bahan- bahanbatik oleh para
pedagang Cina. Kemudian oleh pelarangan terhadap Sarekat Dagang Islamoleh Residen Surakarta, maka
pada 1912 kedudukannya dipindah ke Surabaya dan namanyapermainan kata-kata berganti menjadi
Sarekat Islam. SarekatIslam dipimpin oleh Haji Umar Kata Cokroaminoto. Dan dibawah
kepemimpinannya SarekatIslam berkembang mewnjadi sebagai organisasi besar dasn mendesak,
anggota- anggotanyasemakin Bany akdan mencakup keseluruhan lapisan masyarakatdan cabang-
cabangnya berdiridimana-mana. Tujuannya bicara, tidak saja urusan perdagangan dan Anggarannya,
evaluasilebih luas dan besar yaitu: lanjut politik kolonial Belandadalam semua seginya

dengan menggunakan dasar perjuangan Islam. Dengan tujuan tersebut akhirnya Sarekat Islam
Beralihbidang politik dan ingin suatu pemerintahan yang bebas dari penjajahan Belanda. KarenaSarekat
Islam diselundupi oleh orang-orang komunaku s yang tergabung dalam organisasi IndischeSosial
Democratische Vereniging (ISDV) pimpinan Sneevliet, seorang kader komunis ygKehadiran dari negeri
Belanda, akhirnya tak bisa mengelakkan diri dari perpecacahan, dan menjadilahSI Putih SI Merah yang
beraliran komunis . Sarekat Islam Putih kemudian meningkatkandiri menjadi satu organisasi politik Partai
Sarekat Islam Indonesia yang diresmikanpada tahun 1929.

2. PARTAI ISLAM MASJUMI

Partai Islam Masjumi berdiri pada tanggal 7 November 1945 sebagai hasil keputusan Muktamar
UmatIslam Indonesia saya yang berlangsung di Yogyakarta (Gedung Madrasah Mualimin
Muhammadiyah)pada tanggal 7-8 November 1945. Kongres ini dihadiri oleh hampir semua tokohdari
berbagai organisasi Islam dari masa sebelum perang juga halada masa pendudukan Jepang,seperti
Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Sarekat Islam, al-Wasliyah, Persis, al-Irsyad, jugatokoh intelektual
Muslim yang pada zaman Belanda aktif dalam Jong Islamiten Obligasi dan IslamBelajar Klub dan
sebagainya. Dalam kongres tersebut persetujuan dan diputuskan untuk mendirikanmajelis Syura Pusat
bagi umat Islam Indonesia. SesungguhnyaPartai Masjumi ini merupakan kelanjutan dari Kegiatan politik
organisasi Islam
pada akhir zaman penjajah Belanda yang dikenal dengan nama M.IAI (Majelis Saya membantingA'la

Indonesia). MIAI adalah suatu wadah federasi dari semua Hairganisasi Islam, baik yang bergerak
dalambidang politik praktis juga yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan yang

didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya atas perwakilan KH Mas Masyur
(Muhammadiyah),KH Wahab Hasbullah (NU), dan Wonmelakukan Amiseno (Sarekat Islam). Kemudian
padamasa pendudukan Jepang gabungan gerakan Islam yang juga bersifat federasi semacam MIAIini
dinamakan majelis Syura Muslimin Indonesia (Masjumi).

Partai Masjumi yang mencanangkan membicarakan dengan rumusan “

Terlaksananya syari'at Islam

dalam seumur hidup orang-

seorang, masyarakat, dan Negara Republik Indonesia"

dalam kiprah politiknyasepanjang masa lewat, baik dalam bentuk program juga kebijakan-kebijakan
partaimenampakan sikap yang tegar, istiqomah, Terus terhadap prinsip-prinsip Islam yang
bersumberpada Al-

Alquran juga Al

Hadits. Politikyang kacang oleh Partai Masjumi adalah halolitik yang menggunakan parameter Islam,
artinyaitu semua program atau kebijakan partai harus terukur secara pasti dengan nilai-nilai
Islam.Ungkapan itu politik itu kotor, menurut keyakinan Partai Masjumi tidak mungki Terjadimanakala
sikap, langkah, dan pola perjuangannya selalu berada di atas prinsip-prinsip AjaranIslam. Masjumi
mengakui terhadap realitas yang terjadi di sepuluhgah-tengah arena politik

itu politik itu memang kotor, jika politik itu berdasarkan pada “

politik bebas nilai

” atau politikyang menyambut oleh Nicollo Machiavelli itu “

tujuan menghalalkan semua cara

Politik Islam bahkan yang kacang oleh Partai masjumi adalah politik yang mengharamkan
tujuan yang berlalu dengan semua cara. Islam bicara itu “

Tujuan yang baik harus dicapaidengan cara-cara yang baik pula

Pada tanggal 15 Desember 1955 diadakan Pemilu, Partai Masjumi mendapatka 57 kursi di
pemerintahan.Akan tetapi karena Sumbat Karno termakan oleh bujukan dari Komunis jadi padatanggal
17 Agustus 1960 mengeluarka Surat Keputusan (SK) Presiden Nomor 200 tahun 1960untuk
membubarkan Partai Islam Masjumi dari pusat sampai mengoceh di keseluruhan wilayah

NKRI. Pada tanggal 13 September 1960 DPP Masjumi membubarkan Masjumi dari pusat sampaike
ranting-rantingnya.

B. GERAKAN SOSIAL KEMASYARAKATAN ISLAM

Mewakili gerakan Dakwah Islam

amar makruf nahi Munkar

yang dalam ajarannya konsisten berpegangpada : 1.

Kembali pada Al-

Alquran dan Sebagai

-Sunnah secara murni. 2.

Membuka pintu ijtihad selebar-lebarnya kepada siapa permainan kata-kata yang telah berhak dilakukan.
3.

Mengamalkan ajaran Islam secara konsisten, bersih dari semua kemusyrikan, khurafat, bid'ah,

dan taqlid Contoh:Gerakan Al Islah wal Irsyad, Persatuan Islam dan Muhammadiyah

1. MUHAMMADIYAH

Sejak tahun 1905, Kyai Haji Ahmad Dahlan telah banyak melakukan dakhwah dan pengajian-
pengajianyang berisi faham baru dalam Islam dan menitik beratkan pada segi empat alamiyah.
Baginya,Islama adalah agama amal, suatau agama yang mendorong umatnya untuk banyak
melakukankerja dan melakukan sesuatu yang bermanfaat. Dengan bekal pendalaman beliau melawanAl-

Qura'an dan sunannah Nabi, sampai pada pendirian dan tindakana yang banyak

bersifat pengalaman Islam dalam seumur hidup nyata. Darikajian

kajian Kyai Haji Ahmad Dahlan , akhirnya timbul pertanyaan kenapa banyak gerakan-gerakanislamyang
tidak berhasil dalam usahanya? Hal ini tidak berbaring di Penyebabkan banyak orangyang bergerak dan
berjuang tetapi tidak berilmu luas juga sebaliknya banyak orang yang berilmuakan tetapi tidak mau
mengamalkan ilmunya.

Atas dasar keyakinannya memang, Kyai Haji Ahmad Dahlan , pada tahun 1991 didirikan “Sekolah
Muhammadiyah”yang duduk sebuah ruangan dengan meja dan

papan tulis. Dalam sekolah tersebut,di Masukkan pula beberapa pelajaran yang lazim di ajarkan di
sekolah-sekolah model Barat,seperti Ilmu Bumi, Ilmu Alam, Ilmu Hayat dan sebagainya. Begitu pul; a di
perkenalkan cara-carabaru dalam lanjut ilmu-ilmu keagamaan jadi lebih menarik dan lebih
menyerap.Dengan murid yang tidak begitu banyak, jadilah sekolah Muhammadiyah tersebut
sebagaitempat persemaian bibit-bibit perjalanan dalam Islam Indonesia. Dansebagai puncaknya
berdirilah gerakan Muhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 yang bertepatanadengan tanggal 18
November 1992, yang di dalam Anggaran Dasarnya yang pertama

kali mengharapkan: “ Menyebarkan Pengajarn Kanjeng Nabi Muhammad GERGAJI kepada penduduk
bumiputera, di dalam residensi yogyakarta ” juga “ M.

emajukan hal agama Islam kepada sekutu- sekutunya.

2. AL-IRSYAD

Dalam jami'at khair, timbul suatu perbedaan pendapat yang cukup tajam, Terutama Persoalan
“kafa'ah”,yaitu sah tdaknya golongan Arab keturunan Sayid (keluarga Nabi) kawin dengan

golongan lainnya. Dalam hal ini Syeh Sukarti mempertimbangkan boleh, dan tetap kufu atau seimbang.
Iamengemukakan alasan dengan ayat Al-

Alquran itu: "Yang pagar mulia diantara kamu sekaliandi sisi Allah adalah yang pagar taqwa ” (Al Hujarat
13). Selain itu itu berada melarang

yak Bukti bahwapara sahabat kawin satu sama berbaring tanpa memandang keturunan Sayyid atau
tidaknya. Ternyatapendapat ini menimbulkan ketidaksenangan golongan Arab seketurunan dengan
SyaidinaAli, keluarga Nabi, dan Berakhir dengan perpecahan. Kemudian Syekh Ahmad Sukati padatahun
1914 didirikan perkumpulan Al Ishlah Wal Irsyad. Maksudnya adalah memajukan pelajaranagama Islam
yang murni di tengah bangsa Arab di Indonesia. Dan sebagai

amaliyahnya berdirilah beberapa perguruan Al-Irsyad di mana-mana, di lanjut pada tahun 1915di jakarta.
Selain itu itu banyak bergerak dalam bidang sosial dan Dakwah Islam dengan dasar Al-

Alquran dan sunnah Rosul secara murni dan konsekuen.

3. PERSATUAN ISLAM

Persatuan Islam (Persis) didirikan di Bandung pada 17 September 1923 oleh KH Zamzam, seorangulama
Kehadiran dari Palembang. Persis beeertujuan melanjutkan kaum muslimin tidak ditunjukan
kepadapimpinan AL-

Alquran dan sunnah Nabi dengan jalan didirikan madrasah

-madrasah, pesantrendan tabliqh pidato atau tulisan. Selain itu itu, diterbitkan pula majalah yang cukup

menonjol pada zamannya, yaitu "Pembela Islam" dan majalah Al Muslimin.

Persis sangat menonjol dalam usahanya memberantas semua macam bid'ah dan khufarat ,

dengan cara-cara radikal dan tidak tanggung tanggung. Lebih-lebih setelah Persis berda dalam
kepemimpinanustadz SEBUAH. Hasan, yang terkenal tajam pena dan lidahnya menegakkan kemurnian
agama,maka Persis semakin hari semakin meningkat luas dan berkembang. Diantara pendidikan
alumniPersis yang Terkemuka adalah M.Natsir, seorang tokoh cendikiawan dan pemimpin islamIndonesia
yang juga tidak pernah menjadi Perdana Menteri RI dan tinggal jabatan-jabatan pentingdalam Lembaga
Islam Internasional.

Gerakan Pembaruan Islam Di Indonesia

SEBUAH.
Bentuk-Bentuk Gerakan Pembaruan Islam Di Indonesia

Islam telah meningkat jumlah pergerakan kembali kembali yang cukup besar dalam doa

buruk terakhir, dimulai dengan gerakan wahabiah yang dipimpin oleh Ibn'Abd

-al-Wahhab pada buruk kes 18di Arab. Sementara suatu dorongan moral dan rohani umum seperti yang
ada di balik Wahabisme masihtetap sungguh selama buruk ke-19 di Afrika dan anak Benua India,
kompilasi itu pula pergerakan intelektualyang kuat lahir selama pertengahan terakhir buruk ke-19 (Azra,
1985, hal. 20). Hal ini pula yang membawapengaruh besar dalam pergerakan pembaharuan dalam dunia
Islam yang ada di negara- negaraMuslim khususnya Indonesia yang meningkat gerakan moderenisme
dalam Islam.

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia menurut lanjut dimulai pada tahun 1911 dengan
berdirinyaSarekat Dagang Islam atau juga tahun 1912 dengan berdirinya Muhammadiyah bukan juga
tahun1906 dengan diterbitkannya majalah Al-Iman dan ada juga lembaga pendidikan yang didirikan
tahun 1905di jakarta dengan

nama Jami'at Khair

(Noer, 1980, hal xi). Hal ini memang benar karena tahun- Tahunyang ditempatkan diatas merupakan
tahun resmi berdirinya organisasi, berdirinya sekolah juga diterbitkannyamajalah Islam. Namun, untuk
awal gerakan bagaimanapun juga terdiri ajakan juga anjuran dalam pembaharuan Islam telah jauh terjadi
sebelum itu

Perkembangan gerakan Islam di Indonesia berkembang dengan cepat tidak terlepas dari keadaan sejauh
politik dunia yang memanas, pada awalnya gerakan pembaharuan Islam ini timbul akibat
pemikiranJamaludin al-Afgani tentang Pan-Islamisme atau pembaharuan dalam Islam untuk
menjadikansatu dalam kekuatan.

