Anda di halaman 1dari 456

SERAT WIRID

HIDAYATJATI
Ini adalah ajaran
hidayat jati, yang
menjelaskan
keberadaan serta
kedudukannya sebagai
ilmu makrifat, hasil
akhir dari riwayat wirid
yang merupakan
nasehat yang baik dari
para wali yang berada
di tanah Jawa,
sepeninggalnya beliau
Kanjeng Susuhunan ing
Ngampel Denta (Sunan
Ampel), bersama-sama
berinisiatif mengawali
dengan membuka doa-
doa yang menjadi inti
atau sari nasehat yang
didalamnya
menggambarkan ilmu
kesempurnaan masing-
masing dan bermula
dari dalil, hadist, ijmak

2
dan qiyas, seperti yang
telah disebutkan di
dalam wirid, dan urut-
urutannya sebagai
berikut dibawah ini :
Yang pertama
bersamaan dengan
masa awal berdirinya
negeri demak, para wali
yang mau memberikan
ajarannya hanya
delapan orang :

3
1. Kanjeng Susuhunan
di Giri Kadhaton,
ajarannya tentang
bisikan adanya Dzat.
2. Kanjeng Susuhunan
di Tandhes, ajarannya
tentang wedharan
keberadaan Dzat
3. Kanjeng Susuhunan
di Majagung,
ajarannya tentang
keleluasaan
keberadaan Dzat.

4
4. Kanjeng Susuhunan
di Bonang, ajarannya
tentang terbukanya
tata mahligai di dalam
Betal makmur.
5. Kanjeng Susuhunan
di Warywapada,
ajarannya tentang
terbukanya tata
maligai di dalam Betal
mukharam.
6. Kanjeng Susuhunan
di Kalinyamat,

5
ajarannya tentang
menetapkan kekuatan
iman.
7. Kanjeng Susuhunan
di Gunung Jati,
ajarannya tentang
terbukanya tata
maligai di dalam Betal
mukharam.
8. Kanjeng Susuhunan
di Kajenar, ajarannya
mengenai sasahidan.

6
Yang kedua bersamaan
dengan masa
berakhimya negeri
Demak hingga menuju
Pajang, para wali yang
bersedia memberikan
ajarannya hanya
delapan orang seperti
yang tertera dibawah
ini :
1. Kanjeng Susuhunan
di Giri Parapen,

7
ajarannya tentang
bisikan adanya Dzat.
2. Kanjeng Susuhunan
di Derajat, ajarannya
tentang wedaharan
keberadaan Dzat.
3. Kanjeng Susuhunan
di Atas Angin,
ajarannya tentang
getaran keberadaan
Dzat.
4. Kanjeng Susuhunan
di Kalijaga, ajarannya

8
tentang terbukanya
tata maligai di dalam
Betal makmur,
kemudian
menerangkan tentang
segala hal yang
berhubungan dengan
ajaran tersebut, yang
nantinya akan
diterapkan pada Dzat
yang hidup semuanya
saja tanpa terkecuali,
tetapi susunannya

9
belum diurutkan
berdasarkan
tempatnya masing-
masing .
5. Kanjeng Susuhunan
di Tembayat dan
Kanjeng Susuhunan di
Kalijaga, ajarannya
tentang terbukanya
tata maligai di dalam
Betal mukharam.
6. Kanjeng Susuhunan
di Padusan, ajarannya

10
tentang terbukannya
tata maligai di dalam
Betal mukhadas.
7. Kanjeng Susuhunan
di Kudus, ajarannya
tentang menetapkan
kekuatan iman di
dalam diri.
8. Kanjeng susuhunan
di Geseng, ajarannya
mengenai sasahidan.
Adapun ajaran yang
telah disebutkan diatas ,

11
kenyataannya adalah
walaupun berbeda satu
dengan lainnya tetap
menjadi satu kesatuan,
karena kesemuannya
itu adalah berasal dari
ajaran yang didapat
dari Kanjeng
Susuhunan di Ampel
Denta (Sunan Ampel).
Setelah sampai pada
masa kerajaan
Mataram, oleh beliau

12
yang berkedudukan
sebagai raja pada waktu
itu adalah ingkang
Sinuwun Kanjeng
Sultan Agung Prabu
Hanyakrakusuma,
ajaran yang terdiri atas
delapan tingkatan
tersebut dijabarkan
menjadi satu ajaran
saja, hal itu telah
dimusyawarahkan
dengan pandangan dan

13
pengetahuan para ahli
ilmu dan akhirnya
dicapailah mufakat
bahwa ingkang
Sinuwun telah
menetapkan ajaran-
ajaran tersebut seperti
yang tercantum
dibawah ini :
1. Panembahan
Purbaya.
2. Panembahan Ratu
Pekik.

14
3. Panembahan Juru
Kithing.
4. Pangeran di
Kadilangu.
5. Pangeran di Kudus.
6. Pangeran di
Tembayat.
7. Pangeran di
Kajoran.
8. Pangeran di
Wongga.
9. Panembahan
Juminah.

15
Adapun ajaran yang
telah menjadi satu
tersebut, perjalanannya
bersama-sama berasal
dari cuplikan ataupun
semacam kutipan kitab
tasawuf semuanya,
urutannya satu persatu
berpatokan dari dalil
ilmu, sebagai petunjuk
didalam menjalankan
atau melaksanakan apa
yang telah

16
diperintahkan
Pangeran Yang Maha
Suci (Allah SWT)
kepada Utusan-nya
yaitu Nabi Musa
Kalamullah, apabila
manusia itu
keberadaannya berasal
dari Dzat yang bersifat
tunggal.
Demikian yang telah
diterangkan menjadi
tumbuhnya ilmu

17
Makrifat, seperti wirid
para Nabi, para Wali di
jaman dahulu, yang
selanjutnya diqiyas oleh
para auliya dan menjadi
pembuka bagi ajaran
masing-masing.
Sesudah menjadi satu
oleh keinginan ingkang
Sinuwun Kanjeng
Sultan Agung di
kerajaan Mataram,
beliau menyetujui

18
keberadaan ilmu
makrifat, yang telah
menjadi ajaran para
wali terdahulu dan
lama-kelamaan ajaran
tersebut berkembang
terus-menerus, menjadi
ilmu makrifat yang
mendapat pengaruh
akibat perbedaan dari
banyaknya para
ilmuwan yang sangat
bijaksana dan ahli

19
dibidangnya dalam
urusan penyebaran
ilmu makrifat, dengan
caranya sendiri.
Ada juga yang
menjalankan ajaran
pelengkap saja seperti
ilmu falak dengan ilmu
fatah dan sebagainya,
yaitu ilmu pendukung
dari ilmu makrifat
seperti halnya ilmu
sosorogan.

20
Maka dimasa sekarang
di Kedhung Kol
Penganten, yang
letaknya disebelah
selatan kedhung Kol
Pengaten, dengan
ditandai tahun “dua
sembilan warga sinuta
(candra sengkala) dari
dalam tahun alip” :  satu
tujuh tujuh sembilan,
jatuh pada ‘il-am’.
Dengan menyebut

21
nama Allah SWT,
demikian kurang
lebihnya urutan ilmu
makrifat, menurut
ajaran delapan tingkat
yang telah
dikelompokkan menjadi
satu.
Serat Wirid ini menjadi
yang pertama, milik
sampeyan dalem
ingkang Sinuwun
Kanjeng Sunan

22
Pakubuwana yang
ketujuh di negara
Surakarta Hadiningrat.
Uraiannya akan
dipatuhi dan
dilaksanakan oleh para
Putra Pangeran serta
dan Cucu Pangeran
sampai turunannya
nantinya.
Sejak tahun seribu
delapan ratus lima
puluh diambil dari

23
babon/buku induk
tinggalan mendiang
Raden Bgabehi
Ronggowarsito yang
tersebut dalam bab
satu.
Iini adalah pembukaan
serat wirid yang akan
menerangakan hal-hal
yang berhubungan erat
dengan ilmu makrifat.
Hidup akan menjadi
sangat sempurna

24
seperti yang telah di
jalankan oleh para wali
semuanya pada jaman
terdahulu, adapun yang
menjadi urutannya
seperti yang tercantum
seperti dibawah ini :
Yang pertama adalah,
keterangan yang
menjelaskan bahwa
sudah menjadi
kewajiban antara guru
dan muridnya untuk

25
mengambil air wudhu
dan berniat seperti
keterangan berikut ini :
“nawwaitu
napngalkadasi, tawal
kabirata, parlanlillahi 
tangala, Allahuakbar“.
Saya berhiat mengambil
air wudhu untuk
mengilangkan najis
kecil/khadast kecil
hanya karena Allah
semata.

26
Kemudian keterangan
selanjutnya
mewajibkan untuk
mengenakan pakaian
bersih dan terbebas
dari najis kecil dan
besar. tidak
diperbolehkan
memakai perhiasan
emas, yang lebih utama
adalah mengenakan
kopiah/kupluk tidak
diperbolehkan tanpa

27
busana, untuk pria
tidak diperkenan kan
mengenakan anting-
anting sebelah saja,
perhiasan kalung,
parfum yang wanginya
berlebihan seperti
halnya pengantin baru.
Adapun yang menjadi
ajaran dan kesepakatan
bersama para wali
delapan di tanah jawa ,
telah dikumpulkan

28
menjadi satu, yang
menjadi garis besarnya
adalah mengambil inti
atau sari dari kiyas dan
dalil, serta ketentuan
dari Allah SWT, yang
kemudian disebutkan
dalam hadist Nabi
Muhammad saw
sebagai rasullulah dan
diterima oleh Sayidina
Ali.

29
Dibisikkan melalui
telinga kiri, urutanya
menjadi delapan ajaran.
Seperti keterangan-
keterangan yang
tercantum dibawah ini.
1. Bisikan adanya Dzat,
Sesungguhnya tiada
yang sejati didunia ini,
pada awalnya dunia
masih kosong,
lengang, tidak ada
sesuatupun, yang ada

30
permulaan adalah
AKU (Allah), tidak ada
Pangeran, kecuali
hanya Aku Dzat Yang
Maha Suci, meliputi
segala sifat yang
melekat padaku,
segala puji hanya
pada nama-KU, yang
menandakan
kekuasaan
sepenuhnya ada pada-
KU.

31
2. Wedharan Tempat
Dzat,
Sejatinya Aku adalah
Dzat Yang Maha
Segala-galanya, yang
berkuasa atas
penciptaan dan
mengendaki segala
sesuatunya pasti akan
terjadi dengan
seketika, sempurna
akan kodrat-Nya,
disitu telah

32
dinyatakan dengan
tanda tanda
kekuasaan-Nya yang
paling awal, aku
menciptakan kayu
dengan nama
“sajaratul yakin”,
tumbuh di dalam alam
Nabi Adam dan
menjadi abadi,
kemudian aku
ciptakan cahaya
dengan nama “cahaya

33
muhammad” serta
kaca dengan nama
“mi’ratul khayai”,
kemudian nyawa
dengan nama “ruh
ilafi”, kemudian
damar dengan nama
“kijab” yang nantinya
sebagai warna dari
kalarat-Ku.
3. Keadaan Dzat,
Sejatinya manusia itu
adalah rahasia-Ku,

34
dan Aku ini
merupakan rahasia
didalam diri manusia,
sebab Aku 
menciptakankan Nabi
Adam berasal dari
empat hal seperti
yang tersebut
dibawah ini :
a. Bumi;
b. Api;
c. Angin;
d. Air;

35
Kesemuanya itu men
jadi wujud dari sifat-Ku,
didalamnya aku
melengkapi dengan
lima perkara :
1. Cahya;
2. Rasa;
3. Ruh/nyawa;
4. Nafsu;
5. Budi;
Hal itu sebagai warna
dari wajah yang

36
Kumiliki yaitu, Yang
Maha Suci.
4. Terbukanya tata
malige di dalam Betal
makmur,
Sejatinya Aku
berkuasa, dan
bertempat didalam
Betal makmur,
berdiam pada kepala
nabi Adam, yang ada
didalam kepala itu
adalah otak, yang ada

37
diantara otak itu
adalah manik,
sedangkan didalam
manik itu adalah budi,
sedangkan didalam
budi terdapat nafsu,
didalam nafsu
terdapat jiwa, didalam
jiwa terdapat rasa,
didalam rasa terdapat
AKU; tidak ada
Pangeran, tetapi Aku
adalah Dzat yang

38
meliputi di dalam
keadaan yang sejati.
5. Terbukannya tata
malige di dalam Betal
mukhadas sejatinya
Aku berkuasa di
didalam malige Betal
mukhadas, itu adalah
tempat yang paling
suci berdiamnya Aku,
berada pada buah
zakar nabi Adam,
didalamnya terdapat

39
pringsilan, yang
letaknya antara
pringsilan dan nutfah
adalah air mani,
didalamnya terdapat
madi, didalamnya
terdapat wadi,
didalam wadi
terdapat manikem,
didalam manikem
adalah rasa, didalam
rasa itu AKU, tidak
ada Pangeran tetapi

40
aku adalah Dzat yang
meliputi di dalam
keadaan yang sejati,
berada pada sifat
yang ghaib, akan
turun menjadi yang
paling awal, disitu
berada di alam hidup,
alam arwah, alam
misal, alam ajsam,
alam insan kamil,
menjadi manusia yang
sempurna yaitu

41
memiliki sifat-sifat
yang sudah aku
gariskan.
6. Ketetapan iman,
yaitu yang menjadi
sentosanya iman,
yang percaya,
meyakini dengan
sebenarnya, bersaksi
didalam hati dan
diucapkan dengan
lisan bahwa tiada
Tuhan selain Allah,

42
dan Nabi Muhammad
itu adalah utusan
Allah.
7. Sasahidan,
Aku bersaksi, didalam
Dzat-Ku sendiri,
sepengetahuan-Ku
tidak ada Tuhan
selain Aku, dan hanya
Aku yaitu Allah SWT
yang menjadi badan-
Ku, rasul itu rasa-Ku,
Muhammad itu

43
wahyu-Ku, yaitu Aku
yang hidup tidak
dapat mati, yaitu Aku
yang selalu ingat tidak
boleh lupa, yaitu Aku
yang tahu sebelum
apa yang akan terjadi,
yaitu Aku yang
bijaksana tiada
kekurangan suatu
apapun tentang ilmu
pengetahuan,
sempurna, tidak

44
merasakan apa-apa,
tidak terlihat oleh
apapun, hanyalah Aku
yang meliputi
keseluruhan dialam
semesta ini, beserta
kodrat-Ku.
Setelah apa yang tertera
diatas, ada juga hal-hal
yang menjadi
kelengkapan Dzat dari
Yang Maha Kuasa,
beberapa keterangan

45
tersebut ada dibawah
ini :
1. Menyatukan aku
dan Tuhan (Allah)
Aku berada pada
Gusti /Tuhan yang
memiliki sifat Esa,
meliputi dalam diriku,
tunggal yang menjadi
satu keadaan, akan
menjadi sempurna
dari kodrat-Ku.

46
2. Mensucikan Dzat
Allah adalah Yang
Maha Suci yang
memiliki sifat kekal,
yang menguasai
seluruh makhluk-Nya,
dan menguasai
kesempumaan hidup
kesejahteraan berasal
dari-Nya, beserta
yang menjadi kodrat
makhluk-Nya.

47
3. Merakit atau
Menyusun
Allah adalah Dzat
Yang Maha Luhur,
berkedudukan
sebagai Ratu Agung,
menguasai seluruh
makhluk-Nya, yang
berkuasa menjadikan
alam semesta, Yang
Maha Agung dan
Mulia, kesempurnaan
hanyalah milik-Ku,

48
beserta seisi alam
semesta ini, lengkap
dengan pesuruh-Ku,
tidak ada kekurangan,
apa yang menjadi
perintah-Ku, tidak ada
yang tidak mungkin,
sampai pada yang
menjadi keinginan-Ku
semuanya, berasal
darI kodrat-Ku.
4. Terciptanya Alam
Semesta

49
Allah menciptakan
alam semesta beserta
seluruh isinya ini,
ialah sudah menjadi
kodrat-Nya, apabila
Allah mengendaki
alam semesta ini
selesai dan kembali
pada kemuliaan dan
kesempurnaan akan
bersatu sampai
dengan keberadaan-

50
Ku lagi, itu adalah
kodrat-Ku.
5. Kesejahteraan
Keturunannya yang
masih tertinggal di
alam semesta
semuanya, semoga
menemukan rasa
senang dan bahagia,
kaya akan
pengetahuan jangan
sampai ada
kekurangan sesuatu

51
apapun, sebelum dan
sesudahnya selalu
mendapat
keselamatan, itu
adalah kodrat-Ku.
6. Kemudahan
Sebanyak-banyak
makhluk ciptaan-Ku,
semuanya saja yang
tidak menghiraukan-
Ku, tidak akan
mendapat
kemudahan-

52
kemudahan yang
menjadi kodrat-Ku.
Yang pertama yang
telah diajarkan oleh
kesejatian, apabila
menempatkan
perlakuan-perlakuan
satu demi satu, di
jelaskan dalam
pembabaran wirid
beserta dengan murad,
disebutkan dalam
wiradat dan menjadi

53
petunjuk yang asal
mulanya dari ilmu
makrifat semuanya.
Setelah demikian, yang
membaca doa istigfar 
dengan doa
pembukaan, didalam
hati memohon
ampunan kepada Allah
Tuhan Yang Maha Esa,
Yang Maha Kuasa atas
kehidupan, agar supaya
jangan sampai

54
mendapatkan kesulitan
dan kesukaran didalam
memaparkan rasa atas
Dzat.
Selanjutnya adalah
apabila masih hidup
gurunya lebih baik,
tetapi bila terikat
dengan masalah, ada
yang selalu mendapat
sakit yang amat sangat,
padahal belum berilmu,
hal ini dikarenakan

55
mendapat wisik karena
adanya Dzattulloh saja.
Disamping hal tersebut,
apabila yang diajarkan
tadi belum dapat
menerima atau masih
kurangnya kejelasan
atas penerimaanya,
apabila akan berguru
kepada yang lainnya
tidak menjadi masalah,
hendaknya mendapat
ijin dari guru yang

