Anda di halaman 1dari 9

Ad-Durrun Nafis Bab Alam dan Dzat ada di Facebook.

Untuk terhubung dengan Ad-


Durrun Nafis Bab Alam dan Dzat, gabung dengan Facebook hari ini.

Gabung

atau

Login

Ad-Durrun Nafis Bab Alam dan Dzat


Tajalli Allah Pada Diri Insan

Ketika bayi di Alam Rahim [di dalam air ketuban] belum ada nyawa, baru ada hidup yaitu adanya RUH,
RASA pendengaran dan Nafsu Muthmainah, dari Alam Rahim bayi pindah ke Alam Dunia, dan SIFAT
FITRAH RUH berubah sifat menjadi ROH, ketika kontak dengan Alam Dunia itulah adanya NYAWA, nyawa
adalah DARAH ada di bawah kulit di atas permukaan daging, adanya NAFAS adalah adanya HIDUP,
adanya HIDUP adalah karena adanya DZAT dan SIFAT.

1. RUH SULTHONIYAH ( HAK ALLAH )


Tempatnya di hati, jika Ruh ini keluar dari jasad, manusia akan mengalami kematian [Nafas]

2. RUH RUHANIYAH ( HAK RASULULLAH )


Tempatnya di dada [Jantung] dan pada 360 sendi = 360 hari, badaniyah bukan raga, Satu badan satu atap
[Menyeluruh]

3. RUH MAKODIYAH
Ruh ini yang suka meninggalkan jasad, termasuk mimpi, mimpi yang benar adalah kita bisa
mengingatnya dan menceritakannya dengan jelas, walaupun kejadian mimpinya sudah lama.

4. RUH DINNIYAH / JASADIYAH


Berdirinya Islam, Fitrah diri/Fitrah Agama, Ruh Samawi
5. RUHUL QUDUS RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI WASSALAM
1. RUH SULTHONIYAH
Ad-Durrun Nafis> INJIL > PENCIUMAN
Bab Alam dan Dzat ada di Facebook. Untuk terhubung dengan Ad-
2. RUH MAKODIYAH
Durrun > TAURAT
Nafis Bab Alam >dan
PENDENGARAN
Dzat, gabung dengan Facebook hari ini.
3. RUH DINNIYAH > AL – QUR’AN > PENGLIHATAN
Gabung
4. RUH RUHANIYAH > ZABUR > PERKATAAN
Hakikat NYAWA adalah RASA JASMANI, olahanatau dari
API – ANGIN – AIR – BUMI pada waktu itu mata terbuka belum bisa melihat, telinga belum bisa
Login
mendengar, hidung belum bisa mencium, mulut belum bisa berkata, hanya ada suaranya saja, setelah
diberi asi atau makanan apa saja yang berasal dari saripati Api, Angin, Air dan Bumi, maka dari saripati
yang empat (SAEPI 4) ini, menjadi NUR DARAH yang empat macam :

1. NUR DARAH MERAH dari Saripati API, adanya pada DAGING, membesarkan dagingnya bayi, hawanya
keluar melalui TELINGA hingga bisa mendengar.
[RUHUS SAMMA’ = RASA PENDENGARAN]

2. NUR DARAH KUNING dari Saripati ANGIN, adanya pada SUMSUM, membesarkan sumsum bayi,
hawanya keluar melalui HIDUNG hingga bisa mencium dan merasa.
[RUHUN NAFASI = RASA PENCIUMAN]

3. NUR DARAH PUTIH dari Saripati AIR, adanya pada TULANG, membesarkan tulang bayi, hawanya keluar
melalui MATA hingga bisa melihat.
[RUHUL BASHAR = RASA PENGLIHATAN]

4. NUR DARAH HITAM dari Saripati BUMI, adanya pada KULIT, membesarkan kulitnya bayi, hawanya
keluar melalui LIDAH [Mulut] hingga bisa berbicara.
[RUHUL KALAMI = RASA PERKATAAN]

5. NUR DARAH BENING


Setelah bayi membesar kulitnya, membesar dagingnya, membesar tulangnya, membesar [banyak]
sumsumnya, maka keluarlah hawanya, yaitu nafsu yang empat yaitu:

