Anda di halaman 1dari 9

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)

“PENGARUH GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM”

Guru pembimbing : _______________________

DISUSUN OLEH:

Nama : Erlangga Aditya Pratama

Kelas : XI MIPA 1

Tahun Pelajaran 2022/2023


MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KARAWANG

Jln. Raya Telukbango KM.3 Kecamatan Batujaya Karawang 41354


A. GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM
Gerakan pembaharuan dalam Islam merupakan suatu gerakan yang mengacu pada pandangan
bahwa Islam menjadi penting kembali karena dikaitkan dengan perjalanan masa lalunya yang
cemerlang. Faktor yang mempengaruhi Islam bangkit dari keterpurukan :
1. Faktor eksternal, yaitu datangnya kolonialisme dari dunia barat diantaranya seperti
Portugis Belanda dan Spanyol untuk merealisasikan semboyan 3G (Gold, Glory, Gospel).
2. Faktor internal, diantaranya:
• Munculnya paham taklid.
• Praktik tarekat yang banyak mengultuskan para wali.
• Berkembangnya paham Islam takhayul, bid’ah, sinkretis, dan khurafat.
• Meninggalkan kajian kajian yang bersifat filsafat dan berfikir kritis.
Sebagian kalangan membagi corak kebangkitan Islam di Asia tenggara ke dalam tiga model
sebagai berikut.
1. Modernisme, Lahir karena adanya pertemuan antara nilai nilai Islam dan peradaban
barat. Tokohnya yaitu: Jamaluddin Al Afghani, Muhammad Abdu, dan Rasyid Ridha.
2. Revivalisme, dengan tokohnya yaitu: Muhammad bin Abdul Wahhab, H. Sumanik, H.
Piobang, dan H. Tuanku Nan Renceh.
3. Tradisionalisme, dengan tokohnya: Sayyid Muhammad Naquib Al Attas.

B. GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA


Masuknya ide pembaharuan Islam di Indonesia terjadi melalui dua cara, cara yang pertama
yaitu melalui masyarakat Arab yang berdagang atau yang ingin menetap, dan cara yang
kedua melalui jamaah haji dari Indonesia.
Gerakan pembaharuan dalam konteks Islam di Indonesia telah memiliki dampak yang
signifikan dalam mengubah wajah dan dinamika umat Islam di negara tersebut. Gerakan
pembaharuan Islam di Indonesia, yang juga dikenal sebagai Islam liberal atau Islam
progresif, muncul sebagai respons terhadap tuntutan zaman yang terus berkembang,
globalisasi, dan tantangan sosial-politik yang dihadapi oleh umat Muslim.
Dampak dari gerakan pembaharuan Islam di Indonesia antara lain:
1. Pemikiran yang terbuka Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia telah
memperkenalkan pemikiran yang lebih terbuka dan inklusif terhadap isu-isu sosial,
politik, dan gender. Gerakan ini mendorong pemahaman yang lebih luas tentang Islam
yang menghargai keragaman, hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan dialog
antaragama.
2. Pendidikan
Gerakan pembaharuan Islam telah mempengaruhi sektor pendidikan di Indonesia,
dengan pendirian lembaga-lembaga pendidikan Islam progresif, seperti
pesantrenpesantren yang mengajarkan Islam yang lebih moderat dan inklusif. Ini
membantu menghasilkan generasi muda yang terdidik dengan pemahaman yang lebih
luas tentang ajaran Islam yang toleran dan progresif.
3. Peran perempuan
Gerakan pembaharuan juga telah memberikan pengakuan yang lebih besar terhadap
peran perempuan dalam masyarakat dan agama. Para pemikir dan aktivis Islam
progresif berupaya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam Islam,
termasuk isu-isu seperti perceraian, waris, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Gerakan ini telah membangun kesadaran dan advokasi yang lebih besar untuk
kesetaraan gender di Indonesia.
4. Dialog antaragama
Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia mendorong dialog antaragama dan
kerjasama antarumat beragama. Melalui pendekatan yang inklusif, mereka berupaya
membangun pemahaman dan toleransi antara umat Islam dengan agama-agama lain.
Gerakan ini berperan penting dalam mendorong perdamaian, toleransi, dan kerukunan
antarumat beragama di Indonesia.
5. Pengaruh politik
Gerakan pembaharuan Islam juga telah mempengaruhi ranah politik di Indonesia.
Beberapa organisasi dan partai politik yang muncul dari gerakan ini berusaha
memperjuangkan prinsip-prinsip Islam progresif dalam konteks politik dan legislasi.
Mereka berupaya mempengaruhi kebijakan pemerintah dan memperjuangkan hak-hak
masyarakat Muslim yang lebih inklusif dan adil.
Namun, penting untuk diingat bahwa gerakan pembaharuan Islam juga menghadapi
tantangan dan resistensi dari kelompok-kelompok konservatif yang mempertahankan
pemahaman tradisional tentang agama. Konflik dan kontroversi sering timbul antara
kelompok-kelompok yang berbeda dalam hal interpretasi agama dan tindakan-tindakan yang
diambil oleh gerakan pembaharuan.
C. LAHIRNYA ORGANISASI ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA
Gerakan pembaharuan di dunia Islam telah mempengaruhi terbentuknya berbagai organisasi
Islam di Indonesia yang berusaha memperjuangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam
progresif. Berikut adalah beberapa contoh organisasi Islam di Indonesia yang muncul sebagai
dampak dari gerakan pembaharuan:

1. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan pada tanggal 18 November 1912
di Yogyakarta, Indonesia, oleh seorang tokoh Islam progresif bernama KH Ahmad
Dahlan. Organisasi ini lahir sebagai bagian dari gerakan pembaharuan Islam di Indonesia
pada awal abad ke-20.
Muhammadiyah didirikan dengan tujuan memperbaiki kondisi sosial dan keagamaan
umat Muslim di Indonesia. KH Ahmad Dahlan ingin mengembalikan esensi ajaran Islam
yang murni, menjauhkan diri dari praktik-praktik yang dianggap bid’ah (inovasi agama),
dan mendorong pendidikan Islam yang berkualitas.
Organisasi Muhammadiyah memiliki beberapa misi utama, antara lain:
1. Pendidikan: Muhammadiyah mengutamakan pendidikan sebagai sarana untuk
meningkatkan pengetahuan dan kualitas kehidupan umat Muslim. Mereka mendirikan
sekolah-sekolah Islam yang memadukan ajaran agama dengan pendidikan umum.
2. Dakwah: Muhammadiyah berusaha menyebarkan ajaran Islam secara moderat dan
progresif melalui upaya dakwah dan penerbitan literatur keagamaan.
3. Pemberdayaan ekonomi: Organisasi ini juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi
umat Muslim melalui pembentukan koperasi-koperasi dan usaha-usaha ekonomi
produktif.
4. Pelayanan sosial: Muhammadiyah turut aktif dalam memberikan pelayanan sosial
kepada masyarakat, termasuk di bidang kesehatan, kesejahteraan sosial, dan bantuan
bencana.
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar
di Indonesia dengan jutaan anggota dan ribuan lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial
di seluruh negeri. Muhammadiyah berperan penting dalam pembentukan identitas Islam
moderat dan progresif di Indonesia serta dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan
umat Muslim.