Perkembangan Pan-Islamisme itu sendiri mencuat ke permukaan sekitar awal buruk ke-20 akibat
kemundurandunia Islambsmentara dunia barat meningkat Maju yang sangat cepat.

Tentu saja saja perkembangan pergerakan yang terjadi di dunia Islam ini mendorong Indonesia juga
untukikut bagian dalam gerakan pebaharuan ini. Selain itu di Indonesia pengaru dari Pemikiran
PembaharuanIslam ini juga sampai ke negara-negara Islam lainnya sperti Mesir, Libya, Irak, Iran dan
Pakistan.
Sementara itu, banyak tumbuh dan lahir gerakan pembaharuan dan pemurnian Agama Islam di
beberapatempat di Indonesia, yang satu sama berbaring memiliki penonjolan perjuangan dan sifat yang
berbeda-beda.Akan tetapi secara Keseluruhan mereka memiliki cita-cita yang sama dan tunggal

yaitu “

Izzul Islam wal Muslimin ”

atau kejayaan Agama Islam dan Kaum Muslimin. Di antara gerakan- gerakantersebut adalah
Sarekatsayamembanting yang menunggu bertransformasi sayanjadi Partai Sarekat Islam Indonesia,
Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama danPersatuan Islam (UMY, 2012).

Ada banyak bentuk pembaharuan dalam dunia Islam yang terjadi setelah perkembangan Islam
yangmantap pula di Indonesia, hal ini di dorong oleh sudah jumlah golongan intelektual di kelas
rakyatIndonesia oleh diterapkannya politik etis oleh pemerintah kolonial. Pembaruan Islam yang adadi
Indonesia cukup menarik karena Ada yang bergerak dalam bidang politik d anada juga yang
bergerakdalam sosial kemasyarakatan.

Gerakan-gerakan tersebut, Umum terbagi dalam doa golongan yaitu Gerakan Modernis dan
GerakanReformis. Yang diminta dengan Gerakan Modernis adalah gerakan yang menggunakan
organisasisebagai alat perjuangannya. Jadi semua Gerakan Islam tersebut bisa digolongkan sebagai

gerakan Modernis. Padahal Gerakan Reformis, berarti di samping gerakan ini menggunakan
organisasisebagai alat perjuangannya, juga berusaha memurnikan Islam dan membangun kembali Islam
denganpikiran-pikiran baru, jadi Islam bisa mengarahkan dan membimbing umat manusia dalam
kehidupanmereka (UMY, 2012).

Bentuk-Bentuk Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia

Islam telah mengalami sejumlah pergerakan kebangkitan kembali yang cukup besar dalam dua

abad terakhir, dimulai dengan gerakan wahabiah yang dipimpin oleh Ibn’Abd
-al-Wahhab pada abad ke-18 di Arab. Sementara suatu dorongan moral dan spiritual umum seperti yang
ada di balik Wahabisme masih tetap berpengaruh selama abad ke-19 di Afrika dan anak benua India,
ketika itu pula pergerakan intelektual yang kuat lahir selama pertengahan terakhir abad ke-19 (Azra,
1985, p. 20). Hal ini pula yang membawa pengaruh besar dalam pergerakan pembaharuan dalam dunia
Islam yang ada di negara-negara muslim khususnya Indonesia yang mengalami gerakan moderenisme
dalam Islam.

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia menurut tidaklah dimulai pada tahun 1911 dengan berdirinya
Sarekat Dagang Islam atau juga tahun 1912 dengan berdirinya Muhammadiyah bukan juga tahun 1906
dengan terbitnya majalah Al-Iman dan ada juga lembaga pendidikan yang didirikan tahun 1905 di jakarta
dengan

nama Jami’at Khair

(Noer, 1980, hal. xi). Hal ini memang benar karena tahun-tahun yang tercantum diatas merupakan tahun
resmi berdirinya organisasi, berdirinya sekolah maupun terbitnya majalah Islam. Namun, untuk awal
gerakan entah berupa ajakan maupun anjuran dalam pembaharuan Islam telah jauh terjadi sebelum itu.

Perkembangan gerakan Islam di Indonesia berkembang dengan pesat tidak terlepas dari keadaan situasi
politik dunia yang memanas, pada awalnya gerakan pembaharuan Islam ini timbul akibat pemikiran
Jamaludin al-Afgani mengenai Pan-I[slamisme atau pembaharuan dalam Islam untuk menjadikan satu
dalam kekuatan.

Perkembangan Pan-Islamisme itu sendiri mencuat ke permukaan sekitar awal abad ke-20 akibat
kemunduran dunia Islambsmentara dunia barat mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Tentu saja perkembangan pergerakan yang terjadi di dunia Islam ini mendorong Indonesia juga untuk
ikut bagian dalam gerakan pebaharuan ini. Selain di Indonesia pengaru dari pemikiran pembaharuan
Islam ini juga sampai ke negara-negara Islam lainnya sperti Mesir, Libya, Irak, Iran dan Pakistan.

Sementara itu, banyak tumbuh dan lahir gerakan pembaharuan dan pemurnian Agama Islam di
beberapa tempat di Indonesia, yang satu sama lain mempunyai penonjolan perjuangan dan sifat yang
berbeda-beda. Akan tetapi, secara keseluruhan mereka mempunyai cita-cita yang sama dan tunggal

yaitu “

Izzul Islam wal Muslimin”


atau kejayaan Agama Islam dan Kaum Muslimin. Di antara gerakan-gerakan tersebut adalah Sarekat
Islam yang nantinya bertransformasi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia, Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama danPersatuan Islam (UMY, 2012).

Ada banyak bentuk pembaharuan dalam dunia Islam yang terjadi setelah perkembangan Islam yang
mantap pula di Indonesia, hal ini di dorong oleh sudah banyaknya golongan intelektual di kalangan rakyat
Indonesia akibat diterapkannya politik etis oleh pemerintah kolonial. Pembaharuan Islam yang ada di
Indonesia cukup menarik karena Ada yang bergerak dalam bidang politik dan ada juga yang bergerak
dalam sosial kemasyarakatan.

Gerakan-gerakan tersebut, umumnya terbagi dalam dua golongan yaitu Gerakan Modernis dan Gerakan
Reformis. Yang dimaksud dengan Gerakan Modernis ialah gerakan yang menggunakan organisasi sebagai
alat perjuangannya. Jadi semua Gerakan Islam tersebut dapat digolongkan sebagai

gerakan Modernis. Sedangkan Gerakan Reformis, berarti di samping gerakan ini menggunakan organisasi
sebagai alat perjuangannya, juga berusaha memurnikan Islam dan membangun kembali Islam dengan
pikiran-pikiran baru, sehingga Islam dapat mengarahkan dan membimbing umat manusia dalam
kehidupan mereka (UMY, 2012).

B. GERAKAN POLITIK ISLAM

1. Sarekat Islam

Sebelum menjadi Sarekat Islam, pada mulanya berasal organisasi dagang yang bernama Sarekat Dagang
Islam. Didirikan pada 1911 oleh seorang pengusaha batik terkenal di Sala, yaitu Haji Samanhudi.
Anggota-anggotanya terbatas pada para pengusaha dan pedagang batik, sebagai usaha untuk membela
kepentingan mereka dari tekanan politik Belanda dan monopoli bahan-bahan batik oleh para pedagang
Cina. Kemudian akibat pelarangan terhadap Sarekat Dagang Islam oleh Residen Surakarta, maka pada
1912 kedudukannya dipindah ke Surabaya dan namanya pun berganti menjadi Sarekat Islam. Sarekat
Islam dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto. Dan dibawah kepemimpinannya Sarekat Islam
berkembang mewnjadi sebagai organisasi besar dasn berpengaruh, anggota-anggotanya semakin Banyak
dan meliputi seluruh lapisan masyarakat dan cabang-cabangnya berdiri dimana-mana. Tujuannya
diperluas, tidak saja urusan dagang dan perekonomiannya, melainkan lebih luas dan besar yaitu:
menentang politik kolonial Belandadalam segala seginya dengan menggunakan dasar perjuangan islam.
Dengan tujuan tersebut akhirnya Sarekat Islam memasuki bidang politik dan menginginkan suatu
pemerintahan yang bebas dari penjajahan Belanda. Karena Sarekat Islam diselundupi oleh orang-orang
komunis yang tergabung dalam organisasi Indische Social Democratische Vereniging (ISDV) pimpinan
Sneevliet, seorang kader komunis yg berasal dari negeri Belanda, akhirnya tak dapat mengelakkan diri
dari perpecacahan, dan menjadilah SI Putih SI Merah yang beraliran komunis . Sarekat Islam Putih
kemudian meningkatkan diri menjadi satu organisasi politik Partai Sarekat Islam Indonesia yang
diresmikan pada tahun 1929.

2. Partai Islam Masjumi

Partai Islam Masjumi berdiri pada tanggal 7 November 1945 sebagai hasil keputusan Muktamar Umat
Islam Indonesia I yang berlangsung di Yogyakarta (Gedung Madrasah Mualimin Muhammadiyah) pada
tanggal 7-8 November 1945. Kongres ini dihadiri oleh hampir semua tokoh dari berbagai organisasi Islam
dari masa sebelum perang serta pada masa pendudukan Jepang, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama, Sarekat Islam, al-Wasliyah, Persis, al-Irsyad, serta tokoh intelektual muslim yang pada zaman
Belanda aktif dalam Jong Islamiten Bond dan Islam Study Club dan sebagainya. Dalam kongres tersebut
disepakati dan diputuskan untuk mendirikan Majlis Syura Pusat bagi umat Islam Indonesia.
Sesungguhnya Partai Masjumi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan politik organisasi Islam pada akhir
zaman penjajah Belanda yang

dikenal dengan nama MIAI (Majlis Islam A’la Indonesia). MIAI adalah suatu wadah federasi dari semua
organisasi Islam, baik ya

ng bergerak dalam bidang politik praktis maupun yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan
yang didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya atas inisiatif KH Mas Masyur
(Muhammadiyah), KH Wahab Hasbullah (NU), dan Wondo Amiseno (Sarekat Islam). Kemudian pada
masa pendudukan Jepang gabungan gerakan Islam yang juga bersifat federasi semacam MIAI ini
dinamakan Majlis Syura Muslimin Indonesia (Masjumi).

Partai Masjumi yang mencanangkan tujuannya dengan rumusan “

Terlaksananya syari’at Islam dalam kehidupan orang

-seorang, masyarakat, dan Negara Republik

Indonesia”

dalam kiprah politiknya sepanjang masa hidupnya, baik dalam bentuk program maupun kebijakan-
kebijakan partai menampakan sikap yang tegar, istiqomah, konsisten terhadap prinsip-prinsip Islam yang
bersumber pada Al-

Qur’an maupun Al
-Hadits. Politik yang dianut oleh Partai Masjumi adalah politik yang menggunakan parameter Islam,
artinya bahwa semua program atau kebijakan partai harus terukur secara pasti dengan nilai-nilai Islam.
Ungkapan bahwa politik itu kotor, menurut keyakinan Partai Masjumi tidak mungki terjadi manakala
sikap, langkah, dan pola perjuangannya selalu berada di atas prinsip-prinsip ajaran Islam. Masjumi
mengakui terhadap realitas yang terjadi di tengah-tengah arena politik bahwa politik itu memang kotor,
kalau politik itu didasark

an pada “

politik bebas nilai

” atau politik yang diajarkan oleh Nicollo Machiavelli bahwa “

tujuan menghalalkan semua cara

”. Politik Islam sebagaimana yang dianut oleh Partai masjumi adalah

politik yang mengharamkan tujuan yang ditempuh dengan semua cara. Is

lam mengajarkan bahwa “

Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara-cara yang baik pula

”.

Pada tanggal 15 Desember 1955 diadakan Pemilu, Partai Masjumi mendapatka 57 kursi di
pemerintahan. Akan tetapi karena Bung Karno termakan oleh bujukan dari Komunis sehingga pada
tanggal 17 Agustus 1960 mengeluarka Surat Keputusan (SK) Presiden Nomor 200 tahun 1960 untuk
membubarkan Partai Islam Masjumi dari pusat sampai ranting di seluruh wilayah NKRI. Pada tanggal 13
September 1960 DPP Masjumi membubarkan Masjumi dari pusat sampai ke ranting-rantingnya.

