Anda di halaman 1dari 43

AL-MALHAMAH

AL-KUBRO
NUBUAT PERANG
AKHIR ZAMAN
Persiapan Umat Islam
Ketika datang Nubuat yang dijanjikan
Munculnya Al-Mahdi • Bisa dikatakan bahwa
kemunculan Al-Mahdi
Sebagai Batas antara merupakan tanda pertama
tanda-tanda Kiamat Kecil yang memudahkan bagi
seseorang untuk mengetahui
dan Munculnya berbagai berbagai peristiwa
tanda-tanda Kiamat Besar mengerikan berupa fitnah dan
huru-hara yang akan terjadi
setelah itu. Meski sebagian
ulama ada yang tidak
memasukkan Al-Mahdi
sebagai tanda-tanda kiamat
besar, namun kemunculannya
kelak akan menimbulkan
berbagai akibat, konsekwensi
dan keharusan terjadinya
berbagai peristiwa besar
setelahnya
• Rasulullah saw bersabda, “Akan terjadi
persengketaan saat kematian seorang
khalifah, lantas keluarlah seseorang dari

Awal penduduk Madinah berlari menuju Mekah.


Maka beberapa orang penduduk Mekah
mendatanginya dan mengeluarkannya, namun
kemunculan ia tidak suka. Mereka membai’atnya di antara
rukun (Ka’bah) dan maqam (Ibrahim). Lalu

Imam mahdi diberangkatkanlah sekelompok tentara dari


Syam untuk mengejarnya. Maka mereka
ditelan bumi di daerah Baidaa`, antara Mekah
dan Madinah. Maka ketika orang-orang
melihat hal itu, tokoh-tokoh dari Syam dan
orang-orang mulia dari ‘Iraq mendatanginya.
Mereka membai’atnya di antara rukun
(Ka’bah) dan maqam (Ibrahim). ….”[1]

