Penjelasan;
Yang menyatakan sebagai Dzat yang Maha Suci ialah
hidup kita pribadirupa kita pribadi diliputi warna Dzat
yang Elok, menyertai nama ialah nama kita pribadi yang
diakui sebagai Dzat yang Kuasa, sebagai tandanya tingkah
laku kita pribadi mencerminkan perbuatan Dzat yang
Sempurna. dengan bertambahnya rahsa Dzat yang Agung,
semua sifat ialah Dzat mempunyai sifat seperti gula dan
manisnya (tak dapat dipisahkan), sifat menyertai nama
seperti matahari dan sinarnya (tak dapat dibedakan),
nama menandai perbuatan seperti cermin dan
bayangannya (perbuatan selalu mengikuti), sedang
perbuatan menjadi wahana Dzat seperti samudera dan
ombaknya.
2
– Pertama diciptakan adalah Pohon (kayu) bernama
Sajaratul Yakin, sajaratul kaun (pohon kejadian) yang
merupakan awal dan asal mula penciptaan tumbuh di
alam hampa sunyi senyap abadi (Ahadiyat) tumbuh dari
benih Kaf dan Nun.
3
– Keenam diciptakan Permata diberi nama Dharrah.
Hadis ; ia mempunyai sinar yang beraneka warna satu
tempat dengan malaikat, hakikat budi, sebagai perhiasan
Dzat, pintu atma (alam Ajsam).
4
empat perkara; bumi, api, angin, air. Itu sebagai
perwujudan sifatKU, di sana AKU tempatkan lima perkara,
nur, rahsa, roh, nafsu, budi. Itulah sebagai perwujudan
wajahKU yang Maha Suci.
5
Bumi dalam tubuh kita terwujud pada hal-2 yang bersifat
kedagingan, dan dibagi menjadi dua hal yaitu yang
merupakan unsur dari bapak berupa tulang, otot, kulit
dan otak, dan unsur dari ibu berupa daging, darah,
sungsum dan jerohan.
6
– Anapas merupakan ikatan roh, berpintu di telinga
7
– Nafsu, kekuatan nafsu jika mewakili Dzat Yang Maha
Suci menumbuhkan kekuatan kehendak yang sentosa
8
dalam kepala manusia. Barangkali kalau memakai bahasa
orang-orang reiki yang dimaksud dengan baitul makmur
adalah cakra mahkota yang ada di puncak kepala. Di
dalam kepala manusia terdapat otak. Di antara otak itu
sendiri terdapat lapisan-2 sebagai berikut :
9
Nafsu : Keadaan hawa, memperjelas nyawa, menjadi
pangkal pendengaran.
10
larangan, berada di dalam dada manusia. Mungkin yang
dimaksud adalah cakra jantung. Disebutkan bahwa di
dalam dada manusia itu terdapat susunan sebagai berikut
:
Pertama hati (kalbu)
11
Jantung : Keadaan panca maya, memperjelas birahi,
menjadi pangkal timbulnya denyutan.
12
Sesungguhnya AKU bertahta di dalam Baitul Muqadas, itu
rumah tempat kesucianKU, berdiri di penis/alat kelamin
adam. Yang ada di dalam penis itu buah pelir (pringsilan),
di antara pelir itu nutfah yaitu mani, di dalam mani itu
madi, di dalam madi itu wadi, di dalam wadi itu manikem,
di dalam manikem itu rahsa, di dalam rahsa itu AKU.
Tidak ada Tuhan selain AKU, Dzat yang meliputi
keberadaan sesungguhnya, berdiri di dalam nukat gaib,
turun menjadi johar awal, di situ keberadaan alam
ahadiyat, wahdat, wahidiyat, alam arwah, alam misal,
alam ajsam, alam insan kamil, jadinya manusia sempurna
yaitu sejatinya sifatKU. Nasehat ini menyatakan bahwa
ALLAH bertahta di baitul muqadas atau baitul maqdis
yang merupakan tempat suciNYA yang berada di alat
kelamin manusia yang tersusun atas hal hal sebagai
berikut :
13
Kontol : Bentuk lahiriah Baitul Mukaddas.
Kedua wahdat
Ketiga wahidiyah
14
Keempat arwah
Kelima missal
Keenam ajsam
15
sesungguhnya alam semesta ini (yang diciptakan dari Nur
Muhammad) hakikatnya adalah utusan (yang bertugas
memperlihatkan sifat, nama, af’al) Allah.
16
Nasehat ini merupakan penutup yang berupa sahadat
atau penyaksian. Nasehat pertama sampai dengan
kedelapan merupakan satu rangkaian yang tidak boleh
diputus, sebab jika terputus maka pemahamannya akan
berkurang.
Mengawinkan badan dan nyawa; Allah yang
mengawinkan, Rasul sebagai walinya, Muhammad
penghulunya, dan saksi empat orang malaikat. Yakni Aku
yang mengawini badanKu sendiri, sepertemuan dengan
suksmaKu, dengan rahsaKu, sebagai wali, disyatikan oleh
cahayaKu, disaksikan malaikat empat; Jibril ialah
pengucapKu, Mikail penciumanKu. Israfil penglihatanKu,
dan Izrail pendengaranKu, serta mas kawinnya sempurna
karena kodratKu.
– Menyucikan Dzat
“Aku Dzat yang Maha Suci yang bersifat Kekal, yang Maha
Menguasai, yang Kuasa dan yang Sempurna, menjadi suci
kembali Dzat-Ku lantaran kodrat-Ku”.
17
kekurangan, kelihatan terbentang apa yang Kuciptakan,
ada segala yang Kuingini, datang dari segala yang
Kukehendaki, lantaran kodrat-Ku”
– Meracut
“BadanKu yang tertinggal di alam dunia, bila telah berada
pada zaman keramat yang Maha Mulia, bulu, kulit, daging,
darah, tulang dan sungsum, berasal dari cahaya kembali
menjadi cahaya, sempurna kembali padaKu, karena
kodratKu”.
– Menarik
“Anak-Ku seterusnya ke atas dan ke bawah, semua yang
pulang kembali ke zaman keramat alam masing masing
harap suci, mulia, sempurna seperti Aku, karena
kodratKu”.
– Kesejahteraan Keturunan
“KeturunanKu yang masih tinggal di alam dunia, semoga
semua mendapatkan kesukaan, kaya dan terhormat.
Jangan sampai ada yang kekurangan, semoga selamat
sejahtera ke atas dan ke bawah, karena kodrat-Ku”.
18
– Menerapkan daya Kesaktian
“Semua makhluk-Ku yang tidak mengindahkan Aku,
semoga mendapat daya kesaktian-Ku, karena kodrat-Ku”.
Semuanya yang di atas itu dapat disingkat :
“Segala macam cahaya semua yang terliputi oleh Dzat-Ku.
Akulah Dzat Gusti yang bersifat Esa. Akulah Dzat Yang
Maha Suci bersifat Kekal. Akulah Dzat yang Maha Luhur
menjadi Raja Agung, Maha Kuasa. Kuasa membinasakan
badan-Ku, menarik anak keturunan-Ku, menggulung
dunia-Ku, menyebarkan keturunan-Ku, menerapkan rasa
kasih kepada hamba-Ku, menganggap anak kepada
makhluk-Ku, semuanya sempurna lantaran kodrat-Ku”.
19