56
memberi pelajaran
sebelumnya.
Setelah keluar dari
pembelajaran, disitulah
bersama- sama duduk
membentuk lingkaran
untuk keduri atau
memohon keselamatan
jiwa dan raga, adapun
banyaknya tumpeng
atau ambengan yang
dibutuhkan ada tiga
macam, antara lain :

57
1. Pertama-tama
mempersilahkan
kepada Nabi
Muhammad sebagai
rasul Allah, antara lain
nasi uduk dengan
ayam suwir atau bisa
juga telur, kerupuk,
garam, cabe, terong.
2. Pertama-tama
mempersilahkan
makan kepada para
sahabat rasul

58
sekaliyan dengan para
wali Allah, antara lain
nasi golong, pecel
ayam, sayur bayam,
daging sapi satu yang
digoreng.
3. Pertama-tama
mempersilahkan
makan kepada para
leluhur yang telah
mengajarkan pada
kita semua ilmu
makrifat, seperti

59
halnya makanan yang
dimakan sehari- hari
ketika mereka masih
hidup, serta dengan
bergantian,
mendoakan
semuanya, berdoa
untuk rasul, dan pada
akhirnya mendapat
keselamatan.
Adapun hasil yang
didapat dengan ajaran
ini, bila waktu

60
melaksanakannya
bertepatan dengan
bulan yang tanggal satu
pada hari Jumat, dan
ketika bulan purnama,
apabila tidak
menakutkan tidak akan
mendapat celaka, serta
tidak bertepatan
dengan hari naas,
apabila sembilan bulan
dari sejak dihitung dan
bertepatan dengan hari

61
Jumat, melaksanakan
selamatan pada hari
Selasa manis, walaupun
tidak bertepatan
dengan bulan purnama.
Dengan didapatkannya
tempat untuk
pengajaran tersebut
adalah, tanah suci/
tempat suci adalah yang
terbaik, serta tidak
tertutup, utamanya
yang berada dilangit,

62
ditanah semak belukar
serta dirawa-rawa,
harus dalam keadaan
yang sepi, lebih
utamanya lagi apabila
menjelaskannya pada
tanah atau tempat yang
tinggi seperti gunung,
juga dipelataran atau
halaman masjid,
sesudah itu apabila
kira-kira mendapat

63
nama beserta
tempatnya.
lni adalah keterangan-
keterangan yang
menyebutkan
kewajiban bagi orang
yang pantas menjadi
guru, ada delapan
perkara antara lain :
1. Termasuk kedalam
kelompok orang yang
berani, maksudnya

64
adalah keturunan
bangsa yang luhur
yang masih
berderajad;
2. Termasuk kedalam
agamawan,
maksudnya adalah
para ulama yang
menguasai kitab suci
agama;
3. Termasuk kedalam
pertapa, maksudnya
adalah para pendeta

65
yang masih men
jalankan kebiasaanya
bertapa;
4. Termasuk para
cerdik pandai,
maksudnya adalah
para ilmuwan yang
berpengetahuan luas,
yang menjadi orang
baik;
5. Termasuk orang
yang mempunyai nilai
guna,memiliki

66
keterampilan dan
cekatan;
6. Termasuk kedalam
perwira, maksudnya
adalah para prajurit
yang masih memiliki
keturunan bangsawan
atau berderajad
tinggi;
7. Termasuk orang
berada, maksudnya
para dermawan yang

67
mendapat
kebahagiaan;
8. Termasuk kelompok
orang pekerja keras,
maksudnya adalah
kelompok para petani
yang ulet dan tangguh
dalam bekerja.
Sedangkan beberapa
perkara yang
menyebabkan orang
biasa menjadi guru
adalah :

68
1. Para ahli
pengetahuan utama,
artinya orang yang
faham dan pandai
dalam bidang tulisan,
bahasa sastra;
2. Para ahli bahasa
kawi atau pujangga
yang termasyur,
artinya orang yang
faham benar, pandai
akan bahasa kawi;

69
3. Para ahli bahasa,
artinya orang yang
dapat berbahasa baik
dan benar;
4. Para ahli tembang
atau ahli gending,
artinya orang yang
pandai dan dapat
membuat lagu atau
nyanyian dengan baik
dan luwes;
5. Para ahli cerita
pandai membawakan

70
ceritera, artinya orang
yang pandai bercerita;
6. Orang yang sangat
bijaksana sekali,
artinya kaya akan
keterampilan dan
serba bisa;
7. Orang yang cerdas
dalam bidang
pemikiran dan halus
akan budi bahasanya,
sehingga orang yang
diajak berbicara

71
dengan mudah
menangkap maksud
dan tujuan.
8. Orang yang peka,
berkeinginan keras,
utama dan mulia,
serta tidak pelupa.
Delapan perkara, sifat
seorang guru :
1. Mengasihi murid
seperti anak sendiri;

72
2. Sabar dalam
mengajar;
3. Ikhlas mengerjakan
tugasnya tanpa
pamrih;
4. Cepat tanggap,
dapat memilah-milah
permasalahan murid;
5. Tidak bertangan
besi;
6. Tidak berkecil hati;
7. Tidak meminta
sanjungan;

73
8. Tidak merasa
unggul.
Delapan perkara utama
yang bisa menjadikan
guru :
1. Sehat jasmani, tidak
ada cacat satupun;
2. Halus tutur kata,
tidak berkata-kata
kotor;
3. Bertingkah laku
sopan;

74
4. Berbudi luhur;
5. Menjadi panutan;
6. Bijaksana;
7. Cita-citanya luhur;
8. Tidak banyak
keinginan.
Inilah keterangan yang
wajib dimiliki apabila
menjadi seorang murid,
delapan perkara seperti
dibawah ini.
1. Dekat keturunan;

75
2. Sebangsa;
3. Seagama;
4. Sebahasa;
5. Tahu akan sastra;
6. Jangan melewati
batas usia;
7. Tidak menderita
sakit;
8. Tidak
mengecewakan.
Kemudian selanjutnya
bab dua dari Serat
Wirid Hidayat :

76
Inilah yang menjadi
keterangan wirid serta
murid yang menjadi
terbukanya hidayat,
dan menjadi petunjuk
bagi ilmu makrifat, yang
berasal dari dalil,
khadis, ijma, kiyas.
–     Artinya dalil,
menerangkan apa yang
menjadi ketentuan
Allah;

77
–     Artinya khadis,
menceritakan
ajaran/petunjuk dari
rasullullah;
–     Artinya ijmak,
mengumpulkan ajaran-
ajaran dari para wali;
–     Artinya kiyas,
menyebarluaskan
ajaran pendeta.
Kesemuanya itu
menjadi pembuka, yang

78
akan menyebarluaskan
rasa gaib dan kesejatian
dalam kehidupan, agar
supaya sejahtera dalam
hidup, lestari dari awal
hingga akhir nantinya,
kemudian apabila
mendapatkan kesialan
manusia terhadap janji
hanyalah bisa berharap
didalam kesempurnaan,
jangan sampai menjadi
penasaran.

79
1. Adapun yang
menjadi inti dari ilmu
makrifat yang diikuti
oleh kiyas yang
berasal dari khadis
menurut sabda nabi
Muhammad saw yang
diajarkan kepada
Sayidina Ali,
mempercayai adanya
Dzat yang telah
disebut didalam dalil
pertama dari firman

80
Allah SWT, Pangeran
Yang Maha Suci
dibisikkan pada
telinga sebelah kiri,
seperti yang terdapat
di bawah ini :
Yang menyebutkan
bahwa Dzat yang
sejati dan maha suci
itu adalah kehidupan
kita sendiri, rasa Dzat
yang agung meliputi
sifat rupa pribadi kita,

81
tidak tertutup adanya
warna Dzat yang
jelek, yaitu nama kita
sendiri yang
menyertainya.
Sedangkan Dzat,
biasanya apa yang
melekat padanya
sudah dengan
semestinya, apabila
sebagai contoh adalah
madu tidak mungkin
rasanya adalah pahit,

82
jadi tidak akan
terpisahkan oleh sifat
yang dimiliki.
Sedangkan nama,
dalam penyebutannya
ditandai dengan apa
yang menjadi sifat
kebesaran yang
dimilikinya, sebagai
contoh apabila
berkaca, bayangan
yang tampakpun
seperti aslinya,

83
sejatinya tingkah
lakunya adalah ibarat
hasil cerminan yang
selalu mengikutinya.
Sedangkan afngal,
adalah menjadi
tempat yang
mewadahi Dzat,
apabila sebagai
contoh menjadi
samudera atau lautan
dengan otomatis
ombakpun mengikuti

84
keberadaan
samudera, sejatinya
tempat dari ombak
berada adalah adanya
samudera atau lautan.
Jadi sejatinya yang
dinamakan Dzat
tersebut adalah
Mukhammad, dengan
demikian nama
Mukhammad menjadi
tempat keberadaan
wahyu yang meliputi

85
didalam jasad, dan
keberadaannya dalam
kehidupan kita, yaitu
kehidupan sendiri,
tidak ada yang
menghidupi, maka
dari itu bersama-
sama untuk melihat,
mendengarkan,
membau, berbicara,
merasakan adanya
rasa, itu berasal dari
kodrat yang kita

86
punya yaitu Dat,
artinya demikian :
Dzat yang dimiliki
oleh Tuhan yang
Maha Suci itu adalah
apabila melihat
dengan mata yang
kita miliki, apabila
mendengarkan
dengan telinga yang
kita miliki, apabila
mencium dengan
menggunakan hidung

87
yang kita  miliki,
apabila berbicara
menggunakan mulut
yang kita miliki,
apabila merasakan
juga dengan perasaan
yang kita miliki ,
jangan sampai merasa
perasaan kita
khawatir, sebab
keberadaan wahyu di
Dzat yang kita miliki
tersebut telah

88
menjadi rasa, artinya
secara lahir dan batin
Allah sudah berada
didalam kehidupan
kita pribadi, dengan
kata lain yang tertua
atau paling terdahulu
adalah Dzat yang
berasal dari sifat
Allah, sebab jadinya
Dzat yaitu kadim ajali
abadi. Berarti juga
menganggap yang

89
terbaik sendiri, ketika
masih kosong dan
hampa selama-
lamanya di keadaan
kita. jadilah sifat yang
dinamakan kudzusul
ngalam.
2. Sedangkan yang
menjadi urutan
terjadinya Dzat sifat
tersebut ada dalam
tempatnya,
disebutkan dalam

90
dalil yang kedua,
bersumber atas
firman Tuhan Yang
Maha Suci, demikian
Allah dalam firman-
Nya :
Sesungguhnya aku
adalah Dzat Yang
Maha segala- galanya,
yang berkuasa
memerintahkan
masing-masing
makhluk-Ku, akan

91
menjadi seperti
sekarang ini adalah
kodrat yang berasal
dari-Ku, disitu telah
menjadi kenyataan
dan pertanda
kekuasaan-Ku,
sebagai pendahuluan
atas irodat-Ku, yang
pertama-tama Aku
memerintahkan kayu,
dengan nama
sajaratul yakin, dan

92
tumbuh didalam alam
nabi Adam Makdum
dan menjadi abadi,
kemudian cahaya,
dengan nama cahaya
Mukhammad,
kemudian kaca,
dengan nama mir’atul
kayai.  Kemudian
nyawa dengan nama
ruh ilapi, kemudian
damar dengan nama
kandil, kemudian

93
“sosotya” dengan
nama darah,
kemudian dhindhing
jalal dengan nama
kijab, yang .nantinya
akan memberi warna
dan selalu mengikuti-
Ku, demikian
keberadaan
keterangannya.
Sajaratul yakin,
tumbuh
didalam alam

94
makdum ajali abadi,
yang berarti bahwa :
berada di alam
sonyaruri, masih
diawang-awang
selamanya di
kehidupan kita, ini
merupakan hakekat
Dzat yang mutlak dan
terdahulu, berarti
Dzat yang sejati dan
merupakan yang
permulaan, yaitu Dzat

95
di dalam jiwa, jadi
berada di dalam alam
akadiyat.
Nur Mukhammad,
yang berarti : sesuatu
yang telah teruji,
diceritakan dalam
khadis, warnanya
seperti burung merak,
berada di dalam
sayapnya yang
berwarna putih,
bertempat serah

96
dengan sajaratul
yakin, ini adalah
hakekat cahaya yang
merupakan pengganti
wujud Tuhan, ada
didalam nukat gaib,
sebagai sifatnya
nama, menjadi
tempat alam wahdat.
Mir’atul kayai,
artinya kaca : wirangi,
diceritakan didalam
khadis berada

97
didepannya Nur
Mukhammad, ini
adalah hakekatnya
jiwa, yang menjadi
rahasia dait Dzat.
Sebagai nama jiwa,
dan menjadi tempat
keberadaan alam
akadiyat.
Roh ilapi, artinya
adalah keheningan.
Diceritakan didalam
khadist berasal dari

98
cahaya nabi
muhammad, inilah
merupakan
kemulyaan dari jiwa,
yang menyuruh
keadaan Dzat, sebagai
tempat jiwa. Menjadi
tempat dari alam
arwah.
Kandil, artinya adalah
lampu tanpa api.
Diceritakan didalam
khadis berwarna

99
gemerlap yang
memancar gemerlap,
bergantung tanpa ada
gantungan. Disitulah
keadaan Nur
Muhammad serta
berkumpulnya ruh
semuanya. sebagai ibu
dari jiwa dan menjadi
tempatnya alam
misal.
Darah artinya, intan
permata. Diceritakan

100
didalam khadis
memiliki sinar warna
yang lain. Menjadi
tempat malaekat. lni
adalah kenyataan
budi, yang
memerintahkan untuk
menghias muka dari
Dzat.  Sebagai
pintunya roh atau
nyawa menjadi
tempat dari alam
ajsam.

101
Dinding dinamakan
dengan dinding
kemuliaan Tuhan,
artinya warna yang
amat besar.
Diceritakan di dalam
khadis dan keluarnya
berasal dari cahaya
luar. Pada waktu itu
bergerak-gerak
mengeluarkan buih,
asap, air.  Inilah
kenyataan atas badan

102
atau jasad sebagai
pakaian atau penutup
roh. Menjadi alam
insan kamil.
Adapun keterangan dari
persesuaian pendapat
para ahli agama dan
kiasan, tingkatan
dinding atau batas
kemuliaan Tuhan yang
berbentuk : busa, asap
dan air tadi sama-sama
menjadi tiga warna,

103
yang disebutkan seperti
dibawah ini :
Yang pertama adalah
busa atau buih
mengeluarkan tiga
derajat atau tingkatan :
1. Kitab kisma atau
tanah, menjadi
lahirnya anggota
badan yang berada
diluar seperti kulit,
daging dan lain-lain;

104
2. Kitab rukmi atau
emas, menjadi
lahirnya perabot atau
anggota badan yang
ada di dalam, seperti
otak, mata, hati,
jantung dan lain-lain;
3. Kitab retna atau
intan, menjadi
lahirnya perabot
badan yang lembut,
seperti air mani,

105
darah, sumsum, dan
lain lainnya.
Yang kedua adalah
asap, mengeluarkan
tiga derajad atau
tingkatan :
1. Kitab kegelapan,
menjadi tempat rasa
panas dan lain-lain;
2. Kitab guntur,
menjadi tempat dari
panca indera;

106
3. Kitab api, menjadi
tempat dari nafsu
atau keinginan.
Yang ketiga adalah air,
yang mengeluarkan tiga
tingkatan :
1. Kitab embun, yaitu
air kehidupan yang
menj adi tempatnya
jiwa;

107
2. Kitab cahaya rasa,
menjadi tempatnya
rahasia;
3. Kitab cahaya jiwa,
menjadi tempat roh
dan keadaannya
sangat terang.
Semua itu adalah warna
dari Dzat yang berada
pada insan kamil.
Artinya kesempurnaan
manusia telah hilang
prasangka dan rasa

108
khawatir sudah tidak
ada lagi. Sebab keadaan
rumah Tuhan, takdir
yang memuat takdir
manusia, firman Tuhan,
jalan sirotal mustakim,
surga, neraka, bumi,
langit dan seluruh
isinya.
Sudah masuk
kedalamnya wujud
yang menjadi rahasia
dari Dzat-Nya Yang

109
Maha Agung.
Tterbentang menjadi
keindahan sifat Yang
Maha Esa. Menyertai
permulaan nama-Ku
yang berkuasa.
Keterangannya seperti ;
pada saat Yang Maha
Suci , berkehendaklah
mewujudkan sifatnya
yang dinamakan Adam.
Yang . berasal dari

110
empat perkara
penyusun :
1. Tanah;
2. Api;
3. Angin;
4. Air;
Itulah menjadi wujud
dari sifat-Ku. Disitulah
memasukan mudah
lima perkara :
1. Cahaya;
2. Rahasia;

111
3. Ruh;
4. Keinginan;
5. Budi;
Yaitu sebagai dinding
pembatas wa jah-ku
yang maha suci.
Adapun letak atau
tempatnya demikian,
mudah itu Dzat yang
dimiliki hamba, wajah
itu Dzat yang dimiliki
Gusti yang bersifat

112
kekal. Diceritakan
dalam hadist masuknya
mudah lima perkara
tersebut. diawali dari
ubun ubun berhenti di
otak, kemudian t urun
kemata, kamudian
turun ketelinga,
kemudian turun ke
dada, kemudian
menyebar keseluruh
bagian tubuh,

113
lengkaplah kedudukan
insan kamil.
Demikian tambahan
yang diberikan oleh
Yang Maha Suci.
Didalamnya dinamakan
tempat Dzat, tertata di
dalam rumah Allah
menjadi tiga keadaan.
ltulah kesejatian,
sebagai kenyataan
keadaan satu-satunya.
Yang menandakan

114
waktu dunia adalah
berasal dari Yang
Agung dan Maha Mulia.
Kekal tidak akan
berubah oleh
pergeseran dari
keadaan jati.
Disebutkan dalam dalil
yang keempat dari apa
yang dikatakan Allah,
Pangeran Yang Maha
Suci menjadi tiga ayat,