B. GERAKAN SOSIAL KEMASYARAKATAN ISLAM

1. Muhammadiyah

Sejak tahun 1905, Kyai Haji Ahmad Dahlan telah banyak melakukan dakhwah dan pengajian-pengajian
yang berisi faham baru dalam islam dan menitik beratkan pada segi alamiyah. Baginya, Islama adalah
agama amal, suatau agama yang mendorong umatnya untuk banyak

melakukan kerja dan berbuat sesuatu yang bermanfaat. Dengan bekal pendalaman beliau terhadap Al-
Qura’an dan sunannah Nabi, sampai pada

pendirian dan tindakana yang banyak bersifat pengalaman Islam dalam kehidupan nyata. Dari kajian

kajian Kyai Haji Ahmad Dahlan ,akhirnya timbul pertanyaan kenapa banyak gerakan-gerakan islamyang
tidak berhasil dalam usahanya? Hal ini tidak lain di sebabkan banyak orang yang bergerak dan berjuang
tetapi tidak berilmu luas serta sebaliknya banyak orang yang berilmu akan tetapi tidak mau
mengamalkan ilmunya

Atas dasar keyakinannya itulah, Kyai Haji Ahmad Dahlan ,pada tahun 1991 mendirikan “sekolah
Muhammadiyah” yang menempati

sebuah ruangan dengan meja dan papan tulis. Dalam sekolah tersebut, di masukkan pula beberapa
pelajaran yang lazim di ajarkan di sekolah-sekolah model Barat, seperti Ilmu Bumi, Ilmu Alam, Ilmu Hayat
dan sebagainya. Begitu pul;a di perkenalkan cara-cara baru dalam pengajaran ilmu-ilmu keagamaan
sehingga lebih menarik dan lebih menyerap. Dengan murid yang tidak begitu banyak,jadilah sekolah
Muhammadiyah tersebut sebagai tempat persemaian bibit-bibit pembaruan dalam Islam Indonesia. Dan
sebagai puncaknya berdirilah gerakan Muhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 yang bertepatana
dengan tanggal 18

November 1992, yang di dalam Anggaran Dasarnya yang pertama kali bertujuan: “ Menyebarkan
Pengajarn Kanjeng Nabi Muhammad SAW

kepada penduduk bumi putera,di dalam r

esidensi yogyakarta” serta “ Memajukan hal agama Islam kepada sekutu

-sekutunya.

2. Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama merupakan salah satuorganisasi Islam besar lainnya di Indonesia. Organisasi ini berdiri
pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidangpendidikan, sosial, dan ekonomi. Keterbelakangan baik
secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsaIndonesia, akibat penjajahan maupun akibat tradisi
yang sudah menjadi adat kehidupan masyarakat Islam yang ada di Indonesia di Jawa khususnya telah
menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan
pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional".
Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap
penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai
organisasi pendidikan dan pembebasan. Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan
kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan,
seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan
Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana
pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut
Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat.
Dengan adanya

Nahdlatul Tujjar

itu, maka

Taswirul Afkar

, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat
dan memiliki cabang di beberapa kota. Dalam menjalankan organisasinya Nahdlatul Ulama dalam
Wikipedia memiliki tujuan utama yakni, menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah
waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

3. Persatuan Islam

Persatuan Islam (Persis) didirikan di Bandung pada 17 September 1923 oleh K.H. Zamzam, seorang ulama
berasal dari Palembang. Persis bertujuan mengembalikan kaum muslimin kepada pimpinan AL-

Qur’an dan sunnah Nabi dengan jalan mendirikan madrasah

-madrasah, pesantren

dan tabliqh pidato ataupun tulisan. Selain itu, menerbitkan pula majalah yang cukup menonjol pada
zamannya, yaitu “Pembela Islam” dan majalah

Al Muslimin. Selain itu juga Persis memiliki tujuan lain yakni untuk memberikan pemahaman Islam yang
sesuai dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda dari
pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinil karena bercampur dengan budaya lokal,
sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak mau menggali Islam lebih dalam dengan membuka Kitab-
kitab Hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti Ahmad Hassan yang juga dikenal
dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis mengenalkan Islam yang hanya bersumber dari Al-
Quran dan Hadits (sabda Nabi).

Persis sangat menonjol dalam usahanya memberantas segala macam bid’ah dan khufarat , dengan cara

-cara radikal dan tidak tanggung- tanggung. Lebih-lebih setelah Persis berda dalam kepemimpinan ustadz
A. Hasan, yang terkenal tajam pena dan lidahnya menegakkan kemurnian agama, maka Persis semakin
hari semakin bertambah luas dan berkembang. Diantara alumni pendidikan Persis yang terkemuka
adalah M.Natsir, seorang tokoh cendikiawan dan pemimpin Islam Indonesia yang juga pernah menjadi
Perdana Menteri RI dan menduduki jabatan-jabatan penting dalam Lembaga Islam International.

Daftar Pustaka
Azra, H. N. (1985). Perkembangan Modern Dalam Islam . In F. Rahman,

Gerakan Pembaharuan Dalam Islam Dewasa Ini

(pp. 19-44). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Noer, D. (1980).

Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942.

Jakarta: LP3ES.

BAB saya

Pendahuluan

1.

Kata Pengantar

Segala memuji dan permohonan hanya diantisipasi kepada Allah SWT yang ditangan-Nya lah Islam bisa
berjaya hingga berabad-abad lamanya dan karenameninggalkan-Nya lah Islam meningkat kemunduran.
Shalawat juga salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAWW, penginapan yangsuci dan
sahabtnya yang terpilih, karena merekalah pembaharu pertama dalam Islam dan membekas hingga
sekarang. Kami ingin istirahat terima kasih kepada dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam, Bapak
Dani Nurfajar yang telah memberikan kami kesempatan untuk belajardan temukan hal-hal baru dalam
ilmu dan pengetahuan. Kami juga istirahat terima kasih kepada keseluruhan komponen yang telah
membantu terwujudnyamakalah ini. Semoga bisa berguna sekarang juga di masa mendatang. Amien. 2.

Latar belakang
Setelah Islam meningkat kekalahan dalam perang salib, banyak yang terjadi kemunduran pada umat
Islam. Perubahan besar permainan kata-kata terjadi pada Barat darisemua aspek, mulai dari ilmu
pengetahuan hingga sistem kemiliteran. Barat dan Islam menjadi doa sisi yang sebaliknya karena masing-
masing memilikidoa perbedaan menonjol. Barat mengambil komponen-komponen penting dalam Islam,
tanpa meninggalkan sisa sedikitpun. Terbukti dengan pembakaranperpustakaan-perpustakaan Islam dan
perampasan buku-buku ilmu pengetahuan, hingga akhirnya Islam berangkat era kegelapan. Umat
muslimsedikit demi sedikit tersingkirkan dari pergerakan zaman, sampai pada akhirnya umat muslim;
sebagian dari mereka namun tidak semua, merasaitu hal yang terjadi pada Islam ini terdiri kemunduran
dan masa kegelapan haruslah diakhiri.

Umat Islam permainan kata-kata melakukan semacam itu 'Kehadiran'. Tapi bagi uma

t Islam, tidak hanya ilmu yang dikedepankan, namun juga dari segi empat keagamaan yang tentunya
orang Barat tidak punya. Perlahan-lahan umat islam mulai meneliti faktor-faktor kemunduran dan
komponen apa saja yang harus diperbaiki untuk kembali pada masa yang cerah. Satu persatu muncul
tokoh-tokoh berpendidikan dari umat islam, mulai dari Jamaluddin Al-Afghani, Hasan Al-

Banna, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, sampai pada Sayyid ‗Amir Ali. Masing

-masing dari mereka melakukan remedi atau perbaikan pada hampir seluruh komponen yang dapat
membantu kembalinya kejayaan umat islam. Seperti membentuk organisasi yang berlandaskan
keislaman untuk memperjelas tujuan umat muslim dalam berjuang melawan Barat dan racun-racunnya.
Hingga pada masa kini dampak dari pergerakan mereka masih tercermin dalam organisasi-organisasi
islam yang bergerak untuk membela islam dan membangun generasi islam. Namun pembahasan pada
makalah ini lebih pada ide-ide dan pembaharuan yang dilakukan pada pembaharu tersebut, juga apa
sumbangan nyata yang mereka berikan dan dapat kami manfaatkan hingga sekarang.

BAB II

Isi

1.

A. Latar Belakang Terjadinya Pembaharuan Islam

Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat islam , pada abad inilah daerah-daerah
islam meluas di Barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol, di Timur melalui Persia sampai ke India.
Daerah-daerah ini tunduk karena kepada kekuasaan khalifah yang pada mulanya berkedudukan di
Madinah, kemudian Damskus dan terakhir di Bagdad. Dari situlah banyak lahir pemikir-pemikir hebat.
Dari lahirnya pemikir dan para ulama besar itu, maka ilmu pengetahuan berkambang pesat sampai ke
puncaknya, baik dalam bidang agama, non agama dan bidang kebudayaan lainya. Para pemikir dan
ulama islam pada saat itu bukan hanya dapat mengislamisasikan pengetahuan-pengetahuan Persia kuno
dan warisan-warisan Yunani, akan tetapi kedua kebudayaan itu di sesuaikan pula dengan kebutuhan dan
perkembangan pemikiran pada masa itu. Ilmu pengetahuan yang telah di tampung dan diolah oleh para
pemikir islam. Pada abad selanjutnya pemikiran islam memasuki benua Eropa melalui Spayol dan Sisilia
dan inilah yang menjadi dasar ilmu yang menguasai alam pikiran Barat. Dipandang dari sisi sejarah dan
kebudayaan maka tugas meme-lihara dan menyebarkan ilmu pengetahuan tidaklah kecil nilainya
dibanding mencipta ilmu pengetahuan. Jika tugas-tugas penelitian diadakan oleh Aristoteles, Galinus dan
para ilmua lainnya tidak ditampung maka dunia akan miskin dengan ilmu. Puncak kemegahan dunia
islam itu akhirnya menurun, islam mulai mengalami kemunduran pada abad ke-10 dan tenggelam
berabad-abad lamanya. Faktor penyebab kemunduran umat islam:

Isu pintu ijtihad tertutup telah meluas dikalangan umat islam. Berpaling pikiran untuk menggali secara
langsung pada sumber pertama dan utama, yaitu Al-

Qur‘an dan Al

-Hadits. Apabila mereka menemukan persoalan baru, pikiran mereka hanya terpusat pada kepentingan
mazhab. Praktek

bermazhab dan ta‘assuk terhadap mazhab tertentu sangat marak dilakukan. Karen

a itulah ilmu pengetahuan mulai berkurang, kehidupan berkelompok dengan pengaruh negatifnya
tersebar hampir disemua tempat di dunia islam.

Keutuhan umat islam dalam bidang politik mulai terpecah, kekuasaan khalifah menurun, masyarakat
islam yang berbentuk persatuan dan kesatuan dalam seiman telah pindah. Tidak ada satu ikatan di
dalamnya kecuali nama dan tatanan. Umat Islam terpecah belah dan saling bermusuhan, masyarakat
islam berubah dan kerajaan islam telah mewariskan kota-kota dan kerajaan yang telah bertikai selama
berabad-abad, dalam sekejap mata sejarah kemanusiaan telah dirobek-robek oleh kelemahan strategi
politik.

Adanya perang salib dibawah arahan gereja katolik Roma dan serbuan tentara barbar. Karena itu
khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat islam hilang. Tentara salib ingin menguasai baitul maqdis
untuk menyebarkan pengaruhnya dan mengajak bersatu dalam keyakinan.
Masa kemunduran ini berlangsung berabad-abad lamanya hingga muncul gerakan yang dikumandangkan
oleh pelopor-pelopor pembaharuan seperti Ibnu Taimiyah dengan muridnya Ibnu Al-

Qoyyim, Muhammad Ibnu ‗Abdul Wahab, Muhammad Ibnu Ali Sanusi Al

-Kabir, dan lain-lain. Diantara yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan islam adalah: v
Paham tauhid yang dianut kaum muslimim yang bercampur dengan kebiasaan yang dipengaruhi oleh
kelompok-kelompok, pemujaan terhadap orang-orang suci dan hal lain yang membawa kepada
kekufuran. v Sifat jumud membuat umat islam berhenti berpikir dan berusaha. Umat islam maju
dikarenakan pada saat itu mereka mementingkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu selama umat islam
masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir untuk berijtihad maka mereka tidak mungkin mengalami
kemajuan. Untuk itu perlu diadakan pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan. v Umat
islam selalu berpecah belah, mereka tidak akan mengalami kemajuan apabila tidak adanya persatuan
dan kesatuan yang diikat oleh tali ajaran islam. Karena itulah, bangkit suatu gerakan pembaharuan. v
Hasil dari kontak yang terjadi antara dunia islam dan barat. Dengan adanya kontak ini mereka sadar
bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan dengan barat. Terutama sekali saat terjadinya
peperangan antara kerajaan ustmani dengan kerajaan eropa, yang biasanya tentara kerajaan utsmani
selalu menang dalam peperangan dan pada akhirnya mengalami kekalahan ditangan barat. Hal ini
membuat pembesar-pembesar utsmani menyelidiki rahasia kekuatan militer eropa yang baru muncul.
Ternyata rahasianya adalah kekuatan militer modern yang dimiliki eropa sehingga pembaharuan juga
dipusatkan pada bidang militer. Pembahuran dalam islam berbeda dengan renainsans Barat. Kalau
renainsans Barat muncul dengan menyingkirkan agama, maka pembaharuan islam sebaliknya, yaitu
untuk memperkuat prinsip dan ajaran-ajaran agama islam. Islam bukan hanya mengajak maju ke depan
untuk melawan segala kebodohan dan kemajuan islam itu sendiri. 1.

