Anda di halaman 1dari 32

6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki

Rezeki merupakan perkara yang sudah ditetapkan oleh Allah bahkan sebelum manusia terlahir ke
dunia. Semua manusia sudah diatur rezekinya baik muslim maupun untuk orang kafir. Allah
telah berfirman dalam Al-Quran.
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya, dan
Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis
dalam kitab yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz). [QS. Huud: 6]
Lihat apa janji Allah, binatang saja diberi rezeki apalagi manusia yang masih bisa berusaha
dengan segala cara. Terlebih lagi bagi seorang muslim yang beriman dan bertaqwa. Bahkan Allah
akan memberinya jalan keluar dari kesulitan yang tidak disangka-sangka. Sebagaimana telah
termaktub dalam Al-Quran dalam surat At-Talaq ayat 2-3.
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menunjukkan baginya jalan ke luar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
So, kenapa musti resah akan rezeki. Tapi jika masih seret rezeki, bisa jadi Anda kurang
melakukan amalan-amalan ini. Berikut 6 amalan pembuka pintu rezeki:

1. Berdoa kepada Allah

Coba instropeksi diri, pernahkah Anda meminta kepada Allah secara khusus untuk diberi rezeki
segera? Bisa jadi Anda tidak pernah memohon secara khusus, meskipun Allah akan
memberikannya pada waktu yang tidak diketahui.
Rasulullah shallallahualaihi wa sallam saja selalu berdoa memohn rezeki setiap selesai sholat
subuh, kenapa kita tidak melakukannya?
Ya Allah, aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan
yang diterima [HR. Ahmad]

2. Perbanyak istighfar dan taubat


Istighfar membuka pintu rezeki, kenapa kita tidak pernah memperbanyak istighfar?
Rasulullah shallallahualaihi wa sallam mengucapkan istigfar kepada Allah sangat banyak,
setiap hari. Sementara beliau adalah manusia yang sudah dijamin surga.
Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia
Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit.
Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan
sungai-sungai untukmu.
Secara gamblang, Allah menjelaskan lebih detail mengenai hubungan rezeki dengan istighfar
seperti dalam ayat diatas. Didukung dengan hadits nabi yang menyatakan hal yang sama.

3. Menyambung silaturahmi
Amalan pembuka pintu rezeki selanjutnya adalah dengan menyambung silaturahmi kepada
kerabat. Silaturahmi di sini bukan dalam arti berkunjung kepada teman atau tetangga, tapi
saudara. Orang yang masih ada hubungan darahnya dengan kita.
Membiasakan diri silaturahmi bisa dilakukan sejak dini, bagi kita yang sudah berusia tua dan
mempunyai anak mulai sekarang segera perkenalkan anak-anak kita kepada saudaranya.
Dijelaskan dalam sebuah hadits shahih bahwa silaturahmi memperpanjang umur dan
memperbanyak rezeki.
Siapa yang bertaqwa kepada Rabbnya dan menyambung silaturahmi niscaya akan diperpanjang
umurnya dan hartanya akan diperbanyak, serta keluarganya akan mencintainya. [HR Bukhari:
58]

4. Perbanyak shadaqah
Shadaqah atau sedekah bisa dilakukan dengan uang maupun makanan, diberikan kepada seorang
yang membutuhkan. Hadits riwayat Abu Hurairah menjelaskan bahwa sedekah tidak akan
mengurangi harta. Dengan begitu makna yang tersirat adalah memperbanyak harta.

Dari Asma binti Abu Bakar berkata, Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda bahwa:
Janganlah engkau menyimpan harta tanpa menyedekahkannya, jika tidak maka Allah akan
menahan rezeki untukmu.
Allah tidak akan menahan rezeki bagi orang yang gemar bersedekah. Hal itu berarti semakin
banyak sedekah maka semakin sering pula Allah memberikan rezeki. Pada zaman rasulullah para
sahabat berebut untuk sedekah karena mengetahui keutamaannya.

5. Biasakan sholat dhuha


Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada waktu dhuha. Waktu dhuha dimulai
sekitar 2 jam setelah waktu shubuh, tapi itu bukan patokan. Yang jelas dilakukan sekitar jam 7
hingga jam 11, sebelum dhuhur.
Dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa setiap ruas tulang di badan ini dalam keadaan berhutang
sedekah setiap hari, dan hutang itu bisa dibayar dengan sholat dhuha.
Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap
pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap
tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang maruf adalah
sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka
cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat dhuha. [HR Muslim 1181]
Memang tidak dijelaskan secara jelas hubungan sholat dhuha dan rezeki. Akan tetapi kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa sholat dhuha sama dengan sedekah. Sedangkan pada poin
sebelumnya telah dijelaskan bahwa sedekah bisa membuka pintu rezeki.
Demikian beberapa amalan pembuka pintu rezeki yang bisa kita lakukan jika ingin rezeki lancar.
Namun, yang perlu diperhatikan bagi kita bahwa beramal ibadah sebaiknya tidak mengharap
imbalan dunia semata, akan tetapi akhirat yang diutamakan;.
Maka kerjakan 6 amalan pembuka rezeki tersebut dengan ikhlas dan mengharap pahala dari
Allah. Jika allah memberikan rezekinya di dunia maka bersyukurlah.