1. NAFSU AMARAH berdomisili pada TELINGA


2. NAFSU SUFIAH berdomisili pada MATA
3. NAFSU LAWAMMAH berdomisili pada LIDAH
4. NAFSU MUTHMAINAH berdomisili pada HATI

Datangnya nafsu yaitu keinginan pada waktu di beri ASI, rasa menjadi kontak dengan gulungan Api –
Angin – Bumi – Air, sebab itulah adanya air susu asal dari yang empat, buktinya adalah makanan yang di
makan oleh Ibu, sebab jika Ibunya tidak makan apa-apa, tidak akan ada air susu, ketika mulut bertemu
dengan air susu, tentu ada rasa, rasa enak dan manis, terasa yang enak, sampai ingin lagi tidak mau telat,
kalau telat suka ngambek dan menjerit, semua terjadi karena adanya pertemuan / kontak, bukti
kontaknya Ibu dan Bapak keluarlah seorang bayi dari Alam Rahim dengan hidupnya, bertemulah hawa
Baathin dan Dhohir, ketika kontak dengan Alam Dunia adanya nyawa.

Sifat nyawa yaitu nafas, hakikatnya nyawa, rasa adalah buktinya, ketika rasa kontak dengan makanan
maka akan menjadi nafsu dan banyak kemauan sudah pasti, dan bibit dari pada kemauan adalah karena
tadi sudah merasakan air susu itu enak di rasakannya.

Ada enak sudah pasti ada tidak enak. Murakabah enak dan tidak enak sudah tentu, kepada telinga, mata,
kepada penciuman begitu juga, sudah pasti ada enak dan tidak enak, bukti di pendengaran juga begitu,
ada yang enak di dengar, ada yang tidak enak di dengar sehingga menimbulkan amarah.

Jika pendengaran kontak dengan suara yang jelek, kejadiannya menjadi rasa tidak enak, begitu juga jika
kontak dengan suara yang baik akan menimbulkan enak, seterusnya begitu. Di mata pun bukti, ada enak
di lihat dan tidak enak di lihat, malah ada penglihatan yang suka menimbulkan amarah. Matapun
tergantung kontaknya dengan sifat, sifat yang baik dan yang buruk, jika baik maka akan menjadi enak, di
penciuman pun begitu ada enak dan tidak enak, sama dengan pendengaran. Semuanya itu adalah bukti
dari adanya segala KEINGINAN. SIFAT RASA BAIK dan SIFAT RASA BURUK.
Ad-Durrun Nafis Bab Alam dan Dzat ada di Facebook. Untuk terhubung dengan Ad-
” Tidak ada Tuhan
Durrun Nafisselain
Bab Aku.
AlamAkulah hakikat
dan Dzat, DZAT yang
gabung MahaFacebook
dengan Suci, yang hari
meliputi
ini. SIFAT-Ku, yang
menyertai [ASMA] Nama-Ku, dan yang menandai [AF’AL] perbuatan-perbuatan-Ku .”
Gabung
“ Sesungguhnya AKU ini adalah ALLAH, TIDAK ADA TUHAN (yang hak) selain AKU, maka SEMBAHLAH
AKU dan DIRIKANLAH SHALAT UNTUK MENGINGAT atau AKU ” [At -Thaahaa : 14]

Login
AKU = DZAT/Nurullah, SIFAT Laisa kamishlihi syaiun, Dzat yang tidak dapat diserupai oleh sesuatu
apapun, tidak ada umpamanya.

BILLA HAEFFIN, artinya tak berwarna dan tak berupa, tidak merah tidak hitam, tidak gelap tidak pula
terang.

BILLA MAKANIN, artinya tidak berarah tidak bertempat, tidak di barat tidak di timur, tidak di utara maupun
di selatan, tidak di atas maupun di bawah.

DZAT yang berdiri sendiri tanpa adanya ketergantungan kepada mahluk lain ciptaan-Nya, berbeda dengan
manusia yang membutuhkan Allah, untuk bisa selamat di kehidupan Dunia dan Akhirat, adanya Alam
semesta, Dunia, Arasy, Malaikat, Idajil/Azazil, Iblis, Setan, Jinn dan Manusia, dan semua ciptaan-Nya yang
ada, adalah karena akibat dari adanya Dzat Yang Maha Suci.

1. ALAM AHADIYAT. Sebelum Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan Alam-alam, termasuk Alam
Semesta, Arasy, Bumi dan Langit beserta isinya, yang ada hanyalah Dzat di Kesunyian Sejati Martabat
Yang Maha Suci, Alam Tunggal Sejati, Ghaibul Ghaib.

