Anda di halaman 1dari 6

Ibnu Majid, Penemu Kompas dan Navigator Terbesar

dalam Sejarah Islam


gomuslim.co.id- Singa Laut (Asad Al-Bahr), Guru Bangsa Arab (Mu’allimul Arab), Bintang
Dunia dan Agama (Syihab Addunya wa Addin), itulah tiga julukan yang melekat pada
seorang Ahmad bin Majid atau Ibnu Majid. Seorang pelaut sekaligus navigator tersohor
dalam sejarah bangsa Arab pada abad pertengahan. Ilmuwan muslim yang satu ini ahli dalam
bidang seni berlayar dan ilmu kelautan.

Nama lengkapnya Syihabudin Ahmad bin Majid As-Sa’di bin Abu Rakaib An-Najdi. Dia
lahir di Jilfar, sebuah desa di sebelah timur kawasan Ra’su Al-Khaimah, salah satu negeri
kecil Arab yang terdapat di kawasan Teluk Arab pada 832 H/1429 M. Ia juga dikenal sebagai
ahli pembuat peta atau kartografer dan kompas.

Dia berasal dari Bani Tamim, salah satu kabilah yang terdapat di provinsi Najed, Arab Saudi.
Keluarganya sampai sekarang dikenal dengan julukan anak nahkoda. Bapak dan Kakeknya
adalah pelaut dan nahkoda terkenal pada masanya.

Pendidikan

Ibnu Majid telah mendapatkan pendidikan agama dan bahasa pada masa kecilnya. Dia belajar
ilmu matematika Arab dan India, ilmu menentukan waktu, geografi, dan astronomi. Dia telah
mempelajari banyak buku yang menjadi dasar dalam ilmu tersebut. Adapun tentang ilmu
melaut, ia telah mempelajarinya secara teori dan praktik langsung di bawah bimbingan
bapaknya yang juga seorang petualang dan pelaut.

Pada saat-saat perjalanan dan petualangannya ke berbagai tempat, dia telah berhasil
mempelajari beberapa bahasa. Di antaranya bahasa Sanserkerta (bahasa pengantar yang
dipakai di India pada saat itu), Persia, Sawahiliyah (bahasa pesisir tenggara Afrika), dan Jawa
(bahasa pengantar pulau Jawa). Di dalam karya tulisnya dia telah menyebutkan istilah-istilah
pelayaran yang mencakup semua bahasa yang dia kuasai.

Penemuan

Ahmad bin Majid mempunyai beberapa penemuan dalam bidang pelayaran dan kelautan. Hal
ini tercermin dalam pelayaran yang dia lakukan dengan kapalnya dengan betul-betul sukses
pada musim pelayaran yang tidak seperti biasanya. Sebuah pelayaran yang tidak dapat
dilakukan kecuali oleh petualang dan nahkoda yang berpengalaman dan paham tentang ilmu
pelayaran. Karena musim berlayar biasanya menentukan kondisi cuaca, baik kondisi angin
maupun ketinggian ombak.

Penemuan-penemuannya juga tercermin pada keberhasilannya menembus beberapa rute


pelayaran baru yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Ini tentunya menuntut adanya
pengetahuan khusus tentang kondisi rute-rute yang dia lalui sehingga dia bisa melaluinya
dengan selamat tanpa kesasar atau kapal yang dia tumpangi menabrak batu-batu karang atau
tumpukan bukit-bukit yang tersembunyi di atas permukaan air laut.
Ibnu Majid juga mempunyai penemuan dalam dunia pelayaran dan alat-alat yang
dipergunakan saat berlayar di tengah lautan luas. Karya-karya tulisnya telah banyak
memaparkan berbagai macam hal tersebut.

