Oleh :
Maulidiyah Rahma (071910033)
Mifta Mar’atus Selvia (071910034)
Talqin Mayit
“Tidak ada orang muslim yang meninggal lalu tiga orang tetangga
terdekatny menyaksikan kebaikan padanya kecuali Allah berfirman
“Sungguh Aku telah menerima persaksian hamba-hambaku atas apa
yang mereka tahu dan Aku telah ampuni pada mayit apa yang Aku
ketahui” (HR. Ahmad).”
Masalah Seputar Pahala Bacaan Untuk Mayit
Tidak terdapat riwayat yang sah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang
menerangkan) bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca al Qur`an dan
memberikan pahalanya untuk kerabat beliau yang sudah meninggal ataupun untuk
orang lain
Menurut Madzhab Syafi’i, pahala bacaan tidak akan sampai kepada mayit karena bukan
hasil usaha mayit tetapi hasil usaha orang yang hidup, maka pahalanya hanya akan sampai
pada orang yang hidup saja. Adapun Madzhab Hambali bependapat bahwa pahala bacaan
akan sampai kepada mayit. Adapun jenis ibadah lainnya, yang telah diterangkan oleh dalil
yang shahih tentang sampainya pahala amalan tersebut kepada mayit, maka hal itu wajib
diterima, seperti shadaqah atas nama mayit, mendo’akannya, menghajikannya.
Tradisi Ziarah Kubur
1 2
Ziarah kubur adalah mengunjungi kuburan dengan maksud Hukum melaksanakan ziarah kubur untuk kaum laki-laki,
untuk mengambil pelajaran terkait dengan kematian dan ulama fiqih tidak ada pertentangan mengenai hukumnya,
kehidupan akhirat serta mendoakan mayit agar dosa-dosanya yakni sunnah. Namun, untuk perempuan ulama fiqih
diampuni oleh Swt. berselisih pendapat ada yang mengatakan sunnah
bagi berempuan, seperti halnya laki-laki dan makhruh bagi
perempuan. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Aku dulu pernah melarang
kalian untuk berziarah kubur, maka ziarahilah (sekarang)!
Karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan
3
kalian akan kematian." (HR Muslim dari Abu Buraidah).
Hikmah ziarah kubur
adalah berziarah kubur
dapat mengingatkan
kita akan kematian dan
meringankan siksa bagi
para ahli kubur
Tradisi Ziarah Kubur