115
keterangannya seperti
dibawah ini :
1. Ayat yang kesatu,
terbukannya tata
kebahagiaan di dalam
Baitul Makmur.
Demikian
keterangannya :
sesungguhnya aku
menata kebahagiaan
ada didalamnya Baitul
Makmur, itu
merupakan rumah

116
atau tempat
kesenangan dan
kegembiraan-ku.
Berada didalam
Adam, yang berada di
dalam kepala itu
adalah otak. Yang
berada diantara otak
itu adalah mata.
Didalam mata itu
budi, didalam budi itu
kesenangan, didalam
kesenangan itu jiwa,

117
didalam jiwa adalah
rahasia, didalam
rahasia itu adalah
Aku. Tidak ada
Pangeran, hanya Aku
Dzat yang meliputi
keadaan jati.
2. Ayat yang kedua,
terbukanya tata
kebahagiaan di dalam
Baitul Muharam,
demikian
keterangannya :

118
sesungguhnya Aku
menata kebahagiaan
ada di dalam Baitul
Muharam, itu rumah
dan tempat larangan-
larangan-ku. Berada
di dalam dadanya
Adam, yang berada
didalam dada adalah
hati, yang berada
diantara hati itu
jantung, didalam
jantung itu budi,

119
didalamnya budi itu
jinem, yaitu angan
angan didalam angan-
angan itu roh atau
nyawa. Pangeran
Allah, hanyalah-Aku
Dzat yang meliputi
keadaan jati.
3. Ayat yang ketiga,
terbukanya tata
kebahagiaan di dalam
Baitul Mukhadas,
demikian

120
keterangannya :
sesungguhnya aku
menata kebahagiaan
ada di dalam Baitul
Mukhadas. Itu adalah
tempat suci-Ku,
berada dalam
kemaluan Adam. Yang
berada dimakam itu
ada pringsilan, yang
ada di antara
pringsilan itu nutpah,
yaitu air mani. Di

121
dalam air mani itu
madi, didalam madi
itu adalah wadi, yang
ada di dalam wadi
adalah manikam, di
dalam manikam itu
adalah rahasia,
hanyalah Aku Dzat
yang meliputi dalam
keadaan kesejatian.
Berada dalam nukat
ghaib, turun menjadi
johar awal disitu

122
keadaan alam adalah
alam akhadiyyat,
wahdat, wakidiyat,
alam arwah, alam
misal, alam ajsam,
alam insan kamil.
Menjadilah manusia
yang sempurna, yaitu
sesungguhnya adalah
sifat-ku.
Apabila telah menerima
dalil yang telah menjadi
perkataan-Ku Yang

123
Maha Suci demikian
tadi hayatilah dan
renungkanlah dalam
hati. Yang demikian itu
keberadaan dalam
anugerah. anugerah
tersebut adalah Dzat
dari Gusti, keberadaan
tersebut adalah sifat
dari hamba, satu tidak
ada wawangenan,
berada pada jasad atau
badan kita. Sedangkan

124
sesungguhnya, keadaan
semuanya tadi, disebut
dibawah ini
keterangannya :
Yang pertama
memberitahukan, apa
yang disebut dalam
Baitu Makmur, artinya
rumah yang tenang atau
sepi, demikian tempat
keberadaannya satu-
persatu :

125
1. Kepala, ini adalah
jalannya keadaan
betal makmur;
2. Otak, keadaan dari
kandha, menarik
keadaan cahaya,
menjadi pembukaan
Dzat;
3. Manik, keadaan
jiwa, menarik
keadaanya warna
menjadi pembukanya
kemampuan melihat;

126
4. Budi, keadaan
prana, menarik
keadaan karsa
menjadi
pembukannya
kemampuan
berbicara;
5. Suksma, keadaan
dari nyawa, menarik
keadaan cipta
menjadikan
pembukannya
kemampuan membau;

127
6. Rahsa, keadaan dari
atma, menarik wisesa,
menjadikan
pembukannya
perasaan batin.
Nasehat atau petuah
guru yang mengajarkan
ilmu pembukaan dari
tata kebahagiaan di
dalam Baitul Makmur,
utamanya menjalankan
larangan seperti tidak
diperbolehkan

128
menyantap ikan otak
dan juga ikan manik.
Dari keterangan  itu
menyatakan bahwa
apabila benar
mematuhinya ilmu yang
sedang di jalankan
dengan mudah akan
diterima.
Yang kedua,
menjelaskan yang
disebutkan didalam
Baitu Mukharam,

129
artinya adalah rumah
yang kaawisan,
demikian
keberadaannya satu-
persatu :
1. Hati : keadaan dari
panca indera, yang
bisa menarik
keinginan menjadi
keadaan dari nafas.
2. Jantung : kedaan
dari lima hal yang tak
tampak, yang bisa

130
menarik keadaan
birahi, menjadikan
wahyunya.
3. Budi : keadaan dari
pranawa (hati yang
bersih), menarik
keadaan dari karsa,
menjadi kemampuan
akan berbicara.
4. Jinem : keadaan dari
panggraita (angan-
angan, pemikiran),
menarik keadaan

131
suara, menjadikan
kemampuan akan
mendengarkan.
5. Suksma : keadaan
dari nyawa, menarik
keadaan cipta,
menjadikan
kemampuan akan
membau.
6. Rahsa : keadaan
jiwa, menarik adanya
wisesa (kekuasaan,
wewenang), menjadi

132
kemampuan
merasakan.
Nasehat atau petuah
guru yang mengajarkan
ilmu pembukannya tata
kebahagiaan di dalam
Baitu Mukharam,
utamanya yang
menjalankan tidak
diperbolehkan
memakan ikan hati dan
jantung, jalan
tengahnya telah

133
dinamakan angan-
angan. Dari keterangan
itu menyebutkan bahwa
apabila telah mematuhi
larangan tersebut
ilmunya dapat diterima.
yang ketiga,
menerangkan yang
disebutkan didalam
Baitul Mukhadas ,
artinya ruang yang
disucikan, demikian

134
keberadaannya satu
persatu :
1. Alat kelamin atau
tempat rahasia : ini
adalah keluarnya
keadaan dari Baitul
Mukhadas.
2. Pringsilan : keadaan
dari yang awal atau
terdahulu, tumbuh
dari keadaan birahi,
dan menjadi
pembukaan dari

135
asmara (kasih sayang,
cinta), yaitu
ketertarikan rasa dari
dalam hati.
3. Air Mani : keadaan
dari kandha, tumbuh
dari rasa dan suasana,
menjadi pembukanya
asmara (kasih sayang,
cinta) , yaitu
ketertarikan rasa
sapandulon

136
(memandang, saling
memandang).
4. Madi atau rahasia
(kelamin) : keadaan
warna yang tumbuh
dari keadaan karsa
(kehendak), menjadi
pembukaan dari
asmara (kasih sayang,
cinta) , yaitu
ketertarikan dari
pendengaran.

137
5. Wadi (cair bening
yang keluar dari
kelamin tanda
seseorang
bernafsu/terangsang)
: keadaan dari wujud
atau bentuk, yang
tumbuh dari keadaan
cipta, menjadi
pembukanya
asmaradana, yaitu
ketertarikan yang

138
berasal dari kata-kata
(ucapan).
6. Manikem : keadaan
dari ruh, yang
tumbuhnya berasal
dari keadaan rasa
hati, dan menjadi
pembukaan dari
asmara tantra, yaitu
ketertarikan
perasaan.
7. Rahsa keadaan jiwa,
tumbuhnya atas

139
keadaan wisesa
(kekuasaan.
Wewenang), menjadi
pembukaan
asmaragama, yaitu
ketertarikan salulut
(bercinta, hubungan
suami istri).
Nasehat atau petuah
guru yang mengajarkan
ilmu pembukanya tata
kebahagiaan dalam
Baitul Mukhadas ,

140
utamanya adalah tidak
diperbolehkan makan
daging atau hati
dibawah ini ada
keterangan yang
memaparkan dari
riwayat guru, apabila
mengajarkan rahsa dari
Baitul Mukhadas, yang
seharusnya diketahui
dan dipelajari oleh para
wanita, boleh

141
diberitahukan seperti
demikian :
Ketika Yang Maha Suci
sudah berkehendak
untuk menata
kebahagiaan didalam
Baitul Mukhadas, ada
bertempat di badan Siti
Hawa, yang disebutkan
ada didalamnya badan
ialah: purana (indung
telur/rahim/kandunga
n) hal-hal yang ada

142
didalam purana : reta,
yaitu mani, didalam
mani adalah madi ,
didalam madi adalah
wadi , didalam wadi
manikem, didalam
manikem adalah rahsa,
didalam rahsa (rasa)
adalah atma (jiwa/ruh),
yang keseluruhannya
diliputi keadaan yang
Sejati.

143
Sedangkan
petunjukanya adalah
demikian : baga (vagina,
kandungan), timbangan
dari alat kelamin,
purana, timabangan
dari pringsilan, yang
selanjutnya sama
dengan apa yang
diajarkan untuk
diketahui kaum pria,
adapun didalam
penerapannya

144
bersama-sama didalam
kodrat yang seharusnya
agar memahami asal
muasal dan tujuan akhir
nantinya.
Apabila telah benar-
benar tahu dan paham
dengan nyata, sudah
seharusnya
menetapkan yang
menjadi sentosanya
dari iman yaitu
syahadat jati,  yang

145
disebut didalamnya
tidak seperti maksud
yang dikandung.
Saya bersaksi bahwa
sesungguhnya tidak ada
Tuhan selain Allah, dan
saya bersaksi bahwa
sesungguhnya Nabi
Muhammad adalah
utusan Allah.
Cerita atau dongeng
dari guru lagi,

146
walaupun ajaran
ditujukan pada kaum
wanita, diperbolehkan
ditambah demikian
keterangannya :
Saya bersaksi,
sesungguhnya tidak ada
Tuhan selain Allah, dan
saya bersaksi bahwa
Nabi Muhammad
adalah utusan Allah dan
Fatimah adalah umat-
Ku.

147
Apabila telah
mengetahui isi yang
terkandung dalam
syahadat jati seperti
tersebut diatas,
hendaknya kita juga
menuntun untuk sanak
saudara kita sekalian,
yaitu tentang keadaan-
keadaan dari kejadian,
yang terbentang ada
didalam alam semesta
antara lain: bumi, langit,

148
matahari, bulan,
bintang, api, angin, air,
dan lain sebagainya,
bersama-sama bersaksi
bahwa kita nanti telah
mengakui , keberadaan
Allah Yang Maha Suci,
dan menjadi sifat Allah
yang sejati. Disebutkan
didalamnya dan tidak
seperti keterangan yang
tertera :

149
Saya bersaksi bahwa di
dalam Dzat-ku,
sejatinya adalah tidak
ada Tuhan tetapi adalah
Aku, dan bersaksi
bahwa Muhammad itu
adalah rasul-Ku, dan
sesungguhnya yang
bemama Allah itu
adalah badan-ku, rasul
itu adalah rahsa-Ku,
Muhammad itu adalah
cahaya-Ku,- ·yaitu Aku

150
hidup dan tidak mati,
yaitu yang selalu ingat
tidak akan lupa, yaitu
Aku yang kekal tidak
akan pemah berubah
oleh pergeseran waktu
di dalam keadaan yang
sejati. Yaitu Aku yang
benar-benar ada dan
tidak dapat disamakan
dengan lain-lainnya,
Aku yang berkuasa dan
berkehendak atas

151
segala yang ada,
berkuasa atas
pengetahuan tidak ada
kekurangan
didalamnya, dengan
kata lain sempurna
dalam segala hal, tidak
terasa apapun, tidak
akan terlihat apa- apa,
hanyalah Aku yang
menguasai di alam ini,
tidak ada yang berani
melawan kodrat-Ku.

152
Tamat wirid yang
kedua.
Kemudian dilanjutkan
serat wirid dengan
tanda-tanda
keterangan, yang
disebutkan pada bab
tiga.
Inilah serat wirid yang
mengingatkan atau
menyebutkan akan
badan hingga

153
kesempurnaannya,
yang disebutkan dalam
bab tiga.
Inilah keterangan yang
menerapkan
kelengkapan ilmu
kesempurnaan, yang
tersebut dalam ingatan
wiradat, pada jaman
dahulu telah  dilihat
oleh para wali, yang
pada saat kemudian
telah disampaikan

154
semuanya,
memberitahukan yang
menjadi tanda-tanda
datangnya hart kiamat.
Kiamat memiliki arti,
yaitu kiamat yang ada
didalam badan masing-
masing pribadi.
keterangannya ada
dibawah ini, urutnya
sesuai keterangan satu-
persatu :

155
1. Yang pertama, bila
telah sering
mengetahui hal-hal
yang tidak terlihat,
tanda-tanda kurang
satu tahun, disitulah
seharusnya lebih
banyak melakukan
tapa brata atau
tafakur, mengurangi
keinginan yang tidak
perlu, menetapakan
hati, rela menerima

156
sungguh-sungguh,
mengutamakan,
adapun yang paling
utama adalah
keberadaan didalam
kesabaran dan
menerima dengan
sukarela.
2. Yang kedua, bila
telah sering
mendengar apa-apa
yang tidak pernah
didengar sebelumnya,

157
seperti mendengar
suara-suara sebangsa
Jin, setan, hewan atau
binatang. Dengan
tanda-tanda kurang
satu tahun, disitulah
tempat keberadaan
kurmat beserta
tilawat, yang berarti
bahwa haruslah
memiliki pegangan
hidup yaitu kesejatian
dan lain sebagainya,

158
melakukan kebaikan-
kebaikan, selalu
berhati-hati dalam
menjalankan
kehidupan kita
sendiri-sendiri.
3. Yang ketiga, bila
telah sering berubah
pengelihatannya,
seperti : bulan
Mukharam, sapar,
apabila langit terlihat
merah, mulud,

159
rabingul akir,
matahari terlihat
hitam, jumadi lawal,
jumadi lakhir, rejep,
ruwah, air terlihat
merah, siyam, syawal,
bayangan badan
sendiri terlihat dua,
dulkangidah, besar,
api terlihat hitam.
Semua itu merupakan
tanda kira-kira
kurang dari dua

160
bulan. Disitulah
tempat keberadaan
nasehat atau petuah
dan pengalaman. Yang
berarti bahwa
nasehat-nasehat serta
ajaran-ajaran yang
sangat bermanfaat
untuk kebersihan hati.
4. Yang keempat,
apabila jari telunjuk
ditekuk kedalam
telapak tangan dan

161
jari manis terangkat
dan dapat mejunjung
jari manis tadi. Adalah
tanda -tanda kurang
dari sepuluh hari,
disitulah tempat dan
keberadaan dari hal-
hal yang luhur.
Artinya permohonan
maaf, yaitu
memaafkan atas
segala kesalahan dan
kekeliruan, atau

162
memohon permintaan
maaf dari orang yang
telah merasa hatinya
tersakiti.
5. Yang kelima, bila
telah terlihat jari-
jarinya berkurang
atau tidak nampak,
bagian pergelangan
tangan sudah terlihat
lepas, tanda-tandanya
kurang dari satu
bulan. Disitulah

163
tempat dan
keberadaan
menerapkan
sebanyak-banyaknya
ilmu kesempurnaan.
Seperti yang ada
dibawah ini :
1). Iman, berarti
mempercayai.
Percaya akan
kodratnya, dengan
kata lain percaya akan
kodrat Yang Maha

164
Kuwasa.
2). Tauhid, berarti
hanya satu atau esa.
Yaitu pasrah pada
kehendak yang kuasa.
3.) Pandangan atas
sifat Allah, artinya
terang atau jelas
maksudnya. Artinya
jelas adalah ilmunya,
yaitu meliputi
keberadaan Dzat,
sifat, +

165
asma dan apngal.
1. Dzat, berarti cerita.
2. Sifat, berarti muka
atau wujud.
3. Asma, berarti nama.
4. Apngal, berarti
pengetahuan.
4). Islam, artinya
selamat. yang dimaksud
selamat adalah dalam
kehidupannya. Yang
berarti kehidupan
adalah : hidup itu

166
sendiri, berada pada
sifat jalal, jamal, kahar,
kamal.
a. Jalal, artinya agung
atau besar. Yang besar
adalah Dzatnya,
berkuasa meliputi
seluruh alam seisinya.
b. Jamal, artinya jelek.
Yang baik adalah
sifatnya, bukan laki-
laki, bukan perempuan,
juga bukan waria, tidak

167
berada di salah satu
arah, bukan menetap
tidak berwarna dan
berwajah.
c. Kahar, artinya yang
misesa. Yang misesa
adalah nama-Nya.
bukanlah nama siapa-
siapa.
d. Kamal, artinya
sempurna. Yang
sempurna adalah
pengetahuan-Nya.

