Ulama
Annisa Aisyah Nurliana
XI IPA 4
Sejarah Berdirinya
NU
Nahdlatul Ulama atau disingkat NU, yang
merupakan suatujamiyah Diniyah Islamiyahyang
berarti Organisasi Keagamaan Islam. Didirikan di
Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926 M/16
Rajab 1344 H.Organisasi ini merupakan salah satu
organisasi terbesar di Indonesia dewasa ini. NU
mempersatukan solidaritas ulama tradisional dan
para pengikut mereka .
Latar Belakang
Berdirinya NU
Asas
Berdirinya NU
Fatayat Nahdlatul Ulama sebagai jamiyah
diniyah beraqidah islam menurut faham
Ahlussunnah wal Jamaah. Dalam bidang fiqih
mengikuti salah satu madzhab empat, Hanafi,
Maliki, Syafii dan Hambali. Dalam Bidang
Akidah mengikuti Abu Hasan Al-Asyari dan
Abu Mansur al-Maturidi. Dalam Bidang
Tasawuf mengikuti Al-Ghazali dan Junaedi AlBaghdadi.
NU dalam Kehidupan berbangsa dan
bernegara berasas pada Pancasila.
Tujuan Berdirinya NU
Khittah NU 1926 menyatakan tujuan NU sebagai berikut:
Meningkatkan hubungan antar ulama dari berbagai mazhab
sunni.
Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah
Wal-Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Meneliti kitab-kitab pesantren untuk menentukan
kesesuaian dengan ajaran Ahlusunnah Wal-Jamaah.
Mendakwahkan Islam berdasarkan ajaran empat mazhab.
Mendirikan Madrasah, mengurus masjid, tempat-tempat
ibadah, dan pondok pesantren, mengurus yatim piatu dan
fakir miskin.
Dan membentuk organisasi untuk memajukan pertanian,
perdagangan, dan industri yang halal menurut hukum
Islam.
Keanggotaan NU
Struktur
1.Pengurus Besar (tingkat Pusat)
2.Pengurus Wilayah (tingkat Propinsi)
3.Pengurus Cabang (tingkat Kabupaten/Kota)
4.Majelis Wakil Cabang (tingkat Kecamatan)
5.Pengurus Ranting (tingkat Desa/Kelurahan)
Untuk tingkat Pusat, Wilayah, Cabang, dan Majelis Wakil Cabang,
setiap kepengurusan terdiri dari:
1.Mustasyar (Penasehat)
2.Syuriah (Pimpinan Tertinggi)
3.Tanfidziyah (Pelaksana Harian)
Untuk tingkat Ranting, setiap kepengurusan terdiri dari:
1.Syuriaah (Pimpinan tertinggi)
2.Tanfidziyah (Pelaksana harian)
Program Kerja
1.Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah
Program pokok:
Pengkajian ketarekatan dan keagamaan.
Pengembangan ajaran tarekat mu'tabarah di lingkungan NU.
Pembinaan praktek tarekat bagi warga NU
2. Muslimat NU
Program pokok:
Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengkajian keperempuanan dan kemasyarakatan
Pengembangan SDM kaum perempuan
Pengembangan pendidikan kejuruan
Pengembangan usaha sosial dan advokasi perempuan
Basis
Pendukung NU
Jumlah warga Nahdlatul Ulama atau basis
pendukungnya diperkirakan mencapai lebih dari
40 juta orang, dari beragam profesi. Sebagian
besar dari mereka adalah rakyat jelata, baik di
kota maupun di desa. Mereka memiliki kohesifitas
yang tinggi karena secara sosial-ekonomi memiliki
masalah yang sama, selain itu mereka juga sangat
menjiwai ajaran Ahlusunnah Wal Jamaahdan pada
umumnya mereka memiliki ikatan cukup kuat
dengan dunia pesantren yang merupakanpusat
pendidikan rakyat dan cagar budaya NU.
Kegiatan NU
Perkembangan NU
Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat
menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada
tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU
cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR, dan 91 kursi
Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin, NU dikenal
sebagai partai yang mendukung Soekarno. Setelah PKI
memberontak, NU tampil sebagai salah satu yang aktif
menekan PKI.
NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai
Persatuan Pembangunan pada 5 januari 1973. Mengikuti
pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada Muktamar NU di
Situbondo, NU menyatakan diri untuk Kembali ke Khittah
1926 yaitu untuk tidak lagi berpolitik praktis.
Namun, setelah reformasi 1988, muncul partai-partai yang
mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah PKB yang
dideklarasikan oleh Abdurrahman Wahid.
Sekian.....
Annisa Aisyah Nurliana
XI IPA 4