"Abdal termasuk para Auliya dan tidak ada yang membenci Auliya kecuali
orang munafik".
Menurut al-Bani, hadits dari Hakim ini termasuk hadits mursal dan Abu Daud
memuatnya dalam kitab al-Mursalat (hadits-hadits mursal).
Di kalangan sufi, banyak istilah atau nama-nama wali selain dari wali abdal.
Ibnu Arabi dalam kitabnya Futuhatul makiyah, membuat klasifikasi tingkatan
wali dan kedudukannya. Jumlah mereka sangat banyak, ada yang terbatas
dan yang tidak terbatas. Sekurang-kurangnya ada 9 tingkat yaitu: Wali
Aqthab atau Wali Quthub[2], Aimmah[3], Autad[4], Abdal,[5] Nuqaba,
[6] Nujaba,[7] Hawariyyun,[8]Rajabiyyun,[9] Khatam[10].
Wali abdal disebutkan juga dalam gubahan syair yang ditulis oleh Ali Zainal
Abidin ibn al-Husain bin Ali bin Abu Talib (Imam di kalangan Syi'ah), yaitu:
*
*
Menurut Ibnu Taimiyah, hadits tentang al-Abdal tidak ada yang shahih,
semuanya dhaif dan munqathi meskipun banyak yang meriwayatkanya
dengan jalur dan redaksi yang berbeda.[11] Bahkan al-Jauzi memasukan
hadits-hadits abdal dalam kitab al-Maudhu'at-nya.[12] Menurut As-syuyuthi,
hadits tentang wali abdal tidak semuanya dhaif, tapi ada juga yang
shahih[13], bahkan menyebutnya sebagai hadits mutawatir ma'nawi karena
banyak sekali yang meriwayatkanya.
Hadits-Hadits "al-Abdal"
Hadits yang berkenaan dengan wali abdal diriwayatkan dari Umar bin
Khathab, Ali bin Abi Thalib, Anas bin Malik, Hudzaifah bin al-Yaman, 'Ubadah
bin Shamat, Ibnu Abas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin mas'ud, 'Auf bin
Malik, Mu'adz bin Jabbal, Wasilah bin al-Asqa, Abi Sa'id al-Khudri, Abi
Hurairah, Abi, Dar'da, Ummu Salmah.[14] Meskipun banyak sahabat yang
meriwayatkan tentang hal ini, namun tidak terdapat dalam shahih Bukhari
maupun Muslim[15].
Jumlah wali Abdal sebanyak empat puluh orang. Hal ini didasarkan atas
beberapa hadits, diatranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh abu
Muhammad al-Hilali dalam kitabnya Karamat al-Auliya, dari Anas bin Malik, ia
berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:
:
:
"Abdal ada empat puluh lelaki dan empat puluh perempuan. Apabila
salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan
lelaki lain dan apabila salah seorang perempuan itu meninggal, Allah
menggantikan tempatnya dengan perempuan lain".
Ibnu 'Adi meriwayatkan dari Muhammad bin Zuhair bi al-Fadhl bi al-Aila dari
'Amr bin Yahya bin Nafi dari al-'Ulya bin zaidal dari Anas bin Malik, Rasulullah
saw. bersabda:
"Wali abdal ada empat puluh orang laki-laki, dua puluhdua di Syam dan
duabelas di Irak Apabila salah seorang lelaki itu meninggal,Allah
menggantikan tempatnya dengan yang lain. jika mereka semua meninggal,
maka terjadilah hari kiamat".
: :
"Dari Anas berkata, Rasulullah saw. Bersabda" bumi tidak akan kosong
dari empat puluh oarang laki-laki seperti Khalilu Rahman mereka memberi
minum dan memberi pertolongan. Tidaklah mati salah seorang dari mereka,
kecuali Allah menggantikan kedudukanya pada yang lain".
( )
"Diriwayatkan dari Abdulah dari bapaknya dari Abu al-Mugirah dari Shafwan
dari Syuraih bin Ubaid, ia berkata (bercerita) tentang penduduk Syam dari Ali
ra. Ketika itu ia berada di Irak, kemudian mereka bertanya, ya Amirul
mukminin, apakah mereka (orng-orang Syam) itu dila'nat?Ali menjawab,
tidak, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda,"(wali) Abdal
berada di Syam, mereka berjumlah empat puluh orang laki-laki, apabila
salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan
lelaki lain: mereka memberi minum (orang Syam) dengan air hujan,
menolong mereka (orang syam) dari para musuh, serta menghalau bencana
terhadap penduduk syam".
)
(
"Diriwayatkan dari Abu Zar'ah Abdul Rahman bin bin 'Amr al-Dimsyaqi dari
muhammad bi al-Mubarak al-Shauri dari Amr bin Wakid dari yazid bin Abi
Malik dari Syahr bin Hausyib, ia berkata, "ketika kemenagan Mesir (Futuh
Mesir) mereka (orang-orang Mesir) menghina para penduduk syam, maka
keluarlah pemimpin mereka 'Auf bin Malik, kemudian ia berkata, "wahai
rakyat Mesir janganlah kalian menghina/mengolok-olok penduduk Syam
karena saya pernah mendengar Rasulullah saw. Bersabda,"bahwa di antara
penduduk syam ada al-Abdal. Mereka memberi pertolongan dan rizki". (HR.
