Anda di halaman 1dari 22

PERSATUAN

ISLAM
Oleh Kelompok 3
ANGGOTA KELOMPOK

Amanda Aulia Dinda Silvana H Siti Nur Hadijah

Amelia Putri Khusnul Khotimah Zahra Aulia


PENGERTIAN

Persatuan Islam (disingkat Persis atau PERSIS) adalah sebuah


organisasi Islam di Indonesia. Persis didirikan pada 12
September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang
berminat dalam pendidikan dan aktivitas keagamaan yang
dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus.
MENJELASKAN KEMAJUAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
ORGANASI DI INDONESIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Masa Pra Kemerdekaan:


1. Pendidikan Agama: PERSIS fokus pada pendidikan agama Islam, mendirikan madrasah dan sekolah
Islam untuk memperkuat pemahaman keagamaan masyarakat.

2. Aktivitas Sosial: Organisasi ini terlibat dalam kegiatan sosial, memberikan bantuan kepada masyarakat
yang membutuhkan dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan.

3. Perjuangan Politik: PERSIS turut serta dalam perjuangan politik melalui partisipasi anggotanya dalam
organisasi-organisasi politik yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.
MENJELASKAN KEMAJUAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
ORGANASI DI INDONESIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Masa Sesudah Kemerdekaan:


1. Pendidikan dan Kebudayaan: PERSIS berperan dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia.
Mereka mendirikan perguruan tinggi, sekolah, dan pusat pendidikan Islam yang memainkan peran
penting dalam sistem pendidikan nasional.

2. Pengembangan Dakwah: PERSIS terus mengembangkan kegiatan dakwahnya dengan memanfaatkan


media modern, termasuk internet dan media sosial, untuk menyebarkan ajaran Islam.

3. Interaksi Antaragama: Organisasi ini aktif dalam dialog antaragama untuk memperkuat toleransi
dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
MENJELASKAN KEMAJUAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
ORGANASI DI INDONESIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Masa Sesudah Kemerdekaan:


4. Pengelolaan Sumber Daya: PERSIS terus mengelola dan memanfaatkan sumber daya keuangan dan
manusianya untuk memperluas pengaruh dan dampak positif dalam masyarakat.

Dengan demikian, PERSIS telah terus berkembang dari masa pra kemerdekaan hingga saat ini,
memainkan peran yang signifikan dalam pengembangan pendidikan agama Islam dan memperkuat
nilai-nilai kemanusiaan dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
MENJELASKAN MODEL DAKWAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONESIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

PERSIS (Persatuan Islam) adalah salah satu organisasi dakwah Islam di Indonesia.
Pada masa pra kemerdekaan, PERSIS fokus pada pendidikan agama dan
pembangunan masyarakat Islam. Setelah kemerdekaan, PERSIS tetap berperan
dalam pendidikan agama dan juga terlibat dalam aktivitas sosial, seperti bantuan
kemanusiaan. Organisasi ini memiliki struktur kelembagaan yang kuat dan terus
berupaya memperkuat keberadaan Islam dalam masyarakat Indonesia. Pada tahun
1930 M umat Islam bisa dikatakan mengalami masalah pendidikan untuk
berdakwah yang cukup serius, karena pada tahun itu banyak anak anak muslim
yang belajar pendidikan di sekolah sekolah yang didirikan oleh Belanda.
MENJELASKAN MODEL DAKWAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONESIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

Lalu pada tanggal 1 Dzulhijjah 1354 didirikannya pesantren persis yang bertujuan
untukmu mengajarkan, mengamalkan dan mempertahankan agama Islam. Dengan
adanya pendakwah ini bisa kita ketahui bahwa mereka adalah orang orang yang
benar benar memiliki jiwa dan semangat Islam yang tinggi. Para pengurus dan
guru gurunya diantaranya adalah Ahmad Hassan dan Moh. Ali Al Hamidy. Barulah
sejarah pesantren ini berubah yang akhirnya pesantren ini mengalami
perkembangan dan bertahan hingga saat ini.
MENGANALISIS STRATEGI DAKWAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONEISA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