20 AMALAN MULIA YANG AKAN MEMBUKA PINTU REZEKI!!


6 Oktober 2011 pukul 20:00

AL FATIHAH
Sebelum memulai 20 amalan mulia yang akan anda mulai sesudah membaca amalan ini,
anda terlebih dahulu diharuskan untuk membaca Surah Al-Fatihah seperti di bawah setiap hari:
Dan setelah selesai membacanya,

Anda niatkan seperti di bawah:


(salin atau cetak & jadikan amalan setiap hari )
Ya Rabb Ya Rabb Ya Rabb
aku hadiahkan khasiat Al-Fatihah ini kepada (ibu & bapak) ku,
aku hadiahkan khasiat Al-Fatihah ini kepada diriku,
aku hadiahkan khasiat Al-Fatihah ini kepada (Nabi Muhammad) Rasul ku,
aku hadiahkan khasiat Al-Fatihah ini kepada kedua-dua (kakek & nenek) ku,
aku hadiahkan khasiat Al-Fatihah ini kepada kesemua (Isteri/suami, anak, saudara-saudari
kandung) ku,
aku hadiahkan khasiat Al-Fatihah ini kepada seluruh umat Islam (yang hidup & yang telah mati),
aku hadiahkan khasiat Al-Fatihah ini kepada insan yang pernah mendidik ku,
berkatilah hidup mereka semuanya,
dan masukkanlah kami ke syurgamu dan kekalkan kami di sana,
payungilah kami dengan Rahmatmu kepada kami dari dunia sampai ke syurga,
dan kekalkanlah kami bersama keluarga kami di dalam syurga-Mu,
temukanlah kami semua dengan Nabi Muhammad di syurga-Mu Ya Allah,
aku telah bermohon pada-Mu tuhan ALAM SEMESTA,
makbulkan doaku ini,
jika tidak di dunia Engkau zahirkan, maka makbulkanlah di akhirat nanti,
SESUNGGUHNYA KAU TIDAK MEMUNGKIRI JANJI.
20 Amalan Mulia
Pasti
Membuka Pintu Rezeki Kita

Amalan 1.
Selalu Menyempatkan diri beribadah

Allah tidak sia-siakan pengabdian diri hamba-Nya,


seperti firman-Nya dalam Hadis Qudsi:
Wahai anak Adam,
sempatkanlah untuk menyembah-Ku,
maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu.
Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan,
dan Aku tidak menutup kefakiranmu.
(Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)

Amalan 2.
Memperbanyak istighfar Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah,
yang menjadi sebab Allah merasa sayang pada hamba-Nya,
lalu Allah berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan dari hamba yang meminta itu.
Sabda Nabi Muhammad s.a.w.:
Barang siapa memperbanyak istighfar,
maka Allah S.W.T akan menghapuskan segala kedukaannya,
menyelesaikan segala masalahnya,
dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.

(Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Majah dan al-Hakim dari
Abdullah bin Abbas r.a.)

Amalan 3.
Meninggalkan perbuatan dosa Istighfar tidak diterima di sisi Allah jika masih saja berbuat dosa.
Dosa bukan saja membuat hati menjadi resah,
Namun juga akan menutup pintu rezeki.
Sabda Nabi Muhammad s.a.w.:
dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang diperbuatnya.
(Riwayat at-Tirmizi)
Antara perbuatan dosa yang sehari-hari kita lakukan:
- Memandang aurat manusia Mengumpat secara berlebihan (termasuk juga melalui media
internet menggunakan papan keyboard)
- Berburuk sangka Memandang rendah keadaan orang lain Merasa diri lebih baik dan utama
buang sampah sembarangan atau keluar dari kendaraan dan perkara2 yang anda pikirkan
sebagai sesuatu yang jelek

Amalan 4.
Senantiasa ingat kepada Allah Banyak mengingat Allah membuatkan hati tenang dan kehidupan terasa lapang.
Ini rezeki yang hanya Allah berikan kepada orang beriman (yaitu Islam).
Firman-Nya:
(iaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat

Allah . Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.