Thabrani)
( )
"Dari Ibnu mas'ud, ia berkata bahwa rasulullah saw. Bersabda,"Selalu ada
dari umatku empat puluh orang laki-laki, hatinya seperti hati Ibrahim. Allah
menempatkannya sebagai ahli ardi. Mereka ini disebut sebagai abdal.
Bersabda Rasulullah saw." Mereka tidak diketahui dengan (banyak) shalat,
puasa atau shadaqoh". Sahabat bertanya, ya Rasulallah dengan apakah
mereka bisa diketahui? Rasul menjawab," dengan kemurahan
(kedermawanan) dan pemberi nasihat kepada orang muslim". (HR. Thabrani)
Dalam riwayat lain, jumlah wali abdal sebanyak tiga puluh orang. Hal ini
berdasarkan informasi hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu'jam
al-Kabir,
:
: :
"Diceritakan dari Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari Muhammad bin al-
Faraz dari Zaid bin al-Hubab dari 'Umar al-Bazar dari 'Ubaisah al-Khawashi
dari Qatadah dari Abi Qulabah dari Abi al-'Asyas dari 'Ubadah bin Shamat, ia
berkata: bersabda Rasulullah saw."al-Abdal dari umatku ada tiga puluh
orang: mereka memelihara bumi,menurunkan hujandan memberi
pertolongan"
"Diceritakan dari 'Abdul Wahab bin 'Atha dari hasan bin dakwan dari
'Abdul Wahid bin Qais dari 'Ubadah bin Shamat dari Nabi Muhammad saw, ia
bersabda," "Abdal dari umatku adatiga puluh orang laki-laki, hati mereka
seperti hati Ibrahim Khalilu Rahman, Apabila salah seorang itu meninggal,
Allah Tabaraka Wata'ala menggantikan tempatnya dengan lelaki lain".
Meskipun hadits dari Ubadah bin Shamat di atas marfu, namun hadits ini
termasuk hadits maqthu', karena Abdul Wahid bin Qais tidak pernah bertemu
dengan Ubadah. Karenanya hadits ini dianggap lemah (dhaif).
Ada beberapa indikasi atau ciri-ciri yang dimiliki oleh wali Abdal. Ciri-ciri itu
diantaranya adalah ikhlas, pemaaf, dermawan, bersih jiwanya, suka memberi
nasihat, dan mereka masuk surga bukan karena amalnya (bukan karena
shalat, puasa atau shadaqoh), tetapi mereka masuk surga karena rahmat
Allah, kemurahan hati, kebersihan jiwa, dan karena suka memberi nasihat.
Menurut Sahl bin Abdullah, seseorang itu bisa menjadi Abdal karena empat
hal, yaitu: pertama, sedikit bicara, kedua, sedikit makan, ketiga, sedikit tidur,
dan keempat, mengasingkan diri (I'tizal).
( ) setiap hari
sebanyak sepuluh kali, maka ia termasuk Abdal.[18]
:
(1474 ) ,
(1475 ) . )
( )
"Diriwayatkan dari 'Ali bin Ahmad bin Abdan dari Ahmad bin 'Ubaid
dari Abi Syaibah dari Muhammad bin Imran bin Abi Laeli dari Salmah bin Raja
dari Shalih al-Mary dari Hasan dari Abi Sa'id al-Khudri (atau dari yang lainya),
Rasulullah saw bersabda," sesungguhnya (wali) Abdal dari umatku tidak akan
masuk surga karena amal (nya), tetapi ia masuk surga karena rahmat Allah,
kemurahan jiwa, kebersihan hati dan karena rahmat orang-orang muslim".
][19
( :
( : ) . 1478
.
) ) 3
Endnote
[2] . Memimpin dan menguasai para wali di seluruh dunia. Jumlahnya hanya
seorang pada setiap masa. Jika wali ini wafat, maka seorang Wali Quthub lain
yang menggantikannya
[4] . Jumlahnya empat orang. Berada di empat wilayah penjuru mata angin,
yang masing-masing menguasai wilayahnya. Pusat wilayah berada di
Kakbah. Kadang-kadang dalam Wali Autad terdapat juga wanita
[8] . Berasal dari kata hawari, yang berarti pembela. Ia adalah orang yang
membela agama Allah, baik dengan argumen maupun senjata. Pada zaman
Nabi Muhammad, Hawari itu adalah Zubair bin Awwam. Allah
menganugerahkan kepada Wali Hawariyyun ilmu pengetahuan, keberanian
dan ketekunan dalam beribadah.
[12] Abdurrahman bin Ali bin al-jauzi, kitab al-Maudhu'at, (Beirut: Darul Fikr)
Jil. 3, hal 150-152.
[13] . As-Suyuthi, Op. Cit, 241. lihat juga di al-Jami' al-shagir, (Maktabah
Darul Ihya Al-'Arabiyah), tt, jil. I hal, 122. lihat juga kitab Faidhul qadir 'ala
syarhi al-jami al-shagir, karya Imam Abdul rauf Al-Manawi, jil. 3
[15] . ibid