168
Adapun keberadaannya
demikian adanya :
lman, berada di eneng
(hening/sunyi);
Taukhid, berada di
ening (senyap/sepi);
Makrifat, berada di
awas;
Islam, berada di
engetan (ingatan);
6. Yang keenam , bila
telah terlihat
warnannya sendiri,

169
tanda-tandanya
kurang dari setengah
bulan, disitulah
tempat keberadaan
permohonan,
ditegaskan bahwa
kehendak dan kuasa-
Nya, dilakukan setiap
akan berangkat tidur.
Permohonan yang
disampaikan seperti
yang tersebut
dibawah ini :

170
Saya memohon hanya
kepada-Mu, atas kuasa-
Mu, sifat yang engakau
miliki, hanya kepada
nama-Mu, hanya
Engkau Yang Maha
Mengetahui, saya
memohon hanyalah
kepada-Mu, dari
Engkaulah saya
diciptakan, sempurna
atas kodrat-Mu.
Disitulah tercipta yang

171
berasal dari satu seperti
: Bapak, Ibu, Kakek,
Nenek, Istri, Suami,
anak dan cucu
semuanya.
Setelah diucapkan,
mengusap keseluruh
badan, yang pertama
adalah puser sebanyak
tiga, apabila terasa
seperti linglung,
kemudian mengusap
dada tiga kali, apabila

172
merasa mengantuk dan
mempunyai keinginan
untuk tidur, kemudian
mengusap dahi
sebanyak tiga kali,
apabila merasa lupa,
mengusap ubun-ubun
tiga kali, disitulah akan
menerima rasa jati
wisesa. Berarti didalam
kita berangan-angan,
adalah tempat
datangnya rencana

173
yang berasal dari
badanya sendiri, yaitu
apa yang dinamakn
dengan empat saudara
dan yang kelima adalah
pusat. Disitulah
seharusnya diadakan
ruwatan atau selamatan
agar terhindar dari
sengkala (halangan).
Saya berniat untuk
mengadakan selamatan
untuk saudara empat

174
dan yang kelima adalah
pusat (sedulur papat
lima pancer), yang
berada di badanku
sendiri, kakak saya
adalah air ketuban,
adikku adalah ari-ari,
darah, puser, dan
sebanyak-banyaknya
saudaraku yang keluar
bersama sama dari
rahim sang ibu, dan
tidak keluar dari

175
sesuatu yang hina, serta
saudaraku yang keluar
bersama-sama pada
satu hari semuanya
terlihat sempurna, tidak
ada aral yang
menghalanginya dan
sejahtera dalam
keadaan yang sejati,
tidak melawan kodrat-
Nya.
Demikian kesaksian
yang melawan Dzat-Ku

176
sendiri, yang
disebutkan dibawah
ini :
Aku bersaksi dengan
Dzat-Ku sendiri,
sejatinya tidak ada
Allah selain Aku, dan
sejatinya Nabi
Muhammad iti adalah
utusan-Ku, yaitu yang
sejatinya bernama Allah
itu adalah badan-Ku,
yaitu Aku yang selalu

177
ingat tidak pernah lupa,
yaitu Aku yang kekal
tidak akan berubah oleh
perubahan waktu, yaitu
Aku Yang Maha
Mengetahui segala-Nya
tidak dapat disamarkan
oleh sesuatu hal, yaitu
yang berkuasa dan
berkehendak, yaitu
yang berkuasa dan
bijaksana tidak
kekurangan ilmu

178
pengetahuan, sempurna
dan terang jelas, tidak
merasakan apapun,
tidak ada terilihat
apapun, hanyalah Aku
yang meliputi di alam
seluruhnya tidak ada
yang melawan kodrat-
Ku.
Apabila telah demikian,
sinar dari cahaya
Muhammad,
diturunkan dengan

179
sangat gemerlap
di wadana (wajah, raut
muka), disitulah tempat
bersatu padunya antara
badan dengan nyawa,
seperti yang tersebut
dibawah ini :
Allah yang ·
menyatukan dengan
bantuan para rasul,
penghulunya adalah
Nabi Muhammad,
saksinya adalah empat

180
malaikat, yaitu Aku
yang disatukan dengan
badan-Ku, kemudian
ditemukan dengan
suksma-Ku, ditambah
dengan rahasia-Ku,
lsrofil adalah
pengelihatan-Ku, Ijrail
adalah pendengaran-
Ku, semuanya menyatu
karena kodrat-Ku.
Demikian penciptaan
asal muasal dan tujuan

181
tajuan tanajul tarqi,
tersebut dibawah ini :
Aku mengetahui dengan
penglihatan-ku, insan
kamil sampai kepada
alam asan, serta sampai
pada alam misal, juga
sampai pada alam
arwah, juga sampai
pada alam wakadiyat,
juga sampai pada alam
wahdat, juga sampai
pada akadiyat, juga

182
sampai pada alam insan
kamil lagi, sempurna
akan keadaanya, yang
berasal dari kodrat-ku.
Apabila telah
mengetahui, sebaiknya
segeralah menata dan
bersiap seperti yang
disebutkan dibawah
ini :
1. Menyilangkan
kedua tangan didepan

183
dada, jari-jari tangan
dikaitkan satu dengan
lainya seperti posisi
menyembah,
meletakkan tepat
ditengah-tengah dada,
kedua kaki dengan
posisi lurus, lutut
sating bertemu rapat.
2. Menatap ujung
hidung hingga sampai
dada, kemudian
sampai pada puser,

184
seperti sikap akan
melakukan semedi.
3. Mengambil nafas
dari arah kiri , menuju
sebelah kanan,
kemudian dari
sebelah kanan
kembali kekiri.
dikumpulkan sesaat,
kemudian dari arah
puser, dihirup kerah
atas secara perlahan-
lahan, sampai tertata

185
di bagian Baitul
Mukharam, yaitu
bagian dada, jangan
sampai tumpang
tindih dalam
mengambil nafas, tan
nafas, anpas, nupus.
a. Nafas itu adalah
talinya mayat berada
pada jari hati, artinya
akar dari keadaan hati
menjadi angin yang
keluar begitu saja.

186
b. Tan napas itu adalah
talinya hati berada
dipuser
keeberadaannya
menjadi angin yang
masuk saja.
c. Anpas itu adalah,
talinya ruh berada pada
jantung keberadaannya
menjadi angin yang
berada didalam saja.
d. Nupus itu adalah,
talinya rahasia

187
keberadaannya ada
didalam hati yang
berwama putih, yaitu
yang berada diakar
jantung, keberadaannya
menjadi angin yang
meliputi keseluruhan
jasmani serta rohani.
Apabila telah
berkumpul menjadi
satu, nafas, tan nafas,
anpas, nupus, kemudian
akan ditarik keatas

188
secara perlahan, dan
berdiam pada
maligenya Baitul
Makmur, yaitu terdapat
kepala, tercipta men adi
nukat ghaib.
4. Memejamkan mata
secara perlahan,
mengatupkan mulut
dan bibir, lidah tertekuk
keatas langit-langit
mulut, gigi dengan gigi
terkatup, disitulah

189
berusaha untuk
mengheningkan cipta,
dan kemudian
berpasrah diri,
memohon dengan
memelas pada Dzat
Yang Maha Kuasa.
Apabila sudah demikian
adanya, daun dari kayu
sajaratil muntaha,
gunung tursina roboh,
yang berarti bahwa
telinga tak mendengar

190
apapun, disitulah
datangnya cahaya dari
keinginan yang terdiri
atas empat, yang
pertama adalah cahaya
hitam, kemudian
cahaya merah,
kemudian cahaya dari
pramana, warna cahaya
yang lain datangnya
bersama-sama dan
terbentang seperti
hitam, merah, hijau,

191
kuning, putih bersama-
sama meliputi di dalam
Dzat keraton. Tetapi
keseluruhan warna
tersebut sesungguhnya
bukanlah keraton yang
ditata dan diciptakan
oleh Yang Maha Mulia.
Oleh karena itu
sebelumnya telah
kedatangan cahaya
tersebut. Haruslah
merata cahaya yang asli

192
dan yang berasal dari
satu, telah
disempurnakan dari
kodrat-Nya. Sehingga
jangan sampai
terbebani oleh
banyaknya cahaya.
Dibawah ini adalah hal-
hal yang memberatkan :
Cahaya hitam berasal
dari nafsu keinginan
hati, terlihat dari
cahaya merah, cahaya

193
merah berasal dari
nafsu amarah, terlihat
dari cahaya yang
kuning, cahaya kuning
berasal dari nafsu
supiyah, terlihat dari
cahaya yang putih,
cahaya putih berasal
dari nafsu mutmainah,
terlihat cahaya yang
berasal dari luar dan
berasal dari pramana
(waspada), terlihat

194
pada Dzat cahaya-ku,
yang bening memancar
dengan terangnya, tidak
dapatlah terlihat apa-
apa, semuanya
tertutupi oleh Dzat-Ku
yaitu kodrat-Ku.
Sesudahnya demikian,
menerapkan,
selanjutnya
menerapkan seperti
yang tersebut dibawah
ini :

195
1. Berkumpulnya
hamba dan Tuhan
Aku adalah Dzat
Tuhan yang besifat
tunggal atau satu,
yang meliputi di
dalam hamba-Ku, satu
didalam
kebersamaan, 
sempurnalah dari
kodrat-Ku.
2. Menyucikan
Aku adalah Dzat yang

196
maha suci, yang
bersifat kekal, yang
berkehendak dan
berkuasa atas seluruh
kejadian,yang
sempuma dari
bahaya, selamat dan
sejahtera atas
kesejatian-Ku, tidak
ada yang bisa
melawan kodrat-Ku.
3. Merakit
Aku adalah Dzat Yang

197
Maha Luhur, yang
berkedudukan
sebagai Ratu Agung,
yang berkuasa dan
berkehendak
menjadikannya
keraton-Ku. Yang
Maha Agung lagi
Maha Mulya, Aku
berada dalam
kesempurnaan
didalam hidup-Ku,
lengkap seluruh

198
perabot-Ku, tidak ada
yang kekurangan
bagi-Ku, tergelarlah
seluruh ciptaan-Ku,
ada dan tercipta apa
yang menjadi
kehendak-Ku, datang
dengan kehendak-Ku,
dari kodrat-Ku.
4. Melepaskan
Hanyalah jasad atau
badan saja yang
tertinggal nantinya di

199
dunia ini, apabila
telah tiba masa
kiamat dari Yang
Maha Mulya, bulu,
kulit, daging, darah,
tulang, sungsum dan
lain sebagainya tadi
yang berasal dari
cahaya akan kembali
menjadi cahaya,
sempurna kembali
kepada-Ku lagi, itulah
kodrat-Ku.

200
5. Menarik
Ragaku dari bawah
sampai atas,
semuanya akan
kembali kepada
jaman dan alamnya
masing-masing, yaitu
kepada kesucian dan
kemuliaan yang
sempurna seperti-Ku.
6. Membereskan
Aku jadikan didalam
alam dunia ini,

201
dengan seluruh isinya,
apabila telah sampai
pada waktunya
untuk-Ku ambil
kembali, menjadi
mulia dan bersatu
kembali, tiada
kekuatan yang dapat
melawan kodrat-Ku.
7. Menjabarkan
Tidak ada yang
tertinggal satupun
dari dunia ini, semoga

202
semua menemukan
kebahagiaan, kaya
tidak ada yang merasa
kekurangan, semoga
selamat dan bahagia
dari bawah sampai
atas.
8. Memasang kamayan
(pengasihan)
Sebanyak- banyaknya
semua perintah-Ku,
yang sudah terdahulu,
yang sudah

203
mendengar, saling
mengasihi, dari
kodrat-Ku.
9. Memasang
kamayang
(kebencian)
Sebanyak-banyaknya
makhluk ciptaan-ku,
yang tidak
mengindahkan
aturan-aturan-ku.
Disitu kemudian nafas
dikelurkan melalui

204
hidung secara perlahan,
jangan sampai tergesa-
gesa, kemudian
berpasrah diri kepada
Dzat Yang Maha Kuasa.
Didalam menjalankan
perintah Yang Maha
Kuasa tersebut, apabila
dirangkum menjadi
satu, ada keterangan
nya, sejak mengambil
nafas hanya ada satu
saja, demikian yang bisa

205
dijalankan ada dibawah
ini keterangannya :
Setelah mengalirnya
cahaya semua,
bersama-sama diliputi
oleh Dzat-Ku, yaitu
Allah Yang Maha Esa,
yaitu Dzat Yang Maha
Suci dan besifat
langgeng, yaitu Dzat
Yang Maha Luhur,
berkedudukan sebagai
Ratu Agung, yang

206
berkuasa dan
berkehendak, yang
berkuasa atas melebur
jasad hamba-Nya,
menarik jasad, melebur
alam semesta dengan
isinya, tidak
menyisakan satupun isi
dunia, semua itu adalah
kehendak-Ku yang
harus terjadi, dan
semuanya sudah
menjadi kodrat-Ku.

207
Adapun lepasnya
didalam menarik nafas
tadi, apabila kita selalu
teringat akan cipta sa ja,
penerapannya semua
itu telah cukup di
jelaskan diatas. sebab
dalam jaman
karamatullah,
dikemudian nantinya
waktunya makam
yabah artinya adalah
tempat untuk

208
menerima, seperti
halnya wa jah. mudah
inilah Dzat dari hamba,
sedangkan wa jah
adalah Dzat gusti yang
bersifat kekal.
Apabila telah menjadi
satu, nafas, tan nafas,
anfas, nufus tadi,
kemudian menarik
keatas secara perlahan-
lahan, diam sesaat
ditata di dalam tata

209
malige Baitul Makmur,
yaitu kepala, disitu
tercipta menjadi nukat
gaib, artinya adalah
saliring jasmani ,
tercipta aluluh menjadi
air, kemudian tercipta
aluyud menjadi nyawa,
kemudian tercipta
alenyep menjadi
rahasia, kemudian
tercipta alayad menjadi
cahaya yang terang

210
tidak ada bayangan, di
keadaan kita yang
sejati.
Apabila telah demikian,
darah yang kita miliki
kemudian terasa
membalik seluruh
badan, menjadikan
mata kita kabur, telinga
terasa berdengung,
hidung tersumbat, lidah
terasa kelu. Pada
akhirnya nanti

211
mengakibatkan cahaya
badan kita suram, suara
hilang, tidak dapat
melihat, mendengar,
mencium, merasakan.
Hanyalah tersisa cipta
semata, sebab telah
diambil dan dibereskan
dengan adanya tatanan
syareat, tarekat,
hakhekat, makrifat.
Syareat itu adalah
perjalanan badan kita,

212
keberadaan nya ada di
mulut kita, tarekat
perjalanannya ada
dihati kita
keberadaannya berada
dihidung, hakhekat
perjalanan nyawa
keberadaannya ada di
telinga, makrifat
perjalanan dari rahasia
keberadaannya ada di
mata. Maka
sesungguhnya syareat

213
adalah mulut, tarekat
hidung, hakhekat
telinga, makrifat mata.
Adapun yang diambil
pertama kali adalah
pengelihatan mata kita,
diumpamakan dengan
bayangan yang ada
pada cermin atau
keringnya air zamzam,
kemudian adalah
pendengaran dari
telinga, diumpamakan

214
gugurnya daun sajaratil
muntaha, ataupun
lepasnya hajar aswad,
selanjutnya adalah
indera membau hidung
kita, diumpamakan
meletusnya gunung
ikrap seperti gempa
bumi, selanjutnya
adalah perasa dari
indera pengecap,
diumpamakan jebolnya
jembatan siratal

215
mustaqim, atau
rusaknya kakbattulah.
Disitu kemudian terasa
nikmat dari seluruh
badan, melebihi nikmat
dari segala rahasia.
Sebab sejak terbukanya
hijab dari Allah,
waktunya adalah ketika
hilangnya rahasia.
Selanjutnya terlihatlah
jaman  karamattullah,
merasakannya didalam

216
alam adam. Datangnya
sebanyak banyaknya
cahaya, yang meliputi
seluruh Dzat yang ada
di keraton. pada waktu
itu hanya ada
keharusan akhir dan
tekatnya seperti aksara
alip yang merupakan
tanda dalam tulisan
arab, berbunyi : a, i, u,
yang artinya adalah aku
ini hidup. Kemudian

217
menciptakan rasa gila
asmara atau kecintaan
pada semua Dzat.
Seharusnya jangan
sampai teringat dikala
kita sudah sampai pada
akhirnya dengan kata
lain terlambat pada
akhirnya.
Inilah wirid yang
disebutkan dalam bab 4
:

218
lni adalah wirid yang
menjadi pembukanya
ilmu makrifat
kesejatiannya hidup,
yang jelas dan nyata
dalam asal muasal dan
tujuan akhir nantinya,
kemuliaan keadaan
yang sejati yang berasal
dari dalil apa yang
difirmankan Allah
dikala  itu berdasarkan
musyawarah, bersama-

219
sama, berada digunung
nglawet. Pada saat itu
pelajaran diberikan
oleh Nabi Muhammad
kepada Sayidina Ali,
serta kumpulan para
nabi seluruhnya. Oleh
karenanya sebagian
besar tempat yang
terdekat dengan
gunung nglawet,
bersama-sama tunduk
sehingga

220
mendengarkan
pembabahasan rahasia
gaib kehidupan yang
sejati. Pada jaman
terdahulu telah dapat
dilihat oleh para Wali
Allah di Tanah Jawa.
Pada masa kemudian
diterangkan semuanya
kehidupan yang sejati,
supaya dapat diketahui
kematian nantinya,
serta kemuliaan

221
keadaan jati
(sesungguhnya),
didalam jaman yang
kekal abadi, jangan
sampai nantinya
dikuasai oleh rasa
penasaran. seperti
dibawah inilah
keterangannya :
1. Yang pertama;
2. Yang kedua;
3. Yang ketiga;
4. Yang keempat;

222
5. Yang kelima;
6. Yang keenam;
7. Yang ketujuh;
8. Yang kedelapan
Inilah
pengetahuan anamas A
llah, mati yang empat
perkara. Seperti yang
ada dibawah ini  :
1. Yang pertama
adalah mati nafsu
atau keinginannya,

223
seperti apa yang
dikatakan oleh Allah
Swt, artinya seluruh
keinginan atau nafsu
juga merasakan
kematian;
2. Yang kedua, adalah
mati ruhnya, seperti
apa yang dikatakan
Allah Swt, artinya
yang mati adalah
imannya;

224
3. Yang keempat
adalah, diucapkannya
dengan mulut pada
waktu ini hendaknya
diketahui yang
termasuk dalam
kelompok khukmi,
yang memiliki
maksud khukum bal
aka, keterangannya
seperti dibawah ini :
a. Yang pertama
sebab-sebabnya

225
kematian;
b. Yang kedua
kedudukan kematian;
c. Yang ketiga
menemukan
kematian;
d. Yang keempat
tempatnya kematian.
Disitu harap ketahuilah,
keempat perkara yang
tersebut diatas adalah,
terbukanya hal yang
ghaib Dzat Yang Maha

226
Suci, seperti dibawah
ini :
Jalannya kematian itu
adalah hidayat dari
Allah, kepada yang
hidup dan berada pada
manusia, jadi letaknya
sudah tidak dapat
dirubah oleh siapapun
juga.
Kedudukan kematian,
adalah petunjuk dari