Organisasi Persatuan Islam (PERSIS) di Indonesia memiliki sejarah yang


panjang dan beragam strategi dakwah selama masa pra kemerdekaan dan
setelahnya. Pada masa pra kemerdekaan, PERSIS fokus pada pendidikan
agama dan pengembangan masyarakat Islam melalui lembaga-lembaga
pendidikan dan keagamaan. Mereka juga berperan aktif dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia, memperjuangkan prinsip-prinsip keadilan sosial
dan kebebasan beragama.
MENGANALISIS STRATEGI DAKWAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONEISA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

Setelah kemerdekaan, PERSIS tetap melanjutkan dakwahnya dengan


berbagai cara. Mereka mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka
terhadap masyarakat non-Muslim, sambil tetap mempertahankan nilai-
nilai keislaman. PERSIS juga terlibat dalam pembangunan sosial,
pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Mereka memanfaatkan media
massa dan teknologi informasi untuk menyebarkan dakwah Islam,
menciptakan kesadaran agama di kalangan masyarakat.
MENGANALISIS STRATEGI DAKWAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONEISA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

Berikut adalah beberapa aspek tertentu dari strategi dakwah PERSIS:

1. Pendidikan Agama: PERSIS sangat menekankan pentingnya pendidikan


agama. Mereka mendirikan sekolah-sekolah Islam untuk menyebarkan
nilai-nilai agama dan moral kepada generasi muda.

2. Kegiatan Sosial: PERSIS terlibat dalam kegiatan sosial seperti


pemberian bantuan kepada masyarakat miskin, pengobatan gratis, dan
bantuan bencana. Melalui kegiatan-kegiatan ini, mereka mendekatkan diri
dengan masyarakat dan menyebarkan pesan kebaikan Islam.
MENGANALISIS STRATEGI DAKWAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONEISA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

3. Media Massa: PERSIS menggunakan media massa, termasuk surat kabar


dan majalah Islam, untuk menyebarkan ajaran Islam dan menciptakan
kesadaran agama di kalangan masyarakat.

4. Diskusi dan Pengajian: PERSIS sering mengadakan diskusi, pengajian,


dan ceramah keagamaan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat,
menjawab pertanyaan-pertanyaan keagamaan, dan memperkuat
pemahaman agama di kalangan umat.
MENGANALISIS STRATEGI DAKWAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONEISA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

5. Pendekatan Dialogis: PERSIS cenderung mengadopsi pendekatan dialogis dalam


berdakwah, berusaha memahami perspektif-perspektif lain dan berdialog dengan
mereka untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.

6. Teknologi Informasi: Dalam era digital, PERSIS juga menggunakan teknologi


informasi, seperti situs web dan media sosial, untuk menyebarkan pesan keagamaan
dan mencapai khalayak yang lebih luas.

7. Kerjasama Antarorganisasi: PERSIS bekerja sama dengan organisasi-organisasi


Islam lainnya dan lembaga-lembaga keagamaan untuk memperkuat dakwah mereka
dan mencapai tujuan bersama dalam memperkuat keberadaan Islam di masyarakat.
MENGIDENTIFIKASI PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN ORGANISASI
ORGANASI ISLAM DI INDOENSIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Persis pada Masa Kolonial:


Sejak awal pendiriannya. Persis lebih menitikberatkan perjuangannya pada
penyebaran penyiaran paham al-Qur'an dan As-Sunnah kepada masyarakat Islam
dan bukan untuk memperbesar dan memperluas jumlah anggota dalam organisasi

Organisasi ini berusaha keras untuk mengembalikan kaum muslimin kepada al-Quran
dan hadis; menghidupkan jihad dan ijtihad, membasmi bid'ah, khurafat, takhayul,
taklid dan syirik, memperluas tablig dan dakwah kepada segenap masyarakat,
mendirikan pesantren dan sekolah untuk mendidik kader Islam.
MENGIDENTIFIKASI PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN ORGANISASI
ORGANASI ISLAM DI INDOENSIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Persis pada Masa Kolonial:


Menjelang kemerdekaan, Persis mulai tertarik dengan masalah-masalah politik.
Para tokoh Persis berpandangan bahwa kembali ke al-Quran dan Sunah itu tidak
hanya terbatas dalam akidah dan ibadah, tetapi lebih luas dari pada ini, termasuk
berjuang dalam politik untuk memenangkan ideologi Islam.
MENGIDENTIFIKASI PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN ORGANISASI
ORGANASI ISLAM DI INDOENSIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Persis pada Masa Kemerdekaan:


Pada tanggal 8 November 1945, Persis turut mempelopori lahirnya Partai
Masyumi di Yogyakarta, sebagai wadah politik umat Islam di Indonesia. Persis
menjadi anggota istimewa di dalam Masyumi di samping Muhammadiyah dan
Nahdlatul Ulama.