(Al Quran, Surah Ar-Rad, Ayat 28)
Antara amalan mengingat Allah yang bisa kita lakukan:
- sambil kerja sambil berzikir dalam hati (tak mesti gerakkan mulut)
- banyakkan bersyukur setiap 1 jam (dengan cara anda masing-masing)
- mulakan setiap 1 hal atau aktivitas dengan Bismillah (kalau anda mampu)
- dan apa saja perbuatan baik asalkan pikiran anda senantiasa mempunyai
connection dengan Allah tanpa terjadinya disconnect dengan Allah.
Amalan 5.
Berbakti dan mendoakan ibu bapa Dalam hadis riwayat dari Imam Ahmad,
Nabi Muhammad s.a.w. berpesan,
agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahkan rezekinya,
hendaklah berbakti kepada ibu bapaknya dan menyambung tali kekeluargaan.
Nabi Muhammad s.a.w. juga bersabda:
Siapa berbakti kepada ibu bapaknya,
maka kebahagiaanlah buatnya,
dan Allah akan memanjangkan umurnya.
(Riwayat Abu Yaala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)
Mendoakan ibu bapak juga menjadi sebab mengalirnya rezeki,
berdasarkan sabda Nabi s.a.w.:
Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya,

niscaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.


(Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

Amalan 6.
Berbuat baik dan menolong orang yang lemah Berbuat baik kepada orang yang lemah, termasuk juga
menggembirakan dan membahagia orang tua, orang yang sakit, anak yatim dan fakir miskin,
juga isteri dan anak-anak yang masih kecil.
Sabda Nabi Muhammad s.a.w.:
Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki,
melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu.
(Riwayat Bukhari)
Amalan 7.
Tunaikan atau Penuhi Kebutuhan orang lain Menunaikan atau memenuhi kebutuhan atau keinginan orang,
menjadi sebab Allah melapangkan rezeki dalam bentuk yakni terpenuhinya hajat atau keinginan
kita sendiri,
seperti sabda Nabi Muhammad s.a.w.:
Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya
(Riwayat Muslim)

Amalan 8.

Banyak bershalawat Ada hadist yang menganjurkan bershalawat jika hajat atau cita-cita tidak tertunai,
kerana shalawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan,
shalawat itu dapat menghilangkan kesukaran serta meluaskan rezeki,
shalawat itu dapat menyebabkan terlaksananya semua hajat.
Wallahu alam.
Amalan 9.
Buat kebajikan sebanyak-banyaknya Ibnu Abbas berkata:
Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati,
kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain.
Manakala kejahatan pun bisa menggelapkan rupa,
menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki & makhluk lain mengutuknya.

Amalan 10.
Beraktivitas Sepagi mungkin

Menurut Nabi Muhammad s.a.w.,


berpagi-pagi (memulai aktivitas harian sebaiknya selesai solat Subuh berjemaah)
adalah amalan yang berkat.
Amalan 11.
Menjalin silaturrahim -

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:


Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya,
maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya.
(Riwayat Bukhari)

Amalan 12.
Membiasakan selalu dalam keadaan berwudhu Seorang Arab badui menemui Nabi Muhammad s.a.w.
dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk minta dimurahkan rezeki
Nabi Muhammad s.a.w. pun bersabda:
Senantiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas)
niscaya Allah akan memurahkan rezeki.
(Diriwayatkan dari Sayyidina Khalid al-Walid)
Amalan 13.
Bersedekah Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah membuka pintu rezeki.
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam:
Hai Zubair,
ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy,
yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya.
Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain,
niscaya Allah membanyakkan baginya.

Dan siapa yang menyedikitkan,


niscaya Allah menyedikitkan baginya.
(Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)

Amalan 14.
Membiasakan diri untuk solat malam (Solat Tahajud) Hadits menunjukkan bahwa amalan solat tahajjud memudahkan manusia untuk memperoleh
rezeki,
menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang
dan doanya dimakbulkan oleh Allah .
Amalan 15.
Membiasakan Solat Dhuha Waktu Solat Dhuha
- adalah 28 menit selepas waktu syuruk
- waktu syuruk = waktu terbit matahari
- waktu maksimum Dhuha ketika kurang lebih 15 menit sebelum masuk waktu dzuhur
Solat Dhuha lazimnya dilakukan disaat manusia sibuk dengan urusan dunia
Amalan ini mempunyai rahasia tersendiri yang Luar Biasa.
Firman Allah dalam hadis qudsi:
Wahai anak Adam,
jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat pada waktu permulaan siang
(solat Dhuha),
nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.

(Riwayat al-Hakim dan Thabrani)


Amalan 16.
Bersyukur kepada Allah Syukur artinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah .
Lawannya adalah kufur nikmat.
Allah berfirman:
Sesungguhnya!
Jika kamu bersyukur,
niscaya akan Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu,
dan jika kamu kufur,
sesungguhnya azab-Ku amat keras.
(Al-Quran, Surah Ibrahim, Ayat 7)
Allah berfirman lagi:
dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
(Al-Quran, Surah Ali Imran, Ayat 145)
Amalan 17.
Amalkan zikir dan bacaan ayat Al-Quran tertentu Zikir dari ayat-ayat Al-Quran atau Asmaul Husna (99 Nama Allah)
selain dapat menenangkan hati manusia,
malah dapat menjernihkan perasaan dan melunakkan hati,
amalan berzikir mengandungi fadilah khusus untuk
- keluasan ilmu

