2. Al Irsyad
bergerak dalam bidang pendidikan yang didirikan Syekh Ahmad Sorkati dan para
pedagang
3. Muhammadiyah
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan tujuan
Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang aman, damai,
makmur, sejahtera dan bahagia disertai dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan
baldatun tayyibatun wa rabbun gafur
Gerakan Modern Islam
4. Persatuan Islam
didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung pada tahun 1920, kegiatan
utamanya adalah tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at Islam
6. NU ( Nahdatul Ulama)
didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan tujuan
membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia.
7. Matlau’ul Anwar
pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten dengan kegiatanyya berupa sosial
keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar
Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak dalam bidang
pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid umat Islam.
Pengaruh Gerakan Modernisasi islam terhadap
Perkembangan Islam di indonesia
1. Bidang Aqidah
Gerakan ini berusaha melakukan pembaruan karena banyak paham yang tidak
sesuai dengan ajaran islam, antara lain paham fatalisme, masuknya budaya syirik,
takhayul, bid’ah, dan khurafat ke dalam ajaran islam.
2. .
Bidang Politik
Dibidang politik ini melakukan pembaruan dengan tujuan membebaskan wilayah
Indonesia dari cengkraman belanda.
3. Bidang Pendidikan
melakukan pembaruan dengan cara merubah kurikulum pendidikan dan
memadukan pendidikan modern.
4. Bidang Ekonomi
melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi perdagangan orang orang
non pribumi yang menguasai ekonomi Indonesia.
Perjuangan Pada Masa Modern
Sebelum Kemerdekaan Indonesia
1. Kolonialisme Belanda
2. Kependudukan Jepang
Masa Kolonial Belanda
Pada pergantian abad ini banyak orang islam indonesia mulai menyadari bahwa mereka
tidak akan mungkin berkokompetisi dengan kekuatan yang menantang pihak
kolonialisme belanda. Oleh karena itu, pada permulaan abad ke 19 ini orang-orang islam
mulai melakukan perubahan-perubahan dalam melanjutkan perjuangan kemerdekaan
dan menegakkan islam dengan gerakan pendidikan dan sosial serta gerakan politik.
Pada abad ini peranan islam sudah tidak lagi terbatas pada tingkat-tingakat rakyat
pedesaan, akan tetapi sudah berkembang dikota-kota yang mendapatkan pengaruh
barat untuk memegang tumpuk pimpinan dalam gerakan-gerakan politik baru. Dan islam
dikota pun mulai terbentuk dan tumbuh secara revolusi yang mempunyai daya tahan
lebih kuat dari gejala-gejala politik pada dasawarsa pertama abad ini dan meninggalkan
kerangka islam indonesia dibawah pemerintah kolonial.
Masa Kependudukan Jepang
Kemunduran progresif yang dialami partai-partai Islam seakan mendapatkan dayanya
kembali setelah Jepang datang menggantikan posisi Belanda. Jepang berusaha
mengakomodasi dua kekuatan, yaitu Islam dan nasionalis sekuler, ketimbang pimpinan
tradisional. Jepang berpendapat, organisasi-organisasi Islamlah yang sebenarnya
mempunyai massa yang patuh dan hanya dengan pendekatan agama, penduduk Indonesia
ini bisa dimobilisasi. Oleh karena itu, organisasi-organisasi non-keagamaan dibubarkan,
organisasi-organisasi besar Islam dilanjutkan dengan Majelis Syuro Muslim Indonesia
(MASYUMI) dan juga Pembela Tanah Air (PETA) yang didominasi oleh golongan sendirian.
Bagi golongan nasionalis dibentuk lembaga-lembaga baru, seperti Gerakan Tiga A (Nippon
Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia) dan Poesat Tenaga Rakjat
(Poetra). Jepang kemudian menjanjikan kemerdekaan Indonesia dengan mengeluarkan
maklumat Gunseikan no. 23/29 April 1945, tentang pembentukan Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUKI) yang keanggotannya didominasi oleh
golongan nasionalis sekular. Dalam badan inilah, Soekarno mencetuskan ide Pancasila dan
atas dasar kompromi panitia sembilan lahirlah Piagam Jakarta. Pada prinsip ketuhanan
terdapat anak kalimat “dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
Pemikiran Islam Kontemporer
3. 4.
1. 2.
Fundamentalis Tradisionalis Reformis Modernis
Pemikiran Islam Kontemporer
1. Fundamentalis
Yaitu, model pemikiran yang sepenuhnya percaya pada doktrin Islam
sebagai satu-satunya alternatif bagi kebangkitan Islam dan manusia. Bagi
mereka, Islam telah mencakup segala aspek kehidupan sehingga tidak
memerlukan segala teori dan metode dari luar, apalagi Barat.
2. Tradisionalis
Yaitu, model pemikiran yang berusaha berpegang pada tradisi-tradisi yang telah
mapan. Bagi mereka, segala persoalan umat telah diselesaikan secara tuntas oleh
para ulama terdahulu. Perbedaan kelompok ini dengan fundamentalis terletak pada
penerimaannya pada tradisi. Fundamentalis membatasi tradisi yang diterima hanya
sampai pada khulafa’ al-rasyidin, sedang tradisionalis melebarkan sampai pada salaf
al-shalih, sehingga mereka bisa menerima kitab-kitab klasik sebagai bahan
rujukannya
Pemikiran Islam Kontemporer
3. Reformis
Yaitu, model pemikiran yang berusaha merekonstruksi ulang warisan
budaya Islam dengan cara memberi tafsiran baru. Menurut mereka, Islam
telah mempunyai tradisi yang bagus dan mapan. Akan tetapi, tradisi ini
tidak dapat langsung diaplikasikan melainkan harus dibangun kembali
secara baru dengan kerangka berpikir modern, sehingga bisa bertahan
dan diterima dalam kehidupan modern. Karena itu, mereka berbeda
dengan tradisionalis yang menjaga dan menerima tradisi seperti apa
adanya.
4. Modernis
Yaitu, model pemikiran yang hanya mengakui sifat rasional-ilmiah dan
menolak kecenderungan mistik. Menurutnya, tradisi masa lalu sudah tidak
relevan, sehingga harus ditinggalkan
Thank You !
Thanks For Your Attention,
Don’t Forget to Study For Exam