227
Allah ta’ala, selamatnya
keadaan sejati, artinya
adalah mengetahui
dengan pasti
kesempurnaan asal
muasal dan tujuan
akhir.
Menemukan dalam
kematian, itu adalah
tawakal, artinya selalu
berpasrah diri pada
Allah ta’ala, jika
menemui kematian itu

228
adalah iradat dari Allah
SWT.
Tempatnya kematian,
itu berada pada
kehendak-Nya, artinya
itu adalah Dzat yang
bersifat tunggal.
Demikian hendaknya
jangan diselewengkan,
masalah syahadat tanpa
iman, takbir tanpa
tauhid, sakarat tanpa

229
makrifat. Artinya
syahadat tanapa iman
ini adalah kenyataan,
dalam satu kesatuan,
adapun takbir tanpa
tauhid nantinya
hilangnya kesatuan,
serta yang menjadi
akhir adalah Dzat Allah
itu kenyataannya
adalah satu, atau
dengan kata lain rasa
yang dimilki oleh Allah

230
adalah satu, itu apabila
telah merasuk dalam
sifat-Nya, yaitu telah
sempurnanya sukma
atau jiwa.
lni adalah pratingkah
dari sifatnya ruh.
Yang pertama adalah
berasal dari badan, dari
dalam demikian doanya
: layukkriyula
ilullah maka

231
terlepaslah ruh itu tidak
dapat langsung dan
terhenti di lutut,
doanya illullah maka
terlepaslah lagi ruh itu
dan tidak dapat
langsung dan terhenti
di wudu, doanya: la
mujudwun illullah,
maka terlepaslah ruh
itu dan tidak dapat
langsung atau terhenti
di hati, doanya: yaa u

232
illullah, maka
terlepaslah lagi ruh itu
terhenti dan tidak
langsung dimata,
doanya dengan
mengucap nyawa itu
masih pergi dari
badan, wallahu
aklam yang disebutkan
dibawah ini adalah
untuk diketahui
keadaan yang
sesungguhnya, ada

233
enam hal seperti inilah
keterangannya :
1. Yang pertama,
terlihatnya jaman
penciptaan keadaan
yang sejati, warnanya
hitam. artinya adalah
jaman yang hilang dan
berasal dari diri
pribadi, tetapi apabila
ada salah satunya
terlewatkan, disitulah

234
dikuasai akan rasa
penasaran.
2. Yang kedua melihat
warna merah , artinya
masih dalam
pengerjaan yang
samar-samar.
3. Yang ketiga adalah
melihat warna,
artinya
merencanakan
nyanyamur yang
sejati, apabila tergesa-

235
gesa dalam
pengelihatan, maka
juga dalam
pengerjaannya
menjadi tidak terarah;
4. Yang keempat,
melihat warna tangan,
artinya adalah warna
cahaya putih,
semuanya telah
terkumpul menjadi
satu, bercahaya

236
gemerlap, pada
keadaan yang sejati.
Sempurna jelas tidak
kekurangan suatu
apapun, yaitu bukanlah
kesejatian yang sama-
sama digabungkan oleh
keadaan jati
(sesungguhnya),
dengan bahasa lain
sudah di jabarkan oleh
ajaran para wali Allah.
Tetapi masih jauh dari

237
kesamaan pelajaran
rahasia ilmu gaib,
disitulah melaksanakan
yang telah disebutkan
pada keadaan seluruh
badan. Padahal
mengimani adalah
mempercayai, yang
dipercayai adalah
kodrat, artinya adalah
kodrat Yang Maha
Kuasa. Tauhid, artinya
hanya satu, yaitu

238
pasrah atas irodat-Nya,
artinya maksud dari
irodat.
Makrifat, artinya ilmu
pandangan tentang sifat
Tuhan. Islam artinya
yang telah selamat pada
keadaan yang
sebenamya.
1. Yang kelima, terlihat
secara samar
kenyataan warna,

239
artinya yaitu
kenyataan dalam
kebersatuan-Ku
terhadap keadaan
yang sebenar-
benarnya. Jadilah hal
ghaib menjelma
kembali pada jiwa-Ku,
oleh karenanya
dengan kata lain ini
telah diterangkan
dengan sifat ke-
Esaan-Ku, keadaan

240
yang mulia, juga tanpa
batas selama-
lamanya. Seperti
inilah gambamya :
2. Yang keenam,
lengkaplah ajarannya
para wali Allah, yang
telah menerima
anugerah dari Allah
ta’ala. Ajaran yang
telah diketahui
sebelumnya oleh para
wali di Tanah Jawa,

241
yang menunjukkan
keraton yang agung,
yaitu didapat atas
petunjuk, diterima
pada telinga sebelah
kiri. Demikian
gambarnya keraton
tempatnya hilangnya
jasmaniah secara
nyata dengan
memanjatkan
doa: hu artinya
menyebut asma Allah.

242
Pada akhirnya
melaksanakan aturan-
aturan satu- persatu,
agar dapat sepaham
dengan apa yang telah
di jabarkan dalam
wirid, yang berasal dari
ajarannya para guru
yang telah ada didalam
bab 5 wirid. sehingga
tidak khawatir ataupun
was-was dalam
pengetahuannya.

243
Dengan kemudian
diterangkan murid yang
tidak bisa menerima,
yang telah disebutkan
diatas semuanya. Hal ini
menjadikannya tidak
diperbolehkan untuk
menjalankan dalam
kehidupannya. Seperti
dibawah ini adalah
keterangannya :
1. Gila;

244
2. Mempunyai
penyakit ayan;
3. Kedhengdheng;
4. Sakit jiwa;
5. Hilang akal.
Kemudian keterangan
mengenai ajaran yang
di sampaikan oleh para
guru satu persatu,
inilah penjabarannya
rahasia ilmu yang telah
diajarkan bermacam-
macam. Semuanya

245
dijadiakan urut-urutan
dalam kiasan-kiasan
yang berasal dari dalil
atau firman Allah Yang
Maha Suci, yang
diperintahkan pada
Kanjeng Nabi
Muhammad saw yang
tersebut dibawah ini :
1. Ada ajarannya guru
yang menjelaskan
rahasia ilmu bisikan
atau ilham adanya

246
Dzat, kiasan-kiasan
dari dalil yang
pertama;
2. Ada ajaranya guru
yang menjelaskan
rahasianya ilmu
uraian tentang
keadaan Dzat, kiasan-
kiasan dari dalil yang
kedua;
3. Ada ajaranya guru
yang men jelaskan
rahasianya ilmu

247
paparan tentang
keadaan zat, kiasan-
kiasan dari datil yang
ketiga;
4. Ada ajaranya guru
yang menjelaskan
rahasianya ilmu
kesejatian atau
kenyataan keadaan
kiasan-kiasan dari
dalil yang keempat,
ayat yang pertama
membukanya tata

248
kebahagiaan di dalam
Baitul Makmur,
kemudian ayat yang
kedua membukanya
tata kebahagiaan di
dalam Baitul
Mukhadas;
5. Ada ajaranya guru
yang menjelaskan
rahasianya ilmu
kekuatannya iman
yang membuka
sahadat jati, atau

249
berasal dari
sasahidan.
Adapun keadaanya
semua itu, sama-sama
saja. maka tingkatan
dalam ilmu tadi tertata
menjadi satu. Yang
harus di sepakati
keadaanya. Di Jawa
tingkatannya adalah
ilmu talak, dengan ilmu
fatah, apabila
menyimpang menjadi

250
ilmu penitisan. Hal itu
dengan dipadukan
tempat atau
keberadaan masing-
masing. artinya ilmu
talak itu ilmu yang
mempercayakan
keindahan, ada tujuh
perkara :
1. Ilmu sepi;
2. Ilmu mungin;
3. Ilmu mubin;
4. Ilmu ahyan;

251
5. Ilmu barayan;
6. I lmu mahbut;
7. Ilmu ghaibul guyub.
Kesemuanya itu adalah
keberadaannya,
hanyalah alat untuk
mewujudkan tingkatan-
tingakatan dari
kebaikanan. Yang
menjadi penanda dan
pengingat secara
lahiriah atau yang
tampak saja. Artinya

252
ilmu patah tersebut
adalah ilmu pengantar,
banyaknya ada
sembilan hal atau
perkara :
1. Ilmu makdum
sarpin;
2. Ilmu patariyah;
3. Ilmu sirasab;
4. Ilmu karajek;
5. Ilmu majalis;
6. Ilmu
patakurrahman;

253
7. Ilmu supi;
8. Ilmu khapi;
9. ilmu nakis bandiyah,
juga biasa disebut
ilmu nakis
bandiyatulkhak.
Semua itu cara yang
dipakai malaekat untuk
mewujud-kan, dan
menjadi tanda sebagai
badan halus, berada
didunia saja. Tidak
mufakat dengan rahasia

254
ilmu kesempurnaan,
apabila masih menyatu
dengan tingkat ilmu
yang sebenarnya.
Apabila salah dalam
mengartikan dan
mengetahuinya,
mungkin saja akan
mendatangkan
kebohongan.
Kebohongan nantinya
menjadikan
pertengkaran dan

255
perselisihan.
Pertengkaran tersebut
karena masih
kekurangan,
kekurangan itulah yang
menjadikan kepanasan.
Kepanasan
mendatangkan saling
berbantah dengan
perdebatan.
Berdebatpun yang
didapat hanyalah saling
berebut dalam

256
pengetahuan dan
kepandaian. Sehingga
menyebabkan
perselisihan atau
pertengkaran.
Oleh karena itu para
cerdik pandai yang
mengakhirinya
menyatakan, walaupun
dengan tanpa
perdebatan tidak akan
mendatangkan hati
panas atau emosi pada

257
akhirnya. Dengan hati
lembut dan sopan
santun memakai aturan
maksud yang akan
disampaikan jelas
diterima dengan baik.
Sedangkan apabila ada
yang berniat
membantahnya,
semoga dapat
dikalahkan saja
jangnlah menjadi
masalah dikemudian

258
hari. Pada akhirnya
akan berkurang, apabila
memaksa dan
mengejar-ngejar
dengan berdalih masih
kurang paham ataupun
mengerti, demikian
saja.
Inilah yang namanya
ungkapan ilmu
khakekat, tidak
termasuk didalam
wirid. Hanyalah untuk

259
diketahui bila ada
pertanyaan dari orang
kebanyakan. Yang
berasal dari teka teki,
seperti dibawah inilah
keterangannya :
1. Kuda berlari cepat
dipandangan, artinya
angan-angan;
2. Kumbang terbang
kelangit, atau
kumbang mengaji di
langit, artinya cipta;

260
3. Mengambil api
untuk penerangan,
artinya nafsu atau
kemauan hati;
4. Mengambil air
dengan pikulan,
artinya persaan;
5. Kerbau menyusu
pada anaknya, artinya
perasaan;
6. Jung sumengkeng di
bumi, artinya budi;

261
7. Orang lumpuh
mengelilingi dunia,
artinya hanya angan-
angan;
8. Orang cebol
menggapai rembulan,
artinya hanya angan-
angan;
9. Orang bisu
menyudahi
pertengkaran, artinya
budi;

262
10. Katak
menyelimuti
lubangnya, artinya
nyawa;
11. Tanggal satu
purnama, artinya ruh
ilafi;
12. Berkata-kata
sekali jadi, artinya ruh
jasmani;
13. Dalamnya senapan
atau bedil adalah

263
orang-orang, artinya
angen-angen;
14. Punggungnya
peluru, artinya angan-
angan;
15. Tapak kaki burung
kuntul yang
melayang, artinya
angan-angan;
16. Burung terbang
suaranya melebihi
langit, artinya angan-
angan;

264
17. Bunga tumbuh
dilangit, artinya
angan-angan;
18. Ada kayu muncul
dengan sendirinya,
artinya rahasia;
19. Pohon dunia,
artinya rahasia;
20. Cabang menu ju
empat arah, artinya
rahasia;

265
21. Daun muda
berpelangi, artinya
wahyu;
22. Bunga bintang,
artinya cahaya;
23. Kelopak bunga
langit, artinya cahaya;
24. Sari bintang yang
besar dan berkilat,
artinya cahaya;
25. Buah matahari
dan bulan, artinya
cahaya;

266
26. Berujung angkasa
dan berpangkal bumi,
artinya cahaya;
27. Memancarnya
sinar melawan hu jan,
artinya cahaya;
28. Berakar angin
kilat dan petir, artinya
cahaya;
29. Gadis yang
menangis dan
tangisnya memenuhi
dunia, artinya cahaya;

267
30. Berdiri
dipuncaknya
gunung,dan
berpegangan pada
matahari dan
rembulan artinya
cahaya;
31. Penjuru empat
termasuk lautan yang
kering, artinya
cahaya;
32. Raden roro
hilangnya bersamaan

268
dengan intan, artinya
cahaya;
33. Angin terbang
dengan air, artinya
cahaya;
34. Ada suara tidak
ada wujudnya, artinya
Gusti atau Tuhan;
35. Ada wujud tidak
ada suaranya, artinya
adalah manusia;

269
36. Melayang terbang
tanpa angin, artinya
manusia;
37. Tempat air atau
jun berisi angin,
artinya rasullullah;
38. Tikar diisi dengan
air, artinya Allah;
39. Bergetar bersura
didalam tabung
bambu, Allah.
Tamat wirid bab yang
keempat

270
1. Giliran peluru kecil,
artinya gilirannya
peluru kecil, yaitu
mengibaratkan
keindahan dari Dzat,
meskipun tidak
berarah dan
bertempat,
dimanapun
keberadaannya
sendiri sebenarnya
itulah tempatnya.
yang benar hanyalah

271
bertempat pada Dzat
hidup kita sendiri;
2. Akarnya pohon
pinang, artinya yaitu
mengibaratkan
keindahan sifat Dzat,
meskipun sangat
dahsyat, bukan laki-
laki, bukan
perempuan, dan juga
bukan banci, seperti
apa sebenarnya zat
itu, yang benar

272
hanyalah dimana ia
bertempat yaitu pada
hidupnya kita sendiri.
Ada yang mengira
bahwa akar pohon
pinang itu, lubangnya
hidung dari perkiraan
kemungkinan juga
keliru dalam
mengetahuinya;
3. Penghabisan langit
yang terakhir, ayitu
artinya

273
mengibaratkan batas
kekuasaan rahasia,
sehingga sampai
keadaan sifat kita;
4. Api yang seperti
kunang-kunang,
kelihatan seperti
lautan, artinya yaitu
mengibaratkan
seperti hawa nafsu,
dan bertambahlah di
dalam panca indera
kita;

274
5. Pohon kangkung,
artinya yaitu
mengibaratkan
tempatnya jiwa,
mengibaratkan
tumbuhnya jiwa, yang
menjalar sampai pada
sifat kita;
6. Burung terbang
melebihi tingginya
langit, artinya yaitu
mengibaratkan
kekuatan budi

275
pekerti, menambah
dan masuk pada
afngal kita;
7. Lautan yang
penghabisan tanpa
batas, artinya yaitu
mengibaratkan batas
sorotnya cahaya
berkali-kali sampai
pada keadaan sifat
kita.
8. Angin ketarik oleh
perahu, artinya yaitu

276
diibaratkan
perjalanan nafas,
keluar dari jagad atau
alam dunia;
9. Sarang angin,
artinya yaitu
ibaratnya tempat
berdiamnya nafas,
berada pada jantung,
ada yang mengatakan
sarangnya angin itu
adalah rambut,
kemungkinan diambil

277
dari nasehat atau
anjuran.
10. Dunia ada
didalamnya tanah,
artinya yaitu ibarat
dari wujud kita, yang
berasal dari aturan
dan dikemudian
tertanam ditanah
yaitu keberadaannya
menjadi daging;
11. Mengambil api
untuk lampu

278
penerangan atau api
terbakar api, artinya
yaitu mengibaratkan
wujud kita yang
berasal dari api lalu
menjadi api dan
keberadaannya
menjadi nafsu
keinginan;
12. Angin tertiup
angin, sama dengan
angin ribut atau
topan, artinya itu

279
adalah ibaratnya
wujud kita, yang
berasal dari angin dan
juga mengeluarkan
angin;
13. Mmengambil dan
memikul air, atau air
meminum air, sama
dengan artinya air di
dalam air, yaitu
tempatnya darah;
14. Matahari
beijemur, keadaannya

280
sama dengan cermin
yang memuat
matahari, artinya
mengibaratkan
cahaya berpakaian
matahari atau
matahari berada
didalam cahaya, yaitu
menjadi tempat dari
jiwanya mata;
15. Biji yang ada
didalam pohon, atau
pohon yang berada

281
didalam biji, artinya
yaitu mengibaratkan
manusia berada di
dalam Gusti atau Gusti
yang berada di dalam
diri manusia,
dibahasakan
meleburnya tulisan
diatas papan tulis;
16. Kakak dari yang
sulung, adiknya dari
yang bungsu, artinya
yaitu mengibaratkan

282
tingkatan insan kamil,
pada saat sekarang
turun kebawah pada
akhir kemudian, sama
juga artinya dengan
dikemudian akan
menjadi permulaan,
adapun insan kamil
tersebut tempatnya
berada pada
kehidupan sendiri.

283
Kemudian dilanjutkan
wirid yang disebut
dalam bab lima.
lni adalah wirid yang
disebutkan pada Bab
lima
Inilah pembukaan wirid
kehidupan yang sejati,
yang dapat terus
dipandang mata di
dalam kesempurnaan
asal muasal dan tujuan,

284
kemuliaan keberadaan
sejati, berasal dari dalil
yaitu sabda Allah SWT,
pada jaman dahulu
yang telah diteropong
terlebih dahulu oleh
para wall, diwaktu
selanjutnya akan
dipaparkan semuanya,
supaya bisa mengetahui
yang namanya inti dari
kejadian, sampai
kepada kematian yang

285
sempurna, seperti yang
ada dibawah ini adalah
keterangannya :
Yang pertama adalah,
terwujudnya inti dari
kehidupan nantinya
yang berasal dari sabda
Allah SWT, seperti
inilah gambarnya,
gambar 1.
Artinya adalah roh yang
bemama rokhani

286
bercampur dengan roh
jasmani, dan ditambah
dengan kodrat yang
berasal Allah SWT.
kemudian menetes
jatuh di bumi yang suci,
pada saat itu berada di
dalam rahim, sedang
berwujud seperti pada
gambar 1 .