Ahadiyat tadi di 2. ALAM WAHDAT/Alam DZAT.


SIFAT adalah Laisa kamishlihi syaiun, bukti adanya JAUHAR AWWAL RASULULLAH atau samudra hidup,
pohon nyawa, wadah amal, kubur sejati, hidupnya segala rupa, seluruh isi tujuh lapis bumi dan tujuh lapis
langit, asalnya yaitu dari cahaya yang satu, yaitu JAUHAR AWWAL RASULULLAH atau RUH ILMU
RASULULLAH utusan Maha Agung.

DZAT/NURULLAH yang menjadikan Alam Dunia dan isinya, TIDAK PISAH dan TIDAK JAUH, DZAT dan
SIFAT.
Sifat = Jauhar Awwal Rasulullah = Hakikat Muhammad [Ruh Ilmu Rasulullah] atau disebut SEJATINYA
SYAHADAT, yaitu syahadatnya DZAT dan SIFAT, Ahadiat dan Wahdat, sudah tidak pisah, seperti gula dan
manisnya.
Ibarat ;

DZAT adalah MANIS, SIFAT adalah GULA


DZAT adalah WANGI, SIFAT adalah BUNGA
DZAT dan SIFAT adalah PASTI.
TIDAK AKAN ADA SIFAT, JIKA TIDAK ADA DZAT,
begitupun sebaliknya.

JAUHAR AWWAL RASULULLAH yaitu cahayanya Allah.


Keadaan di 3. ALAM WAHIDIYAT, yaitu Nur Ilmu Rasulullah sinarnya yang empat rupa dari Jauhar Awwal
Rasulullah. Dzat Sifat-Nya Allah sifatnya sangat halus, mengeluarkan cahaya empat rupa ;

MERAH, KUNING, PUTIH, HITAM disebut NUR ILMU RASULULLAH [Nur Muhammad] yaitu Hakikat Adam
bibit untuk Alam Dhohir atau Asmanya Allah,

yang empat menjadi lafadz ;

ALIF – LAM – LAM – HA, tadinya adalah Asma Allah.


Di alam ketiga yaitu Alam Wahidiyat, DZAT yang pertama disebut, dua SIFAT, barulah ASMA nomer tiga,
kenyataannya sesudah adanya NUR ILMU RASULULLAH atau Hakikat Adam, yang tiga bergulung jadi
satu ;
Allah Ad-Durrun
– Muhammad – Adam
Nafis Bab=Alam
“ Wa nahnu aqrobbu
dan Dzat adailaihi min hablil wariid
di Facebook. Untuk“ terhubung
= Sifat -sifat dengan
diri Ad-
4. ALAM ILMUNafis
Durrun di telusuri dari kenyataan
Bab Alam DZAT,
dan Dzat, SIFAT,dengan
gabung dan ASMA Allah, yang
Facebook keempatnya
hari ini. AF’AL Maha
Suci, yaitu Alam Ilmu, API – ANGIN – AIR – BUMI disebut ARWAH yang menjadikan RUH dan DARAH,
bibit Adam Manusia, jadi, Api, Angin, Air, BumiGabung
adalah dari sinarnya Nur Ilmu Rasulullah, Af’alnya Allah
Yang Maha Agung, buktinya kekuasaan Allah adalah adanya Alam Dunia dari Nur Ilmu Rasulullah cahaya
yang empat. atau

Login

Cahaya MERAH sinarnya menjadi API


Cahaya KUNING sinarnya menjadi ANGIN
Cahaya PUTIH sinarnya menjadi AIR
Cahaya HITAM sinarnya menjadi BUMI

Dari cahaya empat rupa itu, dihidupkan oleh sinarnya Matahari, sifatnya yaitu terang, jika di dunia tidak
ada terang, manusia dan tumbuhan akan mati, akan tetapi Matahari tadi tidak akan terang, jika tidak
terkena sinar Dzat Sifat-Nya, tidak ada bedanya lahir dan baathin, di dhohirnya menjadi nyata, API, ANGIN,
AIR, BUMI menjadi Asma Allah yaitu ALIF – LAM – LAM – HA. Matahari bisa terang, yaitu yang menjadi
Tasjidnya, yang menghidupkan semua, di dunia juga pasti ada Asmanya Yang Maha Agung, satu cukup
untuk semua, sifatnya meliputi.