2. Persatuan Islam (Persis)


Persis (Persatuan Islam) adalah organisasi Islam yang didirikan pada tanggal 12 Maret
1923 di Surakarta, Indonesia. Organisasi ini lahir sebagai hasil dari gerakan pembaharuan
Islam di Indonesia pada awal abad ke-20.
Persis didirikan oleh sekelompok ulama, intelektual, dan tokoh masyarakat Muslim yang
memiliki tujuan untuk memperkuat pemahaman agama yang benar dan melawan
pengaruh-pengaruh keagamaan yang dianggap menyimpang. Mereka ingin
mengembalikan Islam kepada ajaran yang murni dan mengajak umat Muslim untuk
berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadis.
Organisasi Persis memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Pemurnian ajaran Islam: Persis berupaya untuk membersihkan pemahaman agama
dari praktik-praktik yang dianggap bid’ah (inovasi agama) dan menganjurkan kembali
pemahaman yang sesuai dengan nash (teks-teks suci Islam).
2. Dakwah dan penyebaran Islam: Persis berfokus pada upaya dakwah dan penyebaran
Islam yang lebih luas. Mereka ingin menyebarkan ajaran agama secara aktif dan
mengajak orang-orang untuk memahami dan mengamalkan Islam dengan benar.
3. Pendidikan: Organisasi ini juga memberikan perhatian besar pada pendidikan sebagai
sarana untuk memperkuat pemahaman agama dan menghasilkan generasi Muslim
yang berpengetahuan dan bertakwa.
Persis terus berkembang seiring waktu dan menjadi salah satu organisasi Islam yang
memiliki pengaruh signifikan di Indonesia. Mereka berperan penting dalam
memperjuangkan pemurnian ajaran Islam dan menyebarkan Islam yang mereka anggap
lebih sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Hadis.

3. Sarikat Islam (SI)


Sarikat Islam (SI) adalah organisasi politik yang didirikan pada tanggal 14 Oktober 1912
di Bandung, Indonesia. Organisasi ini lahir sebagai bagian dari gerakan pembaharuan
Islam di Indonesia pada awal abad ke-20.
SI didirikan oleh sekelompok tokoh Islam yang termotivasi untuk memperjuangkan
kepentingan dan hak-hak umat Muslim di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Mereka
berusaha untuk menyatukan umat Muslim dan memperkuat peran politik mereka dalam
upaya memperoleh keadilan dan kemandirian.
Tujuan utama Sarikat Islam adalah:
1. Pemajuan Islam: SI berupaya untuk memperjuangkan pemahaman dan implementasi
nilai-nilai Islam dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi. Mereka ingin
memastikan bahwa prinsip-prinsip Islam diakui dan dihormati dalam kebijakan
publik.
2. Keadilan sosial: Organisasi ini berkomitmen untuk memperjuangkan kesetaraan sosial
dan ekonomi, melawan penindasan dan ketidakadilan yang dialami oleh umat Muslim
dan masyarakat luas.
3. Pendidikan: SI memberikan perhatian besar pada pendidikan sebagai sarana untuk
meningkatkan pemahaman agama dan kualitas kehidupan umat Muslim. Mereka
mendirikan sekolah-sekolah Islam dan lembaga pendidikan lainnya. Sarikat Islam
memainkan peran penting dalam gerakan nasionalis Indonesia dan berkontribusi pada
perjuangan kemerdekaan. Mereka aktif dalam politik kolonial Hindia Belanda,
mengajukan tuntutan dan aspirasi umat Muslim, serta berpartisipasi dalam
pembentukan pergerakan politik nasional.
Perlu dicatat bahwa Sarikat Islam memiliki perpecahan internal yang menyebabkan
pembentukan aliran-aliran yang berbeda dalam organisasi ini. Salah satu aliran yang
paling terkenal adalah aliran modernis yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto, yang
kemudian menjadi pendiri Partai Sarekat Islam (PSI).
4. Al Irsyad
Al Irsyad adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1914 di Batavia
(sekarang Jakarta), Indonesia. Organisasi ini lahir sebagai bagian dari gerakan
pembaharuan Islam di Indonesia pada awal abad ke-20.
Al Irsyad didirikan oleh KH Ahmad Surkati, seorang ulama yang ingin menghadirkan
pemahaman agama yang lebih moderat dan inklusif di kalangan umat Muslim. Organisasi
ini berfokus pada pendidikan, dakwah, dan pembinaan umat Muslim agar dapat hidup
sesuai dengan ajaran Islam yang toleran dan berperadaban.