- terbukanya pintu hidayah,


- dimudahkan untuk memahami agama,
- diberi kemanisan iman
- dan dilapangkan rezeki.
Misalnya,
2 ayat terakhir Surah at-Taubah (ayat 128-129)
jika dibaca secara rutin 7 kali selepas solat fardhu,
dikatakan bisa menjadi sebab Allah lapangkan kehidupan dan murahkan rezeki.
Salah satu nama Allah ,
al-Fattah (Maha Membukakan)
dikatakan dapat menjadi sebab dibukakan pintu rezeki jika dibaca selalu;
misalnya dibaca
Ya Allah ya Fattah berulang-ulang,
diiringi doa:
Ya Allah ,
bukalah hati kami untuk mengenali-Mu,
bukalah pintu rahmat dan pengampunan-Mu,
ya Fattah ya Alim.
Ada juga hadis menyebut,
siapa amalkan baca Surah al-Waqiah setiap malam,
dia tidak akan ditimpa kefakiran & kemiskinan selagi dia hidup di dunia ini.
Wallahu alam.

Amalan 18.
Berdoa Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah, bergantung dan mengharap pada rahmat
dan pemberian dari-Nya.
Dalam Al-Quran,
Allah suruh kita meminta kepada-Nya,
niscaya Dia akan kabulkan.
Nota:
- tanggungjawab manusia untuk selalu berdoa kepada Allah (jangan berhenti dari amalan ini )
- kehendak Allah untuk memakbulkan apa saja permintaan manusia
- gabungkan formula doa ini dan berdoa di waktu mustajab (pukul 2~3 tengah malam)
Inilah buktinya
Allah berfirman lagi:
dan tuhanmu berfirman,
berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Ku-perkenankan bagimu
(Al-Quran, Surah Ghafir, Ayat 60 )
Amalan 19.
Berikhtiar setelahnya Siapa yang berusaha, dia akan dapat.
Ini sunnatullah.
Dalam 1 hadis sahih dikatakan bahawa Allah berikan dunia kepada orang yang
dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya,

tapi nikmat agama Islam hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja.
(Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Bagi orang Islam yang beriman,
tentulah dia perlu mencari sebab-sebab yang bisa membawa kepada murah rezeki
dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Misalnya,
Agar tenang saat membaca Al-Quran,
hendak dapat anak yang baik sehingga dididiknya sejak anak dalam kandungan,
hendak sehat maka dijaganya konsumsinya dan memakan makanan yang baik dan halal,
hendak dapat tetangga yang baik maka dia sendiri mesti berusaha jadi baik,
hendak dapat jodoh yang baik dia sendiri kena jadi baik terlebih dulu,
hendak rezekinya berkat maka dijauhinya dari sumber yang haram,
dan sebagainya.
Amalan 20.
Bertawakkal Dengan tawakal,
seseorang itu akan dikaruniakan rasa kaya oleh Allah .
Firman-Nya:
Barang siapa bertawakal kepada Allah ,
niscaya Allah mencukupkan (keperluannya) .
(Al Quran, Surah At-Thalaq, Ayat 3)
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:

Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal,


niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki,
ia pada waktu pagi hari lapar namun petang hari ia telah kenyang.
(Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin alKhattab r.a.)
Kesemua 20 amalan mulia yang telah disebutkan diatas,
adalah amalan-amalan yang membawa kepada takwa.
Dengan takwa,
Allah akan memberi
jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkan) ,
dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya.
(Al-Quran, Surah At-Talaq, Ayat 2~3)
Pendek kata,
bagi orang Islam,
untuk murah rezeki dalam artikata yang sebenarnya,
kuncinya adalah berbuat amalan-amalan ketakwaan.
Amalan-amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah,
lalu Allah limpahi hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan
pemberian-Nya.
Selamat Beribadah
dan semoga amalan-amalan ibadah kita diterima oleh Allah,
dan mohonlah pada Allah,
supaya kita semua dapat berjumpa di galaksi SYURGA,

bersama-sama kita semuanya kekal di sana,..


~LB~

Pertama: Istighfar

Allah Taala berfirman,



( 10)
















( 11)


(12)
Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh: 10-12)
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah
istighfar yang luar biasa.

























Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang
terjadi. Lalu Al-Hasan menasehatkan, Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan
menasehatkan, Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya).
Lalu Al-Hasan menasehatkan, Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak.
Lalu Al-Hasan menasehatkan, Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.
Kemudian setelah itu Al-Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini
disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11: 98)

Kedua: Menjalin silaturahim

Silaturahim adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang pernah putus atau terus menjalin
yang telah selama ini ada.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasul shallallahu alaihi wa sallam bersabda,




Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung
silaturahim. (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).
Kata Imam Nawawi dilapangkan rezeki adalah diluaskan atau diperbanyak rezekinya. Juga bisa
maksudnya adalah Allah berkahi rezekinya. (Syarh Shahih Muslim, 16: 104)
Ibnu Hajar dalam Al-Fath menjelaskan, Silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang
punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan
mahrom ataukah tidak.