B. Tokoh-tokoh pembaharuan Islam

Berawal dari kemunduran yang di alami oleh umat islam dan Barat semakin menunjukan Eksistensinya
sebagai pusat peradaban. Akhirnya munculah banyak pemikir-pemikir islam yang tersadar bahwa
keadaan umat islam saat itu sangat terbelakang. Maka mereka melakukan suatu gerakan yang
menghasilkan gagasan untuk membangkitkan umat islam dari ketepurukan itu. Dan sangat banyak tokoh-
tokoh yang memberikan jasa nya. Di makalah ini kita hanya memaparkan beberapa tokoh yang paling
berpengaruh bagi islam. 1.

a. Hasan Al-banna

Perintis Negara Islam Modern

Dunia islam mengenal Hasan Al-banna sebagai pejuang dan pembangkit umat islam. Para pengamat
mengaitkan Al-banna dengan pembaru juga yang juga berasal dari Mesir yaitu Muhammad Abduh,
mereka bagai satu badan dan ruh. Abduh yang senior dari Al-bannah sebagai kepalanya sementara Al-
banna sebagai ekornya. Abduh sebagai revolusinya sedangkan Al-banna sebagai penggerak revolusi
kebangkitan perjuangan umat islam internasional . Keduanya memang tidak bertemu secara fsik tapi
pemikiran dan visi mempersatukan keduanya dalam tujuan yang sama. Hasan Al-banna dilahirkan didesa
Mahmudiyah kawasanBuhairah, Mesir tahun 1906 M, sejak kecil Al-banna sudah menunjukan
kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun dia telah menghafal separuh isi al-Quran. Ayahnya, Syaikh
ahmad Al-bannna yang ulama fqih dan hadits, terus menerus melengkapi hafalanya. Sejak itu dia
mendisiplinkan waktunya menjadi 4 tahap; siang hari dipergunakan untuk belajar disekolah , kemudian
belajar dan memperbaiki jam dengan orang tuanya hingga sore, sore hari digunakan untuk mengulang
pelajaran sekolah hingga malam, dan shubuh untuk menghafal al-Quran. Pada usia 14 tahun dia telah
menghafal al-Quran. Hasan Al-banna lulus sekolah dengan predikat terbaik di sekolahnya dan lima
terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun dia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi di Kairo.
Selain prestasinya dibidang akademik, Al-banna memiliki bakat sebagai leadership yang sangat
cemerlang. Dia selalu terpilih menjadi ketua dalam organisasi siswa di sekolahnya. Pada usia 21 tahun Al-
banna telah menamatkan studinya di Dar Al-Ulum dan

di tunjuk menjadi guru Ismai‘liyah.

Hasan Al-banna sangat prihatin dengan kelakuan koloni yang memperbudak bangsanya. Pada masa itu
adalah masa dimana uamt islam sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifaan Utsmaniyah di Turki
sebagai pengayom umat islam di seluruh dunia runtuh. Sementara kaum penjajah mempermainkan
umat islam dengan seenaknya. Bahkan di Turki , Kemal Attaturk membengarus islam . ini adalah salah
satu penyebab kemunduran islam dan umat islam bodoh terhadap ajaran islam. Kenyataan itu yang
membuat benar-benar Al-banna bergerak, khususnya dalam bidang dakwah. Dakwa Al-banna dimulai
dari menggalang dari sekolompak orang. Dia berdakwah dikedai-kedai kopi , hal ini dilakukan teratur
2minggu sekali. Dan usaha Al-banna ini mendapat banyak sambutan dikalanga umat islam di Mesir.
Tercatat kaum muslim dari kalangan buruh/petani, usahawan, ilmuan, ulama, dokter mendukung
dakwahnya.

Saat berdakwah dia lebih suka menyebutkan ―wahai manusia‖

yang mengacu pada seluruh umat tanpa memandang ras, kebanggaan, bahkan agama dari pada
menyerukan dengan kata-

kata ―wahai bangsa arab‖ atau ―wahai kaum muslimin‖. Bersandar pada nilai

-nilai universal, masalah jarak bukanlah kendala. Kecintaan yang universal pada nila-nilai kemanusiaan
dan komitmennya pada uhkuwah islamiyah mendorong Hasan Al-banna untuk mendirikan Komite
Solidaritas bagi kemerdekaan Indonesia dan dia sendiri yang menjadi ketuanya.

Al-banna dan Ikhwan Al-Muslim

sepak terjang Hasan Al-banna dimulai sejak dia menjadi bocah tanggung. Saat kecilnya dia bergabung
dengan masyarakat untuk tingkah laku moral ini menunjukan bahwa Al-banna saat kecil sudah tertarik
pada masalah keagamaan. Pada tahun 1928, Al-banna mendirikan IM. Pada 1932, dia pindah ke Kairo.
Bersama itu pula gerakannya berpindah dari isma‘liyah ke Kairo. Untuk menyebarkan pemikiran dan
gerakan dakwah IM ke

masyarakat pada 1352 H/ 1933 M Al-banna menerbitkan sebuah majalah mingguan ikhwan yang di
pimpin oleh Muhibudin Khatib dan kemudian banyak majalah-majalah lanjutan yang diterbitkan. Pada
awal berdirnya, IM hanya beranggotakan 100 orang yang dipilih langsung oleh Al-banna. Hingga akhirnya
terus berkembang, baik keanggotaanya maupun amal usahanya. Bahkan IM berkembang pesat di luar
Mesir, seperti di Jordania dan Syiria, serta Sudan. Di bidang amal usaha, gerakan ini banyak kesamaan
dengan ormas Islam Muhammadiyah, dari mengelola amal sosial, seperti panti asuhan, rumah sakit,
lembaga pendidikan, perdagangan, hingga para kardernya kini banyak menguasai organisasi profesi
seperti persatuan wartawan Mesir, organisasi kedokteran

dan organisasi pengacara, serta perdagangan. Di kancah politik, pada 1948 turut serta dalam perang
palestina. Mereka masuk dalam angkatan perang khusus. Berkaitan dengan pemikiran dan visi IM sendiri
tidak lepas dari cara pandang pendirinya. Pemahamannya bersifat universal tidak menganal pemisahan
dari satu aspek ke aspek yang lain. Kaitan dengan dakwah, Al-

banna mengatakan ―gerakan ikhwan adalah dakwah salafah , thariqa

h sunniyah,haqiqqah sufyah, lembaga politik, klub olahraga, lembaga ilmiyah dan kebudayaan,
peserikatan ekonomi dan pemikiran

sosial‖

Al-banna mengatakan bahwa ciri gerakan IM adalah: jauh dari sumber pertentangan, jauh dari riya dan
kesombongan, jauh dari partai politik dan lembaga-lembaga politik, memperhatikan kaderisasi dan
bertahap dalam melangkah, lebih mengutamakan aspek-aspek amaliah produktif dari pada propaganda
reklame, memberi perhatian khusus kepada para pemuda, dan cepat tersebar di kampung-kampung dan
si kota-kota. Sebagaimana dakwah yang berkarakter rabbaniyah yang menyeru manusia menjauhi,
menentang, melawan tirani materialisme, dan kembali beriman kepada allah, dan selalu berada pada
pengawasan nya selain itu juga mengandung dakwah yang berkarakter insaniyah yang mengajak kepada
persaudaraan di antar manusiadan berusaha membahgiakan mereka, karena dakwah ini bersifat
islamiah dan islam di peruntunkan untuk setiap manusia. Sementara masalah ideologi IM banyak
mengadopsi dakwah salafah menjadi gerakan dakwahnya. Dia menekankan kepada pentingnya
penelitian dan pembahasan terhadap dalil serta kembali kepada al-Quran dan al-Sunnah dan
membersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan untuk mencapai kesempurnaan tauhid. Dakwah nya
banyak di pengaruhi oleh Syaikh Abdul Wahab, Sanusiyyah dan Rasyid Ridha. Pada umumnya dakwa
tersebut lanjutan dari madrasah Ibnu Taimiyah, yang juga kelanjutan madrasah imam Ahmad Hambal. I
M merupakan tasawuf sebagai sarana pendidikan dan peningkatan jiwa seperti pernah dilakukan para
ahli tasawuf terdahulu yang akidahnyabenar dan jauh dari segala bentuk bidah, khurafat, meghina diri
dan sifat negatif. Namun, jalan yang di tempuhnya tak semulus yang dibayangkan. Serbuan ftnah seakan
mengikuti langkah kaki Hasan Al-banna. Pada suatu ketika, dia dituduh sebagai penganut komunis yang
menentang negara dan Raja Fahd. K esempatan lainya, sebuah petisi seorang warga menyebutkan dia
diskriminatif dengan membeda-bedakan perlakukan terhadap murid-murid beradama islam dan kristen.
Uniknya, pembelaan justru datang dari umat

kristen sendiri. Sekempulan tokoh agama Kristen pun datang dipimpin pastor Gereja Orthodoks
Isma‘iliyah yang menolak petisi t

ersebut. Salah satu yang melakukan pembelaan ini adalah ketua Asosiasi Gereja, Jirjis Sorial Afandi. Pada
sekitar 1930 an Hasan Al-banna kenudian mengajar ke Kairo, dan IM merambah ke kegiata politik.
Mereka berupaya menciptakan islam yang bersih dan menolak sekularisasi dan westernisasi. Ketika
perang dunia II, IM berkembang pesat dan menjadi elemen pentin di Mesir, dengan itu IM banyak
menarik perhatian mahasiswa, pegawai, pekerja kota dan berbagai kalangan lain nya. Banyak anggota IM
menganggap pemerintah Mesir telah berkhianat pada kepentingan nasinalisme Mesir sendiri. Demi
perbaikan, Hasan Al-banna menjalin kerja sam taktis dengan pemerintahan, sayang nya dia dan para
pengikutnya terlanjur menjadi ancaman bagi pemerintahan pusat. Para anggota IM mulai mendapatkan
serangan ftnah, termasuk pada Hasan Al-bannah. Tokoh-tokoh mereka pun di tangkapi, hingga pada
akhirnya pada 1949, Al-banna di tembak oleh penembak misterius yang di yakinin penembak titipan
pemerintah. Dua karya monumentalnya yang diwariskanya adalah Muzdakariyat Al-

Dakwah wa Da‘iyyah dan Majmu‘ah Rasail.