Dia juga punya andil penting dalam ilmu matematika, yaitu sebuah ilmu yang memiliki
hubungan erat dengan dunia pelayaran. Sebab, untuk menentukan arah yang harus ditempuh
oleh kapal menuntut banyak melakukan perhitungan. Sampai-sampai Sibthul Mardini dalam
risalahnya Raqaiq Al-Haqaiq fi Ma’rifah Ad-Darj wa Ad-Daqaiq mengatakan bahwa satu-
satunya karya dalam ilmu matematika yang bisa memuaskan adalah karya gurunya,
Syihabbudin Ahmad bin Majid.

Karyanya

Buku-buku karya Ibnu Majid dianggap sebagai buku terpenting yang diterbitkan ke dalam
berbagai bahasa sebelum masa kebangkitan Eropa dan buku terpenting dalam ilmu pelayaran,
geografi, astronomi, dan kelautan. Dalam buku ini untuk pertama kalinya ditemukan istilah
ilmu kelautan yang sekarang dikenal dengan istilah Oceanography. Buku-buku karangannya
memuat sekitar 40 karya.

GR Tibbetts dalam bukunya berjudul Arab Navigation in the Indian Ocean Before the Co
ming of the Portuguese, mengungkapkan, karya terpenting dari Ibnu Majid adalah Kitab al-
Fawaid fi Usul Ilm al-Bahr wal-Qawaid atau (Buku Pedoman tentang Prinsip dan Per aturan
Navigasi), yang ditulisnya pada 1490 M. Buku ini tentu saja sangat bermanfaat, terutama
untuk membantu orang teluk Persia menjangkau pantai India, Afrika Timur, dan tujuan
lainnnya.

Kitab itu merupakan salah satu rujukan terpenting dalam bidang kelautan pada zamannya.
Buku itu merupakan ensiklopedia navigasi yang menjelaskan sejarah dan prinsip dasar
navigasi, letak bulan, macam-macam kom pas, perbedaan cara berlayar di berbagai perairan,
posisi bintang, jumlah angin musim, dan angin musim laut lainnya, topan, dan beberapa topik
lainya untuk navigator profesional.

Buku lainya yaitu Hawiyat Al-Ikhtishar Fi Ushul Ilmi Al-Bihar. Buku ini merupakan buku
sajak yang berisi tentang pengetahuan laut, sama seperti sajak yang ditulis oleh Ibnu Sina
dalam bidang kedokteran. Di dalam buku ini ditulis sebanyak seribu bait sajak yang berisi
tentang kaedah-kaedah ilmu pelayaran.

Ada lagi Al-Qashidah Adz-Dzahabiyyah. Buku tentang berbagai penemuannya di bidang


pelayaran. Buku Al-Urjuzah As-Safaliyyah, tentang perlabuhan Safalah di tepi pantai Zang.
Buku Al-Urjuzah Al-Mukhammasah, Urjuzah Miyamiyat Al-Ibdal, dan Al-Qashidah Al-
Makkiyyah, serta masih banyak lagi.

Pertemuannya dengan Vasco da Gama

Penjelajahannya yang begitu lama di Samudera Hindia membuat Ibnu Majid sangat
memahami seluk beluk daerah itu. Malah, ia menulis sejumlah pandangannya yang sangat
penting bagi dunia kelautan pada masa itu. Berkat keberaniannya menyusuri daerah baru
yang jarang dikunjungi, Ibnu Majid pun kian dikenal. Setiap penjelajahannya didukung alat
canggih seperti kompas yang dibuatnya sendiri, tentu saja kompas ini jauh lebih detail dari
kompas modern.
Popularitasnya semakin membumbung tinggi ketika dia mampu menunjukan jalan kepada
Vasco da Gama, seorang pelaut terkemuka asal Portugis, menuju lautan India. Pelaut
kenamaan dari Eropa itu memimpin sebuah ekspedisi bahari untuk menemukan Tanjung
Harapan di selatan Afrika pada tahun 1498 M. Penemuan itu membuat bangsa Eropa
menemukan jalur baru ke benua Asia, yang sebelumnya harus melewati tanah Islam di Timur
Tengah.