Ketiga: Memperbanyak sedekah

Allah Taala berfirman,





Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang
sebaik-baiknya. (QS. Saba: 39)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,





Sedekah tidaklah mengurangi harta. (HR. Muslim, no. 2588)
Makna hadits di atas sebagaimana dijelaskan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah ada
dua penafsiran:

Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya
padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya.
Secara inderawi dan realita bisa dirasakan.

Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi


akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan
kelipatan yang amat banyak. (Syarh Shahih Muslim, 16: 128)

Keempat: Bertakwa pada Allah

Allah Taala berfirman,










,







Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. Ath-Thalaq:
2-3)
Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa.
Beliau rahimahullah berkata,
Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena
mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena
takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan
menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah. Allah Taala
berfirman,









Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai.
Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku
mencintainya. Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam
Bukhari. (Majmu Al-Fatawa, 10: 433)

Kelima: Melakukan haji dan umrah

Dari Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,




















Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa
sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. (HR. An-Nasai no.
2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1: 387. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits
ini hasan)

Keenam: Memperbanyak doa minta rezeki

Doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dari hadits Ummu Salamah
radhiyallahu anha, ia menyatakan:
Setiap Nabi shallallahu alaihi wa sallam melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau
membaca doa berikut,










Allahumma innii as-aluka ilman naafia, wa rizqon thoyyibaa, wa amalan mutaqobbalaa.
Artinya:
Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang
lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang
baik). (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
Juga doa lainnya dari hadits Ali, Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa
berikut,













Allahumak-finii bi halaalika an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika amman siwaak.
Artinya:
Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan
cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu. (HR. Tirmidzi no. 3563.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Yang Jelas: Jangan Sampai Tempuh Cara yang Haram

Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,













Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak
akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu,
bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai
tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah.
Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya. (HR. Musnad
Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mujam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat
Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).
Dalam hadits disebutkan bahwa kita diperintah untuk mencari rezeki dengan cara yang baik atau
diperintahkan untuk ajmilu fit tholab. Apa maksudnya?

Janganlah berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal


sehingga menempuh cara dengan maksiat pada Allah. Jangan sampai kita
berucap, Rezeki yang halal, mengapa sulit sekali untuk datang?

Jangan sampai engkau mencelakakan dirimu untuk sekedar meraih rezeki.

Intinya karena tidak sabar. Seandainya mau bersabar mencari rezeki, tetap Allah beri karena jatah
rezeki yang halal sudah ada. Coba renungkan perkataan Ibnu Abbas berikut ini. Ibnu Abbas
radhiyallahu anhuma berkata,




Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari
yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya.
Namun jika ia tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram, niscaya Allah akan mengurangi
jatah rezeki halal untuknya. (Hilyah Al-Auliya, 1: 326)
Semoga bermanfaat.

Naskah Khutbah Jumat di Masjid Jenderal Sudirman Panggang, 9 Jumadats Tsaniyah 1437 H
Selesai disusun @ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 9 Jumadats Tsaniyah 1437 H
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal
Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat,
@RemajaIslam

Sumber: https://rumaysho.com/13115-6-amalan-pembuka-pintu-rezeki.html

Ustadz Yusuf Mansur: Sepuluh Cara Membuka Pintu Rezeki


Islam-Institute.com Ada sepuluh cara membuka pintu rezeki, menurut penjelasan ustadz
Yusuf Mansur. Beliau menjelaskan hal ini berdasar ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Nabi
Muhammad Saw. Sepuluh cara ini yaitu: perbanyaklah membaca Istighfar, tingkatkan taqwa
kepada Allah Swt, bertawakkal kepada Allah, rajin beribadah, lakukan haji dan umrah,
perbanyak sedekah, membantu penuntut ilmu, membantu orang lemah, dan berhijrah.
Dan berikut adalah penjelasan secara lebih luas oleh Ustadz Yusuf Mansur berdasar Ayat AlQuran dan Hadits Nabi Muhammad Saw:
1. PERBANYAKLAH MEMBACA ISTIGHFAR

Allah swt berfirman: Maka Aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Robb mu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu
dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (Qs. Nuh: 10-12)
Al-Qurtubi berkata, Dalam ayat ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa istighfar merupakan
salah satu cara diturunkan rezeki dan hujan.
Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa memperbanyak istighfar (memohon ampun pada Allah),
niscaya Allah menggantikan setiap kesempitan menjadi jalan keluar, setiap kesedihan menjadi
kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. ( Abu
Daud)
2. SELALU BERTAKWA KEPADA ALLAH

Allah berfirman: Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (Qs. Ath-Thalaq:
2-3).