5. ALAM AJSAM, adalah nyatanya jasad manusia berasal dari bumi, air, api, angin, syariatnya terasa,
semuanya dari proses nabati dan hewani, tanaman yang ditanam menjadi besar karena adanya unsur
bumi, api, air, angin, tidak ada unsur yang kurang satupun. Kejadian di diri manusia, yaitu kulit, daging,
tulang, sumsum menjadi nafsu empat rupa :
1. Nafsu Amarah dari DAGING hawanya keluar melalui TELINGA
2. Nafsu Lawammah dari SUMSUM hawanya keluar menuju MATA
3. Nafsu Sufiah dari KULIT hawanya keluar menuju MULUT
4. Nafsu Muthmainah dari TULANG hawanya keluar menuju HIDUNG.

6. ALAM MITSAL diwajibkan oleh Maha Suci, manusia harus ikhtiar, harus mencari ilmu, untuk
mengetahui asal, asal jasad waktu di Qadim, yaitu yang empat tadi. Nur ilmu Rasulullah, MERAH, KUNING,
PUTIH, HITAM, asalnya jasad manusia, jika manusia sudah kenal kepada empat perkara, dengan yakin
dan di dasari ilmu yang haq, itulah alam Mitsal, yaitu ma’rifat kepada alam tadi.

7. INSAN KAMIL adalah sudah ma’rifat kepada Dzat Sifat Yang Agung, yaitu Jauhar Awwal Rasulullah,
sejatinya syahadat, sejatinya Iman, bibit nyawa semuanya. Insan Kamil artinya manusia sempurna
[mukmin sejati] sudah sampai kepada asal, yaitu samudra hidup, kesempurnaan nyawa, pasti bisa pulang
kepada asalnya yang dahulu, asal dari Allah kembali kepada Allah, Allah sudah janji, kepada siapapun
manusia yang tahu, yang ma’rifat kepada Dzat Maha Suci, sewaktu di dunia, terus sampai ke Akhirat,
tidak akan pisah dengan Dzat Yang Maha Agung, jika buta waktu di dunia, maka di Akhirat akan lebih buta
lagi, tidak akan bertemu dengan terang, gelap sudah pasti karena tidak bisa melihat Dzat Yang Maha
Agung, sewaktu gelap sudah pasti Neraka, karena di dunia tidak mencari ilmu dan ibadah, sibuk
mengantar NAFSU DHOHIR.

Ibarat ;
DZAT adalah WANGI, SIFAT adalah BUNGA
DZAT adalah MANIS, SIFAT adalah GULA
TIDAK PISAH dan TIDAK JAUH
Syahadatnya Dzat dan Sifat, Ahadiyat dan Wahdat.
Ilustrasi :

DI LUAR NAMA :
DZATTULLAH yaitu disebut Alam, inilah yang memangku/menopang Alam Dunia
SIFATULLAH adalah
Ad-Durrun Nur Bab
Nafis Ruh Ilmu
AlamRasulullah
dan Dzat seluas langit,
ada di tidak adaUntuk
Facebook. yang keluar dari DZAT
terhubung SUCI,Ad-
dengan
semuanya terliputi
Durrun Nafisoleh
Babsatu
Alamcahaya.
dan Dzat, gabung dengan Facebook hari ini.
ASMATULLAH adalah Api, Air, Angin, Bumi, Asma yang Agung. Satu, cukup untuk semua, Api, Air, Angin,
Gabung
Bumi menjadi huruf ALIF – LAM – LAM – HA.
atau

Login
AF’ALULLAH yaitu hawa yang menghidupkan bumi dan isinya

DI DIRI MANUSIA :
DZATULLAH nyatanya di diri, buktinya adalah sekujur badan, yang memangku keadaan, segala hal yang
menyangkut keadaan pada wujud
SIFATULLAH nyatanya adalah rupa, rupa manusia tidak ada yang sama dengan manusia lainnya, hanya
satu di alam dunia, tawilnya adalah ALLAH HANYA SATU.
ASMATULLAH yang bukti di badan adalah ;
KULIT, DAGING, TULANG, SUMSUM,
menjadi lafadz Asma Allah yaitu ;
ALIF – LAM – LAM – HA.
AF’ALULLAH yaitu geraknya wujud, semuanya diringkas kepada yang empat rupa, nyatanya Dzatullahi,
yaitu perkataan, sebab perkataanlah yang menjadikan semuanya, yaitu keramaian Alam dhohir, adanya
kemauan manusia, sehingga menjadi bukti dengan adanya gedung, rumah, mobil dll karena adanya bibit
dari Dzat.
Dari Ibn Abbas r.a., dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam.
sabdanya :