• [1] Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4280 dari jalur


Hisyaam bin Abu ‘Abdullah dari Qataadah dari Shalih Abul
Khaliil dari sahabatnya dari Ummu Salamah ra. Hadits ini
dinyatakan shahih oleh al-’Allaamah Ahmad Syaakir dalam
ta’liq beliau atas Musnad Imam Ahmad 18/ 298.
Huru hara di bumi
SYAM akan • “Seseorang yang dipanggil As-Sufyani akan keluar
dari dalam Damaskus. Kebanyakan dari
memunculkan pengikutnya adalah dari kabilah Kalb. Ia akan
AS-SUFYANI membunuh sehingga perut para wanita dibelah dan
anak-anak dibunuh, sehingga kabilah Qais bersatu
untuk melawannya, dan ia pun membantai mereka
sampai kepada orang yang paling lemah dari
mereka. Lantas seseorang dari Ahlulbaitku keluar
menuju Harrah. Kabarnya didengar oleh As-Sufyani
sehingga ia memberangkatkan satu pasukan dari
pasukannya. Pasukan ini dapat dikalahkan. Maka
As-Sufyani sendiri berangkat bersama pasukannya.
Tatkala mereka sampai di Baida` mereka pun
ditelan bumi. Tidak ada seorang pun yang selamat
kecuali orang yang mengabarkan kejadian itu.”
• HR. Al-Hakim no. 8732, dan ia berkata, “Isnadnya shahih sesuai syarat
Al-Bukhari dan Muslim.”
Peta
dunia global
pasca
penenggelaman
SUFYANI
di Al-Baidha
• Imam Mahdi akan menjadi pemimpin kaum muslimin yang disepakati
• Kaum muslimin dari berbagai belahan dunia akan berbondong-bondong masuk ke
wilayah Hijaz untuk memberikan ketaataan kepada Imam mahdi
• Kaum muslimin akan menundukkan seluruh wilayah jazirah Arab dari utara
hingga selatan, dari timur hingga barat
• Imam mahdi akan mengadakan perjanjian damai dengan berbagai negara
(terkhusus barat yang teramat butuh kepada SDA negeri timur tengah)
• Terwujudnya strategi dua lengan, menguasai Yaman dan Syam
• Persiapan penaklukkan negeri Persia Iran
،‫ا‬ ّ ‫ َ ُث تّ نغ َز‬،‫ا‬
َ ‫ون فّ َار ّس فّ ّي نفتّ َحهّا‬ ّ ‫• تّ نغ َز‬
َ ‫ون ّج َز ّير ّة الن ّع ّر َب فّ ّي نفتّ َحهّا‬
‫ا " قّا ّل‬ َ ‫ون الُ ُجا ّل فّ ّي نفتّ َح َه‬ ّ ‫ز‬َ ‫ن‬
‫غ‬ ّ ‫ت‬ ‫ث‬
ُ َ ،‫ا‬َ ‫ّا‬ ‫ه‬ ‫ح‬َ ّ ‫ت‬ ‫ن‬
‫ف‬ ‫ي‬ّ ‫ف‬ ‫م‬
ّ ّ ُ ّ‫و‬‫الر‬ ‫ون‬ ‫ز‬َ ‫ن‬
‫غ‬ ّ ‫ت‬ ‫ث‬
ُ َ
‫ " ّي ّجا َب َر ّأ ّل تّ ّرى ّأ ُن الُ ُجا ّل ّل ّ ني َر َج ّح ُت تَ نفتّ ّح ُالرو َم‬:‫ّن َف َع‬
• "Kalian akan memerangi semenanjung Arabia, maka Allah akan
menaklukkannya untuk kalian. Setelah itu kalian akan memerangi Persia,
maka Allah akan menaklukkannya untuk kalian. Setelah itu kalian akan
memerangi Romawi, maka Allah akan menaklukkannya untuk kalian.
Setelah itu kalian akan memerangi Dajjal, maka Allah akan
menaklukkannya untuk kalian.”
• Nafi’ berkata: “Wahai Jabir, tidakkah engkau melihat bahwa Dajjal tidak
keluar sampai Romawi ditaklukkan (oleh kaum muslimin)? HR. Muslim no.
2900
Iran / Persia akan ditaklukkan
oleh koalisi Islam-Romawi
‫ون َ ُث‬ّ ‫ون ّوت ّ نسلّ َم‬ ّ ‫ون ّوتّ نغنّ َم‬
ّ ‫ص‬ َ ّ ‫ون ّأن َ ننت ّو َ نه عّدَ صوا َم نن ّو ّرائَ َ نك فّ َت نن‬ّ ‫ون ُالرو ّم َصلن ْحا أ َ َمنْا فّتّ نغ َز‬ ّ ‫• ّسً َت ّصا َل َح‬
‫يب‬ َ ‫الص َل‬ ُ ‫ول غّلّ ّب‬ َ ‫يب فّ ّي َق‬ ّ ‫الص َل‬ ُ ‫صا َن ُي َة‬ ّ ‫ون ّح ُت ت ن َّنلَوا َب ّم نرج َذي تَلَول فّ ّ نيفّ َع ّر َج َل َم نن ّأه َنل النُ ن‬ ّ ‫تّ نر َج َع‬
ّ ‫فّ ّي نغضّ َب ّر َج َل َم نن الن َم نس َل َم ّي فّ ّيدَ قُ َه فّ َع نندّ ّذ َ ّل تّ نغ َد َر ُالرو َم ّو ّ نت ّم َع َللن ّملن ّح ّم َة ّو ّزا ّد َفي َه ّويّث ََور الن َم نس َل َم‬
‫ون‬
‫ل الن َع ّصاب ّ ّة َب ُلشهّا ّد َة‬ّ ‫ال َت ن‬َ ُ ‫ون فّ َي نك َر َم‬
ّ َ‫ا ّل ّأ نس َل ّح َ َت نم فّ ّي نقتّ َتل‬
Dzi Mikhbar meriwayatkan dari Rasulullah bersabda:
ْ
• “Kalian akan mengadakan perjanjian damai dengan bangsa Romawi. Selama masa
perjanjian damai tersebut, kalian dan bangsa Romawi akan memerangi musuh
bersama. Kalian akan meraih kemenangan, mendapatkan harta rampasan perang
yang cukup banyak, dan kembali dengan selamat. Ketika kalian pulang dan sampai
di padang sabana yang berbukit-bukit, seorang prajurit Romawi mengangkat salib
dan berteriak dengan lantang ‘Jayalah salib!’ Mendengar hal itu, seorang laki-laki
dari barisan kaum muslimin pun bangkit dan mematahkan kayu salib. Ketika itulah
bangsa Romawi membatalkan perjanjian damai dan mempersiapkan kekuatan
untuk memerangi kalian. Mereka datang dengan membawa delapan puluh panji,
dan masing-masing panji berkekuatan dua belas ribu pasukan.” HR. Abu Daud:
Kitabul Malahim no. 3741-3742,.
Penaklukkan Iran akan berakhir dengan kemenangan
Koalisi Islam-Romawi, namun setelah itu bangsa Romawi
akan berkhianat, maka terjadilah perang besar di wilayah
DAMASKUS yang dikenal dengan
Al Malhamah Al Kubra
Tempat terjadinya MALHAMAH KUBRA
Bagaimana perang ini akan
kembali ke zaman unta?
Malhamah kubra terjadi hanya beberapa
tahun sebelum keluarnya Dajjal, hal itu boleh jadi
berbarengan dengan 3 tahun masa kekeringan
ekstrim.
‫الس ّم ّاء َف ال ُسًنّ َة‬ ُ ‫ال‬ َ ُ ‫يب النُ ّاس َفيّا َجو َع ّش َدي َد يّأب َم َر‬ َ ‫• ّوا ُن قّ نب ّل خ ََروجَ الُ ُج َال ثّ ّل ّث ّسًنّ ّوات َشدّ اد يَ َص‬
َ َ َ َ َ ‫ن‬ َ ّ ّ ْ‫ن‬
‫الس ّم ّاء َف الثُان ّية فّتّ نح َب َس ثَل ّ نث ّم ّط َرهّا‬ ُ ‫َالول ّأ نن نت َب ّس ثَل ّث ّم ّط َرهّا ّويّأب َم َر ّال نر ّض فّتّ نح َب َس ثَل ّث ن ّ ّباتَ ّا ُث يّأب َم َر‬
‫الس ّم ّاء َف ال ُسًنّ َة الث ُا َلثّ َة فّتّ نح َب َس ّم ّط ّرهّا َكُ َه فّ ّل تَ نق َط َر قّ نط ّر ْة‬
ُ ‫ال‬ َ ُ ‫ّويّأب َم َر ن ّال نر ّض فّتّ نح َب َس ثَلَ ّ نث ن ّ ّباتَ ّا َ ُث يّأب َم َر‬
‫ال َقي ّل فّ ّما‬ َ ُ ‫ّض ّاء فّ ّل تّ نب ّقى ّذ َات َظلنف ا ُل هّلّ ّك نت ا ُل ّما ّش ّاء‬ ّ ‫ّويّأب َم َر ن ّال نر ّض فّتّ نح َب َس ن ّ ّباتّ ّا َكُ َه فّ ّل تَ نن َب َت خ ن‬
ْ ْ
ُ ‫يَ َع َيش النُ َاس َف ّذ َ ّل ُالز ّم َان قّا ّل التُ ن َلي َل ّوالتُ نكب ََي ّوالت ُ نس َب َيح ّوالتُ نح َميدَ ّو َ ني ّرى ّذ َ ّل عّلّ ن َي نم َم نج ّرى‬
‫الط ّعا َم‬
• “Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, dimana
pada waktu itu manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit
pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi
untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun
kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari
tanam tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk
menahan semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar
menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua
binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya, ”Dengan
apa manusia akan hidup pada saat itu ?” Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, ”Tahlil, takbir
dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan. HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al
Hakim, shahih. Lihat Ash- Shahihah no.2457
Sebelum Malhamah Kubra, kondisi
dunia mengalami instabilitas yang
mencapai puncak stadium tertinggi,
sehingga berdampak pada seluruh lini
kehidupan; politik, sosial, ekonomi
dan geografis
Sebelum Malhamah Kubra, ada
beberapa peristiwa besar bencana
dahsyat yang menimpa bumi seperti
hujan meteor, gempa dahsyat di
jazirah Arab dan surutnya Eufrat yang
memunculkan gunung emas dan asap
global
surutnya sungai eufrat

‫س الن َف ّر َات ّع نن ّج ّبل َم نن ّذهّب ي ّ نقتّ َت َل‬ ّ َ ‫الساعّ َة ّح ُت ّ ني‬ ُ ‫ّل تّ َقو َم‬
‫ك ّر َجل‬ ّ ‫ك َمائّة َت نس ّع َة ّو َت نس َع‬
َ ‫ون ّوي ّ َق‬
ُ َ ‫ول‬ ‫النُ َاس عّلّ ني َه فّ َي نقتّ َل َم نن َ َ ة‬
‫ون ّأنّ ُ َالي ّأ ن َنو‬ َ ‫َم ننَ نم لّ ّع َ ةل ّأ َك‬
Kiamat tidak akan terjadi sehingga
sungai Euphrat surut menyingkapkan
gunung emas, di atasnya orang-orang
berperang, sehingga dari setiap seratus
orang akan terbunuh sembilan puluh
sembilan. Setiap orang dari mereka
mengatakan : 'Mudah-mudahan, akulah
orang yang selamat itu.
HR. Bukhari dan Muslim

Ibnu Hajar mensyarah hadits ini bahwa surutnya air sungai Euphrat
akan terjadi menjelang kemunculan Al-Mahdi.
Nubuat tentang datangnya hujan meteor
yang menabrak bumi

‫• ّل ّ ني َر َج الن ّمهن َد ُي ّح ُت تّ نطلَ ّع ّم ّع ال ُش نم َس أَي ّ َة‬


• Al-Mahdi tidak akan keluar sampai
muncul satu tanda bersama matahari.
• HR. Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nya, Nu‘aim dalam kitab Al-
Fitan, Al-Bustawi berkata tentangnya, “Sanadnya shahih, para
perawinya seluruhnya tsiqat.” [Al-Bustawi: Al-Mahdi Al-Muntazhar
(220)].

• Atsar yang disampaikan oleh putra


Hibrul Umat ini menunjukkan bahwa
ada tanda astronomis yang muncul
tatkala kemunculan Al-Mahdi, seperti
bintang berekor atau semisalnya.
• Asumsi lain tentang sebab perang Al-Malhamah Al-Kubra tidak
lagi menggunakan senjata modern adalah terjadinya kehancuran
seluruh senjata modern yang disebabkan hujan meteor (bintang
berekor) yang menghantam bumi hingga menimbulkan medan
magnet raksasa yang merubah sistem grafitasi bumi. Akibat dari
rusaknya sistem ini, maka semua benda yang terbuat dari logam
akan mengalami kerusakan sistem yang berakibat tidak
berfungsinya alat-alat berat tersebut meski ia tetap ada
‫اعة ْح خت ْتِر ْج ْنمر ام ِن أ ِْر ا‬
‫ض‬ ْ ‫ْل تْقوم ال خس‬
‫صْرى‬ ‫ب‬‫ا‬‫ب‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬
‫ب‬ ‫ا‬
‫ال‬ ‫اق‬ ‫ن‬‫ْع‬
‫أ‬ ‫يء‬ ‫ا‬
‫ض‬ ‫ت‬ ‫ا‬
‫ز‬ ‫ا‬ ‫ج‬ ‫ا‬
ِ ِ ْ ِْ ْ ‫ال‬
ِ
Kiamat tidak berdiri sampai keluar api
dari tanah Hijaz yang menerangi leher-
leher unta di Bashra. HR. Bukhari (7118)
Al-Fitan Muslim (2902) Al-Fitan wa
Asyrathu 's-Sa'ah

Tanah Hijaz, tempat ditenggelamkannya pasukan Syam

"Rumah ini— Ka’bah—akan aman dari


pasukan yang menyerangnya. Jika
mereka telah sampai di Baida', Allah
akan menenggelamkan pasukan yang
berada di tengah, lalu yang di depan
memanggil yang di belakang,
kemudian mereka pun ikut tenggelam,
kecuali seorang yang akan
memberikan kabar mereka."
HR Muslim
Maka, kehancuran sistem
kapitalis global ini
meniscayakan terjadinya
kondisi kembalinya
manusia ke zaman unta.
Sebab sebab
terjadinya
malhamah
Kubra
• Dendam barat terhadap Islam yang terus berlangsung
hingga kiamat, mereka dendam karena faktor ideologis
yang meniscayakan terjadinya benturan peradaban.
• Banyaknya bangsa Romawi yang masuk Islam secara
massif, utamanya sejak gencatan senjata
• Barat ingin mendahului sebelum mereka didahului.
• Gagalnya bangsa Romawi untuk menguasai Persia
(gunung emasnya) saat berkoalisi dengan kaum
muslimin.
‫‪• Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, dari Abu‬‬
‫‪Hurairah, telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam :‬‬

‫الساعّ َة ّح ُت ي ّ ن َن ّل ُالرو َم َب ن ّل ن ّع َاق ّأ نو بَدّ ابَق فّ ّيخ َنر َج الّ ن َي نم ّجين َش َم نن الن ّم َدينّ َة َم نن َخ ّي َار ّأه َنل‬ ‫ُ‬ ‫• ّل تّ َقو َم‬
‫ْ‬
‫ون ّل‬ ‫ول الن َم نس َل َم ّ‬ ‫ن ّال نر َض ي ّ نو ّم َئذ فّا ّذا ت ّّصافُوا قّالّ نت ُالرو َم ّخلُوا ب ّ نينّنّا ّوب ّ ن ّي ُ َال ّين ّسً ّب نوا َمنُا ن َ ّقا َتلنه نَم فّ ّي َق َ‬
‫ْ‬
‫ال عّلّ ن َي نم ّأبّدْ ا ّويَ نقتّ َل ثَلَثَ َ نم ّأفنضّ َل‬ ‫ال ّل َ ّن َ ةل بّيننّ َ نك ّوب ّ ن ّي اخ ّنوا َننّا فّ َي ّقا َتلَونّ َ نم فّ ّي ننّ َز َم ثَلَ َث ّل ي ّ َت َ‬
‫وب ُ َ‬ ‫ّو ُ َ‬
‫ْ‬
‫ون الن ّغنّ َ ّ‬
‫ائ‬ ‫ون َق نس ّط نن َطي َنيُ ّة فّ ّب نينّ ّما َ نه ي ّ نقت ّ َس َم ّ‬ ‫ون ّأبّدْ ا فّ ّي نفتّ َت َح ّ‬ ‫ال ّوي ّ نفتّ َت َح الثُلَ َث ّل يَ نفتّ َن ّ‬ ‫الشهّدّ ا َء َع نندّ ُ َ‬ ‫ُ‬
‫ون‬ ‫ون ا نذ ّص ّاح َف َي نم ال ُشً ني ّط َان ا ُن الن ّم َسً ّيح قّ ند ّخلّ ّف َ نك َف ّأ نه َل َ ن‬
‫يك فّ ّيخ َنر َج ّ‬ ‫قّ ند عّل ُ َقوا َسً َيوفّهَ نم َب ُلزين َت َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫الص ّل َة‬‫الص َف ّوف ا نذ َأقي ّ نت ُ‬ ‫ون ُ‬ ‫ُون َللن َقتّ َال ي َّس ُو ّ‬
‫الشأب ّم خ ّّر ّج فّ ّب نينّ ّما َ نه يَ َعد ّ‬ ‫ّو ّذ َ ّل ّب َط َل فّا ّذا ّجا َءوا ُ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫وب الن َملن َح َف الن ّما َء‬ ‫ال ّذ ّاب ّ ّك ي ّ َذ َ‬ ‫ال عّلّ ني َه ّو ّس ُ ّل فّأّ ُمه نَم فّا ّذا ّرأ َ َه عّدَ ُو ُ َ‬ ‫فّ ّي ن َن َل َع ّيس ا نب َن ّم نر ّ ّي ّص ُل ُ َ‬
‫ْ‬
‫ال َب ّي َد َه فّ َ َي َي نم ّد ّم َه َف ّح نرب ّ َت َه‬ ‫ل ّولّ َك نن ي ّ نق َت َ َل ُ َ‬ ‫فّلّ نو تّ ّر ّك َه ّلن ّنذ ّاب ّح ُت يّ ن َ ّ‬
• “Tidak akan terjadi kiamat sehingga bangsa Romawi sampai di A’maq atau
Dabiq. Kedatangan mereka akan dihadapi oleh sebuah pasukan yang
keluar dari kota Madinah yang merupakan penduduk bumi yang terbaik
pada masa itu. Apabila mereka telah berbaris (dan berhadap-hadapan
untuk berperang), bangsa Romawi akan menggertak: “Biarkan kami
membuat perhitungan dengan orang-orang kami yang kalian tawan
(maksud mereka adalah bangsa Romawi yang telah masuk Islam)!”
Mendengar gertakan itu, kaum muslimin menjawab, “Demi Allah, kami
tidak akan membiarkan kalian mengusik saudara-saudara kami!”
• Maka terjadilah pertempuran antara kedua pasukan. Sepertiga pasukan
Islam akan melarikan diri dari medan pertempuran, maka Allah tidak akan
mengampuni mereka (memberi mereka taufiq untuk bertaubat) untuk
selama-lamanya. Sepertiga pasukan Islam yang lain akan terbunuh, dan
mereka adalah sebaik-baik orang yang mati syahid di sisi Allah. Sepertiga
pasukan Islam lainnya akan memenangkan peperangan, tanpa
mendapatkan fitnah (bencana atau kesesatan) sedikitpun selamanya.
• Kemudian mereka menaklukkan kota Konstantinopel. Ketika mereka
tengah membagi-bagi harta rampasan perang dan telah menggantungkan
pedang-pedang mereka pada pohon Zaitun, mendadak terdengar suara
teriakan setan, “Sesunggguhnya al-Masih Dajjal telah menguasai keluarga
kalian!”
• Mereka pun segera bergegas pulang, namun ternyata berita itu bohong.
Tatkala mereka telah sampai di Syam, barulah Dajal muncul. Ketika
mereka tengah mempersiapkan diri untuk berperang dan merapikan
barisan, tiba-tiba datang waktu shalat. Pada saat itulah Nabi Isa bin
Maryam turun. Ia memimpin mereka (untuk memerangi Dajal). Begitu
melihat Nabi Isa as., musuh Allah si Dajjal pun meleleh hancur bagaikan
garam yang mencair. Sekiranya ia membiarkannya, sudah tentu musuh
Allah itu akan hancur leleh. Namun Allah membunuhnya melalui
perantaraan tangan Isa, sehingga Isa menunjukkan kepada kaum muslimin
darah musuh Allah itu yang masih segar menempel di ujung tombaknya.
• Imam Muhammad bin Khalifah al-Wasytani al-Ubay (828 H) dalam Ikmalu Ikmali al-Mu’alim
Syarh Shahih Muslim dan imam Muhammad bin Muhammad bin Yusuf as-Sanusi al-Hasani
(895 H) dalam Mukammilu Ikmali al-Ikmal menjelaskan bahwa kaum muslimin yang akan
berperang melawan 960.000 pasukan Romawi Bani Ashfar ini boleh jadi adalah penduduk
kota al-Madinah al-Munawwarah, dan boleh jadi pula adalah penduduk kota Damaskus di
Syam. Lafal ‘kota’ dalam teks hadits ini ‫ش من‬ ‫هم جي‬ ‫خر ج إلي‬ ‫في‬
‫ة‬ ‫ المدين‬memang mengandung dua kemungkinan ini.
• Bila disebutkan kata Madinah, makna yang pertama kali akan dipahami oleh masyarakat
adalah kota Nabi, Madinah Munawwarah. Jadi kata Madinah sudah menjadi semacam isim
‘alam yang hanya menunjuk kepada satu kota, yaitu Al-Madinah Al-Nabawiyah Al-
Munawwarah. Meski demikian, masih ada kemungkinan yang dimaksud dengan kata Madinah
dalam hadits ini adalah kota Damaskus, mengingat konteks hadits ini sendiri berbicara
tentang peristiwa peperangan akhir zaman di Syam. Lihat Ikmalu Ikmal al-Muallim Syarhu
Shahih Muslim 9 juz hlm. 345.
• Sebenarnya tidak ada kontradiksi di antara kedua pendapat ini karena keduanya masih bisa
dikompromikan. Pasukan Islam yang menyambut pasukan Romawi ini semula keluar dari
Madinah bersama imam Al-Mahdi, melakukan beberapa penakuklan di Jazirah Arab dan
Persia, kemudian bergerak ke Syam. Pada saat berada di negeri Syam inilah pasukan besar
Romawi muncul, maka kedatangan mereka disambut oleh pasukan Islam. Wallahu a’lam bish-
shawab. HR. Muslim:Kitab al-fitan wa asyrat al-sa’ah no. 2897.
Al Malhamah Al-Kubra,
Perang Kolosal dengan Senjata Manual!
Perang dilakukan secara berhadap-hadapan
• Hal itu sebagaimana yang jelas disebutkan dalam riwayat di atas,

‫• فّا ّذا ت ّّصافُوا‬


• ’Apabila mereka telah berbaris (dan berhadap-hadapan untuk berperang).
ْ
• Posisi kedua pasukan yang seperti ini nampaknya tidak akan kita temukan dalam gaya perang modern.
Strategi seperti ini hanya akan kita dapati dalam perang-perang kolosal macam The Lord of The Ring,
Troy, The Message, Satria Madangkara dll. Perang dengan menggunakan senjata canggih dan rudal-
rudal jelajah jarak jauh tidak mengharuskan keduabelah pihak berbaris dan berhadap-hadapan.
Keduanya cukup bersembunyi di sebuah tempat yang tidak bisa dijangkau oleh pasukan infantri (bahkan
penunggang kuda sekalipun). Dari jarak ratusan kilometer, mereka bisa dengan mudah meluncurkan
rudal, juga mengendalikan bom-bom pintar dengan sistem penginderaan canggih via satelit. Bahkan,
gaya perang yang banyak dilakukan oleh militer Amerika saat ini adalah menggunakan pesawat nirawak
(drone) yang tidak melibatkan tentara untuk masuk ke medan perang.

Dengan demikian, posisi berbaris dan


saling berhadapan yang disebutkan dalam
hadits di atas mengisyaratkan sebuah
gambaran yang jelas dalam perang
tersebut bahwa, senjata dan peralatan
perang yang mereka gunakan adalah jauh
dari sentuhan teknologi modern. Adapun
penyebabnya sudah kita jelaskan di atas.
Ketika malam hari peperangan dihentikan
• Dalam riwayat di atas disebutkan,

ّ َ‫• فّ ّي نقتّ َتل‬


‫ون ّح ُت ّ ني َج ّز بّيننّ َ نم الل ُ ني َل فّ ّي َفي َء ّه َؤ ّل َء ّو ّه َؤ ّل َء َك غّ ن َي غّا َلب‬
• ’Terjadilah pertempuran dahsyat (dari pagi hari hingga sore), sampai akhirnya datang
malam menghentikan peperangan mereka. Kaum muslimin dan bangsa Romawi kembali
ke kemah-kemah mereka, tanpa ada pihak yang meraih kemenangan.
Kaum muslimin setelah perang menggantungkan
pedangnya di pohon-pohon zaitun
• Dalam riwayat di atas juga disebutkan,

ّ َ ّ‫ون الن ّغن‬


َ ‫ائ قّ ند عّل ُ َقوا َسً َيوفّه نَم َب ُلزين َت‬
‫ون‬ ّ ‫• فّ ّي نفتّ َت َح‬
ّ ‫ون قَ نس ّط نن َطي َنيُ ّة فّ ّب نينّ ّما َ نه ي ّ نقت ّ َس َم‬
• Kemudian mereka menaklukkan kota Konstantinopel. Ketika mereka tengah
membagi-bagi harta rampasan perang dan telah menggantungkan pedang-
pedang mereka pada pohon Zaitun.

Pada riwayat di atas disebutkan bahwa


usai dari penaklukkan negeri tersebut
kaum muslimin akan menggantungkan
pedang-pedang mereka pada pohon
zaitun. Penyebutan senjata berupa pedang
secara tegas menunjukkan bahwa senjata
manual itulah yang digunakan oleh kaum
muslimin dalam peperangan sebelumnya,
bukan senjata-senjata modern yang
memang tidak lazim jika digantungkan di
pohon-pohon zaitun.
Wilayah perang dipilih di wilayah A’maq dan Dabiq
• Dalam riwayat di atas disebutkan,

‫الساعّ َة ّح ُت ي ّ ن َن ّل ُالرو َم َب ن ّل ن ّع َاق ّأ نو بَدّ ابَق فّ ّيخ َنر َج ال ّ ن َي نم ّجين َش َم نن الن ّم َدينّ َة َم نن َخ ّي َار ّأه َنل ن ّال نر َض ي ّ نو ّم َئذ‬
ُ ‫• ّل تّ َقو َم‬
• “Tidak akan terjadi kiamat sehingga bangsa Romawi sampai di A’maq atau Dabiq.
ْ
Kedatangan mereka akan dihadapi oleh sebuah pasukan yang keluar dari kota
Dabiq adalah
Madinah yangnama sebuah kampung
merupakan pendudukyang berjarak
bumi empat pada masa itu.
yang terbaik
farsakh dari kota Halb, termasuk dalam distrik ‘Azaz.
Ghuthah adalah sebuah daerah di negeri Syam yang
dikelilingi oleh gunung-gunung yang tinggi, sungai-sungai,
dan hutan yang lebat. Di kawasan inilah terletak kota
Damaskus.
Berkenaan dengan peperangan dahsyat yang terjadi di
wilayah A’maq dan Dabiq ini, barangkali timbul pertanyaan
mengapa justru pasukan Romawi menempatkan pasukannya
di wilayah tersebut? Mengapa mereka tidak menyerang kaum
muslimin di negeri-negeri lainnya seperti Palestina, Iraq,
Iran atau negeri-negeri lainnya yang menjadi pusat dan
sumber energi? Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang
mungkin menjadi penyebab dipilihnya wilayah tersebut
sebagai basis pertahanan pasukan Romawi.
Lihat Mu’jam al-Buldan, entri: Dabiq, A’maq, dan Ghuthah.
Aku tidak tahu, senjata apa yang akan digunakan dalam
perang dunia ke -3. Tapi aku yakin bahwa perang dunia ke 4
akan menggunakan kayu dan batu
“Jika Perang Dunia
Ketiga adalah berjuang
dengan senjata nuklear,
yang ke empat akan
diperjuangkan dengan
busur dan anak panah.”