Ibnu Katsir berkata, Maknanya, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan melakukan
apa yang diperintahkan Nya dan meninggalkan apa yang dilarang Nya, niscaya Allah akan
memberinya jalan keluar, serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari arah yang
tidak pernah terlintas dalam fikirannya.
3. BENAR-BENAR BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH

Nabi Muhammad saw bersabda, Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah dengan
sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung,
mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan
kenyang. (Ahmad dan Tirmizi)
4. RAJIN BERIBADAH HANYA KEPADA ALLAH

Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, Wahai anak Adam!, beribadahlah
sepenuhnya kepada Ku, niscaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku
penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, niscaya Aku penuhi tanganmu
dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia). ( Tirmizi, Ahmad, dan
Ibnu Majah).
5. LAKUKAN HAJI DAN UMRAH

Firman Allah swt, Lakukanlah haji dan umrah, karena sesungguhnya keduanya menghilangkan
kemiskinan dan dosa, sebagaimana api dapat menghilangkan karat besi, emas, dan perak. Dan
tidak ada pahala haji yang mabrur kecuali syurga. (Ahmad, Tirmizi, dan An-Nasa`i).
6. MENJAGA HUBUNGAN SILATURAHIM

Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya
(dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim. (Bukhari).
7. BANYAK BERAMAL SEDEKAH

Allah berfirman, Katakanlah: Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang
dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki
Nya), dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi
rezeki yang sebaik-baiknya. (Qs. Saba`: 39).
Rasulullah saw bersabda dalam hadis Qudsi, Wahai anak Adam, bersedekahlah, niscaya Aku
memberi rezeki kepadamu. (Abu Daud).
8. MEMBANTU SAUDARANYA DALAM MENUNTUT ILMU

Disebutkan sebuah kisah, Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah saw. Salah
seorang daripadanya mendatangi nabi dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang
bekerja itu mengadu pada nabi, maka Baginda saw bersabda, Mudah-mudahan engkau diberi
rezeki dengan sebab dia. (Tirmizi, Hakim).

9. BANYAK MEMBANTU KESULITAN ORANG LEMAH

Rasulullah saw bersabda, Bantulah orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong
lantaran orang-orang lemah di antara kalian. (Muslim dan An-Nasa`i).
10. LAKUKAN HIJRAH (DARI MAKSIAT KE TAAT)

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah
yang luas dan rezeki yang banyak. (Qs. An-Nisa`: 100).
Semoga kita bisa sama-sama mengambil manfaat dan diberikan kemudahan oleh Allah untuk
melakukannya dengan istiqamah, sehingga Allah berkenan mengentaskan kita dari kemiskinan
dengan dipermudahnya kita dalam mencari rezeki, amin.
Oleh Ustadz Yusuf Mansur 2015

Islam For Beginner


4 Cara Bersyukur pada Allah SWT
By Saad Saefullah
Posted on July 11, 2014

IMAM Al-Ghazali menjelaskan bahwa cara bersyukur kepada Allah SWT terdiri dari empat
komponen.

9.8K Shares

Comments

IMAM Al-Ghazali menjelaskan bahwa cara bersyukur kepada Allah SWT terdiri dari empat
komponen, yaitu:
1. Syukur dengan Hati.
Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang kita peroleh,
baik besar, kecil, banyak maupun sedikit semata-mata karena anugerah dan kemurahan Allah
Subhanahu wa Taala.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Segala nikmat yang ada pada kamu (berasal) dari
Allah, (QS. An-Nahl: 53)
Syukur dengan hati dapat mengantar seseorang untuk menerima anugerah dengan penuh
kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan, betapa pun kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini akan
melahirkan betapa besarnya kemurahan dan kasih sayang Allah sehingga terucap kalimat tsana
(pujian) kepada-Nya.
2. Syukur dengan Lisan.
Ketika hati seseorang sangat yakin bahwa segala nikmat yang ia peroleh bersumber dari Allah,
maka spontan ia akan mengucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Karenanya,
apabila ia memperoleh nikmat dari seseorang, lisannya tetap memuji Allah. Sebab ia yakin dan
sadar bahwa orang tersebut hanyalah perantara yang Allah kehendaki untuk menyampaikan
nikmat itu kepadanya.
Al pada kalimat Alhamdulillah berfungsi sebagi istighraq yang mengandung arti
keseluruhan. Sehingga kata alhamdulillah mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima
pujian adalah Allah S.W.T, bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya. Oleh
karena itu, kita harus mengembalikan segala pujian kepada Allah.
Pada saat kita memuji seseorang karena kebaikannya, hakikat pujian tersebut harus ditujukan
kepada Allah S.W.T.
Sebab, Allah adalah Pemilik Segala Kebaikan.
3. Syukur dengan Perbuatan.
Baca Juga :

Syukur dengan perbuatan mengandung arti bahwa segala nikmat dan kebaikan yang kita terima
harus dipergunakan di jalan yang diridhoi-Nya. Misalnya untuk beribadah kepada Allah,
membantu orang lain dari kesulitan, dan perbuatan baik lainnya. Nikmat Allah harus kita
pergunakan secara proporsional dan tidak berlebihan untuk berbuat kebaikan.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa Allah sangat senang melihat nikmat
yang diberikan kepada hamba-Nya itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah senang melihat atsar
(bekas/wujud) nikmat-Nya pada hamba-Nya, (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr).