“FIKIRKANLAH MENGENAI SEGALA APA YANG DI CIPTAKAN ALLAH, TETAPI JANGANLAH KAMU
MEMIKIRKAN TENTANG DZAT ALLAH..”
[HR Abu Syeikh]

Abu Dzar r.a., dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. sabdanya :

“FIKIRKANLAH MENGENAI SEGALA MAKHLUK ALLAH, DAN JANGANLAH KAMU MEMIKIRKAN


TENTANG DZAT ALLAH, KARENA YANG DEMIKIAN MENYEBABKAN KAMU BINASA [DALAM
KESESATAN]”
[HR Abu Syeikh]

” FIKIRKANLAH OLEHMU SIFAT ALLAH DAN JANGAN KAMU MEMIKIRKAN AKAN DZAT-NYA.
ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU ”
[Al-Fushilat : 54]

”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia [yang berhak disembah], yang
menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan yang demikian. Tak
ada Tuhan melainkan Dia [yang berhak disembah] Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Ali-
Imran:18]

“Wa kawa ‘Idul Imani, wajibul wajib”

Semua umat Allah wajib marifat, harus tahu kepada iman sejati, iman yang satu yaitu kepada DZAT
MAHA SUCI.

SIFAT Laisa kamishlihi syaiun adalah JAUHAR AWWAL RASULULLAH, TANDA KENYATAAN ADANYA
DZAT.

JAUHAR AWWAL RASULULLAH isinya adalah RUH ILMU RASULULLAH, yang Awwal Akhir di ciptakan
oleh Allah.
Ad-Durrun Nafis Bab Alam dan Dzat ada di Facebook. Untuk terhubung dengan Ad-
Ainal Durrun
yakin dengan
NafisIlmu,
Bab supaya
Alam danbisaDzat,
pulang, pulang dengan
gabung kembali kepada
FacebookDzat,hari
hakikatnya
ini. manusia berasal
dari Dzat, akan tetapi manusia tidak perlu tahu kepada Dzat, tetapi carilah utusan Dzat, yang disebut
Jauhar Awwal Rasulullah, inilah jalan pulang yang sempurna.
Gabung

“Illa anna awalla’nafsah fardhu ‘ain” atau

Login
Pertama hal ibadah adalah tahu kepada sejatinya hidup, sifat hidup harus di dapat, diri yang mana yang
harus di cari? Apakah jasmani yang terlihat? Yang harus dicari adalah badan Ruhani atau Jiwa. Sejatinya
syahadat adalah bibit segala rupa yaitu Jauhar Awwal [Ruh Ilmu Rasulullah] Samudra Ilmu dan
Kehidupan.

“Ru’yatullahi Ta’ala fi dunya bi’ainil qolbi”

Melihat Hakikat Allah Ta’ala di Dunia oleh mata Baathin. Bila Qolbu manusia sudah dianugrahi Sifat Nur
Ilmu Rasulullah, Qolbunya bisa dipakai untuk tempat melihat kepada Allah Ta’ala melalui mata Baathin
karena sudah diberitahu oleh Sifat Nur Ilmu Rasulullah, sehingga bisa merasakan ni’mat dari Dunia
sampai di Akhirat, sudah tidak merasakan berpisah dengan Sifat Nur Ilmu Rasulullah, lantaran wujud itu.
Siang dan malam Qolbu ditempati oleh Sifat Nur Ilmu Rasulullah untuk melihat Allah Ta’ala, melalui jalan
Syariat, Tharekat, Hakikat dan Ma’rifat, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih dan Ilmu Tasawuf.

“Ru’yatullohi Ta’ala bil akhiroti bi’ainil arsi”

Melihat Allah di Akhirat, tentu sama mata, tidak salah lagi, sebab sudah bersatu seperti gula dan
manisnya.
Wajib hukumnya mencari tahu diri, diri yang sejati, diri manusia, sebenar-benarnya diri.
Cahaya empat rupa adalah ;
NARUN [Merah]
HAWAUN [Kuning]
MA’UN [Putih]
TUROBUN [Hitam]
yaitu badan ruhani [jiwa], inilah yang harus ketemu, jasmani harus hilang, tapi jangan hilang tanpa sebab,
hilangnya harus terganti oleh cahaya empat rupa [Sifat Nur Ilmu Rasulullah] hilangnya badan jasmani,
harus terganti oleh badan ruhani.