Selain bergabung dengan Masyumi, Persis juga melakukan reorganisasi untuk


menyusun kembali sistem organisasi yang sebelumnya dibekukan oleh Jepang.
Setelah reorganisasi tahun 1948, Persis berada di bawah kepemimpinan K. H Isa
Anshary dari tahun 1948-1960.
MENGIDENTIFIKASI PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN ORGANISASI
ORGANASI ISLAM DI INDOENSIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Persis pada Masa Kemerdekaan:


Pada muktamar Persis ke-7 di Bangil (2-5 Agustus 1960), berkembang wacana
agar Persis dirubah formatnya dari organisasi massa menjadi organisasi politik
dengan nama baru Jama'ah Muslimin. Wacana tersebut dilontarkan oleh Isa
Anshary.

Sementara itu pihak lain menginginkan Persis tetap eksis sebagai ormas
Islamyang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan.
MENGIDENTIFIKASI PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN ORGANISASI
ORGANASI ISLAM DI INDOENSIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH
KEMERDEKAAN

Persis pada masa kini:


Pada masa kini Persis berjuang menyesuaikan diri dengan kebutuhan umat pada
masanya yang lebih realistis dan kritis. Gerak perjuangan Persis tidak terbatas
pada persoalan persoalan ibadah dalam arti sempit, tetapi meluas kepada
persoalan-persoalan strategis yang dibutuhkan oleh umat Islam terutama pada
urusan muamalah dan peningkatan pengkajian pemikiran ke islaman.
MENGANALISIS HIKMAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONESIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

1. Kemerdekaan Indonesia: Persatuan Islam memainkan peran kunci dalam perjuangan


melawan penjajahan kolonial Belanda. Organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan
Muhammadiyah berkontribusi pada kesatuan nasional dan kemerdekaan Indonesia.

2.Pemeliharaan Identitas Islam: Persatuan Islam membantu memelihara dan memperkuat


identitas Islam di tengah pengaruh asing dan kolonialisme. Mereka menjaga keberlangsungan
budaya Islam dan pendidikan agama.

3. Pelestarian Nilai Sosial dan Kemanusiaan: Organisasi Islam mengedepankan nilai-nilai


sosial, kemanusiaan, dan keadilan dalam masyarakat. Mereka sering mendirikan lembaga-
lembaga amal, sekolah, dan rumah sakit yang memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
MENGANALISIS HIKMAH ORGANISASI-ORGANASI ISLAM DI
INDONESIA PADA MASA PRA DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

4.Harmoni Antaragama: Persatuan Islam juga memainkan peran penting dalam


menjaga harmoni antara umat Islam dan agama-agama lain di Indonesia. Mereka
mempromosikan toleransi dan kerukunan antaragama.

5. Pembangunan Sosial dan Ekonomi: Organisasi Islam terus berkontribusi dalam


pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia melalui berbagai proyek, terutama di
bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
PERTANYAAN

1. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERSIS ?


2. SEJAK KAPAN DAN DIMANA DIDIRIKANNYA PERSIS?
3. SEBUTKAN BEBERAPA ASPEK TERTENTU YANG MASUK
DI DALAM STRATEGI DAKWAH PERSIS
4. PADA TAHUN 1930 H UMAT ISLAM DI INDONESIA BISA
DIKATAKAN MENGALAMI MASALAH PENDIDIKAN YANG CUKUP
SERIUS, MAKA OLEH SEBAB ITU PERSIS MENDIRIKAN SEBUAH
PESANTREN. PADA TANGGAL BERAPAKAH PESANTREN
TERSEBUT DIDIRIKAN?
5. PERSIS MEMILIKI BANYAK HIKMAH PADA MASA PRA DAN
SESUDAH KEMERDEKAAN, SEBUTKAN HIKMAH PERSIS DALAM
PELESTARIAN NILAI SOSIAL DAN KEMANUSIAAN?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai