Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vidta Dinifatik C.

NIM : 19/439258/PN/15920
Jawaban UAS Agama

1. Ormas dibentuk berdasarkan beberapa kesamaan atau tujuan seperti agama, pendidikan
dan sosial. Dengan demikian, ormas islam dapat diartikan sebagai organisasi berbasis
massa yang disatukan oleh tujuan untuk memperjuangkan tegaknya agama islam sesuai
Al-Qur’an dan Sunnah serta memajukan umat islam dalam berbagai bidang, baik dalam
bidang agama, pendidikan, sosial maupun budaya.
• Abad 20
Di awal abad ke-20 M perkembangan islam ditandai dengan munculnya gerakan
anti penjajahan dan pembaharuan keagamaan. Gerakan-gerakan itu terus
berkembang sebagian dipengaruhi oleh kuatnya pengaruh model pendidikan
modern yang mengancam pendidikan islam. Uniknya, para penggagas gerakan
islam di Indonesia di era sebelum kemerdekaan dan paska kemerdekaan berasal
dari dua model pendidikan yang berbeda, pesantren (madrasah) dan pendidikan
modern (Belanda). Mereka memiliki kesadaran yang sama untuk memperkuat
identitas islam dan sekaligus membangun bangsa. Adapun organisasi kelompok
tradisional adalah Nahdhatul Ulama, Perti, Al-Wasliyah, Muhammadiyah,
Persis, Sarikat Islam, Al-Irsyad.
• Era Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, ormas islam tetap menunjukkan perannya dalam
mempengaruhi proses pembentukan NKRI baik terwujud dalam perjuangan
politik maupun perjuangan di bidang sosial, pendidikan dan dakwah. Peran
ormas islam dalam politik pun terus dilakukan dengan munculnya tokoh-tokoh
islam dalam panggung politik nasional.
• Masa Orde Lama
Secara umum, Partai Masyumi dan NU adalah dua partai islam yang
berpengaruh di masa orde lama. Islam pada masa orde lama ini ditandai dengan
munculnya perdebatan sengit di parlemen tentang dasar negara dan kedudukan
islam dalam negara. Namun semua perdebatan itu dilakukan secara demokratis
dan konstitusional melalui parlemen. Pada era ini, Presiden Soekarno juga
menunjukkan semangat nasionalismenya dengan mengakui islam sebagai salah
satu pendukung nasionalisme bangsa yang terpenting.
• Masa Orde Baru
Secara umum sejak pemilu 1971 suara partai islam mengalami kemerosotan.
Pemerintah Orde Baru pada tahun 1973 kemudian melakukan restrukturisasi
sistem kepartaian dengan menerapkan visi politik. Akibatnya partai-partai islam
kemudian bergabung menjadi satu partai di bawah bendera Partai Persatuan
Pembangunan. Kemerosotan perolehan partai Islam yang diwakili PPP dan
kekecewaan para aktivis Masyumi menyebabkan mereka telah memfokuskan
pada aktivitas dakwah. Kekecewaan kelompok Masyumi kepada rezim
Soeharto ini dan tekanan-tekanan yang mereka rasakan membuat M. Natsir
mulai merubah perjuangan politiknya melalui jalur dakwah. Pada tanggal 9 Mei
1967 didirikanlah ormas Islam yang bernama Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia (DDII)
• Masa Kini
Perkembangan dakwah Islam yang dilakukan oleh ormas Islam mengalami
peningkatan pada decade 1990-an dan membuka peluang mereka untuk
berkontribusi kepada bangsa melalui pengembangan di bidang ekonomi,
pendidikan, budaya, teknologi dan politik. Munculnya kelas menengah atas
muslim di Indonesia telah mendorong lahinrnya pendidikan Islam yang unggul.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan tertua di Indonesia. Di
samping sebagai pusat pengembangan dan pendidikan keagamaan, pesantren
juga berfungsi sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Pada saat ini seiring
dengan perubahan sosial yang sedemikian pesat, pesantren-pesantren mulai
melakukan modernisasi kurikulum dan pengajaran.

2. A. Dalam islam, pluralitas keagamaan diterima sebagai kenyataan sosio-historis.


Pluralisme agama adalah kondisi hidup bersama antar agama yang berbeda-beda dalam
suatu komunitas dengan tetap mempertahankan ciri-ciri spesifik atau ajaran masing-
masing agama. Sedangkan pluralitas agama dipandang sebagai sebuah pengakuan atas
keberagaman dan keberadaan agama-agama dengan tetap memegang prinsip dan cara
pandang satu agama terhadap agama yang lain dalam arti positif disertai keyakinan
akan kebenaran agamanya di atas agama yang lain dengan tidak melakukan unsur
pemaksaan. Sumber islam bersifat tunggal yaitu dari Allah SWT, namun ketika doktrin
tersebut berkembang dalam masyarakat dan realitas kehidupannya, maka pemahaman
dan pelaksanaannya bersandar pada realitas tersebut, yaitu tiap manusia berbeda satu
dengan lainnya. Islam dalam hubungannya dengan pluralitas agama, menerapkan
prinsip saling menghormati dan mengakui eksistensi maisng-masing, seperti yang
dituliskan dalam surat Al-Kafirun ayat 6 “Untukmu agamamu dan untukku agamaku”.
B. Indonesia sebagai negara multikultural dengan mayoritas penduduk muslim
terbanyak serta keragaman etnik, budaya, bahasa, dan agama juga menjadi suatu
permasalahan yang perlu diatasi untuk mewujudkan keharmonisan sosialnya. Selain
bekerja sama dengan para ahli yang memiliki perhatian lebih tehadap masalah
multicultural, para penyuluh agama juga sebaiknya mulai memberikan informasi
mengenai multikulturalisme kepada berbagai lembaga, badan, dan organisasi
kemasyaratan agar dapat membangun kesadaran multikultural secara bersama-sama.
Tidak hanya itu, lembaga hukum juga dapat dimanfaatkan. Lembaga hukum memiliki
pengaruh yang besar dalam menjaga harmoni sosial, serta berfungsi untuk mengontrol
dan mendorong terwujudnya prinsip kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat.
Semua individu dianggap dan diperlakukan secara sama dan adil, sehingga tidak ada
perlakuan khusus yang dapat memperluas perbedaan antar masyarakat dan
menghambat terjadinya harmoni sosial.

Anda mungkin juga menyukai