Jas artinya adalah baju, mani adalah badan ruhani, baju adalah bungkus, bungkusnya ruhani, manusia
tidak akan mendapatkan hasil, jika hanya mengetahui badan nyata saja, harus di buka dulu bajunya,
supaya bisa ketemu dengan isinya, badan jasmani adalah hijabnya kepada Yang Maha Suci, jika tidak
hilang wujudnya dulu, maka isinya tidak akan ketemu, diibaratkan kucing, maksud kucing hendak ngintip
tikus keluar dari liangnya, tapi kucingnya diam di depan liang tikus, akhirnya tikus malah mati karena tidak
bisa keluar, tentu saja tidak akan hasil, kucing diibaratkan jasad, tikus ibarat yang Latif, tidak akan ketemu
jika rasa jasad tidak hilang.

Jika kucing menginginkan agar tikusnya keluar dari liang, tentu saja kucing harus pergi menjauhi liang
tikus, barulah tikusnya keluar, sama seperti di diri manusia, jika ingin ma’rifat kepada Dzat Allah Ta’ala,
harus merasa pasti, merasakan bahwa manusia tidak memiliki jasad. Rasa jasmani harus hilang, terganti
oleh Rasa Rasulullah [SIFAT NUR ILMU] > Ladun Qolbin Salim > Ladunni > Hati yang selamat. Rasa ni’mat
yang sejati [Ni’mat Islam, Ni’mat Iman] karena saking ni’matnya melihat kepada Dzat Maha Agung, tentu
merasa hilang dunia dan jasmani [Iman Akhirat, Rasa Akhirat]

“Waman aroffa nafsahu, faqod aroffa robbahu…man aroffa robbaha, faqod jahilan nafsah”
“Lahaula wala quwata, illa billahil aliyil ‘adim”…
Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya, barang siapa mengenal Tuhannya pastilah
bodoh dirinya …

Shalat sejatinya adalah ketika waktu Nafi Isbat bergulung, menerapkan Muhammad af’al. Ta’udz dan
Bismillah untuk berlindung kepada Yang Maha Agung, disinilah adanya kebersamaan, yang empat
bersatu, hilangnya dunia dan wujud, bertemu dengan wujud Agama, barulah dikatakan Islam jika sudah
ketemu kepada sejatinya
Ad-Durrun Nafis BabAgama/Ruh
Alam danSamawi
Dzat[Fitrah
ada diAgama] yaitu hidup
Facebook. Untukmanusia,
terhubungtentudengan
wajib hukumnya,
Ad-
untukDurrun
tahu kepada
Nafissejatinya
Bab Alam Agama,
dan agar
Dzat,ibadah
gabung menjadi sah,Facebook
dengan tahu bibit rukun Islam, rukunnya yang
hari ini.
empat di badan:
1. Penglihatan Gabung
2. Pendengaran
3. Penciuman atau
4. Perkataan.
Login
yang ke lima adalah Rasa Rasulullah [penguasa RASA]
jadi hakikatnya shalat adalah wujud rupa diri.

“Ash-shalatul Mi’rajul Mu’minin“,


“Shalat itu adalah mi’rajnya orang-orang mukmin“.

IHKROM – MI’RAJ – MUNAJAT – TUBADIL


Artinya adalah shalat sejati, syariatnya ada di Mekkah, ketika orang pergi Haji, hakikatnya ada di pulau
Jawa.
IHKROM
Bersiap-siap, menyiapkan tekad sebelum pergi, ibarat burung niat ingin terbang, sayapnya sudah
dibentangkan tapi tidak dikepakkan.
MI’RAJ
Jika sudah dengan terbang dan melayang, sudah meninggalkan Alam Dunia, lupa kepada Alam Dhohir.
MUNAJAT
Sudah mau sampai ke Alam Baathin.
TUBADIL
Sudah sampai kepada yang yang dituju, yaitu Baitullah suci, Baitullah sejati, bukan di Utara, bukan di
Selatan, tidak di Timur dan di Barat [Billa haefin, Billa makanin] inilah yang di maksud hakikat Ka’bah atau
Kubah [rongga dada manusia] Itiqod [tidak terkena rusak] kiblat nyawa yang sempurna yaitu Dzat Yang
Maha Agung, sifatnya cahaya padang halus, terang benderang atau Jauhar Awwal Rasulullah, samudra
ilmu dan hidup, kiblat waktu wafat. Bertemunya ASHHADU = Allah dan WA ASHHADU = Diri Manusia
[Ghoib]

Sebab itu kiblat wafat wajib harus di ketemukan, jika tidak ketemu dikhawatirkan jadi gentayangan, nyawa
tidak sampai kepada asalnya dahulu, pantas adanya Neraka yaitu siksaan diri, sebab tidak menemukan
jalan pulang yang sempurna, mumpung di dunia harus bersungguh-sungguh mencari jalannya wafat, agar
nyawa bisa pulang, BAB IBADAH sudah ada patokan yaitu Al-Qur’an dan Hadist, sudah mencukupi, tinggal
bersungguh-sungguh menghafal dan prakteknya, kalau jalan mati, itu lain aturan, itu adalah penghujung,
ujungnya harus wafat, yang ibadah dan yang tidak, semua manusia akan mengalami kematian, syariatnya
sama, ada sekaratnya…

Sayyidina Ali r.a. pernah ditanya oleh seorang sahabatnya bernama Zi’lib Al-Yamani, “Apakah Anda pernah
melihat Tuhan?”
Beliau menjawab, “Bagaimana saya menyembah yang tidak pernah saya lihat?”
“Bagaimana Anda melihat-Nya?” tanyanya kembali.
Sayyidina Ali r.a. menjawab, “Dia tak bisa dilihat oleh mata dengan pandangan manusia yang kasat, tetapi
bisa dilihat oleh hati dengan HAKIKAT KEIMANAN “.

Jika manusia yang ma’rifat, mutajilah sudah pasti, sebab menjirimkan Allah terlihat oleh mata kepala,
yang berarti ada dua diri, Allah adalah NAFI ISBAT, ada Isbat hilang Nafi, ada Nafi hilang Isbat, Isbat
adanya pasti, wujud jasmani, Nafi adanya Jiwa, untuk Nafi Isbat-nya harus tidak ada.

SIFAT NUR ILMU RASULULLAH adalah JAUHAR LATIF. Cahaya halus yang menghidupkan wujud manusia,
matahari dalam wujud jagad shagir, yang tidak terlihat oleh mata kepala, dan hanya bisa di lihat dengan
MATA BAATHIN.

AL – ILMU NURULLAH > Ilmu Sifat untuk mengabdikan diri kepada Allah dan Rasulullah, Ilmu Sifat tidak
akan samar, wangi bunga rose tidak akan tertukar dengan wangi bunga melati. ‘Ain > Iliyin tempat
tertinggi yang bisaNafis
Ad-Durrun di capai
Baboleh orang
Alam berilmu.
dan Ilmu di
Dzat ada Ladunni/Ilmu
Facebook.Sifat, yaitu
Untuk pengetahuan
terhubung yang Ad-
dengan
diperoleh melalui
Durrun Nafisproses
Bab kegiatan
Alam dan pengamalan,
Dzat, gabungmulaidengan
dari mandi, shalat, wirid,
Facebook baca Qur’an dll. Melalui
hari ini.
jalan Syariat, Tharekat, Hakikat dan Mari’fat. Tuhan hanya bisa dikenal jika Dia sendiri berkehendak untuk
dikenali. Sifat Nur Ilmu adalah kendaraan bagiGabung
baathin untuk sampai ke sisi-Nya, melalui Sifat Rasa
Rasulullah. Tidak ada manusia yang bisa langsung ma’rifat kepada Allah Ta’ala, kecuali Nabi Muhammad
Shalallahu alaihi wassalam melihat langsung dan atauberdialog dengan Allah Ta’ala.