287
Gambar 1
Dalam waktu kira-kira
satu bulan berwujud
seperti gambar dua,
yang berarti bahwa
pada saat itu telah
ditambahi yang berasal
dari Nabi Muhammad
SAW, yaitu keadaan
dibumi yang suci ini
telah merasa takut atau
khawatir.

288
Gambar 2
Dalam waktu kira-kira
dua bulan kemudian
berwu jud seperti
gambar tiga, yang
berarti telah ditambahi
dari nabi muhammad
saw: wama, maka dari
itu ketika dibumi suci
ini, telah dapat

289
berkibas-kibas
walaupun lemah, yaitu
telah berwujud
manusia dan telah
berdenyut.

Gambar 3
Dalam waktu kira-kira
tiga bulan, kemudian
berwujud seperti

290
gambar empat, dari
Allah SWT bersabda
kepada Nabi
Muhammad SAW,
mendapat tambah kulit,
maka ketika pada saat
itu ketika bumi suci
sudah bisa bergerak,
dengan tiba-tiba
menjadi hamil, ini
adalah kodrat dari Allah
SWT.

291
Gambar 4
Dalam waktu kira-kira
empat bulan kemudian
berwujud seperti
gambar lima, atas
perintah Allah SWT
kepada Nabi
Muhammad SAW,
ditambah dengan otot,
maka pada saat itu

292
ketika dibumi suci
sudah dapat
menggertak.

Gambar 5
Dalam waktu kira-kira
lima bulan, kemudian
berwujud seperti
gambar enam, atas
perintah Allah SWT,
kepada Nabi

293
Muhammad SAW,
ditambah dengan otot
maka merasa lelap dan
nyaman.

Gambar 6
Dalam waktu kira-kira
enam bulan, kemudian
berwujud seperti
gambar tujuh, atas
perintah Allah SWT

294
pada Nabi Muhammad
SAW, ditambahi
dengan; tulang, maka
pada saat itu ketika
berada di bumi suci,
sudah dapat bergerak
naik-turun, dan
berputar di dalam
rahim.

Gambar 7

295
Pada saat kira-kira
tujuh bulan, kemudian
berwujud seperti
gambar delapan, atas
perintah Allah SWT
pada Nabi Muhammad
SAW, ditambah dengan
rupa/wajah, kemudian
ditambahi yang berasal
dari kodrat Allah SWT
seperti rambut, darah
dan daging.

296
Gambar 8
Pada saat kira-kira
delapan bulan,
kemudian berwujud
seperti gambar
sembilan, atas perintah
Allah SWT pada Nabi
Muhammad SAW, yaitu
bersaudara empat dan
yang kelima adalah

297
pusat (keturunan),
telah terpasang didalam
perut jabang bayi,
keterangannya seperti
yang tersebut dibawah
ini :
1. Yang pertama
adalah air ketuban;
2. Yang kedua adalah
wadah atau bungkus;
3. Yang ketiga ari-ari;
4. Yang keempat
adalah darah.

298
Gambar 9
Adapun air ketuban
tersebut diartikan
sebagai khasiat, maka
ketahuilah bahwa air
ketuban adalah
malaikat Jibril, wadah
atau bungkus adalah
malaikat Mikail, ari-ari
adalah malaikat lsrofil

299
dan darah adalah
malaikat Ijro’il.
Jibril tempatnya di kulit,
Mikail tempatnya di
tulang, lsrofil
tempatnya di otot, Ijro’il
tempatnya di daging,
kesemuanya itu tadi
menjadi akhir dan tetap
teguh, sejahtera dan
selamat, dan terlihat
dari kodrat Allah SWT.

300
Setelah masuk kira-kira
sembilan bulan,
kemudian telah
berwujud seorang bayi,
atas perintah Allah
SWT. kepada Nabi
Muhammad SAW,  yang
berasal dari Allah SWT
ada empat hal, yang
telah terpasang secara
otomatis dan berasal
dari kodrat Allah SWT,

301
seperti dibawah ini
adalah keterangannya :
1. Yang pertama
adalah budi pekerti
atau tingkah laku;
2. Yang kedua adalah
rahasia;
3. Yang ketiga adalah
pikiran;
4. Yang keempat
adalah kehidupan.

302
Yaitu Nabi Muhammad
SAW menambahi
ambuh dengan
memakai sahadat jati
atau nyata yang berarti
mantap.
Arti sahadat jati yang
sudah diketahui adalah
Dzat Allah SWT agar
sentosa di
ketetapannya kepada-
Nya, tidak boleh

303
mengingkari sampai
kematian datang.
Perintah Allah SWT
yang lain kepada Nabi
Muhammad SAW
adalah untuk mengatur
malige di dalam hatinya
manusia, di dalam
jantung itu adalah budi
pekerti atau tingkah
laku didalam adalah
jinem, didalam jinem
adalah jiwa atau nyawa,

304
di dalam nyawa adalah
rahasia, di dalam
rahasia itu adalah aku,
tiada Tuhan selain
Allah, wujud bayi
seperti pada gambar
sepuluh. kemudian
terbukanya dan sudah
menjadi kodrat Allah
SWT, kekluar dari
rahim dan segeralah
tangis bayi memecah,
itu sudah menjadi tanda

305
awal mula hidup, itu
dinamakan dengan
jaman sangat mulia.
Apabila ternyata ada
juga bayi yang terlahir
dari rahim, sampai pada
usia sepuluh bulan, itu
biasanya karena
kesalahan dalam
penghitungan bulan,
pada saat itu
mengeluarkan rahasia
dengan kamanah, yang

306
telah diperintahkan
oleh Allah SWT, kepada
Nabi Muhammad SAW,
jangan bersama-sama
dalam satu hitungan
tahun, Dzat yang bagus
nantinya menentukan
lahirnya dari rahim ibu
selama sembilan bulan,
dan pada akhirnya akan
mendatangkan hal yang
terpuji, hanya Allah saja
yang mengetauhi.

307
Ini apabila bersama-
sama untuk mengetahui
tanggal sahadat, dan
purnama sahadat, bulan
mati sahadat, dan
matinya sahadat.
Adapun tanggalnya
sahadat, itu artinya
adanya manusia, dan
ada di dalam keadaan
manusia men jadi nyata
karena kehendak Allah
SWT.

308
Adapun bulan purnama
sahadat, itu artinya hati
yang bening, artinya
bening itu tidak ada
wujudnya, keduanya
adalah kehendak Allah
SWT. yang meliputi
keadaannya dua wujud
tersebut.
Adapun bulan mati
sahadat, itu artinya roh
yang sempurna, roh
tersebut adalah rahasia

309
Allah SWT. artinya tidak
ada roh tersebut,
hanyalah keberadaan
Allah SWT. Jadi hilang
keadaannya hanya satu-
satunya, artinya adalah
bulan mati masih ada
pada jaman akhadiyat.
Adapun matinya
sahadat, itu adalah
rahasia yang berasal
dari Allah SWT. artinya
mati itu tidak ada, yang

310
dimaksud adalah
matinya nafsu, hanya
Allah SWT yang abadi
atau kekal
keberadaanya.
Ini adalah sempurnanya
jalan dengan lima hal,
seperti yang tersebut
dibawah ini :
1. Yang pertama,
sempurnanya niat;

311
2. Yang kedua
sempurnanya takbir;
3. Yang ketiga
sempurnanya
sahadat;
4. Yang keempat
sempurnanya sekarat;
5. Yang kelima
sempurnanya hidup.
Sempurnanya niat, itu
artinya tanpa :
mempunyai maksud
lain yaitu hanyalah

312
kepada-Ku, ditambah
oleh sifat muridan,
hilanglah maksudmu.
Sempumanya takbir itu
artinya, tidak memiliki
maksud untuk
pandangan yang lain,
apabila demikian
hilanglah penglihatan-
Ku yang sejati.
sempurnanya sahadat,
itu artinya tanpa

313
mempunyai maksud
tertentu, hanyalah
anugerah dari Allah
SWT.
Sempurnanya sekarat,
itu artinya tidak akan
ada kematian, kembali
pada kesejatian hidup,
ditambah oleh sifat
yang kayun.
sempurnanya hidup, itu
artinya tidak ada yang

314
menghidupi, tetapi
Dzat-Ku adalah nyata,
artinya Dzat itu adalah
Aku.
Oleh karena itu
hendaklah diketahui,
adanya manusia yang
sempurna pada
keadaan yang sejati
adalah milik-Ku, yang
pulang pada jamannya
sendiri-sendiri, seperti

315
dibawah ini hendaklah
dicermati.
Apabila telah lepas dari
alamnya sendiri, itu
artinya telah berwujud
satu, maka dari itu
lepaslah nyawa untuk
kembali menghadap
tanajul tarki, seperti
disebutkan dibawah
ini :

316
1. Cahaya, turun
kembali bercahaya
terang benderang
pada alam insan
kamil.
2. Budi, turun kembali
pada alam A
3. Rahasia, turun
kembali pada alam
misal.
4. Wujud, turun
kembali pada alam ar

317
5. warna, turun
kembali pada alam w
6. Ambu, turun
kembali pada alam
wahdat.
7. Angan-angan, turun
kembali pada alam
akadiyat.
8. Hidup, turun
kembali pada alam
insan kamil, kembali
sempurna terang

318
kebijaksanaan, dari
kodrat-Ku
Inilah yang sempurna
dalam alam kubur di
dalamnya bumi suci,
seperti yang tersebut
dibawah ini :
1. Kulit;
2. Otak;
3. Otot;
4. Tulang;
5. Rambut;

319
6. Daging;
7. Darah;
8. Sumsum.
Sedangkan keempat
saudara, dan yang
kelima adalah pusatnya,
juga akan menjadi
sempurna kembali pada
bumi suci, seperti yang
tersebut dibawah ini :
1. Air ketuban;

320
2. Wadah atau
bungkus;
3. Ari-ari;
4. Darah;
5. Pusat,
Yaitu sudah kembali
sempurna, kembali
pada kodrat-Ku lagi,
yang sempurna kembali
pada keadaan Yang
Maha Mulia, yang tidak
memiliki wewangian,
selama-lamanya yang

321
hitam nyalanya merah,
yang warana merah
nyalanya kuning, yang
kuning nyalanya putih,
yang putih nyalanya
hanya satu dalam Dzat
Allah SWT.
Kesemuanya memiliki
arti sebagai berikut :
kulit nyalanya daging,
daging nyalanya darah,
darah nyalanya tulang,
tulang itu menyala akan

322
hancur menjadi cahaya
dan juga dengan sifat
kewat, kewat itu
nyalanya Aku, karena
Aku adalah yang
terdahulu hukumnya,
adanya Aku itu
hanyalah Dzat Allah
semata.
Setelah ditekan,
terkubur dalam liang
kubur dalam bumi suci,
dalam wujudnya

323
manusia memasuki hari
ketiga seperti gambar
nomor sebelas, artinya
sedang dalam keadaan
melepuh, bahkan ada
yang hilang.

Gambar. 11
Memasuki hari ketujuh
seperti gambar nomor
dua belas, artinya telah

324
hilang wujud manusia
yang selayaknya,
ditambah lagi perutnya
membesar dan pecah.

Gambar 12
Memasuki hari keempat
puluh seperti gambar
nomor ketiga belas.

325
Gambar 13
Memasuki hari ke
seratus dinamakan
pulan seperti gambar
nomor empat belas.

326
Gambar  14
Seperti gambar nomor
lima belas adalah
keadaan satu tahun
pertama,

Gambar 15
Gambar nomor enam
belas adalah keadaan

327
pada satu tahun kedua
disini keadaan tulang-
tulang sudah bersih.

Gambar 16
Dalam seribu hari
seperti pada gambar
tujuh belas, artinya
bahwa keseluruhan

328
tulang yang ada sudah
mengumpul menjadi
satu, semua itu adalah
kehendak Allah SWT.
Wallahu Allam.

Gambar 17
Semua itu keadaan yang
sempurna yang berasal

329
dari kodrat Dzat Yang
Maha Mulia, sudah
tidak ada rasa
didalamnya, tinggalah
nama Allah yang
terpatri dan ditambah
lagi apa yang dikatakan
Allah SWT, yaitu berada
dalam kodrat Dzat Yang
Maha Suci.
Sedangkan yang turun
kepada alam istana atau

330
keraton agung, seperti
yang ada dibawah ini :
1. Bisikan adanya Dzat.
2. Penjabaran adanya
Dzat.
3. Pembabaran adanya
Dzat.
4. Penjabaran keadaan
Dzat.
5. Penjabaran ilmu
kekuatan iman,
membukanya sahadat

331
jati, atau dari ilmu
sasidan.
Semuanya itu dapat ada
terus-menerus pada
alam istana atau
keraton agung, karena
Dzat Yang Maha Suci,
karena dari perintah
Allah SWT, kepada Nabi
Muhammad SAW, yang
juga telah
dipertntahkan pada
sayidina ali, serta

332
nasehat dan petun juk
yang diberikan oleh
guru, yang sudah jelas
dan nyata kepada asal
muasal, kemulyaan
keadaan yang sejati.
Seperti yang disebutkan
seperti dibawah ini :
1. Nafas.
2. Tan nafas.
3. Anpas.
4. Nupus.

333
5. Bawuring kaca
wirangi.
6. Roh jasmani.
7. Roh rohani.
8. Sareat.
9. Tarekat.
10. Hakekat.
11. Ilmu pandangan
atas sifat Allah.
Kembali menjadi satu
hal yang ghaib, dengan
tiba tiba, sempurna dan
menjadi terang

334
benderang dalam
pengertian, tidak ada
kekurangan, tidak
memilki rasa khawatir,
didalam satu-satunya
keberadaan kodrat-Ku.
Maka semua itu tertata
menjadi satu pada para
wali Allah, oleh sebab
itu janganlah menjadi
tumpang tindih
pengertian yang
didapat. Hal itu

335
disebutkan kembali
oleh para guru dengan
ajaran yang diberikan,
janganlah menerima
hanya sesaat tanpa bisa
diterima sepenuhnya.
Sejatinya ilmu tersebut
jangan sampai
dilakukan dengan
berakhir hanyalah rasa
penasaran saja. Apabila
yang melaksanakan
ilmu tersebut

336
meninggal, para ahli
waris atau yang
ditinggalkan harus
memohon petunjuk
pada para ahli yang
sudah nengetahui akan
hukumnya, atau yang
telah sempurna atas
pengetahuan akan asal
muasal (dari mana dan
arah tujuan kemana),
kemulyaan keadaan
yang sejati.

337
Kemampuan untuk
dapat menjadi murid
ada delapan perkara :
1. Berhati-hati.
2. Bertapa.
3. Terlatih.
4. Kuat
5. Dewasa.
6. Ingatan.
7. Siap.
8. Berperasaan

338
Kemustahilan untuk
menjadi murid :
1. Gila;
2. Buta;
3. Tuli;
4. Ayan;
5. Bisu;
6. Anak belum cukup
umur;
7. Orang tua yang telah
pelupa.

339
Pokok-pokok untuk
menjadi murid ada
delapan perkara :
1. Meng-imankan atau
mempercayainya,
pantang apabila
mendustakan/tidak
mempercayainya.
2. Memperlihatkan,
pantang apabila
menyembunyikannya.

340
3. Memperhatikan,
pantang apabila
menyelewengkan.
4. Menerangkan,
pantang apabila
mempersoalkan.
5. Musyawarah, ·
pantang apabila
hanya mengira-ira.
6. Menerangkan,
pantang apabila
menyembunyikannya.

341
7. Meluruskan,
pantang apabila
membesarkan.
8. Menjalankan,
pantang apabila
berbantah atau
menolak.
Atau syarat-syarat itu
ada empat perkara :
1. yang pertama
adalah hanyalah

342
berserah pada
maksud,
2. yang kedua adalah
suka akan hukum
Allah
3. yang ketiga adalah
akan merasa, tanpa
memiliki hakekat
dengan sangat
teristimewa sudah
menerima.
4. Yang keempat akan
menerima apa yang

343
menjadi cita- cita
Allah SWT.
inilah doa yang
dipanjatkan apabila
orang sekarat, atau
untuk membisiki orang
yang sedang sekarat,
untuk membisikkan
pada ayah atau ibu,
anak, saudara atau
istri/ suami dan lain-
lain, yang agar supaya
telah mendapat 5

344
malapetaka dari
sekarat.
Niat berfikir
jernih/hening, masuk
dalam badan yang
jernih, tetaplah berada
dalam angan-angan,
selalu dan senantiasa
jadikanlah Allah SWT
berada dalam angan-
angan untuk menguasai
dan memperlakukan

345
makhluk dengan
kekuasan-Nya.
Sedangkan dijaman
karamattullah, berasal
dari bisikan atau
wangsit yang didapat
oleh Sunan Kalijaga,
demikian
keterangannya :
Apabila ada aral atau
halangan kita haruslah
sudah tahu, apabila

346
tidak kita akan menjadi
gila. Artinya batas-batas
yang dipunyai oleh
manusia dapat berubah
atau lepas, yaitu akan
menjadi pertanda saat
naas atau apes manusia.
Kenyataan didalam
hukum Adam, terlihat
pada perasaan, seperti
yang ada dibawah ini.
1. Yang pertama
terlihat alam

347
rohkiyah, artinya
alam ini di dalam
nyawa, keadaannya
terang benderang
tetapi bukan terang
pada saat siang hari.
Tiada kiblat arah yang
pasti, utara, selatan,
timur, barat, tengah
dan atas. Disitulah
terlihat lautan tanpa
tepi, itulah tempat
hati yang ditambahi

348
oleh cahaya, otak.
Ditengah lautan
terdapat kebahagiaan
asing dan semu,
warnanya seperti
pelangi yang
cahayanya terang, ini
adalah tempat jantung
yang ditambah cahaya
dari johar awal, yang
meliputi jati dari hati
dan menjadi isi dari
badan, rasa sayang

349
berada pada cipta
yang terletak antara
mata, penglihatan,
pembau, perasa,
merasakan
dinamakan sifat
muka,
pengawasannya
hanya menuntun
kepada tanda tanda-
Nya muka yang sejati.
2. Yang kedua, setelah
hilangnya alam

350
rokhiyah. Terlihatlah
alam siriyah, disitu
datangnya cahaya
empat wama : hitam,
merah, kuning, putih
itu adalah tempat dari
budi. Yang
mengeluarkan
keberadaan nafsu
empat perkara, yang
akan menjadi bahaya
atau halangan hati .