1.

b. Jamaluddin al-afghani

Jiwa Rainesans Umat

Jamaluddin al-afghani adalah pahlawan besar dan salah seorang putra terbaik islam. Kebesaran dan
kiprahnya membahana hingga keseluruh dunia. Sepak terjangnya dalam menggerakkan kesadaran umat
islam dan gerakan revolusionernya yang membangkitkan dunia islam, menjadikan dirinya orang yang
paling dicari oleh pemerintah kolonial ketika itu, pemerintah inggris. Tapi, komitmen dan konsistensinya
yang sangat tinggi terhadap nasib umat islam, membuatnya tak pernah kenal lelah apalagi menyerah.
Sastrawan dan pemikir besar muslim abad ke-

20 sir muhammad iqbal mengatakan : ―….jiwa yang tak mau diam itu selalu mengembara dari negara
islam satu ke negara islam lain… memang, jamaludin al

-afghani tak pernah menuntut sebutan sebagai pembaharu, akan tetapi tidak ada seorangpun di zaman
ini yang lebih mampu mengungkapkan getaran jiwa agama islam melebihi dirinya. Semangat dan
pengaruhnya masih tetep besar bagi dunia

islam, dan tak ada seorangpun tahu kapan berakhirnya…‖


Dia adalah cahaya besar dalam kegelapan islam abad ke-13 hijrah. Dari afghanistan sinarnya memancar
ke seantero didunia. Jamaludin al-afghani dilahirkan 1838, tempat kelahiranya sulit dipastikan. Dia
mengaku dilahirkan di asabadad, konar distrik kabil, Afghanistan. Versi lain, terutama dari lawan-lawan
politiknya, menyebutkan bahwa jamaluddin dilahirkan di asabadad dekat hamadan, Iran. Menurut versi
ini, jamaluddin mengaku lahir di afghanistan dengan maksud menyelamatkan dirinya dari kesewenangan
penguasa persia (Iran) yang tidak menyukainya. Al-afghani menghabiskan masa kecil dan remajanya di
Afghanistan, namun banyak berjuang di Mesir, India bahkan sampai ke Prancis. Pada usia 18 tahun di
kabul, jamaluddin tidak hanya menguasai ilmu keagamaan, tetapi juga mendalami ilmu falsafah, hukum,
sejarah, metafsika, kedokteran, sains, atronomi, dan astrologi. Dia seorang yang sangat cerdas jauh
melampaui remaja-remaja seusianya. Etelah menguasai beberapa disiplin ilmu, jamaluddin ke India. Dia
berkelana ke negri ini. Kemampuanya berbicara dan pengetahuanya yang dalam, muda usia 18 tahun ini
memukau banyak orang. Dia orator yang tangguh. Dia mendorong rakyat india untuk bangkit melawan
kekuasaan inggris. Hasilnya, pada 1857 muncul kesadaran baru dikalangan pribumi India melawan
penjajah. Perang kemerdekaan pertama di India pun meletus. Dari India jamaluddi melanjutkan
perjalananya ke Mekkah. Di Kabul, sepulang menunaikan ibadah haji, Jamaluddin diminta penguasa
Afghanistan Pangeran Dost Muhammad Khan, untuk membantunya. Tahun 1864, Jamaluddin yang
progresif, menjadi penasehat Sher Ali Khan. Beberapa tahun

kemudian diangkat menjadi perdana mentri Muhammad A‘zham Khan. Namun karna campur tangan
Inggris dan kekalahanya terhadap gol

ongan yang disokong Inggris, Jamaluddin akhirnya meninggalkan Kabul ke Mekkah. Inggris yang menilai
Jamaluddin sebagai tokoh yang berbahaya karna ide-ide pambaharunya, terus mengawasinya. Dia tidak
diperkenankan melalui jalur darat, juga tidak diperkenankan bertemu dengan pemimpin-pemimpin
India. Melalui jalur laut, Jamaluddin kemudia pergi ke Kairo dan menetap disana. Pada awalnya,
Jamaluddin mencoba menjauhi diri dari politik dengan memusatkan diri mempelajari ilmu pengetehuan
dan sastra Arab. Rumahnya dijadikan tempat pertemuan para pengikutnya. Di sinilah dia memberikan
kuliah dan berdiskusi dengan berbagai kalangan, termasuk intelektual muda, mahasiswa, dan tokoh-
tokoh pergerakan. Salah seorang muridnya adalah Muhammad Abduh dan Saad Zaglul, pemimpin
kemerdekaan Mesir. Melihat campur tangan Inggris di Mesir, Jamaluddin akhirnya kembali ke politik. Dia
melihat Inggris tidak ingin melihat islam bersatu dan kuat. Jamaluddin
berangkat perkumpulan freemason, satu organisasi yang beranggotakan tokoh-tokoh politik Mesir. Dari
disini, 1879, terbentuk partai politik Hizb Al- Wathani(partai kebangsaan). Partai ini menanamkan
kesadaran berbangsa, memperjuangkan pendidikan Universal, dan kemerdekaan pers. Aktivitas
politikJamaluddin memberikan pengaruh besar bagi umat Islam. Dia mendorong bangkitnya gerakan
berfkir jadi mesir mencapai Maju. Seperti juga di Kabul dan di India, Inggris kedatangan
ketidaksenanganya terhadap Jamaluddin. Inggris menghasut kaum teolog ortodoks melawanJamaluddin.
Ini menjadi alasan Ingg rismengusir Jamaluddin dari Mesir, 1879. Jamaluddin akhirnya pergi ke
Hyderabad Deccau (India). Di sana,dia menulis risalah yang sangat terkenal, Pembuktian Kesalahan Kaum
Materialis. Risalah ini menimbulkan gejolak besar tengah kaum materialis. Pada 1882, Jamaluddin ke
Paris. Dia didirikan perkumpulan Al-Urwat Al-Wuthqa. Organisasi ini kemudian diterbitkan jurnal

dengan nama yang sama-yang mengecam keras barat. Penguasa barat jarang jurnal ini menunggu di
negara-negara Muslim karna khawatir akan bisa menimbulkan semangatpersatuan Islam. Karna Berhenti
diedarkan, usia jurnal ini hanya delapan bulan. Aktivitas Jamaluddin tidak hanya di Paris dia juga
bergerak diberbagai negara Eropa. Dia berdiskusi tentang Islam di London, Padahal dengan Raja
Salisbury, yang berkuasa kompilasi itu Dia pergi ke Rusia, membangunpengaruh dikalangan cendekiawan
Rusia dan menjadi orang kepercayaan Kaisar. Karna pengaruhnya itu Rusia memperundang orang
islamskor Al-

Alquran dan buku

-buku Islam yang sebelumnya Berhenti. Pengaruh Jamaluddin menyebar ke Persia. Shah Nasiruddin
Qochar, penguasa Persia, tawaran posisi perdana menteri. Sebelumnya, Jamaluddin ragu-ragu,namun
akhirnya dia menerima posisi itu Ide-ide pembaharuan Islam, membuat Jamaluddin semakin populer di
Persia. Ini menghawatirkan Nasiruddin,Selain itu Jamaluddin terang-terangan mengkritik praktik-praktik
kekuasaan penguasa Persia itu Jamaluddin, Revolusioner dan anti-tirani ITU kemudianditangkap dan
diusir, namun kesadaran rakyat untuk menumbangkan Nasiruddin. Pada 1892, Jamaluddin ke Istanbul,
Turki, atas permintaan Sultan Abdul Hamid. Sultan pada saat itu ingin memanfaatkan pengaruh
Jamaluddin atas negara-negaraIslam untuk lanjut Eropa, yang kompilasi itu mendesak kedudukan
Kerajaan Utsmaniyah (otonomi) di Timur Tengah. Namun Upaya Sultanitu gagal. Pada satu sisi,
Jamaluddin berjuang untuk terbentuknya pemerintahan reformasi, sedangkan Nasiruddin
mempertahankan kekuasaanotokrasi lama. Jamaluddin wafat di Istanbul, 9 Maret 1897 dalam usia 59
tahun. Sepanjang hayatnya, Jamaluddin Al-Afghani telah menulis puluhankarya tulis dan buku, antara
berbaring : pertemuan tentang sesuatu yang melaporkan orang-orang Islam, tipu muslihat Orientalis,
Risalah untuk menjawabgolongan Kristen, Hilangnya Timur dan Barat, Hakikat Manusia, dan Hakikat
Tanah Udara. Jamaluddin adalah tokoh pembaharu. Dia melihat kemunduran umat Islam bukan karena
Islam tidak sesuai dengan perubahan zaman, melainkan disebabkanumat Islam telah pengaturan oleh
sifat statis, fatalis, meninggalkan akhlak yang tinggi, dan lupakan ilmu pengetahuan. Ini, menurutnya,
umatIslam telah meninggalkan ajaran sebenarnya. Islam menghendaki umatnya dinamis, sungguh ilmu
pengetahuan, dan tidak fatalis. Sifat membuat statistikumat Islam tidak berkembang dan hanya
mengikuti apa yang telah menjadi ijtihad ulama sebelum mereka. Mereka hanya pasrah pada nasib.
Faktor berbaring, menurut Jamaluddin, shalat faham terhadap qodha (ketentuan Tuhan yang belum
terjadi) dan qodar (ketentuan Tuhan yang sudah terjadi). Pahamitu membuat ummat Islam tidak mau
berusaha dengan sungguh-sungguh. Jamaluddin menyebutkan, qhada dan qadar mengandung
pengertianitu segla sesuatu terjadi menurut alasan musabbab (kausalitas). Lemahnya pendidikan dan
kurang pengetahuan ummat tentang dasar-dasarajaran agama, lemahnya persaudaraan, perpecahan
umat Islam yang diikuti pemerintah yang absolut, mempercayakan KEPEMIMPINAN ditunjukan
kepadayang tidak dipercaya, dan kurang pemerintahan militer, merupakan faktor-faktor yang membawa
kemunduran umat Islam. Faktor-faktor ini menjadikanumat Islam statis, fatalis, dan mundur. Jamaluddin
menyebutkan, Islam meliputi semua aspek seumur hidup baik ibadah, hukum, dan sosial. Corak
pemerintahan otokrasi harus diubah menjadidemokrasi. Persatuan umat Islam harus diwujudkan
kembali. Menurutnya, kekuatan umat Islam bergantung pada sukses membina persatuandan kerja sama.
Jamaludiin juga menyorotiot soal peran wanita. Dian nilai kaum pria dan wanita, sama dalam beberapa
hal Keduanya mempunyaiakal untuk berfkir. Tidak ada halangan bagi wanita untuk bekerja kompilasi
sejauh menuntut untuk itu Jamaluddin ingin pria dan wanitameraih Maju dan bekerja sama mewujudkan
Islam yang maju dan dinamis. Jamaluddin tak hanya pandai bicara. Malang melintang kebebagai negara
dia lakukan bagi terciptanya Renaisans (bangkit) dunia Islam.

Proyeknya itu kemudian dikenal dengan -Panci

Islamisme‖, sebuah kepemimpinan untuk sungguh dan menyatukan dunia Arab khususnya, dan dunia

Islam Umum untuk melawan kolonial barat, Inggris dan Prancis khususnya yang kala itu banyak
menduduki dan menjajah dunia Islam dan negara-negara berkembang. Secara umum, inti Pan-Islamisme
Jamaluddin itu terletak pada ide bahwa Islam adalah satu-satunya ikatan kesatuan kaum muslim. Jika
ikatan itu diperkokoh, jika dia menjadi sumber kehidupan dan pusat loyalitas mereka, maka kekuatan
solidaritas yang luar biasa akan memungkinkan pembentukan dan pemeliharaan negara Islam yang kuat
dan stabil. Berbagai kalangan, seperti ditulis pakar sejarah Azyumardi Azra dalam Historiograf Islam
Kontemporer, menilai ide Jamaluddin itu sebenarnya sebagai entitas politik Islam Universal. Mau tak
mau, dia pun bersentuhan langsung dengan para penjajah itu. Dengan gagasan ini, Jamaluddin
mengubah Islam menjadi ideologi anti-kolonialis yang menyerukan aksi politik menentang barat.
Baginya, Islam adalah faktor yang paling esensial untuk perjuangan kaum muslimin melawan eropa, dan
barat pada umumnya. Namun demikian, pada saat yang sama Al-

Afghani juga mendukung ide semacam nasionalisme, lebih tepatnya ―nasionalitas‖ (jinsiyyah) dan
―cinta tanah air‖ (wathaniyyah). Sepintas,

dua gagasan ini boleh jadi kontradiktif dengan gagasanya tentang Pan-Islamisme. Namun, tampaknya
Jamaluddin tak ambil pusing. Baginya, bial dua

‗entitas‘ itu dapat disatukan menjadi sebuah kekuatan besar


yang dapat merubah nasib dunia Islam, mengapa tidak dicoba ? terlepas dari kekurangan, kelebihan dan
sekaligus kontroversi ki kiprah dan pemikiranya, Jamaluddin pantas dicatat orang besar yang bersaham
signifkan bagi kesadaran dan renaisans umat dan dunia Islam. 1.

c. Muhammad Abduh

Sang Modernis yang Tradisional

Akhir abad ke-18 dunia islam terbantai oleh penjajah. Mesir, Pakistan, Sudan dan Bangladesh, Malaysia
dan Brunei Darussalam diduduki Inggris. Aljazair, Tunisai dan Maroko dijajah perancis. Italia
mendapatkan Libya. Indonesia oleh Belanda. Pada saat itu juga kekhalifaan yang menjadi kebesaran
islam yang ada di Turki yaitu kahlifah Utsmani dalam keadaan sakit. Dan Muatfa Kamal Attaturk
mengganti sistem pemerintahan kesultanan menjadi republik sekuler untuk menyelamatkan Turki. Sejak
inilah dunia islam mengalami kemunduran.