Maksud dari hadits diatas adalah bahwa Allah menyukai hamba yang menampakkan dan
mengakui segala nikmat yang dianugerahkan kepadanya. Misalnya: Orang yang kaya hendaknya
membagi hartanya untuk zakat, sedekah dan sejenisnya. Orang yang berilmu membagi ilmunya
dengan mengajarkannya kepada sesama manusia, memberi nasihat, dsb.
Maksud membagi diatas bukanlah untuk pamer, namun sebagai wujud syukur yang didasaari
karena-Nya.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau
nyatakan (dengan bersyukur), (QS. Adh-Dhuha: 11).
4. Menjaga Nikmat dari Kerusakan.
Ketika nikmat dan karunia didapatkan, cobalah untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Setelah itu, usahakan untuk menjaga nikmat itu dari kerusakan. Misalnya: Ketika kita
dianugerahi nikmat kesehatan, kewajiban kita adalah menjaga tubuh untuk tetap sehat dan bugar
agar terhindar dari sakit. Demikian pula dengan halnya dengan nikmat iman dan Islam, kita
wajib menjaganya dari kepunahan yang disebabkan pengingkaran, pemurtadan dan lemahnya
iman.
Untuk itu, kita harus senantiasa memupuk iman dan Islam kita dengan shalat, membaca AlQuran, menghadiri majelis-majelis taklim, berdzikir dan berdoa. Kita pun harus membentengi
diri dari perbuatan yang merusak iman seperti munafik, ingkar dan kemungkaran.
Intinya setiap nikmat yang Allah berikan harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Allah S.W.T
menjanjikan akan menambah nikmat jika kita pandai bersyukur, seperti pada firmannya:
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-KU), sungguh adzab-Ku sangat pedih, (QS. Ibrahim: 7). [rki]

Bagaimana Cara Bersyukur pada Allah ?

17.10.2013

Zoya Admin

Facebook

Google+

Twitter

zoya.co.id
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), sungguh adzab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim: 7)
Saat mendapatkan kebahagiaan, mungkin anda akan mengucap hamdalah atau bahkan bersujud
syukur. Dua kegiatan tersebut termasuk cara yang lazim dilakukan dalam rangka bersyukur
kepada Allah. Apakah hanya itu cara yang bisa dilakukan? Tidak. Menurut Imam Al-Ghazali,
terdapat 4 cara bersyukur pada Allah kepada Allah.
1. Syukur dengan Hati
Cara bersyukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang kita
peroleh baik itu besar, kecil, banyak maupun sedikit semata-mata karena anugerah Allah.
Syukur dengan hati dapat mengantarkan kita untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan
tanpa menggerutu meskipun kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini akan melahirkan kesadaran
betapa besarnya kemurahan dan kasih sayang Allah sehingga terucap kalimat pujian kepada-Nya.
2. Syukur dengan Lisan
Ketika kita sangat yakin bahwa segala nikmat yang diperoleh bersumber dari Allah, dengan
mudah kita akan mengucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Oleh karena itu, apabila
kita memperoleh nikmat dari seseorang, lisan akan tetap memuji Allah sebab adanya keyakinan
bahwa orang lain adalah perantara sampainya nikmat tersebut pada kita.
3. Syukur dengan Perbuatan
Syukur dengan perbuatan mengandung arti bahwa segala nikmat dan kebaikan yang kita terima
harus dipergunakan di jalan yang diridhoi-Nya. Misalnya untuk beribadah, membantu orang lain
dari kesulitan, dan perbuatan baik lainnya.
Rasulullah menjelaskan bahwa Allah sangat senang melihat nikmat yang diberikan kepada
hamba-Nya jika dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah saw bersabda,
Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hamba-Nya. (HR.
Tirmidzi)
Maksud dari hadits di atas adalah bahwa Allah menyukai hamba yang menampakkan dan
mengakui segala nikmat yang dianugerahkan kepadanya. Misalnya, orang yang kaya hendaknya
menampakkan hartanya untuk zakat, sedekah dan sejenisnya. Orang yang berilmu menampakkan
ilmunya dengan mengajarkannya kepada sesama, memberi nasihat, dsb. Maksud menampakkan
di sini bukanlah pamer, namun sebagai wujud syukur kepada-Nya.
4. Menjaga Nikmat dari Kerusakan

Ketika nikmat dan karunia didapatkan, cobalah untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Setelah itu, usahakan untuk menjaga nikmat itu dari kerusakan. Misalnya, ketika kita dianugerahi
nikmat kesehatan, kewajiban kita adalah menjaga tubuh untuk tetap sehat dan bugar agar
terhindar dari sakit.
Demikian pula halnya dengan nikmat iman dan Islam. Kita wajib menjaganya dari kepunahan
yang disebabkan lemahnya iman. Untuk itu, kita harus senantiasa memupuk iman dan Islam kita
dengan shalat, membaca Al-Quran, menghadiri majelis-majelis taklim, berdzikir dan berdoa.
Kita pun harus membentengi diri dari perbuatan yang merusak iman.
Demikian sebaik-baiknya cara bersyukur pada Allah. Sudahkah Anda mensyukuri segala
karunia-Nya hari ini?
-silviaberbagai sumber