Vas co Da Gama sangat mengagumi kompas yang dibuat Ibnu Majid. Ia pun diajak Vasco da
Gama untuk turut serta dalam ekspedisi pelayaran yang akan dipimpinnya. Saat itulah,
namanya semakin terkenal, tak hanya di dunia Muslim, tapi juga di dunia Barat. Pada saat
membantu Vasco da Gama, ia mengendalikan perjalanan laut dari benua Afrika ke India.

Ibnu Majid yang tutup usia pada tahun 1500 M telah mewariskan sederet karya yang sangat
penting bagi dunia pelayaran dan kelautan baik di dunia Islam maupun dunia Barat. Karyanya
telah memberi inspirasi dan semangat bagi para pelaut di zamannya untuk mela kukan
penjelajahan. Padahal, sebelumnya sangat sedikit pelaut Arab yang berani mengarungi
wilayah yang lebih jauh dari kawasan Laut Merah, Pantai Timur Afrika, hingga Pantai
Tenggara Afrika atau Sofala, wilayah dekat Madagaskar. (njs)

Sumber:

-Rida, Muhyiddin Mas. 2012. 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar. Cet. Kedua (Terjemahan dari Kitab Abaqirah Ulama’ Al-Hadharah wa
Al-Islamiyah Karya Muhammad Gharib Gaudah, Maktabah Alquran)

-Basori, Khabib. 2009. Ilmuwan-Ilmuwan Muslim Pengubah Zaman. Klaten: Penerbit


Cempaka Putih. Cet. Kedua.

-Hadi, Saiful. 2013. 125 Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah. Jakarta: Insan Cemerlang dan
Intimedia Cipta Nusantara. Cet. Pertama

Hadis Nabi
 Ulama Pewaris Nabi

Rasulullah ‫ وسلم عليه هلل ا صلى‬bersabda

 ‫اْأل َ ْنبِيَاءُِ َو َرثَ ُةُ ْالعُلُ َما ُُء إن‬، ُ‫لَ ِديْنا َ ًرا ي َُو ِرث ُ ْوا لَ ُْم اْأل َ ْنبِيا َ َُء إِن‬
ُ ‫َوافِرُ بِ َحظُ أ َ َخ ُذَ فَقَ ُْد بِ ُِه أ َ َخ ُذَ فَ َمنُْ ْالع ِْل َُم َورث ُ ْوا إِن َما دِرْ هَمُا ً َو‬

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh
mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang
banyak.” (Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani)

Rasulullah ‫ وسلم عليه هلل ا صلى‬bersabda


 ُُ ِ‫ع ُهُ ا ْنتِزَ اعُا ً ْالع ِْل َُم يَ ْقب‬
ُ‫ض لَُ للاَُ إِن‬ ْ ُْ‫ْض َولَكِن‬
ُ ‫العِبا َُِد مِ نَُ يَ ْنت َِز‬، ْ ‫ق لَ ُْم إِذَا َحتى‬
ُ ِ ‫العُلَماَءُِ بِقَب‬. ُ َ‫ْر فَأ َ ْفت َْوا ف‬
ُُ ‫س ِألُوا ُجهالًُ ُرؤ ُْوسُا ً الن‬
ُِ ‫اس ات َخذَُ عاَلِمُا ً يُ ْب‬ ُِ ‫ضلُّوا ع ِْلمُ بِغَي‬
َ َ‫ضلُّوا ف‬
َ َ‫َوأ‬

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya
dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang
mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa
dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)

Pesan Umar Abdul Aziz


"Jika engkau bisa, jadilah seorang ulama. Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu. Bila
engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka. Dan jika kau tidak
mencintai mereka, janganlah engkau benci mereka." (Umar bin Abdul Aziz)

Biografi Ibnu Majid


23:58

Apa kaitan ilmu pelayaran dengan kebersihan? Menjaga kebersihan adalah syarat yang
dikenakan pelayar Arab terkenal, Ahmad Ibnu Majid kepada sesiapa yang ingin menaiki
kapal dan belayar bersamanya.