Sebenarnya kemunduran Islam sudah terjadi 6 buruk sebelumnya. Yaitu pada pemerintahan Andalusia
dan kekhalifaan Bani Abbasiyah oleh tentara Mongol,selama memang berpikir Islam berhenti. Dan pada
buruk ke 19 kondisi mencair denagn muculnya pelopor yang mengelaborasikan antara agamayang di
sesuaikan pemahaman masyarakat. Nama-nama seperti Jamaludin Afghani, Muhammad Tempat sampah
Abdul Wahab, Syaikh Muhammad RasyidRidha, dan Syaikh Muhammad Abduh menjadi pelopor cairnya
kebekuan berpikir Islam. Sejarah menunda, peran Muhammad Abduh tidak hanya membangkitakan
gerakan revolusioner melalui pemikiranya akan tetapi sebagai pencetus

muncul paham -Islam kiri‖ dan -Islam kanan‖ melalui mur

id-muridnya. Gerakan revolusionernya membuat takut pemerintahan kolonial. Munculnya


Gerakanperlawanan umat Islam terhadap Eropa juga shalat satu berpikir Abduh. Abduh, nama
lengkapnya Muhammad Abduh tempat sampah Hassan Khair Ullah, lahir di desa Mahalat Nashr, provinsi
Gharbiyah, Mesir pada 1265 H. Dia menganalagama dari orang tuanya. Dia sudah bisa menghafal seluryh
isi al-Quran dari kecil. Dan dia melanjutkan pendidikan formalnya di Thanta, disebuah lembaga
pendidikan Masjid Al-Ahmad, milik Al-Azhar. Gurunya, Syaikh Darwisi membimbingnya dan
mengantarkannya dalam seumur hidup suf Tahun 1871 Abduh bertemu dengan Jmaludin Al-Afghani.
Padajamaludi Al-Afghani dia belajar flsafat, ilmu kalam, ilmu pasti, ilmu pengetahuan berbaring yang
juga didapat di al-Azhar metode diskusi yang diterapakanJamaludin menarik minat Abduh. Dalam
karirnya besarbesaran tidak pernah menjadi dosen di Al-Azhar, Dar Al-Ulum dan perguruan bahasa
Khedevi. Ia tidak pernah menjadi mufti Mesir dan ditangani sebagaiHakim agung. Di jurnalistik
besarbesaran adalah penulis produktif dari sebuahkoran dan dia menjadi pimpinan redaksi, yaitu Qur'an
Waqai Al-Misriyah yangmembahas Sebenarnya politik, sosial, agama dan negara. Dia meninggal pada
tahun 1905.

Gagasan Pembaruan

Kontribusi pembaharuan berpikir abduh pagar menonjol dan menjadi fokus gerakanya mencakup doa
bidang yaitu teologi dan hukum, doa aspek ini yangdianggapnya vital yang telah di lupakan oleh umat
Islam jadi benih kemunduran di setiap seumur hidup tidak bisa berhenti. Pemikiran teologi Abduh
didasari oleh tiga hal yaitu; kebebasn manusia dalam memilih perbuatan, kepercayaan yang kuat
terhadapsunnah Allah dan fungsiakal yang sangat dominan dalam menggunakan kebebasan. Pandangan
Abduh tentang tindakan manusia bertolak dari satu deduksi, yaitu manusiaadalah mahluk yang bebas
dalam memilih perbuatanya, akan tetapi kebebasan tersebut sisa kebebasan tanpa batas. Abduh
memandang akal menghadiri penting dalam mencapai pengetahuan yang hakiki tentang iman, bahkan
menurut Abduh akal memilik kekuatan yang sangat t

inggi.

Berkat akal, orang dapat mengetahui adanya tuhan dan sifat-sifat nya, adanya hidup di akhirat ,
kewajjiban terhadap tuhan, kebaikan dan kejahatan, serta mengetahui kewajiban membuat hukum-
hukum. Tapi bukan berarti manusia tidak membutuhkan wahyu. Wahyu tetap dibutuhkan, sebab wahyu
sesungguhnya memiliki dua fungsi utama, yakni menolong akal untuk mengetahui secara rinci kehidupan
akhirat dan menguatkan akal dalam mendidik manusia untuk hidup damai dalam lingkungan
sosialdengan itu maka para mukmin baru dapat mengenali tuhan dengan baik yang tercermin oleh
tindakan baik manusia. Dalam aspek hukum, pemikiran Abduh tercermin dalam 3prinsip, yaitu: al-Quran
sebagai sumber syariat , memerangi taklid dan berpegang kuat pada akal dalam memahami ayat Al-
Quran.dia memb

agi syariat menjadi 2: yang pasti (qath‘i) dan yang tidak pasti (zhani). Hukum syariat yang pertama

wajib mengetahui dan mengamalkan tanpa interpertasi karena dia jelas dalam al-Quran dan al-Hadits.

Yang kedua dengan tunjukan nash dan ijma‘

yang tidak pasti. Jenis hukum kedua hukum inilah yang mejadi lapangan ijtihad dan mujtahid. Dalam
komteks ini, ijtihad Abduh tampak begitu jelas. Bebeda pendapat, menurutnya wajar dan merupakan
tabiat manusia. Keseragaman berpikir dalam semua hal adalah sesuatu yang tidak mungkin di wujudkan.
Akan membawa perpecahan jika semua perbedaan pendapat di jadikan sebagai hukum. Maka dari itu
kita harus kembali pada sumber aslinya, yaitu al-Quran dan as-Sunnah. Bagi yang berilmu pengetahuan
wajib berijtihad, sedangkan bagi awam wajib bertanya pada orang yang ahli dalam agama. Dia
menyarankan agar para ahli fqih membentuk tim yang bekerja untuk mengadakan penelitian tentang
pendapat yang terkuat di antara di antara pendapat-pendapat yang ada. Kemudian keputusan itu yang di
jadika pegangan umat islam. Tim ahli fqih itu juga bertugas mengadaka reinterpretasi terhadap hasil
ijtihad ulam amupun mazhab masa lalu, jadi, menurutnya, bermazhab mencontoh metode ber-
instinbath hukum. Peran dan kiprah Abduh mengangkat citra islam dan kualitas umatnya tidak kecil.
Dialah seorang mujahid dan mujadid sekaligus pada masanya. Bukan saja mengalami tentangan internal
dan eksternal. Berkat upayanya, meski begitu maksimal, modernisme pemikiran sudah kelihatan. Dalam
amatan cendikiawan muslim indones

ia Dr. Nurcholis Majid (islam kemoderenan dan keindonesiaan mizan: 1987), ―modernisme‖ Abduh,
antara lain,

tercermin dalam sikapnya yang apresiatif terhadap flsafat yang di perolah dari gurunya yaitu Jamaludin
al-Afghani, seorang penganjur gigi Pan-Islamisme dan orator politik yang memukau. Di Indonesia,
pemikiran Abduh banyak mempengaruhi pelajaran dan patron ormas lainnya. Di antara warisan nya
adalah Risalah Al-Tauhid sedangkan Tafsir Al-Manar merupakan kumpulan pidato-pidatonya, pikiran-
pikiran, dan ceramah-ceramhanya yan di tulis oleh muridnya, Syaikh Muhammad Rasyid Ridha.

Kiri dan kanan Islam

Tidak berlebihan jika Abduh dikatakan sebagai seorang fgur yang modernis yang menggerakan
kebangkitan umat islam. Karena modernis , Abduh tetap di terima di kalangan Al-Azhar , terbukti ia tetap
menjadi mufti agung Mesir. Dalam hal ini, Abduh sangat pandai bagaimana bersikap sebagai orang alim
dan sekaligus menjadi intelektual modernis. Selama menjadi mufti, ia mengeluarkan fatwa yang
berkaitan dengan persoalan-persoalan modernis. Tiga fatwa nya yang terkenal dan masih kontroversial
yaitu bunga bank, pakaian tradisional dan tentang daging hasil sembelih non-muslim.

Karena sikapnya yang ―dua wajah‖ itu ia diterima oleh kalangan tradsion

al dan modernis, dengan sama kuatnya. Dalam satu sisi, ia selalu dilihat sebagai seorang tokoh alim,
mujtahid dan penganjur doktrin orisinalitas Islam. Pada sisi lain, Abduh juga dianggap sebagai reformis
yang toleran, liberal dan kaya akan gagasan-gagasan modern. Tidak heran kalau murid-murid Abduh
kemudian terpecah menjadi dua kelompok besar yang oleh Hasan Hanaf, pemikir Mesir kontemporer,
dianalogikan seperti murid-muridnya Hegel dalam tradisi flsafat Barat. Sama seperti yang Hegel lahirkan
yaitu dikotomi

―kanan‖ dan ―kiri‖, menurut Hasan Hanaf, murid

-murid Abduh juga dapat dikategorikan seperti kelompok kanan yang cenderung mengembangkan
pemikiran-pemikiran keagamaan, dan kelompok kiri Abduh yang lebih cenderung mengembangkan
gagasan modernnya. Di antara murid-

murid Abduh yang memiliki kecenderungan ―kanan‖ adalah Muhammad Rasyid Ridha
(w.)(1935) dan Shakib Arselan (w.)(1946), Sayyid Qutb dan Hasal al-Banna. Sementara Qasim Amin (w.)
(1908), Thaha Husein, Ali Abduraziq, Hasan Hanaf di anggap sebagai murid-

murid Abduh beraliran ―kiri‖. Kecenderungan ―kanan‖ dan ―kiri‖ dalam aliran mazhab Abduh ini
dalam perkembangsn

selanjutnya meningkat radikalisasi yang cukup signifkan. Baik yang ―Kiri‖ dan ―Kanan‖ sama

-sama Pertimbangkan dirinya sebagai penerus Abduh yang palingbenar. 1.

d. Muhammad Iqbal

Filosof Agung dari Timur

Iqbal, atau lengkapnya Tuan Allama Muhammad Iqbal, adalah Fenomena legendaris intelektualitas
dunia Islam buruk ke-20 bisa disajikan, tak ada tokoh sebesardia di buruk ke-20 yang meneruskan
sekaligus potensi kepakaran mistisisme, budaya, dan berpikir dalam dirinya. Bahkan tokoh suf
danislamologi jerman ternama, Prof. Annemarie Schimmel, hanya menyebut doa suf dan pemikir besar
Muslim yang berpikir dan karyanya Sampai kinisungguh besar di dunia keilmuan barat, yaitu Jalaluddin
Rumi dan Muhammad Iqbal. Muhammad Iqbal ingat di Sialkot, Punjab, Pakistan tidak ada informasi pasti
tanggal dan tahun berapa dia ingat. Tiga pendapat laki-lakiyatakan, Iqbalingat pada 22 Februari 1873,
antara berbaring dikemukakan oleh Nona-Luce Claude Maitre, Osman Secara meyakinkan, dan Bachrum
Rangkuti. Yang kedua mengatakanIqbal lahir pada tahun 1876, tanpa menyebut tanggal, misalkan
disajikan Wilfred Cantwell Smith Pendapat terakhir Iqbal ingat pada 9November 1887 (2 Dzulqodah
1294). Tapi seperti lanjut Syaf

'saya Ma'arif, dari penelitian terakhir terungkap, pendapat terakhirlah yang benar,

dan bukan 22 februari 1873, bahkan yang sering disebut orang Karna itu, kapan orang ingin
memperingati hari kelahiran Iqbal, haruslah disesuaikandengan hasil penelitian yang baru itu Terlahir
dari keturunan brahmana yang hidup di lembah Khasmir, keluarga Iqbal telah memeluk agama Islam
sejak awal. Iqbal melalui masa kecilnya dalamsuasana keilmuan yang kental. Kakeknya, Muhammad
Rafq, adalah seorang suf terkenal. Sementara membicarakan, Muhammad Nur, selain orang yangsaleh
juga seorang suf yang telah mendorong Iqbal menghafal dan mengkaji Al-

Alquran sejak usia dini. Kecenderungan sepiritual yang tinggi


dalam asrama, Terutama kedua orangtuanya inilah, yang kelak sungguh sungguh besar dalam hidup
Iqbal. Tidak seperti para pemikir klasik,Iqbal bisa menikmati seumur hidup bahagianya bersama kedua
orang tuanya hingga tua Maklum saja membicarakan meninggal pada tahun 1930 dalamusia yang sangat
senja, 100 tahun. Sementara membiarkan meninggal lebih dulu, 16 tahun sebelumnya. Itu artinya hingga
usia ke-57, Iqbal masih merasakanlanjut kedua sisa di sisinya. Sebelum melewati pendidikan resmi, ayah
Iqbal memasukkan Iqbal kecil ke maktab (surau) untuk belajar Al-

Alquran. Di s

ini, Iqbal banyak menghafal hampirKeseluruhan ayat Kitab Suci Islam ini, yang kelak di kemudian hari dia
jadikan rujukan kepemimpinan dan pemikiranya. Dari disini Iqbal kemudian dimasukanpendidikan resmi
sekolah dasar di Skotlandia Misi Sekolah Sialkot. Stamat dari disini, Iqbal melanjutkan belajar di Murray
Perguruan tinggi Sialkot. Sementarapendidikan Sedang dia tempuh di Pemerintah Perguruan tinggi di
Lahore, shalat satu kota pusat pengetahuan, senior dan budaya di India. Di lembagastudio ternama
inilah, dia berguru pada Tuan Thomas Arnold, seorang orientalis asal Inggris yang juga guru besar di
Aligarh Universitas. Melihat potensiyang besar pada anak didiknya inilah, Arnold membahas agar-agar
Iqbal melanjutkan studinya di Eropa. Saat belajar di Lahore ini pula Iqbal berkenalan

dengan Musya'arah para sastrawan, yaitu pertemuan

-pertemuan para sastrawan yang membacakan sajak-sajaknya.Pada tahun 1897 Iqbal selesai program BA
dan melanjutkan ke program Mater dalam bidang flsafat. Atas saran Arnold tadi, Iqballalu melanjutkan
studio ke Inggris Pada tahun 1905, berangkatlah Iqbal ke Cambridge Universitas untuk mendalami
flsafat. Di sana dia dibimbing olehRA Nicholson, seorang sepesialis sufsme dan Jhon M.E. Taggart,
seorang neo-hegelian. Dua tahun kemudian, Iqbal pindah ke Munich ,Jerman dan disanalah Iqbal
menyabet gelar Ph.D. dalam studi tasawwuf dengan mengajukan desertasi berjudul The Development of
Metaphysics in Persia Setelah mendapat gelar tersebut, Iqbal pergi ke London dan mulai belajar
keadvokatan sambil mengejar bahasa dan sastra Arab di universitas London. Di sisi lain, dia
menggantikan Thomas Arnold yang telah lanjut usia. Di luar aktivitas akademis, Iqbal, sebagaimana
ditulis Muhammad Iqbal dalam skripsinya Rekonstruksi Pemikiran Islam (1994), juga mendalami hukum
islam dan keadvokatan. Bahkan, setelah mendapat ijazah sebagai advokat, Iqbal kemudian ditarik oleh
Lincoln Inn sebagai pengacara di lembaga hukum yang dipimpinya.