Bersyukur dan Cara Mudah Untuk Bersyukur


05.08 1 comment

PENGERTIAN DAN CARA BERSYUKUR

Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran,dan wa syukuran


yang berarti berterima kasih keapda-Nya .Bila disebut kata asy-syukru, maka
artinya ucapan terimakasih, syukranlaka artinya berterimakasih bagimu, asy-syukru
artinya berterimakasih, asy-syakir artinya yang banyak berterima kasih .
Menurut Kamus Arab Indonesia, kata syukur diambil dari kata syakara, yaskuru,
syukran dan tasyakkara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya . Syukur berasal
dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya .

Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati
serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan,
dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.

Dalam kamus besar Bahasa indonesia, memiliki 2 arti:


1.

Rasa berterima kasih kepada allah.

2.

Untunglah atau merasa lega senang dll.


Ada tiga ayat yang dikemukakan tentang pengertian syukur ini, yaitu sebagai
berikut disertai penafsirannya masing-masing.

CARA MENSYUKURI NIKMAT DAN KARUNIA ALLAH

Rasulullah shollallahu Alaihi Wa Sallam dikenal sebagai abdan syakuura (hamba


Allah yang banyak bersyukur). Setiap langkah dan tindakan beliau merupakan
perwujudan rasa syukurnya kepada Allah.Suatu ketika Nabi memegang tangan
Muadz bin Jabal dengan mesra seraya berkata :
Hai

Muadz,

demi

Allah

sesungguhnya

aku

amat

menyayangimu.

Beliau

melanjutkan sabdanya, Wahai Muadz, aku berpesan, janganlah kamu tinggalkan


pada tiap-tiap sehabis shalat berdoa : Allahumma ainnii `alaa dzikrika wa syukrika
wa husni `ibaadatika (Ya Allah,tolonglah aku agar senantiasa ingat kepada-Mu,
mensyukuri nikmat-Mu, dan baik dalam beribadat kepada-Mu).
Mengapa kita perlu memohon pertolongan Allah dalam berdzikir dan bersyukur ? .,
Tanpa pertolongan dan bimbingan Allah amal perbuatan kita akan sia-sia. Sebab
kita tidak akan sanggup membalas kebaikan Allah kendati banyak menyebut asma
Allah; Menyanjung, memuja dan mengaungkan-Nya. Lagi pula, hakikat syukur
bukanlah dalam mengucapkan kalimat tersubut, kendati ucapan tersebut wajib
dilakukan sebanyak-banyaknya.
Al Junaid seorang sufi, pernah ditanya tentang Makna (hakikat) syukur. Dia berkata,
Jangan sampai engkau menggunakan nikmat karunia Allah untuk bermaksiat
kepada-Nya.

Kita taat dengan menggunakan karunia dan izin Allah. Bahkan ketaatan itu sendiri
merupakan karunia dan hidayah Allah. Sebaliknya, seseorang yang melakukan
maksiat pun sudah pasti dengan menyalahgunakan nikmat Allah dan akibat
kesalahannya

sendiri.

Ketika kita menerima pemberian Allah kita memuji-Nya, tetapi ini sama sekali belum
mewakili kesyukuran kita. Pujian yang indah dan syahdu saja belum cukup, dia baru
dikatakan bersyukur bila diwujudkan dalam bentuk amal shaleh yang diridhai Allah.
Abu Hazim Salamah bin Dinar berkata, Perumpamaan orang yang memuji syukur
kepada Allah hanya dengan lidah, namun belum bersyukur dengan ketaatannya,
sama halnya dengan orang yang berpakaian hanya mampu menutup kepala dan
kakinya, tetapi tidak cukup menutupi seluruh tubuhnya. Apakah pakaian demikian
dapat melindungi dari cuaca panas atau dingin ?
Syukur sejati terungkap dalam seluruh sikap dan perbuatan, dalam amal perbuatan
dan kerja Nyata.
Para ulama mengemukakan tiga carabersyukur kepada Allah.

1.

Bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk
itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah
mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita
sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup
kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan
nikmat-Nya.

2.

Bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan


yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ``Barangsiapa mengucapkan subhana
Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka
baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya
30 kebaikan.

3.

Bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang
diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif.
Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan

untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan
kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah,
misalnya,

hanya

untuk

mengeluarkan

kata-kata

yang

baik,

berzikir,

dan

mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ``Dan terhadap nikmat
Tuhanmu,

hendaklah

Aldhuha [93]: 11).

kamu

menyebut-nyebutnya

(dengan

bersyukur).``

(QS

Anda mungkin juga menyukai