Anda di halaman 1dari 9

Corak

Keberagaman
Umat Islam di
Indonesia
Disusun Oleh:
-Mufti M Firdaus
- M Ikhsan Jutawan
Ragam Corak Kebaragam Umat Islam
di Indonesia
Di Indonesia perkembangan ilmu kalam terjadi sangat pesat di antaranya muncul beberapa organisasi
masyarakat yaitu:
Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil
dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang
yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah memiliki arti pengikut Nabi
Muhammad.
Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam
proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan
kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang
lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan
statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al-Qur'an,
di antaranya surat Ali 'Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah,
mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi,
umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam
butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan
perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai
alat gerakan yang niscaya.Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah
sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.

Nahdatul Ulama
Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama), disingkat N.U, adalah Orgasnisasi Islam terbesar di Indonesia yang
berdiri pada 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 di Kota Surabaya dan bergerak di bidang keagamaan,
pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi
keagamaan dan Ahlusunah wal Jama'ah. Selain itu, NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik
yang bersifat sosial, budaya, atau keagamaan yang lahir di masa penjajahan, pada dasarnya merupakan
bentuk perlawanan terhadap penjajah. Berdirinya NU ini merupakan suatu kebangkitan kesadaran bernegara
dan beragama yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi untuk menjawab kepentingan nasional dan
dunia Islam.
Persatuan Islam (Persis)
Persatuan Islam (disingkat Persis atau PERSIS) adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia. Persis didirikan
pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam pendidikan dan aktivitas
keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus.
Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai dengan aslinya yang dibawa
oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap
sudah tidak orisinal karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak mau
menggali Islam lebih dalam dengan membuka kitab-kitab hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para
ulamanya seperti Ahmad Hassan yang juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis
mengenalkan Islam yang hanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits.
Faktor Penyebab Munculnya
Corak Keberagaman Umat Islam
di Indonesia
Para ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu, hampir hampir semuanya mengarah kepada suatu
kesimpulan. Bahwa munculnya perbedaan Faham di lingkungan umat islam adalah ketika 'teks suci'
(al-quran) dikontekskan berdasarkan kenyataan kenyataaan yang sedang berkembang

Kapasitas intelektual yang menjadi syarat dalam memahami al-quran mapin hadist
Latar Belakang sosial
Dinamika kehidupan ekonomi politik sangat memengaruhi pemikiran, pemahaman atau pun
ijtihad umat Islam
Menyikapi Perbedaan Corak
Keberagam Umat Islam di
Indonesia
Toleransi dan tenggang rasa
Berdialog dengan orang orang yang berbeda pendapat
Mendahulukan nalar yang sehat ketimbang amarah
Saling menghormati
Kesimpulan
Islam itu memang satu namun dalam mengkajinya terdapat dua wajah yang lazimnya dikemukakan
dengan berbagai ekspresi.Memang pada tingkat pengkajian dan pemahaman islam akan terus
mengalami perkembangan dalam jumlah yang banyak. Masing masing mengklaim sebagai Islam dan
ini wajar terjadi sebab pengkajian dan pemahaman itu didapatkan dari islam itu sendiri hanya beda
persepsi di kalangan ulama,cendekiawan muslim,maupun sarjana muslim
Kita sebagai sesama musmlim harus bisa saling menghargai serta menghormati beragam perbedaan
yang ada diantara kita.

Anda mungkin juga menyukai