351
terlihatnya berurutan
satu persatu.
Yang terlihat
permulaan, dan
merupakan
pendahuluan adalah
cahaya hitam. Ini adalah
adanya nafsu keinginan
hati. Ketika manusia
hidup keinginan inilah
yang menjadikan rasa
mengantuk, lapar dan
lain sebagainya.

352
Tempatnya berada
diperut, dan lahirnya
keinginan dari mulut.
Dalam cahaya hitam ini
terjadilah seperti
bermacam hewan
sampai pada yang
sifatnya melata. Semua
harus mempercayai
pada Tuhan, didalam
kekuasaan bumi nafsu
dinamakan alam
keburukan. Artinya

353
kelalaian, pada masa itu
tempatnya lupa atau
lalai, yang harus diingat
janganlah curang dan
masuk dalam cahaya
hitam, apabila nanti
dilain waktu menitis
pada hewan sampai
yang melata.
Tidak berapa lama
cahaya hitam akan
hilang, segera saja
terlihat cahaya merah.

354
Itu adalah tempat nafsu
amarah, suasana yang
diciptakan dalam
kehidupan
menyebabkan angkara
muraka atau mudah
emosi, selalu marah-
marah dan lain
sebagainya. Letaknya
ada di empedu, lahirnya
dari telinga terjadinya
berasal dari cahaya
merah. Ditampakkan

355
dengan tingkah laku
kasar, kekuatannya
seperti api yang
menyala besar dan
berkobar-kobar. Dialam
nafsu ini dinamakan
dengan alam jabarut,
artinya sangat bengis,
pada saat itu tempatnya
kesulitan. Yang harus
selalu diingat adalah
janganlah berbuat

356
curang. Apabila menitis
pada hal yang kasar.
Tidak berapa lama
cahaya merah hilang,
tidak berapa lama
terlihat cahaya kuning.
Itu adalah keadaan
nafsu sufiah. suasanaya
yang ditimbulkan masih
sama yaitu rasa amarah
tetapi berhubungan
dengan kesenangan dan
semacamnya.

357
Tempatnya berada di
limpa, lahirnya berasal
dari mata . terjadinya
dalam cahaya kuning.
Akan menjadikan
keberadaan seperti
burung atau binatang
yang bersayap jika
teijadinya dalam cahaya
kuning. Kekuatannya
seperti angin lima
musim besar. Didalam
alam nafsu dinamakan

358
alam lahut, artinya
dapat bergeser dan
berpindah pindah. Pada
saat masih hidup
berada diantara semua
anggota badan. Cahaya
kuning apabila menitis
pada binatang bersayap
atau burung.
Tidak berapa lama
cahaya kuning akan
hilang, tidak berapa
lama akan terlihat

359
cahaya putih hidup
yang menyebabkan
kelebihan akan sifat-
sifat yang utama.
Seperti halnya
menjalankan tirakat
seperti tapa brata yang
secara terus menerus,
tidak hanya sesaat saja.
Keberadaanya pada
tulang, lahirnya dari
hidung, terjadinya
didalam cahaya putih.

360
Terlihat seperti ikan
dan binatang yang
hidupnya di air. Ada di
dalam lautan,
kekuatannya seperti air
bening nan jernih tiada
asal. Di dalam alam
nafsu dinamakan
dengan alam malakut,
artinya istana yang
tersusun atas kehendak
Yang Maha Mulia.
didalam cahaya putih,

361
apabila menitis pada
ikan serta binatang
yang hidup diair.
3. Yang ketiga, setelah
hilangnya alam
siriyah, terlihat alam
nuriyah. Artinya
adalah alam cahaya,
terangnya melebihi
alam siriyah. Disitu
datangnya cahaya
luar dengan warna :
hitam, merah, kuning,

362
putih, hijau,
terbentang bersama-
sama dan tertinggal
pada istana serta
selaras semuanya. lni
adalah tempatnya
lima indera, yang
ditambah dengan
cahaya milik jiwa atau
nyawa. Alamnya lima
indera dinamakan
dengan alam hidayat,
artinya petunjuk.

363
Maka menjadikan
istana, tetapi
bukanlah istana yang
sejati. disusun oleh
Allah SWT Tuhan
Yang Maha Mulia,
seperti :
1. Istana yang disusun,
terlihat cahaya hitam
keberadaannya milik
binatang atau hewan,
sampai pada hewan
yang melata.

364
2. Istana yang disusun,
terlihat cahaya merah
keberadaannya milik
sifat yang kaku, kasar
dan cenderung brutal.
3. lstana yang disusun
terlihat cahaya kuning
keberadaannya milik
bangsa burung dan
hewan bersayap.
4. Istana yang disusun
terlihat cahaya putih
keberdaannya milik

365
bangsa ikan dan
binatang yang hidup
di air.
5. Istana yang
tersusun terlihat
cahaya hijau
keberadaannya milik
tumbuhan. Pada saat
ini terdengar suara
yang selalu
mengingatkan akan
kesejahteraan dan
kesentosaan.

366
4. Yang keempat,
masih didalam alam
nuriyah. Disitulah
terlihat akan cahaya
nuriyah, cahaya yang
bening didalamnya
terdapat cahaya yang
menyala hanya satu
berdiri agak sedikit
besar. Memiliki sorot
delapan warna :
hitam, merah, kuning,
putih, hijau, biru,

367
ungu, merah muda.
Terbentang bersama-
sama terlihat seperti
surga. Suasana sangat
asri. lni adalah tempat
keberadaan jiwa
dinamakan
dengan alam
ngistsat, artinya rasa
birahi. Adapun
keberadaanya adalah
rasa asmara dari
suasana surga.

368
Tetapi sejatinya
bukanlah surga Yang
Maha Suci.
Keberadaannya adalah
tempat yang nikmat
ataupun manfaat dari
belas kasih, yaitu
tempat para dewa yang
ada pada jiwa semua,
seperti :
1. Yang terlihat adalah
seperti surga tetapi
serba hitam legam

369
dan mengkilat.
Menyerupai mahkota
bumi ini, tercipta dari
kehinaan cipta.
Apabila bertempat
disitu kemungkinan
menjadi jin hitam.
2. Yang terlihat adalah
seperti surga serba
merah, terang seperti
merah delima.
Menyerupai pertapa
yang tidak makan dan

370
minum. lni akan
menjadikan asal ke
bohongan cipta.
Apabila bertempat
keberadaannya akan
menjadi jin merah.
3. Yang terlihat surga
serba kuning, bersinar
menyerupai intan.
Juga akan
menciptakan
kebohongan.
Keberadaannya

371
menjadikan jin
kuning.
4. Yang terlihat surga
serba putih bersih,
menyerupai intan
berlian. Disini akan
menciptakan setianya
cipta. Jika
keberdaannya
bertempat akan
menjadi ratunya jin
putih.

372
5. Yang terlihat surga
serba hijau.
Menyerupai tempat
yang ditutupi oleh
bayangan atau semu.
Terjadinya akan rasa
sentosanya cipta.
Apabila
keberadaannya
bertempat disitu
menjadi ratunya hijau.
6. Yang terlihat surga
serba biru dan sudah

373
bercampur intan
berwarna biru.
Berasal dari sesuatu
yang ada dari cipta.
Apabila
keberadaannya
bertempat
menjadikan ratunya
jin biru.
7. Yang terlihat surga
serba ungu,
menyerupai bunga
yang bersal dari cipta

374
pesona. Apabila
keberadaannya
bertempat akan
menjadi ratunya jin
ungu.
8. Yang terlihat surga
serba merah muda,
bercampur dan
menyerupai warna
merah muda.
Terjadinya karena
merubah daya cipta.
Disaat inilah

375
terciumlah aromanya,
sebanyak suasana
yang ada di istana.
Bau harum menyebar
semerbak seperti
menggugah rasa.
Apabila sudah
merasakan, termasuk
juga dalam surga
penasaran.
5. Yang kelima, setelah
hilangnya alam
nuriyah, terlihatlah

376
alam uluhiyah.
Artinya adalah alam
Pangeran (Tuhan),
terangnya melebihi
terang pada alam
nuriyah. disitulah
terlihatnya cahaya
memancar dan
didalamnya cahaya
terdapat bentuk yang
menyerupai lebah
berdiri di makam.
Inilah warnanya jiwa.

377
Yang ditambah
dengan semua warna
dari dunia kecil
dengan isinya dan
dunia besar tetapi
hidupnya dari denyut
nadi atau jantung dan
rahasia. Di waktu itu
datangnya malaekat,
menyerupai bapak,
ayah juga kakek serta
seluruh saudara laki-
laki satu keturunan,

378
mengakui adanya
utusan dari Dzat Yang
Maha S Mereka
ditugaskan untuk
melakukan wirid
kepada karamatullah.
Sangatlah istimewa
dan akan menjadikan
keadaan sentosa serta
akan diistimewakan,
apabila telah
mengamalkannya.

379
6. Yang keenam, masih
didalam alam
uluhiyah, makin
bertambah terangnya,
disitu terlihatlah
cahaya yang bersinar.
Didalamnya cahaya
yang menyerupai
boneka atau anak-
anakan seperti warna
gading. Apabila
dipandang seperti
pancaran mutiara.

380
Bukan perempuan,
bukan pula laki-laki,
juga bukan
waria/banci berdiri
dimakam yang kekal.
Inilah jawa atau
nyawa yang rahasia,
yang memperlakukan
dan menguasai
seluruh alam. Tetapi
hidupnya berasal dari
roh atau nyawa pada
waktu itu

381
berdatangan bidadari,
warna dari ibu, nenek
dan seluruh saudara
perempuan satu
keturunan, mengakui
adanya Dzat Yang
Maha S Ditugaskan
untuk melakukan
wirid kepada
karamattullah,
sangatlah
diistimewakan dan

382
akan sentosa apabila
telah mengimankan.
7. Yang ketujuh, masih
didalamnya alam
uluhiyah. Terangnya
menjadi-jadi disitu
tidak terlihat apapun
juga. Hanyalah cahaya
yang gemilang tanpa
ada bayangan. inilah
Dzat yang berasal dari
roh atau nyawa, yaitu
Dzat yang tunggal,

383
tanpa arah, tanpa
tempat, tanpa warna,
tanpa wujud, tidak
ada ajal dan kekal.
Yang memperlakukan
dan menguasai alam
seluruhnya yang
berkuasa
memerintahkan
sekalian alam.
Meliputi seluruh isi
alam, berkuasa dan
Maha S Hidup tidak

384
ada yang
menghidupkan, yaitu
sejatinya Gusti Yang
Maha Suci, Yang
Agung dan besar akan
Dzat-Nya. Yang bagus
dan indah akan sifat-
nya. Berada pada
kehidupan kita
masing-masing,
disitulah antaranya
bersatunya hamba

385
dengan Gusti Tuhan
Yang Maha Esa.
Janganlah berprasangka
dan khawatir lagi,
diterima pada akhirnya
nanti. Hamba
berkewajiban
mengumpulkan seluruh
ilmu pengetahuan atas
pengajaran para guru
satu persatu. Perasaan
hati telah lengkap
walaupun kurang

386
tidaklah banyak.
Kecuali hanyalah hilang
wanginya saja. Apabila
bisa membau dengan
baik, hamba belum
dapat pengganti.
Dipersilahkan
menerapkan dan
melaksanakan. 
Sedangkan petuahku,
wirid ini tidak boleh
diperlihatkan pada
orang yang belum satu

387
faham atau seilmu.
Apabila nanti
menimbulkan
perdebatan atau
perbedaan pendapat.
Maka dari itu sekali lagi
ingatlah yang menjadi
pesanku, janganlah
samapai berbeda
pendapat.
Semoga ini menjadi
pemikiran dan
perenungan yang dapat

388
mewujudkan kenyatan
dan kebenaran.
tamat,
wAllahhu alam.
@@@

R.Ng. Ronggowarsito
Raden Ngabehi
Ronggowarsito terlahir
dengan nama kecil
Bagus Burhan pada hari
Senin Legi tanggal 10

389
Tahun Be atau 15 Maret
1802 M Bulan
Dulkaidah (Jawa) ,
Wuku Sungsang, Dewi
Sri, Surukung Huwas,
Musim Jita. Bagus
adalah gelar
kebangsawanan untuk
keturunan yang ke
tujuh, Burhan berarti
bukti nyata.
Bagus Burhan atau R.
Ng. Ronggowarsito ini

390
dikenal dengan sebutan
R. Ng. Ronggowarsito
III. Dari garis ayah ia
keturunan ke 10 Sultan
Hadiwijoyo, pendiri
kerajaan Pajang. Dari
pihak ibu, ia keturunan
ke 13 Sultan Trenggono
raja ketiga kerajaan
Demak. Ia adalah putra
sulung M. Ng.
Pajangsworo atau M.
Ng. Ronggowarsito II

391
dengan Mas Ajeng
Ronggowarsito, putri R.
Ng. Sudiradirdja
Gantang yang mahir
dalam bidang seni,
terutama sekar
macapat “cengkok” lagu
palaran (dari desa
palar). Darah seninya
mengalir baik dari
pihak ayah maupun ibu.
Dari pihak ayah, berasal
dari neneknya yaitu R.

392
Ng. Ronggowarsito I
atau R. Ng. Yasadipuro
II atau disebut juga R.T.
Sastranegoro seorang
pujangga Surakarta
dengan pangkat Bupati
Anom, juga nenek
piutnya yang bernama
R. Ng. Yasadipuro I
adalah pujangga dengan
pangkat Kliwon. sejak
kecil Bagus Burhan

393
sudah menampakkan
bakat yang luar biasa.
Sebelum R. Ng.
Yasadipuro I (nenek
piutnya) meninggal, ia
meninggalkan pesan
kepada R.T.
Sastranegoro, bahwa
Bagus Burhan akan
menjadi : “.Pujangga
penutup dari keraton
Surakarta Hadiningrat”.
Pada waktu masih kecil,

394
Bagus Burhan diasuh
oleh Ki Tanujaya, abdi
R.T Sastronegoro yang
paling setia. Ki
Tanujayalah yang
membentuk watak/
pribadi Bagus Burhan.
Pada Tahun 1740 Jawa
atau 1813 Masehi,
ketika Bagus Burhan
berusia 12 tahun,
dikirimlah ia ke
Panaraga untuk

395
berguru dan belajar
mengaji kepada Kyai
Imam Besari di pondok
Gebang Tinatar.
Kanjeng Kyai Imam
Besari adalah menantu
Sri Paduka PB IV (1788
– 1820) dan juga teman
seperguruan R.T.
Sastronegoro,
neneknda Bagus
Burhan.

396
Tanggung jawab selama
berguru ke Panaraga
sepenuhnya diserahkan
ketangan Ki Tanujaya.
Namun pada saat itu
agaknya Bagus Burhan
belum sepenuhnya
berniat untuk berguru
dan mengaji, sehingga
ia tidak mendapat
kemajuan apa-apa,
bahkan sifatnya yang
pemboros dan suka

397
main judi dalam tempo
kurang 1 Tahun bekal
500 reyal habis, bahkan
2 kudanyapun telah
teRjual, sangat
menyulitkan gurunya.
Akibatnya Ki Tanujaya
dan Bagus Burhan
meninggalkan Gebang
Tinatar menuju Desa
Mara, tempat tinggal Ki
Kasan Ngali, sepupu Ki
Tanujaya. Menurut

398
rencana dari situ
mereka akan
melanjutkan
peRjalanan ke Kediri
tempat tinggal
Pangeran Adipati
Cakraningrat. Atas
petunjuk Ki Kasan Ngali
mereka tidak jadi ke
Kediri, karena Pangeran
Adipati Cakraningrat
akan ke Surakarta.
Mereka berdua hanya

399
menunggu di Madiun.
Untuk menyambung
hidupnya, mereka
bejualan klitikan di
pasar Madiun. Di sinilah
Bagus Burhan bertemu
dengan Raden Ajeng
Gombak, Putri
Pangeran Adipati
Cakraningrat dari
Kediri yang kelak akan
menjadi istrinya.
Pertemuan ini terjadi

400
pada waktu Raden
Ajeng Gombak akan
membeli cincin yang
dipakai oleh Bagus
Burhan.
Kyai Imam Besari telah
melaporkan kepergian
Bagus Burhan dan Ki
Tanujaya kepada ayah
dan nenek Bagus
Burhan. Neneknya R.T.
Sastranegara telah
menyuruh Ki Jasana

401
untuk mencarinya. Baru
beberapa bulan mereka
dapat bertemu dan
diajak kembali ke
Gebang Tinatar.
Kenakalan Bagus
Burhan belum
berkurang, akhimya
Kyai Imam Besari
menasehati dengan
hati-hati. Akhimya
Bagus Burhan sadar,
menyesal atas segala

402
perbuatannya yang
tidak terpuji. Dengan
penuh kesadaran Bagus
Burhan yang memiliki
kemauan yang keras
akhirnya berusaha
dengan sekuat tenaga
untuk menebus
kesalahan-
kesalahannya. Ia mulai
memperhatikan
sekelilingnya dan
bertekad untuk berbuat

403
kebaikan setingkat
dengan kecakapan yang
dimilikinya. Ia mulai
prihatin dan mendapat
bimbingan serta
petunjuk dari Ki
Tanujaya. Oleh Ki
Tanujaya Bagus Burhan
dibawa ke tempat yang
jauh dari pergaulan
manusia untuk bertapa.
Bertapa adalah cara
yang lazim dilakukan

404
pada masa itu untuk
mendapatakan suatu
penerangan batin dan
keteguhan iman.
Karena kemauan yang
keras itulah Bagus
Burhan dapat
melampaui teman-
teman seperguruannya.
Bahkan karena
kemajuan yang sangat
pesat, Oleh Kyai Imam
Besari dikatakan bahwa

405
Bagus Burhan telah
mendapat ilham, yaitu
penerangan batin dari
Yang Maha Kuasa,
akhirnya Bagus Burhan
diangkat wali guru oleh
Kyai Imam Besari.
Setelah dirasa cukup,
Bagus Burhan kembali
ke Surakarta dan
dididik langsung oleh
neneknda R.T.
Satronegoro.