Login
Sifat Nur Ilmu ini akan menerangi qolbu, baathin, hati dan ruh, Sirr nya berperan menyingkap tabir hakikat
dan mengenal akan Allah Ta’ala. Hakikat akan diketahui apabila seseorang giat mendalami pengetahuan
tentang hakikat melalui proses pengamalan, khalwat atau tirakat, muqarobah, mandi, sholat, wirid melalui
bimbingan
Guru Mursyid > Allah, Ilmu Ma’sum > Ilmu Syafa’at yang bisa memisahkan unsur Sifat Malaikat [NURR]
dan unsur Sifat Jinn [API] di dalam darah (Sifat darah ), seorang guru wajib menguasai 12 pan Ilmu, jika
ilmunya tidak ma’sum, maka dikhawatirkan bangsa mahluk halus akan ikut-ikutan nyusup/masuk ke
dalam pengamalan, sehingga seseorang itu tidak merasa bahwa di dalam dirinya sudah di tempati oleh
Jinn, merasa berilmu padahal Jinn yang mengendalikan.

Sifat Nur Ilmu adalah cahaya yang menerangi hati dan mengeluarkannya dari kegelapan serta
membawanya untuk menyaksikan sesuatu dalam keadaannya yang asli. Apabila cahaya atau latifah di
diri sudah membuka tirai dan cahaya terang telah bersinar, maka mata baathin dapat memandang
kebenaran dan keaslian yang selama ini disembunyikan oleh alam nyata. Semakin terang cahaya Illahi
yang diterima oleh hati akan menambah jelas kebenaran yang dapat dilihatnya. Pengetahuan yang
diperoleh melalui pandangan mata baathin yang bersumber dari Cahaya Awwal/Jauhar Awwal
Rasulullah/Ruh Ilmu Rasulullah inilah yang dinamakan Ilmu Ladunni/Ilmu Sifat/Ilmu Syafa’at/Ilmu Shalat.

~~~~~~~~~~~~###~~~~~~~~~~~~~~

# Bersabda Nabi ‫ ﺻﻠﻰ ا ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬:


‫ ﻣﻦ ﻋﻠﻢ ﻋﻠﻤﺎ ﻓﻜﺘﻤﻪ أﻟﺠﻤﻪ ا ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺑﻠﺠﺎم ﻣﻦ ﻧﺎر‬:‫وﻗﺎل ﺻﻠﻰ ا ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
(Man 'alima 'ilman fakatamahu aljamahullaahu yaumal qiyaamati bilijaamin min naar).Artinya :
"Barangsiapa mengetahui sesuatu ilmu, lalu menyembunyikannya, maka ia dikenakan oleh Allah kekang,
dengan kekang api neraka, pada hari qiamat". (Dirawikan Abu Dawud & At-Tirmidzi dari Abu Hurairah,
Kata At-Tirmidzi,hadits hasan)

# Dafar Pustaka Ilmu - https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1631223597100232&substory


_index=0&id=1631220890433836
Sumber ..... https://annafiz.wordpress.com/alam-zat-allah-s-w-t/tajalli-allah-pada-diri-insan/
Koleksi Foto Linimasa · 6 Mar 2016 ·

Tampilkan Ukuran Penuh

Saiful Rizal dan 34 orang lainnya menyukai ini.

47 Kali Dibagikan

Suwarso
Kang ijin bertanya. Saya mau misal kasih nama untuk anak saya Nur Tajalli bolehkah.. Kira2 maknanya
apa yg kang.
11 bln Laporkan

Asep Budi Mulyadi


NUHUN
7 bln Laporkan
Nuryanto
Allooh
Ad-Durrun Nafis Bab Alam dan Dzat ada di Facebook. Untuk terhubung dengan Ad-
4 blnDurrun Nafis
Laporkan Bab Alam dan Dzat, gabung dengan Facebook hari ini.

Abdullah Samad Gabung


Alchamdulillah tinggal bagaimana kita mencerna
atau
penjelasan. Yg sdh sempurnaitu. Amiin. Mksh.,
1 th Laporkan
Login

Ilyas
Izin share nggih
1 th Laporkan

Sunarto Arga
Allah
2 thn Laporkan

Al Rizky Putra
Wa alkhamdulilah lacar acarane,
2 thn Laporkan

Sukma Jati
Subhanallah walhamdulillah...
2 thn Laporkan

Nurdiansyah Al-hafidz
Iyo
2 thn Laporkan

Neng Ecy membalas · 3 balasan

Neng Ecy
Pakde..inget dak pelajaran ini Nurdiansyah Al-hafidz
2 thn Laporkan

Roman Zuman
Syukron
2 thn Laporkan

Roman Zuman
Ijin share
2 thn Laporkan

Budi Santoso
ijin share
2 thn Laporkan

Hendro Tjahjono
Aamiin YRA.
2 thn Laporkan

Anda mungkin juga menyukai