Kembali ke Lahore

Masa-masa periode di eropa ternyata sangat berpengaruh dalam membentuk tipologi pemikiran
keislaman Muhammad Iqbal. Wilfred Cantwel Smith dalam Modern Islam In India , setidaknya ada 3 hal
yang mendasar yang mempengaruhi pemikiran Islam Iqbal ketika di Erop. Pertama, keleluasaan vitalitas
dan aktivitas kehidupan orang Eropa; inisiatif orang-orang di Eropa yang dilihatnya, bila mereka tak
menyenangi sesuatu, mereka akan mengubahnya. Kedua, Iqbal menangkap visi yang sangat mungkin
dikembangkan dalam kehidupan manusia, suatu potensi yang orang-orang Timur sendiri belum
memimpikanya, sementara orang Barat telah mewujudkanya dan ingin memeliharanya terus menerus.
Terakhir, Iqbal mengkritik secra tajam terhadap bagian-bagian tertentu kehidupan Eropa, yang
menyebabkan pribadi terpecah. Jiwa frustasi dan rusaknya sebagian individu dalam masyarakat kapitalis
yang makmur, dan lebih buruk lagi, kompetensi yang buas antar sesama, serta lebih nyata lagi,
destrukifnya antara suatu negara dengan negara yang lain, dipandang Iqbal dengan perasaan benci. Atas
fakta-fakta inilah Iqbal melihat kehidupan Eropa tidak bisa dijdikan model yang sempurna. Pada tahun
1908, Iqbal kembali ke Lahore dan mengajar di Goverment College untuk mata kuliah flsafat dan sastra
Inggris sambil menggeluti profesi sebagai pengacar. Iqbal kemudian terjun ke dunia politik bahkan
menjadi tulang punggung Partai Liga Muslim India. Dia terpilih sebagai anggota legislatif Punjab dan
pada tahun 1930 terpilih sebagai Presiden Liga Muslim. Karir Iqbal semakin bersinar dan namanya pun
semakin harum ketika dirinya diberi gelar Sir oleh pemerintah Inggris yang aktif melihat sepak terjang
Iqbal dibidang intelektual dan politik. Pada hakikatnya, pemberian gelar ini menunjukkan pengakuan dari
pemerintah kerajaan Inggris akan kemumpunian intelektualitasnya dan memperkuat bargaining position
politik bagi perjuangan umat Islam didunia saat itu. Iqbal yang juga turut mengilhami berdirinya negara
Pakistan melalui gagasan dan karyanya itu, mengabdikan dan mendedikasikan dirinya pada dunia ilmu,
setelah sekian tahun menerjunkan diri pada dunia ilmu di kampus, Iqbal menghabiskan sisa usia dengan
memilih dunia kepenyairan sebagai pilihanya. Dititik inilah, dia menunjukkan dirinya sebagai penyair
sejati. Iqbal, penyair dan flsuf Timur, yang meninggal dunia pada 21 april 1938, telah mengukir hidupnya
sedemikian rupa hingga akan dikenang umat manusia ratusan tahun yang akan datang, sebab seluruh
karyanya dalam bentuk puisi dan prosa dalam bahasa urdu, parsi, dan inggristelah terdokumen dengan
baik. Intelektualisme Iqbal dapat ditinjau dari berbagai jurusan : Puisi, flsafat, hukum, pemikiran islam,
dan kebudayaan. Dalam semua wilayah itu, Iqbal telah mengerahkan hampir seluruh energinya dengan
tujuan tunggal: reorientasi nilai-nilai kemanusiaan, Timur dan Barat, dengan landasan tauhid yang
teramat kokoh. Peradaban Barat, sekalipun dalam beberapa segi dikaguminya, dalam prespektif moral
transendental sudah sangat jauh meluncur ke jurang berbahaya. Sementara Timur yang terpasung dalam
spiritualisme, telah lama pula dalam

keadaan steril tanpa dinamika. Lalu untuk membangun sebuah peradaban baruyang anggun dan segar
diusulkanya agar Barat dan Timur dipertautkan

dengan mengawinkan penalaran (ziraki) dan cinta (‗isyq).

Iqbal, Rekonstruksi, dan Barat

―Iqbal adalah suara dari Timur yang menemukan denominator y


ang sama dengan Barat dan telah membantu terciptanya sebuah komunitas universal yang berlapang
dada terhadap semua perbedaan ras, agama, dan bahasa. Sekalipun Iqbal putra Pakistan, Kami bangsa
Amerika juga

mengakuinya.‖

Ungkapan William O. Douglas, mantan hakim agung di mahkamah Agung Amerika Serikat,
sesungguhnya mencerminkan intelektualitas Iqbal jauh melebihi dirinya sebagai orang Timur. Sampai
pada batas tertentu di dunia Barat, apresiasi terhadap gagasan dan pemikiran Iqbal telah menggugah
spirit intelektualitas di dunia Barat dan Timur. Pemikiranya yang cukup beragam, hampir merangkum
semua disiplin keislaman, menjadikan dirinya rujukan banyak kalangan. Soal dunia Barat dan Timur
misalnya, betapa terlihat obsesi besar Iqbal bagi terciptanya perdamaian antara dua entitas yang selama
ini dikenal tidak

―akur‖ itu. Dia memimpikan kehidupan indah itu melalui peradaban cinta. Dalam sajaknya tentang
kerinduan cinta sebagai orname

n penting terciptanya perdamaian peradaban berikut ini, tampak jelas betapa rindunya Iqbal untuk
melihat Barat dan Timur tidak lagi berada dalam dua kubu dikotomis, tetapi dalam posisis yang saling
mengisi.

Bagi Barat penalaran (akal) merupakan instrument kehidupan; bagi Timur rahasia alam semesta terletak
pada cinta (‗isyq). Deng

an bantuan cinta akal akan berkenalan dengan realitas; sedangkan untuk penguatan pondasinya, cinta
menerima kekuatan dari akal. Bila cinta dan akal saling berpelukan,

akan terciptalah sebuah dunia baru; (oleh sebab itu), ―Bangkitlah dan bangunlah sebuah dunia baru itu,
dengan mengawinkan cinta dan penalaran‖.

Obsesi Iqbal adalah cepat terwujudnya saling pengetian spiritual antara Barat dan Timur. Bertolak dari
doktrin Al-quran tentang persauaraan universal umat manusia, penyair ini pada masa hidupya amat
gelisah menyaksikan komplik berkepnjangan antara Barat dan Timur. Boleh jadi, bila dia menyaksikan
pemandangan saat ini yang dipenuhi oleh nafsu-nafsu ego dan kekuasaan yang mengantarkn komplik
Barat-Timur semakin menganga, Iqbal akan merasa betapa prinsip-prinsip

kemanusiaan menjadi ―bualan ― para pengambil kebijakan bik di Barat maupun Timur.

Berkait dengan kondisi bangsa-bangsa Asia, Iqbal begitu prihatin atas kemunduran yang dialami bangsa-
bangsa ini. Kondisi seperti ini, menurut Iqbal, tak boleh dibiakan. Harus ada upaya serius membangkitkan
bangsa-bangsa Asia dari ketertinggalan dan kemunduran. Keprihatinan itu misalnya, terlihat jelas dalam
gagasannya tentang khud (pribadi, diri) dan ishq (cinta Ilahi). Seluruh gagasan dan pemikiran Iqbal
tentang kebangunan Islam dan

Asia memancar dari gagasannya tentang pentingnya ―diri ―


dan ―cinta‖ tersebut.

Menurut Iqbal, kebangunan Islam merupakan prasyarat bagi renaisans Asia. Bagi Iqbal, keduanya
(kebanguna Islam dalam rainesans Asia) ibarat dua sisi mata uang, satu sama lain tak terpisahkan.
Dengan kata lain, Asia dan Islam tidak boleh dipisahkan, satu pandangan yang jauh berbeda dari tokoh
Asia lain yang sering meletakkan Islam dan khazanah intelektualnya di luar arus kebangunan global Asia.
Itu sebabnya, tak berlebihan bila mantan deputi PM Malaysia, Anwar Ibrahim, cukup tepat jika menyebut
Iqbal, bersama tokoh Asia lainnya seperti

Rabindranath Tagore dan Sun Yan Set, sebagai tokoh awal ―Renainsans Asia‖ dan pelopor tradisi
humanistik Asia yang sesungguhn

ya. Mereka, menurut Anwar Ibrahim, tidak hanya memperjuangkan cita-cita kemanusiaan akan tetapi
juga menumbuhkan dalam diri mereka gairah hidup. Pemikiran, keseniana dan imajinasi. Mereka
melmpaui kekhasan budaya mereka dan hidup dalam dunia gagasan universal. Mereka menegaskan
kembali semangat Asia yang luluh lantak akibat kolonialisme. Iqbal memang dikenal sebagai salah
seorang pemikir kontemporer yang sangat gigih melawan kolonialisme dan rasialisme yang telah
membelah dan menghancurkan persaudaraan universal antar umat. Dalam suratnya tertanggal 24
januari 1921 kepada Dr. Nicholson, Iqbal mengeritik Emest Renan, tentang pemikiran nya yang
mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah Musuh islam tebesar. Renan sama sekali salah, kata Iqbal,
musuh islam terbesar adalah gagasan tentang ras, yang sebenarnya juga merupakan musuh terbesar
kemanusiaan. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban seluruh pencinta kemanusiaan untuk berontak untuk
hasil temuan setan yang mengerikan ini. Demi penyatuan umat manusia di muka bumi ini kata Iqbal, al-
Quran mengabaikan perbedaan-perbedaan kecil antar sesama. Untuk tujuan ini dia

mengutip surat Ali Imran ayat 64, ―marilah kita bersatu atas platform yang sama antara kita.‖ Bagi Iqbal,
gagasan tentang per

saudaraan universal umat manusia ini tidak menjadi kenyataan, bila kekuatan-kekuatan sejarah masih
mendominasi oleh budaya sekularistik-ateistik, sebagaimana yang tercermin dengan sangat tajam dalam
pemikiran Freidrich Nietzsche yang menafkan keabadian ruh manusia.