406
Pada tanggal 12 Mei
1815 atau 12
Jumadilakhir 1742,
setelah Bagus Burhan
dikhitankan, kemudian
diserahkan kepada
Panembahan Buminta
(ayah angkat Raden
Ajeng Gombak) untuk
berguru dan mencari
ilmu dalam bidang :
JAYA KAWIJAYAN
(kepandaian untuk

407
menolak perbuatan
jahat), kadigdayan
(kekebalan), kagunan
kanuragan (kecerdasan
dan kesaktian). Jadi
dalam hal ini
pembentukan jiwa dan
kepribadian Bagus
Burhan mengalami tiga
tingkatan :
1. Pembentukan Jiwa 
Dasar
Pembentukan cinta

408
kasih dari Kyai Imam
BesarI serta ditunjang
oleh Ki Tanujaya,
mengakibatkan Bagus
Burhan berperasaan
halus, tegas dan keras.
Kyai Imam Besari
adalah seorang
rokhaniawan dan
pendidik.
2. Pembentukan Jiwa 
Sastra
Pembentukan ini

409
diberikan oleh
neneknya sendiri R.T.
Sastronegoro, seorang
sastrawan yang
berpengetahuan luas
juga seorang
pendidik. Sebagai
seorang pendidik R.T.
Sastronegoro terkenal
dengan gubahannya
“sasana sunu” dan
“dasanama djarwa”.

410
3. Pembentukan Ras
a Harga Diri
Didikan ini
didapatkan dari Gusti
Panembahan
Buminta, sehingga
Bagus Burhan
mendapatkan
pendidikan mental
yang kuat, juga
kekuatan batin
terhadap gangguan
jahat dari pihak luar.

411
Karena pendidikan-
pendidikan yang kuat
dan ditambah dengan
pengalaman-
pengalaman semasa
merantau ke Desa
Ngadiluwih, Raga
Jampi dan Tabanan
Bali, Bagus Burhan
menjadi dewasa
jiwanya, siap
menghadapi hidup di
masyarakat luas

412
dengan segala
peristiwanya.
Pada tanggal 28
oktober atau hari Senin
Pahing tanggal 8 Sura
Tahun Alip 1747,
dengan sengkalan
“amuji suci panditaning
ratu”. Bagus Burhan
diangkat menjadi abdi
dalem Carik Kadipaten
Anom dengan sebutan
Rangga Pujangga Anom

413
atau lazim disebut Mas
Rangga Pajanganom.
Berdasarkan
etimologi / arti katanya
ialah, Mas : gelar
kebangsawanan untuk
tingkat ke enam,
Rangga : gelar untuk
pangkat di bawah
mantri atau di bawah
Ngabehi, Pujangga
Anom untuk memberi
penghormatan, karena

414
ia masih muda, tetapi
sudah memiliki
kepandaian setingkat
dengan
Pujangga/Pendeta.
Dimasa kematangannya
sebagai pujangga,
Ronggowarsito dengan
gamblang dan wijang
mampu menuangkan
suara jaman dalam
serat-serat yang
ditulisnya.

415
Pada tahun itu juga
Bagus Burhan atau Mas
Rangga Pujangga Anom
yang berumur 20 tahun
melaksanakan
perkawinannya dengan
Raden Ajeng Gombak di
Buminatan. Tiga puluh
lima hari setelah
perkawinan, keduanya
berkunjung ke Kediri
bersama-sama dengan
Ki Tanujaya, sambil

416
minta diri untuk pergi
ke Surabaya dan Bali
dengan berguru kepada
Kyai Tunggulwulung di
Ngadiluwih, Kyai Ajar
Wirakanta di Raga
Jampi dan Kyai Ajar
Sidalaku di Tabanan
Bali.
Dari ketiga guru
tersebut, Kyai Ajar
Sidalaku lah yang
banyak memberi kesan

417
dan ujud ramalan serta
kemukjijadan. Ia
berhasil membawa
catatan peringatan
perjalanan serta
kumpulan kropak-
kropak dari Bali dan
Kediri ke Surakarta.
Pada Tahun 1822
Masehi atau 1749 Jawa,
Mas Rangga
Pajanganom diangkat
menjadi mantri carik

418
dengan gelar Mas
Ngabehi Sarataka,
dengan sengkalan:
terus dadi panditaning
ratu. Ketika terjadi
perang Diponegoro
yaitu pada jaman Sri
Paduka PB IV (1823 –
1830). Mas Ngabehi
Sarataka diberi tugas
untuk menjaga Desa
Nusupan dan
mendapatkan

419
kemenangan. Pada
tanggal 13 Juni 1839 M
atau tanggal 23 Besar
Tahun 1757 Jawa, Mas
Ngabehi Sarataka
diangkat menjadi abdi
dalem panewu carik
Kadipaten Anom
dengan gelar Raden
NNgabehi
Ronggowarsita
selanjutnya ia tinggal di
pasar kliwon.

420
Arti nama Raden
Ngabehi Ronggowarsito
adalah, Raden : gelar
untuk keturunan raja
tingkat V atau piut
wareng oleh karena itu
pengangkatan Raden
bagi beliau yang
Merupakan keturunan
ke sebelas merupakan
anugerah yang telah
disesuaikan dengan
pangkatnya. Sedangkan

421
Ronggowarsito, Warsito
berarti ucap, petuah
atau mencipta (Jawa:
nganggit). Jadi Warsito
dapat berarti
pembicara, penilaian
dalam bidang
kepujanggan. Sejak itu
ia terkenal sebagai ahli
atau guru
kesusasteraan Jawa. Ia
mempunyai murid para
bangsawan, bahkan

422
juga bangsa Belanda,
misalnya : CF. Winter,
Jonas Portier, Dowing,
Jansen dan lain-lain.
Ada satu peristiwa
ketika Ronggowarsito
ditanya sahabatnya
Winter yang orang
Belanda mengenai
kapankah penjajahan
Belanda akan berakhir?
Ia menjawab, Belanda
akan hengkang ketika

423
ada “ori” (sejenis
bambu) yang berbuah
padi gaga dan ketika
ada patih yang wuda
(telanjang). Jika dinalar
jelas ramalan itu tidak
masuk akal, bahkan
sangat tidak mungkin
akan terjadi. Namun
ramalan itu menjadi
kenyataan. Ori yang
dimaksud bukan bambu
melainkan nama

424
seorang Gubernur
Jenderal Belanda yang
bernama Ori,
sedangkan kata gaga,
merupakan simbol
anagaka 11 pada
hitungan Jawa.
Maksudnya tatkala
Surakarta di bawah
pemerintahan Paku
Buwono XI. Sedangkan
misteri patih telanjang
terpecahkan ketika

425
patih tersebut naik
tahta, yakni Patih
Jayengnegoro, yang
dalam penulisan Jawa
tak perlu diberi pakaian
alias wuda.
Boleh jadi pemikiran-
pemikiran
Ronggowarsito itu
disebut nujum, namun
terlepas dari semua itu,
kekayaan idenya
merupakan karya

426
filsafat tingkat tinggi
dan kedua bidang itu
telah melebur satu
sama lainnya, bisa jadi
tulisan itu memiliki
makna yang luas, seluas
pemikiran penulisnya.
Mungkin tak banyak
karya sastra pujangga
negeri ini yang begitu
hebatnya sehingga
banyak para pemimpin
mengutipnya adalah

427
serat kalatidha. Mereka
banyak mengutip
karena memiliki
kepentingan tertentu.
Dan bait ke tujuh dari
12 bait tembang sinom
adalah yang paling
sering dikutip. Ir.
Soekarno mengucapkan
kalimat yang sama pada
saat meresmikan
museum Radya Pustaka
di Solo pada 11

428
November 1953.
Ucapan ini ditujukan
untuk kondisi Indonesia
ketika itu. Gejolak dan
perpecahan memang
demikian hebat terasa
saat itu, antara lain di
Jawa Barat, Kalimantan
dan Sulawesi.
Lebih dari empat
dasawarsa kemudian
Soeharto kembali
mengutip karya sastra

429
itu saat merasa
kewibawaan
kekuasaannya mulai
dirongrong. Ketika itu
Soeharto mendapat
perlakuan yang
sepanjang karir tak
pernah dialami, yaitu
didemo oleh ratusan
mahasiswa.
Raden Ngabehi
Ronggowarsito atau
Bagus Burhan atau Mas

430
Rangga Pujangga Anom
atau Mas Ngabehi
Sarataka diangkat men
jadi Kliwon Kadipaten
Anom dan sebagai
pujangga kraton
Surakarta Hadiningrat
pada tanggal 14
september 1845 atau
tanggal 12 Ruwah
Tahun Jimawal 1773,
yang ditandai dengan
sengkalan “katon

431
pandita sabdaning
ratu”.
Pada tanggal 3 Februari
1 852 R. Ng.
Ronggowarsito
menikah lagi dengan
R.M. P Jayengmrujaya.
Pada tanggal 19
desember 1848, Raden
Ayu Ronggowarsito
meninggal dan
dimakamkan di Palar
kecamatan Trucuk,

432
Kabupaten Klaten.
Sedangkan R. Ng.
Ronggowarsito sendiri
wafat pada tanggal 24
Desember 1873 dalam
usia 71 Tahun, dengan
meninggalkan tiga
orang istri : Putri R.M.
Panji Jayeng Maijaya,
Mas Ajeng Pujadewata,
Mas Ajeng Maradewata.
Sedang putra-putrinya
adalah : R. Ajeng

433
Sudinah, R. Ajeng
Ranakusuma, R.M.
Ranakusuma, R.M.
Sembada, R.M.
Sutamadan Rara
Mumpuni.
Bung Karno begitu
menghormati sosok
Ronggowarsito, hingga
beliau memutuskan
untuk membangun
makam yang indah bagi
sang pujangga. Berdiri

434
di atas areal tanah
seluas 1.000 meter
persegi, tepatnya di
Desa Palar, Kecamatan
Trucuk Kabupaten
Klaten Jawa Tengah.
Bangunan makam
merupakan perpaduan
arsitektur joglo dan
Islam. Sampai sekarang
bangunan di Palar
tersebut masih terawat
dengan baik merupakan

435
makam keluarga dan
banyak diziarahi
masyarakat dari
berbagai daerah.
Hasil karya beliau
antara lain adalah :
Babad Iteh, Babon Serat
Pustaka Raja, Hidayat
Jati, Mardawalagu,
Parama Sastra,
Purwakaning Serat
Pawukon, Pustaka Raja,
Rerepan Sekar

436
Tengahan, Sejarah Pari
Sawuli, Serat Iber-iber,
Uran-uran Sekar
Gambuh, Widya
Pradana, Aji Darmo, Aji
Darma-ajinirmala, Aji
Pamasa, Budayana,
Cakrawati, Cemporet,
Darma Sarana dan Jaka
Lodang.
Demikianlah sedikit
riwayat R. Ng.
Ronggowarsito,

437
pujangga besar dari
keraton Surakarta,
seorang yang telah
banyak berkarya
dengan meninggalkan
nama harum. Untuk
selalu mengenangnya
nama beliau juga di
jadikan nama museum
Jawa Tengah.
PENUTUP

438
Perjalanan hidup
merupakan ketentuan
yang diciptakan Tuhan.
Sesudah mencipta
tingkatan hidup itu
Tuhan berkenan
mencipta mahligai zat
yang diatur dalam
Baitullah menjadi tiga
keadaan yang disebut
ajaran wirid yang
bersisi ajaran tiga dunia
beserta isinya yaitu :

439
1. Baitulmakmur,
sebagai tempat yang
serba menyenangkan,
2. Baitulharam,
sebagai tempat yang
bersih dari segala
larangan Tuhan,
3. Baitulmukadas,
sebagai tempat untuk
menyucikan diri.
Sedangkan yang
diizinkan mengajarkan
wirid hanyalah delapan

440
orang, yaitu Sunan Giri,
Sunan Kudus, Sunan
Panggung, Sunan
Majaagung, Sunan
Pancuran, Sunan
Cirebon, Seh Maulana
Ibrahim Jatiswara, dan
Sunan Kajenar. Ajaran
wirid itu merupakan
ajaran ilmu
kesempumaan. Ilmu itu
diajarkan setelah Sunan
Kalijaga tiada, beliau

441
moksa menjadi
Waliullah Gaib.
Ilham yang diterima
Sultan Agung perihal
berbagai kejadian orang
mati, diberitahukan
kepada kerabat Raja
dan para ulama untuk
dimusyawarahkan.
Mereka yang diajak
bermusyawarah ialah
Panembahan Purubaya,
Pangeran Juminah, Ratu

442
Pekik (Surabaya),
Panembahan Juru
Kiting, Pangeran
Kadilangu, Pangeran
Kudus, Pangeran
Tembayat, Pangeran
Kajoran, Pangeran
Wangga dan Penghulu
Kategan.
Perbuatan manusia dan
akibatnya akan terlihat
sesudah kematian. Jika
orang semasa hidupnya

443
banyak berbuat jahat
atau dosa, maka nanti
setelah mati akan
tersesat. Sebaliknya,
jika orang selama
hidupnya berbuat baik,
sabar, sopan dan
sejenisnya, maka nanti
setelah mati akan
mendapatkan
kemuliaan dan
kesempurnaan, serta
rohnya akan bersatu

444
dengan zat Tuhan.
Orang yang
mendapatkan
kemuliaan itu tergolong
orang yang kuat
imannya.
Sunan Kalijaga
berwasiat kepada anak
cucunya bahwa ia tetap
hidup abadi meskipun
nanti musnah dari
dunia. Hidup abadinya
diperoleh karena ia

445
memiliki ilmu
kesempurnaan yang
diberikan Tuhan
kepadanya.
Sunan Ampel berpesan
bahwa siapapun yang
ingin memiliki
keistimewaan seperti
para Nabi, para WalI,
dan para ulama
terkenal, agar mau
melakukan tapa brata,
diantaranya ialah

446
menahan nafsu jahat,
menahan sahwat,
mencegah berbicara
kotor, berpuasa,
mengurangi tidur, dan
bersemadi.
Panembahan Purubaya
menguraikan kewajiban
guru dan murid sebagai
jawaban pertanyaan
Sultan Agung.
Berdasarkan ilmu dan
pengalaman yang

447
diperolehnya, guru itu
harus dapat dipercaya
dan diteladani. Segala
ilmu yang diberikan
kepada muridnya harus
benar paling tidak
mendekati kebenaran,
dan segala tingkah atau
perbuatan guru harus
baik sebab akan
dicontoh oleh
muridnya. Sebaliknya,
murid harus selalu rajin

448
dan taat. Ia harus ra in
belajar, rajin berkarya,
dan harus taat kepada
nasehat gurunya. Itulah
inti kewajiban guru dan
murid yang diambilkan
dari ajaran Sunan
Kalijaga. Selanjutnya
berhubungan dengan
itu bahwa orang hidup
di dunia harus selalu
ingat kepada Tuhan
dimanapun berada dan

449
dalam keadaan
bagaimanapun. Sebab
jika lalai, orang akan
mudah terpengaruh
dan akan mudah
melakukan perbuatan
yang tidak terpuji, dan
akhirnya akan
menyesatkan dirinya
sendiri.
Sultan Agung
menanyakan perbedaan
antara ngraga sukma

450
dan berdoa. Ahmad
Kategan menjawabnya
bahwa keduanya
hampir sama hanya
tujuannya yang
berbeda. Ngraga sukma
tujuannya mengetahui
hakekat Tuhan, sedang
berdoa bertujuan
memohon kemurahan
Tuhan. Namun
keduanya harus
dilakukan dengan hati

451
yang benar benar
ikhlas, menyucikan diri,
niatnya bulat dan
mantap, segala sifat
keduniawian harus
dihilangkan jauh-jauh,
dan yang diharapkan
hanyalah petunjuk dan
kemurahan Tuhan.
Berdasarkan ajaran
para Wali, perjalanan
hidup didunia dan di
akhirat melalui

452
tingkatan-tingakatan
secara berturut turut
seperti berikut :
1. Sajaratulyakin,
yaitu zat yang berada
di alam gaib atau di
alam akadiat.
2. Nur Muhammad,
yaitu cahaya hakiki
berada di alam wadat,
yang memberi sifat
zat itu.

453
3. Miratulhayati,
yaitu rasa hakiki di
dalam hati, berada di
alam akadiat.
4. Ruh Ilapi, yaitu ruh
suci berasal dari Nur
Muhammad, berada di
alam arwah.
5. Kandil, yaitu angan-
angan hakiki, berada
di alam misal.

454
6. Darah, yaitu budi
hakiki, berada di alam
aj
7. Kijab, yaitu keadaan
makhluk hidup di
dunia merupakan tirai
yang amat besar.
Aapabila semakin
mendekatkan diri
kepada Tuhan maka
apa yang diinginkan
dapat terkabul.
Selanjutnya Sultan

455
Agung berpesan pada
yang hadir, bahwa
mereka dianjurkan agar
mengajarkan ilmu
kesempurnaan yang
dimilikinya kepada para
Adipati dan pembesar
kerajaan bersumberkan
ajaran Al Quran, Hadis,
Ijmak, dan Kiyas.
—@@@—

456

Anda mungkin juga menyukai