PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu organisasi Islam terbesar dengan
jumlah anggota terbanyak di Indonesia, dan merupakan suatu organisasi yang berbasis
massa di bawah kepemimpinan ulama. Keyakinan yang mendalam terhadap pelbagai
pemikiran, gagasan, konsep di segala hal, serta metode-metode yang diusung NU
diyakini sebagai kunci utama NU untuk dapat eksis dan terus bertahan hingga hari ini.
Untuk memahami NU sebagai jam'iyyah diniyah (organisasi keagamaan) secara tepat,
belumlah cukup dengan melihat dari sudut formal sejak ia lahir. Sebab jauh sebelum
NU lahir dalam bentuk jam'iyyah (organisasi), ia terlebih dahulu ada dan berwujud
jama'ah (community) yang terikat kuat oleh aktivitas sosial keagamaan yang
mempunyai karakteristik tersendiri. Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu
organisasi Islam terbesar dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia, dan
merupakan suatu organisasi yang berbasis massa di bawah kepemimpinan ulama.
Keyakinan yang mendalam terhadap pelbagai pemikiran, gagasan, konsep di segala
hal, serta metode-metode yang diusung NU diyakini sebagai kunci utama NU untuk
dapat eksis dan terus bertahan hingga hari ini. Untuk memahami NU sebagai
jam'iyyah diniyah (organisasi keagamaan) secara tepat, belumlah cukup dengan
melihat dari sudut formal sejak ia lahir. Sebab jauh sebelum NU lahir dalam bentuk
jam'iyyah (organisasi), ia terlebih dahulu ada dan berwujud jama'ah (community)
yang terikat kuat oleh aktivitas sosial keagamaan yang mempunyai karakteristik
tersendiri.
Lahirnya jam'iyyah NU tidak ubahnya seperti mewadahi suatu barang yang
sudah ada. Dengan kata lain, wujud NU sebagai organisasi keagamaan itu, hanyalah
sekedar penegasan formal dari mekanisme informal para ulama sepaham, pemegang
teguh salah satu dari empat mazhab: Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hambali yang sudah
berjalan dan sudah ada jauh sebelum lahirnya jam'iyyah NU. Tujuan didirikannya NU
adalah memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam
Ahlusunnah wal jamaah yang menganut salah satu dari mazhab empat, dan
mempersatukan langkah para ulama dan pengikut-pengikutnya serta melakukan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat,
kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta martabat manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terbentuknya Nahdatul Ulama?
2. Bagaimana ideologi Nahdatul Ulama?
3. Bagaimana pengaruh Nahdatul Ulama terhadap kehidupan sosial masyarakat
muslim di Indonesia?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Nahdatul Ulama
2. Untuk mengetahui ideologi Nahdatul Ulama
3. Untuk mengetahui pengaruh Nahdatul Ulama terhadap kehidupan sosial
masyarakat muslim di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Pada abad ke-19, Indonesia adalah wilayah yang dikuasai oleh kolonial
Belanda. Pada saat itu, Nahdlatul Ulama didirikan oleh Kiai Haji Hasyim Asy'ari,
seorang ulama Islam yang lahir pada tahun 1871 di Jombang, Jawa Timur. Kiai Haji
Hasyim Asy'ari adalah tokoh yang mendalami ajaran Islam tradisional dan berusaha
mempertahankannya dalam menghadapi modernisasi dan kolonialisme.
Pada tahun 1926, Kiai Haji Hasyim Asy'ari bersama sejumlah ulama dan santri di
Jombang mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Nama "Nahdlatul Ulama" berasal dari
bahasa Arab yang berarti "kebangkitan para ulama."
Tujuan utama pendirian NU adalah untuk mempertahankan ajaran Islam yang
dianggap murni dan tradisional, serta untuk melawan pengaruh modernisasi yang
dianggap merusak ajaran Islam.
NU juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agama Islam di kalangan
masyarakat dan melindungi hak-hak agama Islam dalam masyarakat yang majemuk.
NU tumbuh pesat dan mendapatkan dukungan dari berbagai lapisan
masyarakat, terutama dari pesantren (sekolah agama) di Jawa Timur dan daerah-
daerah lainnya.
Organisasi ini menjadi salah satu kekuatan besar dalam politik Indonesia setelah
kemerdekaan pada tahun 1945. NU memiliki pengaruh politik yang signifikan dan
menjadi pemain penting dalam proses pembentukan negara Indonesia.
Setelah kematian Kiai Haji Hasyim Asy'ari pada tahun 1947, NU dipimpin
oleh para ulama lainnya, termasuk putranya, Kiai Wahab Chasbullah, dan kemudian
oleh ulama-ulama lainnya yang terpilih secara demokratis dalam Musyawarah Besar
NU.
Selain berperan dalam politik, NU juga aktif dalam bidang sosial dan
pendidikan. Mereka mendirikan dan mengelola ribuan pesantren di seluruh Indonesia,
berkontribusi pada penyebaran Islam yang berbasis pada tradisi dan kearifan lokal.
Nahdlatul Ulama masih merupakan kekuatan besar di Indonesia dan
memainkan peran penting dalam kehidupan sosial, agama, dan politik di negara ini.
NU juga telah mengembangkan berbagai program kesejahteraan sosial dan
pendidikan untuk membantu masyarakat.
Sebagai organisasi Islam yang besar dan berpengaruh, Nahdlatul Ulama terus
berjuang untuk mempertahankan nilai-nilai Islam tradisional dan berkontribusi pada
pembangunan Indonesia secara umum.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada abad ke-19, Indonesia adalah wilayah yang dikuasai oleh kolonial
Belanda. Pada saat itu, Nahdlatul Ulama didirikan oleh Kiai Haji Hasyim
Asy'ari, seorang ulama Islam yang lahir pada tahun 1871 di Jombang, Jawa
Timur. Tujuan utama pendirian NU adalah untuk mempertahankan ajaran Islam yang
dianggap murni dan tradisional, serta untuk melawan pengaruh modernisasi yang
dianggap merusak ajaran Islam. NU juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
agama Islam di kalangan masyarakat dan melindungi hak-hak agama Islam dalam
masyarakat yang majemuk. Setelah kematian Kiai Haji Hasyim Asy'ari pada tahun
1947, NU dipimpin oleh para ulama lainnya, termasuk putranya, Kiai Wahab
Chasbullah, dan kemudian oleh ulama-ulama lainnya yang terpilih secara demokratis
dalam Musyawarah Besar NU. Selain berperan dalam politik, NU juga aktif dalam
bidang sosial dan pendidikan. Mereka mendirikan dan mengelola ribuan pesantren di
seluruh Indonesia, berkontribusi pada penyebaran Islam yang berbasis pada tradisi
dan kearifan lokal.