Tujuan utama Al Irsyad adalah:


1. Pendidikan: Al Irsyad mengutamakan pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan
pemahaman agama dan kualitas kehidupan umat Muslim. Mereka mendirikan
sekolah-sekolah Islam yang mengedepankan pendidikan yang holistik dan berbasis
ajaran Islam yang moderat.
2. Dakwah: Organisasi ini berupaya menyebarkan ajaran Islam yang inklusif dan toleran
melalui upaya dakwah yang aktif. Mereka mengajak umat Muslim untuk
mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dan menjalin dialog
dengan penganut agama lain.
3. Pemberdayaan masyarakat: Al Irsyad juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat,
terutama dalam hal kesehatan, kesejahteraan sosial, dan pembinaan ekonomi. Mereka
membantu memajukan masyarakat Muslim dalam berbagai aspek kehidupan. Seiring
berjalannya waktu, Al Irsyad berkembang menjadi salah satu organisasi Islam
terkemuka di Indonesia. Mereka berperan penting dalam pendidikan Islam moderat,
membangun kesadaran beragama yang inklusif, serta memperjuangkan kesejahteraan
dan kemajuan umat Muslim.

5. Nadhlatul Ulama (NU)


Nahdlatul Ulama (NU) adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1926 di
Surabaya, Indonesia. Organisasi ini lahir sebagai hasil dari gerakan pembaharuan Islam di
Indonesia pada awal abad ke-20.
NU didirikan oleh sekelompok ulama Jawa yang dipimpin oleh KH Hasyim Asy’ari.
Organisasi ini bertujuan untuk memperkuat keberadaan dan peran Islam di masyarakat
serta memperjuangkan kepentingan umat Muslim, terutama di pulau Jawa.
Tujuan utama Nahdlatul Ulama adalah:
1. Pendidikan: NU memberikan perhatian besar pada pendidikan sebagai sarana untuk
meningkatkan pengetahuan agama dan kualitas kehidupan umat Muslim. Mereka
mendirikan madrasah dan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang
memadukan ajaran agama dengan pendidikan umum.
2. Dakwah dan penyebaran Islam: Organisasi ini berupaya menyebarkan ajaran agama
secara luas melalui upaya dakwah dan penerbitan literatur keagamaan. NU
mendorong umat Muslim untuk mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan
seharihari.
3. Perlindungan dan pemberdayaan umat Muslim: NU berperan dalam melindungi
kepentingan dan hak-hak umat Muslim, serta mendorong pemberdayaan ekonomi dan
sosial di kalangan umat Muslim.
NU tumbuh menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan jutaan
anggota dan ribuan lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial di seluruh negeri.
Organisasi ini memiliki peran penting dalam memperkuat identitas dan keberadaan Islam
di Indonesia, mempromosikan kerukunan antarumat beragama, serta memperjuangkan
kesejahteraan umat Muslim.

6. Persatuan Tarbiyah Islamiyah


Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PTI) adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan pada
tahun 1937 di Yogyakarta, Indonesia. Organisasi ini lahir sebagai bagian dari gerakan
pembaharuan Islam di Indonesia pada awal abad ke-20.
PTI didirikan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah dan beberapa tokoh Islam lainnya.
Organisasi ini bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak umat
Muslim untuk mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah:
1. Pendidikan: PTI memberikan perhatian besar pada pendidikan sebagai sarana untuk
meningkatkan pemahaman agama dan moral umat Muslim. Mereka mendirikan
sekolah-sekolah Islam yang memadukan pendidikan umum dengan pendidikan agama
yang kuat.
2. Dakwah dan penyebaran Islam: Organisasi ini berupaya menyebarkan ajaran Islam
melalui upaya dakwah, kajian agama, dan penggunaan media massa. Mereka
mendorong umat Muslim untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Pemberdayaan masyarakat: PTI berperan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama
dalam bidang sosial dan ekonomi. Mereka membantu meningkatkan kesejahteraan
umat Muslim dengan mengembangkan program-program pembinaan dan pelatihan.
Persatuan Tarbiyah Islamiyah terus berkembang dan memainkan peran penting dalam
memperkuat pemahaman agama di kalangan umat Muslim. Mereka berupaya untuk
menciptakan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai Islam dan menjalankan peran
aktif dalam mengatasi tantangan-tantangan zaman modern.