– Louis Lord
Mountbatten
Damaskus ,
Pusat pertahanan kaum muslimin dan medan pertempuran
Al-Malhamah Al-Kubra
Al Malhamah Al-Kubra,
kemenangan di tangan Umat Islam
• Prediksi kehancuran kaum Romawi di medan Al-Malhamah Al-Kubra disebabkan
karena faktor alam dikuatkan dengan nash yang mengisyaratkan bahwa Allah lah yang
mengalahkan pasukan koalisi Romawi ini. Beliau bersabda, ‫ه‬ ‫جعل الل‬ ‫في‬
‫هم‬ ‫برة علي‬ ‫( الد‬sehingga akhirnya Allah menimpakan kekalahan kepada
bangsa Romawi). Juga nubuwat lain dari Ibnu Mardawih telah meriwayatkan sebuah
hadits dari Abu Umamah bahwasanya Rasulullah saw bersabda : ”Apabila para raja
telah pergi haji untuk jalan-jalan, dan para pedagang untuk berniaga dan orang-
orang miskin untuk mengemis, sedangkan para qari mereka berhaji untuk riya’ dan
mencari nama (kemasyhuran), maka ketika itulah muncul bintang berekor”. Atau
sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al barzanji dalam kitab beliau yang berjudul
“Al-Isya’ah Li Asyratis Sa’ah” bahwa di masa Al-Mahdi akan terjadi sebuah peristiwa
berupa gempa bumi yang amat dahsyat hingga menyebabkan tenggelamnya sebuah desa
di dekat Ghutah yang bernama Harasta. Boleh jadi gempa dan tenggelamnya wilayah
tersebut disebabkan oleh hujan meteor. Dalam sebuah riwayat shahih disebutkan
hubungan yang erat antara hujan batu, penenggelaman dan perubahan wajah.
Rasulullah saw bersabda, (Akan terjadi di akhir zaman) pada umat ini penenggelaman
bumi, hujan batu, dan pengubahan rupa. HR. Muslim:Kitab al-fitan wa asyrat al-sa’ah
no. 2899.
• HR. Tirmidzi (2212) Al-Fitan dari hadits 'Imran bin Hushain, Ibnu Majah (4060) Al-Fitan dari Sahl bin Sa'd,
dan Thabrani dalam Mu'jamul Kabir dan Mu'jamul-Ausath. Hadits ini shahih.
Kaum Nashrani pun sudah
bersiap diri menghadapi
PERANG
AKHIR ZAMAN
Persiapan Umat Islam
Bersikap Adil saat berada dalam kepungan
tiga Fitnah
• Sabda Rasulullah saw ketika ditanya tentang manusia yang paling
utama? Beliau menjawab:

َ ‫• ّر َج َل َ ّيا َه َد َف ّس َب َيل‬
‫ َ ُث َم نؤ َم َن َف‬،‫ا َب ّم َ َال ّون ّ نف َس َه‬
‫ش َه‬
َ ‫ا ّويّدّ َع النُ ّاس َم نن ّ ة‬ ّ ‫َش نعب َم ّن ال َ ةش ّع َاب ي ّ نع َب َد‬
Seorang mukmin yang berjihad dengan jiwa dan hartanya di
jalan Allah, kemudian seorang mukmin yang mengucilkan diri di
celah bukit untuk beribadah kepada Allah dan menjauhi kejahatan
manusia. Muttafaq ‘Alaih.
Seorang mukmin itu bagaikan emas dan
seperti Lebah
•  

‫الساعّ َة ّح ُت َ ّي ُو ّن ن ّال َم َي ّويَ نؤتّ ّم ّن النخّائَ َن ّح ُت ي ّ نظه ّّر الن َف نح َش ّوالتُ ّف ُح َش ّوقّ َطي ّع َة ن ّال نر ّحا َم ّو َسو َء الن َج ّو َار‬ ُ ‫• ّل تّ َقو َم‬
‫ّو ُ َالي ن ّ نف َس َم ّح ُمد َب ّي َد َه ا ُن ّمث ّ ّل الن َم نؤ َم َن لّ ّكّث َّل الن َق نط ّع َة َم نن ا ُله َّب ن ّ ّفخّ عّلّ نيّا ّصا َحبَ ّا فّ ّ نل تّغ ُ نّي ّولّ نم تّ نن َق نص ّو ُ َالي‬
ْ
‫ن ّ نف َس َم ّح ُمد َب ّي َد َه ا ُن ّمث ّ ّل الن َم نؤ َم َن لّ ّكّث َّل النُ نح ّ َل ّأ ّكّ نت ّط َ ةي ْبا ّو ّوضّ ّع نت ّط َ ةي ْبا ّو ّوقّ ّع نت فّ ّ نل تَ نك َ ن‬
‫س ّولّ نم َ تَ نف َس ند‬
• Hari Kiamat tidak akan tiba sehingga orang yang dapat dipercayai didustakan,
ْ
sedangkan orang-orang yang berkhianat justru dipercaya, kemungkaran dan cercaan
merupakan kebiasaan umum di tengah masyarakat, terputusnya tali silaturrahmi, dan
tetangga yang buruk. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ini berada pada genggamann-
Nya, sesungguhnya seorang mukmin bagaikan sepotong emas, ditempa menjadi apapun
emas itu nilainya tak pernah berkurang. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ini berada di
genggaman-Nya,bahwa orang mukmin itu seperti lebah, makanannya baik dan
menghasilkan yang baik. Lebah itu hinggap pada (ranting) bunga, namun tidak merusak
bunganya dan juga tidak mematahkan rantingnya.

• HR. Ahmad, Musnad Al-Mukatstsirîn, hadits no. 6886, [Al-Musnad (2/266)]. Hadits ini shahih dan memiliki syahid yang
diriwayatkan dari berbagai jalur yang berbeda [Al-Adawi, Ash-Shahîh Al-Musnad, hal. 398].

Anda mungkin juga menyukai