Anda di halaman 1dari 11

Nazwa Agistiani

Wardah Ainiyyah
Zehan Amelia
Istiqomah
Firly
Karina
Ibnu Syahril
Maulana Najar
Aden Tegar
Ahmad Zaki
Gerakan pembaruan Islam di Indonesia, sebagaimana juga di
negeri-negeri lainnya, bermula dari soal ubudiyyah. Banyak paham
dari gerakan tersebut yang berupaya merubah paham tradisional,
termasuk perial takhayul dan khurafat. Beberapa faktor, yang
mendorong munculnya gerakan ini, yaitu:
1. Tidak bersih dan campur aduknya kehidupan agama Islam di
Indonesia.
2. Tidak efisiensinya lembaga-lembaga pendidikan agama Islam.
3. Meningkatnya aktivitas misi-misi Katolik dan Protestan.
4. Sikap acuh tak acuh golongan intelegesia terhadap Islam.
5. Pengaruh kolonialisme terhadap keadaan politik, ekonomi, dan
sosial umat Islam Indonesia.
1. Jalur haji dan mukim, 2. ⁠Jalur publikasi, 3. ⁠Peran mahasiswa
yakni tradisi tokoh umat yakni berupa jurnal yang sempat menimba
Islam Indonesia yang ilmu di Timur-Tengah.
atau majalah-
Achmad Jainuri
menunaikan ibadah haji majalah yang berpendapat bahwa
dan bermukim untuk memuat ide-ide mayoritas para
sementara waktu guna pembaruan Islam, pemimpin gerakan
menimba dan baik dari terbitan pembaruan Islam awal
memperdalam ilmu Mesir maupun di indonesia adalah
alumni pendidikan
keagamaan atau Beirut.
Makkah.
pengetahuan lainnya
gerakan pembaruan di Indonesia ini adalah membersihkan Islam dari
berbagai khurafat dan bid'ah. Beberapa program-program yang
digarap untuk mencapai tujuan itu meliputi beberapa aspek, yaitu:
1. Mensucikan Islam dari pengaruh bid'ah
2. Pendidikan yang lebih tinggi untuk kaum muslimin
3. Pembaruan rumusan ajaran Islam menurut alam pikiran modern
4. Pembelaan Islam terhadap pengaruh Barat (sekuler) dan ajaran
Nasrani
corak gerakan keagamaan Islam di Indonesia dapat dipetakan sebagai
berikut:
1. Tradisionalis-konservatis, yakni mereka yang menolak kecenderungan
westernisasi (pembaratan) dengan mengatasnamakan Islam yang secara
pemahaman dan pengamalan melestarikan tradisi-tradisi yang bercorak
2. Reformis-modernis, yakni mereka menegaskan relevansi Islam untuk
semua lapangan kehidupan baik privat maupun publik.
3. Radikal-puritan, seraya sepakat dengan klaim fleksibilitas Islam di
tengah arus zaman, mereka enggan memakai kecenderungan kaum
modernis dalam memanfaatkan
Abad 20 M bertepatan dengan abad ke 15 H yang dinyatakan sebagai abad kebangkitan islam.
Kebangkitan Islam ditandai dengan munculnya organisasi organisasi Islam baik bersifat
keagamaan maupun yang bersifat politik. Diantaranya:
1). Munculnya organisasi Islam "jamiyatul khair" di jakarta tahun 1905 M
2). Lahirnya organisasi Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 M di Yogyakarta di
bawah pimpinan K.H. Ahmad Dahlan
3). Lahirnya perhimpunan Al-Irsyad pada tahun 1914 M di jakarta di bawah pimpinan Ahmad
surkati
4). Pada tahun 1923 M, berdiri persatuan Islam (Persis) di bawah pimpinan A. Hassan di
Bandung.
5). Lahir Sarikat Dagang Islam pada tahun 1911 M di Solo di bawah pimpinan H. Samanhudi.
6). Para ulama Indonesia membentuk suatu jam'iyyah pada tanggal 16 Rajab 1344 H/31 Januari
1926 M di Surabaya dengan nama "Nahdlatul Ulama" (NU), yang berarti kebangkitan para
ulama. Jam'iyyah Nahdlatul Ulama merupakan wadah persatuan para ulama di dalam tugas
memimpin Islam menuju cita-cita Islam, yaitu "Izzul Islam wal (kejayaan Islam dan umatnya)NU
teguh pada salah satu mazhab empat, yaitu Syafi'i, Maliki. Hanbali, dan Hanafi serta apa yang
menjadi agama
Pengurus NU di saat berdirinya terdiri dari susunan Rois Akbar yang dijabat oleh K.H Hasyim Asy'ari
dengan wakilnya K.H Dahlan, serta katib 1 dipegang oleh K.H Abdul Wahab chasbullah. NU tidak
lepas dari langkah langkah yang berisi dan berjiwa penjajahan. Sikap penjajahan ini diwujudkan
dalam bentuk:
a). Menolak subsidi yang ditawarkan pemerintah (Belanda)
b). Menolak rencana ordonansi perkawinan tercacat
c). Menolak diadakannya milisi
d). Mendukung tuntunan berparlemen
e). Mengadakan usaha usaha sosial dalam masyarakat
f). Mendidik mental beragama dengan mendirikan pondok pesantren

Pada tahun 1945 M, NU menyatukan diri dalam partai Masyumi ( majelis Syura muslimin
Indonesia). Pada tanggal 1 Mei 1952 M. NU menyatakan keluar dari partai Masyumi dan menjadi
partai politik. Keterikatan gerakan pada politik ini banyak di kritik oleh pemuka pemuka NU, sehingga
NU kembali menjadi organisasi keagamaan sampai sekarang. Munas Situbondo pada akhir tahun
1984 M menarik NU dari PPP dan tidak lagi mengurusi politik.
7. Gerakan Islam matlahul anwar didirikan oleh K.H.M Yasin pada
tahun 1905 M di Marus, Jawa Barat.
8. Pergerakan tarbiyah islamiyah (perti) di dirikan oleh Sulaiman Ar-
Rasuli tahun 1928
9. Sumatera Thawalib pada kongres nya di bukit tinggi tanggal 22
mei 1930 M di bubarkan dan menjadi persatuan muslimin
Indonesia (permi). Permi adalah organisasi Islam yang bercorak
nasionalisme radikal.
10. MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia) di dirikan atas prakarsa K.H
Ahmad Dahlan dan K.H mas Manshur pada tahun 1937 M.
pembaruan Islam di Indonesia bermula dari soal ubudiyyah. Paham gerakan ini berusaha
mengubah paham tradisional termasuk takhayul dan khurafat . Arus pemikiran dan gerakan
Islam di Indonesia sekitar awal abad ke 20 M. Ide ide pemikiran Islam masuk melalui
beberapa jalur, yaitu:
a). Jalur haji dan mukim
b). Jalur publikasi
c). Peran mahasiswa yang sempat menimba ilmu di timur Tengah
Di antara tokoh pembaruan Islam di Indonesia mereka melembagakan diri dalam bentuk
perhimpunan atau organisasi, seperti al-Irsyad, PERSIS, Muhammadiyah dan Nahdlatul
Ulama.
• Tanggal 18 November 1912 M : Berdirinya organisasi Muhammadiyah
• Tanggal 16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926 M : Berdirinya organisasi Nahdlatul ulama

Anda mungkin juga menyukai