Arahan beliau kepada yang ingin menaiki kapalnya: “Orang yang menaiki kapal bersama-
sama kami mesti bersih. Apabila kita melakukan perjalanan di laut, kita berada di hadapan
Allah, yang menjalankan kapal kita dengan perintah-Nya dan melayarkan kita dengan
kehendak-Nya.

“Lautan ialah anak kecil yang patuh jika pelaut adalah orang mukmin yang bersih. Lautan
akan bergelora dan mengganas jika mereka ialah pencuri, fasik atau yang melakukan dosa.”

Ketokohan ilmuwan Islam itu dikagumi kerana beliau yang bertanggungjawab membantu
pelayar bangsa Portugis, Vasco da Gama belayar dari Afrika ke India.

Kisah itu diceritakan penulis Makkah, Qutb Al-Din Al-Nahrawali dalam bukunya bertajuk
Al-Barq Al-yamani Fi'l-Fath Al-'Uthmani yang diterbitkan pada 1892.

Buku itu menceritakan bagaimana orang Portugis yang sampai ke barat Afrika cuba mencari
maklumat mengenai Lautan Arab hingga muncul seorang pelayar Ahmad Ibnu Majid untuk
membantu mereka.

Kemasyhuran Ibnu Majid juga menjadi bualan dunia Arab di atas kejayaannya menghasilkan
40 buku mengenai ilmu lautan dalam bentuk prosa dan puisi.

Pengalaman pertama mengetuai ekspedisi pelayaran bermula ketika beliau berusia 15 tahun
dan sejak itu terus mendalami ilmu berkaitan pelayaran, badai dan perubahannya.

Pengetahuan yang luas dalam bidang pelayaran menjadikan beliau pelaut ulung sehingga
diberi gelaran Singa Laut.

Ibnu Majid adalah pengasas dasar pelayaran moden yang berasaskan pengetahuan ilmu
astronomi dan geografi. Beliau menemui laluan ke Lautan Hindi, Laut China Selatan, Parsi
dan Lautan Pasifik.

Manuskrip berbahasa Arab hasil tulisan beliau yang terbahagi kepada tiga fasal masih
tersimpan di Institut Pengajian Timur di Leningrad (St Pettersburg), Russia.

Manuskrip itu yang menceritakan cara melakukan pelayaran melalui Laut Merah dan Lautan
Hindi, menjadi petunjuk kepada pelaut bagaimana untuk menuju ke mana-mana pelabuhan,
mengenali rupa bentuk pantai dan mengenali arah tiupan angin monsun pada musim tertentu.

Bangsa Arab mengambil faedah daripada ilmu pelayaran ini yang membolehkan mereka
belayar jauh ke pelusuk Lautan Hindi untuk berniaga.

Perniagaan mereka melalui jalan laut membawa mereka hingga ke kepulauan Hindi dan
China di sebelah timur, Madagascar dan Mozambique di sebelah selatan.

Karangan Ibnu Majid yang terkenal ialah Al-Umdah Al-Mahriyah fi Dabti Al'Ulum Al-
Bahriyah, Al-Minhaj Al-Fakhir fi "Ilm Al-Bahr Al-Zakhir dan puisi yang bertajuk Al-
Sab'yah.

Kemahiran Ibnu Majid dalam industri perkapalan dan ilmu pelayaran memberi sumbangan
yang amat besar dalam memajukan serta memperkembangkan perdagangan umat Islam.

Selain itu, ia membuka peluang kepada kerajaan Islam meluaskan pengaruh dan
mengembangkan wilayah mereka menjadi kerajaan lebih kuat, berwibawa dan bersatu.

Anda mungkin juga menyukai