Agar Umat Tidak Terlindas zaman

Di bidang pembaharuan pemikiran islam, Iqbal berpendapat bahwa kemunduran umat islam selama 500
tahun terakhir di sebabkan oleh kebekuan dalam pemikiran. Dengan alasan untuk mempersatukan umat,
sebagian ulam membuat syaria menjadi alat yang ampuh untuk membuat umat menjadi jumud dan
statis. Dengan cara menutup pintu ijtihad seolah-olah qaul-qaul ulama terdahulu adalah sesuatu yang
sakral dan tak boleh diperdebatkan. Padahal menurut Iqbal hukum tidak statis, tetapi dapat berkembang
sesuai perkembangan zaman. Ijtihad tidak boleh tertutup, kebebasan menggunakn rasio dan berpikir
harus dikembangkan. Secara prinsip, Islam mengajarkn dinamisme, AL-

Qur‘an
selalu menganjurkan pemakaian akal sehat atau tanda yang terdapat di alam seperti pertukaran siang-
malam, hewan-hewan dan lain sebagainya. Orang-orang yang tidak peduli dan tidak memperhatikan
tanda-

tanda itu akan ―Butek‖ (Buta teknologi) dan ketinggalan. Islam mengajarkan dinamisme

dan mengakui adanya gerak dan perubahan dalam hidup sosial manusia, dan hal ini yang prinsipil adalah
ijtihad. Karena itu, Iqbal mengecam fatalisme yang dianut sebagian kau muslim. Dalam syair-syairnya,
Iqbal mendorong umat Islam agar selalu bergerak dan jangan tinggal diam. Intisari hidup adalah gerak
dan hukum hidup adalah berkreasi,

maka Iqbal dengan bersemangat tinggi mengajak umat islam agar bangkit dari ―tidurya‖ dan berkreasi
menciptakan tatanan dunia

baru. Bahkan, begitu tingginya Iqbal menghargai gerak-gerak sampai menyatakan bahwa seorang kafr
yang aktif dan gesit lebih baik dari pada seorang muslim yang suka tidur. Walau mengecap pendidikan di
barat, negeri asal kapitalime dan imperialisme saat itu, Iqbal tidak mengambil mentah-mentah paham
dari barat. Kapitalisme dan imperialisme barat tidak disetujuinya karena telah banyak dipengaruhi
metrealisme dan lari dari agama. Iqbal justru bersikap simpatik pada sosialisme, karena melihat ada segi-
segi persamaan antara paham tersebut dengan Islam, bahkan suatu saat dia pernah mengatakan bahwa
Bolysevisme plus Tuhan hampir identik dengan islam, maka dia tak heran jika suatu saat Islam menelan
Rusia atau sebaliknya. Berkaitan dengan politik, Iqbal melihat tidak ada masalah dalam kaitanya dengan
agama. Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Pandangan inilah yang kemudian dia
kembangkan dalam merumuskan ide berdirinya negara Pakistan yang memisahkan diri dari India yang
mayoritas

memeluk Hindu. Hanya dengan adanya pemerintahan yang tersendiri bagi umat Islam, merek aajan
dapat melaksanakan prinsip-prinsip doktrin Al-

Qur‘an dalam kehidupan mereka.

Sementara, sebagian mistikus, gagasan-gagasan sufsme Iqbal, selain dinilai banyak mengilhami para
flosof Barat dan Timur modern, juga dikenal memiliki eksotisme yang tinggi. Suatu ketika misalnya, di

a amat merindukan pada ―kampung halamanya‖, yakni ―rumah‖ di alam prakehidupan duniawi

yang merupakan asal dari semua yang ada di dunia ini, dalam syairnya : Kenangan pada kampung
halaman menimbulkan kesedihan tanpa sebab. Kadangkala dia menjelma menjadi kerinduan untuk
menatap keindahan dan kadangkala menjadi pencarian yang menggebu. Iqbal juga menentang
pandangan sempit sebagian ulama (Mullah) yang menganjurkan umat Islam tidak mempelajari ilmu
pengetahuan modern yang datang dari Barat, termasuk bahasa Inggris. Ketidaksetujuanya itu dengan
bagus dia lukiskan dalam sajak berikut : Agama sejati tenggelam. Kalah pada bukan Agama. Bagi para
Mullah agama ialah kesibukan. Mengecam orang sebagi kafr. Bagi para kafr agama adalah bagaimana
mengatur siasat dan menimbun kekayaan. Bagi para Mullah agama adalah bagaimana mendatangkan
kesulitan atas nama Tuhan. Meski gagasan dan karyanya paling banyak dikaji, seperti diakui intelektual,
Djohan Effendi, dan dihormati banyak kalangan di Barat dan di Timur, bukan berarti kecaman kepada
Iqbal tidak ada. Setidaknya disebagian sarjana dia dicaci karna keyakinanya yang sangat tinggi terhadap
kekuatan.

―Kekuatan itu lebih ilahiah dibanding kebenaran. Tuhan adalah kekuatan.‖

Banyak aspek gagasan Iqbal yang relevan dengan kondisi umat Islam sekarang. Apalagi ditengah krisis
saat ini, rekonstruksi pemahaman keagamaan dan alam pikiran umat Islam menjadi penting bila umat ini
tak mau ketinggalan zaman. 1.

e. Sayyid Amir Ali

Pemikir-Sejarawan Muslim Modern

Di kalangan pemikir islam dan intelektual barat, Sayyid Amir Ali di anggap dinilai sangat berjasa bagi
perkembangan islam. Gagasan pembaruan dalam pemikiran islam yang di lontarkan sosok ini banyak
mendapatkan apresiasi tak saja di dunia islam, juga di dalam dunia barat. Pada masa, gagasan dan
pemikiran pentingnya rethingking islam marak digaungkan. Di kawasan anak benua india, atau asia
selatan inilah, kiprah Sayyid Amir Alidalam proyek tersebut. Di kawasan ini, selain dirinya juga ada tokoh
pemikir lain semisal muhammad Iqbal

, Ali Jinnah, dan Abul A‘la Al

-Maududi pada generasi berikutnya. Pada saat yang sama, pelopor pembaru juga muncul dikawasan
dunia Arab. Sebut juga tokoh-tokoh seperti Jamaluddin al- Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid
Ridha. Di lahirkan di Cuttack, India, pada 6 april 1849, Amir Ali memiliki garis keturunan dari keluarga

Arab syi‘ah yang pindah dari Khurasan, Persia dan menetap di Mohan, Oudh, India pada pertengahan
abad ke 18. Ayahnya Sa‘adat Ali

Khan, adalah dokter dan berasal dari keluarga kaya dan terhormat dimasa nya. Ali menempuh
pendidikan formal di Muhsiniyah College, Calcutta. Di lembaga pendidikan inilah, dia mendapatkan
predikat sebagai pelajar terbaik dan meraih penghargaan untuk jenjang studi atas dan pendidikan tinggi
(S1) pada bidang hukum, serta master (S2) pada bidang sejarah pada 1868. Dia memperdlam agama
islam dari guru setempat , dengan guru inilah Ali dapat berbahasa Urdu, tak hanya itu pemerintah Inggris
memberika beasiswa untuk mengambil gelar doktor di bidang spesifkasi hukum islam di London
University. Pada 1873 Ali telah lulus program doktornya dengan baik. Tak lama kemudian, dia kembali ke
India. Ali tertarik pada dunia politik karena itu ia mendirikan sebuah organisasi yang bernama National
Muhammadan Association. Organisasi ini dalam waktu singkat menyebar keseluruh India. Pembentukan
organisasi ini di maksudkan untuk melengkapi kalangan muslim India dengan pengalan teknik politik
Eropa, dan untuk melindungi dan menjaga kepeningan umat islam. Atas prestasi studinya itu, pada
1883, pemerintahan mengangkat

Ali menjadi anggota The Viceroy‘s Council di india. Berbekal ilmunya itu Ali

mendedikasikan dirinya di negeri kelahirannya sebagai pengacara, guru besar hukum islam, dan pegawai
pemerintahan. Namun pada 1904, dia memutuskan menetap di Inggris bersama istrinya yang asli Inggris.
Keputusan itu diambil lantaran dia angkat menjadi anggota Judicial Commite Of Privaci Council (dewan
kehormatan komite pengadilan). Prestasinya itu menjadiakn Ali sebagai orang India pertama yang
menduduki jabatan tersebut. Sebagai tokoh pembaru pemikir islam. AmirAli banyak melontarkan
gagasan-gagasan pemikiran sekitar ijtihad, rasionalisme, dan Ilmu pengetahuan. Pada bidang ijtihad
misalnya, Ali berpendapat bahwa pintu ijtihad telah ditutup dan umat berpegang kepada ulama-ulama
abad ke 19 yang tidak mengikuti perkembangan zaman itu yang membuat dunia islam mundur. Salah
satu pandangan Ali yang sangat di tonjolkan adalah dia merujuk pada surat al-

Ra‘d yang menjelaskan bahwa setiap kaum tidak akan berubah

nasibnya sebelum mereka merubahnya. Dari situ Ali menyimpulkan bahwa Allah Swt memberi
kesempatan pada setiap manusia untuk merubah keadaan, sekaligus menjelaskan bahwa manusia
memiliki kebebasan berkehandak. Karena itu Ali meminta kepada umat islam agar

tidak terpuruk oleh pendapat lama yang membuat umat tidak maju. Amir Ali berpendapat ―ijtihad

sebagai sarana untuk mencapai berbagai penemuan haruslah bersifat rasional dan semestinya ia menjadi
lebih memajukan umat islam di bidang ilmu

pengetahuan‖. Ali b

erpendapat bahwa semangat ijtihad, kecintaan pada ilmu pengetahun dan sikap rasional umat islam
dibangkitkan kembali, ini aspek yang menurtnya akan membawa kejayaan dunia islam. Berkaitan dengan
kehidupan akhiran , aliran memiliki pemikiran bahwa gagasan hidup di akhirat merupakan fenomena
umum umat islam sejak zaman primitif, ini muncul ketika umat manusia ingin berkumpul dengan orang
yang mereka kasihi dan terpisah dari mereka oleh kematian. Dengan pelbagai pandangan Ali
menjelaskan pandangannya secara kronologis. Dalam soal wanita dan perbudakan, Amir Ali berpendapat
bahwa betapa kejamnya manusia kepada kaum wanita. Menurutnya hanya islam yang menyajikan cara
bagaimana memperlakukan seorang wanita dan memberantas perbudakan. Terkait pada perbudakan,
Amir

Ali berpendapat bahwa hal itu menunjukan kesombongan manusia. Katanya ―memang pebudakan ada
dalam sejarah

hidup manusia dari semua bangsa; Romawi, Yahudi, Yunani danJerman tapi hal itu bukan berarti itu
menjadi alasan untuk melakukan hal yang sama pada ma
sa modern ini‖ agama kristen bahkan tidak melarang tapi ketika islam datang, perbudakan secara
langsung dihapuskan melalui be

rbagai cara. Sayyid Amir Ali dituding sebagai seorang apolog muslim tersebar abad modern menurut
barat. Ini dipahami mengingat posisi dan gagasan pembaruan islam Ali yang merintik beratkan pada
rethingking Islam disertai pembelaan yang pada batas-batas tertentu melewati pembelaan seperti yang
dilakukan pemikir muslim lainya. Pembelaan terhadap islam terhadap serangan-serangan barat itu jelas
terlihat sekali dalam tulisan Ali. Latar belakang kondisi faktual saat itu sedikit banyak pengaruh yang
cenderung apologetik itu.

Walaupun demikian, Amir Ali telah berbuat banyak pada umat ini. Melalui karya-karyanya, dia berupaya
membangkitkan islam yamg sekian lama terlelap dalam mimpi kejayaan masa lalunya. Hingga akhir hayat
nya, Amir Ali telah menulis beberapa buku, antara lain: the spirit islam, a Critical Examinitation of the life
and teaching of mohammed dan A Short History of the Sarances.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

―Islam adalah agama yang mencakup

berbagai macam aspek, baik itu ekonomi, politik, budaya, ibadah, dan lain-

lain.‖ Inilah ungkapan yang

Jamaluddin Al-Afghani tegaskan dalam pemikiran dan gagasannya. Bila memandang Islam dalam konteks
kekinian, rasanya memang perjuangan atau usaha yang dilakukan oleh para tokoh pembaharu islam
belum sempurna. Perjuangan dan usaha mereka kami analogikan sebagai sebuah ajang lari estafet,
mereka

para tokoh pembaharu islam


berlari dan membawa tongkat estafet kemajuan islam dengan susah payah dan penuh perjuangan agar
sampai kepada kita

umat saat ini

dengan harapan besar kita mampu melanjutkan tongkat estafet tersebut sampai pada generasi
selanjutnya hingga akhir zaman. Namun, potret umat islam saat ini bisa dikatakan amat menyedihkan
dari segi keilmuan dan persatuan. Umat islam saat ini tidak lagi dinamis, dan seperti tidak memiliki
pendirian. Hal ini terlihat dari mudahnya umat islam terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu yang tak
bertanggung jawab.Hal ini menunjukkan kesadaran umat islam untuk melanjutkan tongkat estafet
kemajuan itu masih belum maksimal. Semoga dengan hadirnya kajian(studi tokoh) ini kita semakin
menyadari kondisi islam yang masih terpuruk saat ini dan harapan besar kami adalah munculnya jiwa
dan semangat Al-Afghani, Muhammad Iqbal, dan lain-lain yang mampu kembali meneruskan tongkat
estafet perjuangan itu dan menanggalkan seluruh pengaruh barat pada islam yang merupakan hambatan
bagi umat islam untuk maju. Amien.

Anda mungkin juga menyukai