7. Al jam’iyatul Washliyah
Al Jam’iyatul Washliyah (Washliyah) adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan pada
tanggal 24 Agustus 1937 di Medan, Indonesia. Organisasi ini lahir sebagai bagian dari
gerakan pembaharuan Islam di Indonesia pada awal abad ke-20.
Washliyah didirikan oleh sekelompok ulama dan tokoh Islam yang dipimpin oleh Tengku
H. Mansur Al-Hakim. Organisasi ini bertujuan untuk memperkuat kehidupan agama dan
moral umat Muslim serta mempromosikan pemahaman Islam yang moderat dan inklusif.
Tujuan utama Al Jam’iyatul Washliyah adalah:
1. Pendidikan: Washliyah memberikan perhatian besar pada pendidikan sebagai sarana
untuk meningkatkan pemahaman agama dan kualitas kehidupan umat Muslim.
Mereka mendirikan sekolah-sekolah Islam, madrasah, dan perguruan tinggi Islam.
2. Dakwah dan penyebaran Islam: Organisasi ini aktif dalam upaya dakwah dan
penyebaran Islam yang inklusif. Mereka mengajak umat Muslim untuk memahami
dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, serta berupaya
menjalin kerukunan antarumat beragama.
3. Pemberdayaan ekonomi: Washliyah berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat
Muslim. Mereka mendirikan koperasi dan mengembangkan program-program
ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Muslim.
4. Pelayanan sosial: Organisasi ini juga aktif dalam memberikan pelayanan sosial
kepada masyarakat, termasuk di bidang kesehatan, kesejahteraan sosial, dan bantuan
bencana.
Al Jam’iyatul Washliyah terus berkembang dan menjadi salah satu organisasi Islam
terbesar di Indonesia. Mereka berperan penting dalam memajukan pendidikan Islam,
memperkuat pemahaman agama yang moderat, serta mendorong pemberdayaan ekonomi
dan sosial umat Muslim.

8. Jaringan Islam Liberal (JIL):


JIL adalah kelompok pemikir dan aktivis yang mempromosikan pemahaman Islam yang
liberal dan progresif di Indonesia. Mereka mendorong interpretasi agama yang inklusif,
menghargai kebebasan beragama, kesetaraan gender, dan toleransi. JIL secara aktif
berpartisipasi dalam diskusi intelektual dan publik mengenai isu-isu sosial dan agama.

9. Institut Studi Arus Informasi (ISAI):


ISAI adalah lembaga pemikiran yang didirikan dengan tujuan mengembangkan pemahaman
yang inklusif tentang Islam di Indonesia. Mereka berupaya memperjuangkan Islam progresif
melalui riset, advokasi, dan pendidikan. ISAI mempromosikan dialog antaragama, hak asasi
manusia, kesetaraan gender, dan kebebasan beragama.

10. Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII):


GMII merupakan organisasi mahasiswa Islam yang didirikan untuk memperjuangkan
nilainilai Islam progresif dan keterlibatan politik. Mereka berupaya membangun kesadaran
politik di kalangan mahasiswa Islam dan mempengaruhi kebijakanGerakan pembaharuan
dalam konteks Islam di Indonesia telah memiliki dampak yang signifikan dalam mengubah
wajah dan dinamika umat Islam di negara tersebut. Mendorong perdamaian, toleransi, dan
kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Perlu dicatat bahwa tidak semua organisasi Islam di Indonesia berasal dari gerakan
pembaharuan. Masih ada organisasi Islam yang menganut paham konservatif atau tradisional.
Terdapat juga variasi dan keragaman dalam interpretasi dan pendekatan organisasi-organisasi
yang terkait dengan gerakan pembaharuan tersebut. Publik melalui advokasi dan aksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai